Fiks Askeb Remaja Dan Pra Nikah DG Anemia (Asri Dewi)
Fiks Askeb Remaja Dan Pra Nikah DG Anemia (Asri Dewi)
KABUPATEN MALANG
Oleh :
NIM. 2082B0005
2020
PERSETUJUAN
Mahasiswa
TTD
Mengetahui,
TTD TTD
Puji syukur kehadirat tuhan YME atas segala rahmat dan hidayah-
tugas yang diwajibkan bagi mahasiswa Program studi Pendidikan Profesi Bidan
program. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang
Sumberpucung
5. Dan semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian Askeb ini.
kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca demi peningkatan
Malang, 2020
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................. vi
DAFTAR SINGKATAN.......................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN
1.2 Tujuan....................................................................................................... 2
5.1 Kesimpulan............................................................................................... 50
5.2 Saran......................................................................................................... 50
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1..............................................................................................................9
DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1........................................................................................................22
Bagan 2.2........................................................................................................33
DAFTAR SINGKATAN
PENDAHULUAN
yang dapat dialami oleh semua kelompok umur mulai dari balita sampai lanjut
usia ≥ 15 tahun sebesar 22,7%. Anemia adalah suatu kondisi medis di mana suatu
jumlah sel darah merah atau hemoglobin kurang dari normal. Kadar hemoglobin
normal umumnya berbeda pada laki-laki dan perempuan. Untuk pria, anemia
biasanya di definisikan sebagai kadar hemoglobin kurang dari 13,5 g/dL dan pada
Anemia diketahui terkait dengan banyak faktor, seperti status sosial ekonomi
yang buruk, pola makan yang buruk baik kuantitas maupun kualitasnya, kurang
sehat dan kesadaran gizi, dan tingginya tingkat penyakit menular. Timbulnya
anemia terjadi pada masa kanak-kanak, merosot ke masa masa remaja pada anak
perempuan, dan semakin intensif selama masa kehamilan ini adalah gangguan
melaporkan prevalensi anemia pada ibu hamil yang tertinggi adalah Asia
dan KEK merupakan masalah yang sering terjadi pada kelompok usia dewasa
terutama pada wanita hamil. Berdasarkan dari data World Health Organization
(WHO) pada tahun 2008, prevalensi anemia ibu hamil di Negara berkembang
meningkat dari 35% menjadi 75%. Keadaan anemia ditandai dengan penurunan
kadar hemoglobin (Hb), hematokrit dan jumlah eritrosit dibawah nilai 2 normal
yaitu 25 kg/m2. Faktor lain yang berhubungan dengan masalah gizi pra hamil
Penyuluhan gizi merupakan suatu prinsip pemasaran yang bersifat edukatif untuk
memperbaiki kesadaran gizi yang bertujuan sebagai salah satu cara dalam
1.2 Tujuan
Mahasiswa mampu :
b. Merumuskan masalah.
c. Menentukan rencana.
1.3 Manfaat
secara langsung.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1.1.1. Anemia
yang dapat dialami oleh semua kelompok umur mulai dari balita sampai
medis di mana suatu jumlah sel darah merah atau hemoglobin kurang dari
hemoglobin kurang dari 13,5 g/dL dan pada wanita sebagai hemoglobin
1.1.2. Tanda-tanda Anemia Pada remaja putri yang mengalami anemia akan
c. Gejala lebih lanjut adalah kelopak mata, bibir, lidah, kulit dan telapak
pada wanita rata-rata sekitar 28 hari selama kurang lebih 7 hari, lama
seperti zat besi. Diet remaja mengandung 6 mg/ 1000 kkal, sehingga
(6)
macam, seperti perdarahan hebat, kurangnya kadar zat besi dalam tubuh,
2) Pola hidup remaja putri berubah dari yang semula serba teratur
kurang tidur.
g. Kehilangan zat besi pada orang sehat terjadi melalui feses (0,6 mg/ hari),
(lapisan tipis hilangnya), sedikit melalui darah dan sedikit melalui urin,
darah menstruasi.(1)
1.1.4. Dampak Anemia pada Remaja Putri. Dampak anemia pada remaja putri
diantaranya:
optimal.
menurun, calon ibu yang berisiko saat kehamilan dan melahirkan, saat
1.1.5. Pentingnya Zat Besi (Fe) bagi Wanita dan Remaja Putri Defisiensi
dapat menimbulkan kekurangan darah yang dikenal sebagai anemia gizi besi
mengeluarkan sejumlah zat besi setiap bulan. Oleh sebab itu remaja putri
lebih membutuhkan zat besi lebih banyak dari pada remaja lakilaki.(6)
1.1.6. Pencegahan Anemia Menurut teori Lawrence Green terdapat 3 faktor yang
petugas kesehatan dan petugas yang lain yang merupakan kelompok dari
perilaku masyarakat.
besi seperti berasal dari sayuran dan buah yang segar, informasi gizi di
MHD-1.(19)
(18) Prinsip dasar dalam pencegahan anemia karena defisiensi zat besi
adalah tablet besi folat yang setiap tablet mengandung 200 mg Fero
seperti daging, ikan, ayam, hati, telur dan bahan makanan nabati
a. Tatalaksana Umum
besi dan asam folat. Tablet yang saat ini banyak tersedia di Puskesmas
adalah tablet tambah darah yang berisi 60 mg besi elemental dan 250 μg
asam folat. Pada ibu hamil dengan anemia, tablet tersebut dapat
diberikan 3 kali sehari. Bila dalam 90 hari muncul perbaikan, lanjutkan
pemberian tablet besi dan asam folat kadar hemoglobin tidak meningkat,
penyebab anemia.
b. Tatalaksana khusus
b) Infeksi kronik
berikut:
menit).
1.1.8. Asuhan Kebidanan holistic Pada Remaja dan pranikah dengan Anemia
satu cara yang dianggap paling cocok bagi remaja putri untuk
membuat sel-sel darah merah, dan pemberian suplemen zat besi, vitamin
1.1.9. Remaja
Remaja pada umunya didefinisikan sebagai orang-orang yang mengalami
A. Masa remaja awal atau dini (early adolescence), yaitu umur 11 sampai
13 tahun.
16 tahun.
1.2.1. Menurut jurnal “Gambaran kejadian anemia pada remaja putri “ (Noorhayati
1.2.2. Menurut jurnal “ Hubungan Tingkat Kecukupan Zat Gizi Dan Siklus
pada remaja putri, namun hal ini juga dipengaruhi oleh kemampuan
Protein dan vitamin C adalah zat gizi yang berperan sebagai enhancer zat
besi. Fitat, tanin, oksalat, dan kalsium adalah zat gizi yang berperan sebagai
inhibitor zat besi7 . Selain kurangnya asupan zat besi, siklus menstruasi juga
yang dipengaruhi oleh hormon dan terjadi dalam tubuh wanita secara
1.2.3. Menurut jurnal “ Faktor yang berhubungan dengan anemia pada siswi
penelitian ini dari tiga variabel yang diteliti hanya satu variebel
secara substansi dua variabel lainnya yaitu penghasilan orang tua dan
yang dapat menyebabkan anemia pada remaja yang tidak di teliti dalam
yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari perilaku yang
dari pengumpulan data dasar dan berakhir dengan evaluasi (Jannah 2013
:193) .
yang didapatkan dari ibu seperti ibu mengeluh sering ermasa lelah
dan sering mengantuk, merasa pusing dan lemah, merasa tidak enak
menjadi suatu diagnosa atau secara teori data apa yang mendukung
atau di antisipasi, pada langkah ini informasi atau data dasar yang
transfusi darah.
sebagian lagi oleh klien atau anggota tim kesehatan lainnya. Jika
TINJAUAN
KASUS
KABUPATEN MALANG
Di : Puskesmas
Sumberpucung
Pukul : 09.40
Pekerjaan : IRT
Penghasilan :-
Sambigede Sumberpucung
pusing
3.1.3. Keluhan utama sering Pusing, badan loyo, cepat lelah dan sering
mengantuk
Lama : 7-8hari
Konsistensi : Cair
menstruasi)
Jenis penyakit :-
Jenis penyakit :-
mual
sering ngantuk
d. Pola Aktivitas :-
e. Pola seksualitas :-
f. Perilaku Kesehatan
g. Personal Hygiene
Kesadaran : Composmentis
TD : 100/70 mm hg
Suhu : 36 4 C
Nadi : 78 x / mnt
RR : 18 x / mnt
BB : 50 kg sekarang:
IMT : 16
TB : 165 cm
LILA : 25,5
a. INSPEKSI
Conjungtiva : anemis
Lidah : bersih
Sekret :-
Kebersihan : bersih
ada
menonjol
Varises :-
b. PALPASI
Keluaran :-
d. PERKUSI
2. Perut : -
- Hb : 11 gr/dl
- Albuminuria :-
- Reduksi Urine :-
3.4. INTERVENSI
1. Tujuan
2. Kriteria keberhasilan
2. Gizi pada ibu hamil tentang kebutuhan kalori, protein, zat besi,
ibu hamil penting dan lebih dari biasanya karna digunakan untuk
laktasi.
jam 10.15
1. Menyampaikan kepada klien tentang kondisi saat ini yaitu: keadaan klien
ini diatasi dengan komsumsi makanan yang bergizi dan Fe seperti ikan,
daging, tahu, tempe, telur, dan sayur-sayuran yang berwarna hijau dan
buah buahan.
sayuran.
dan susu.
yang disampaikan.
4. Mendiskusikan tanda-tanda bahaya Anemia
b. Demam
d. Penglihatan kabur
j. Kejang
a. Fe 1 x1 tablert/ hari
b. B com 3x 1/ hari
c. Vit C 3 x 1/ hari
2020, tetapi bila ada keluhan klien boleh datang kapan saja. Klien
3.6. EVALUASI
b. Tanda-tanda vital
1) Tekanan darah : 100/ 70 mmHg
3) Suhu : 36,5 C
4) Pernapasan : 18 x/ menit
PEMBAHASAN
asuhan kebidanan holistik pada “ Nn. VE dengan Anemia Remaja dan Pranikah “
membahas tentang perbandingan studi kasus pada Nn. VE dengan tinjauan teori.
yang ditujukan untuk pengumpulan informasi baik fisik, psikososial dan spiritual
(Nurhayati dkk, 2013). Informasi yang diperoleh mengenai data-data tersebut saya
laboratorium Pengkajian data dasar pada kasus anemia pada remaja dan pranikah
dilakukan pada saat pengamatan pertama kali ketika klien datang puskesmas.
Pengkajian meliputi anamnesis langsung yang diperoleh dari klien, dan keluarga
klien. Pengkajian ini berupa identitas klien, data biologis/fisiologis yang meliputi:
menstruasi, riwayat kesehatan yang lalu, riwayat kesehatan dan penyakit keluarga,
riwayat sosial budaya, dan riwayat fungsi kesehatan. Pengkajian data objektif di
yang akurat dan dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien.
dengan keluhan sering pusing merasa badannya loyo, dan sering ngantuk, Klien
merasakan keluhanya sejak tiga hari yang lalu. Klien datang dengan keluhan
sering pusing, badan terasa lemas dan keluhan yang dirasakan klien tersebut mulai
Oktober 2020. Klien tidak memiliki riwayat penyakit hipertensi, asma jantung dan
diabetes, dan tidak ada riwayat mengomsumsi obat-obatan. Selama ini nutrisi
klien terpenuhi dengan baik, istirahat cukup, aktivitas klien tetap melakukan
fisik dengan hasil kesadaran komposmentis, keadaan umum baik, tekanan darah
100/70 mmHg, nadi 78 x/menit, pernapasan 18x/menit, dan suhu 36,5°C, dengan
ekspresi wajah tampak lemas, kedua konjungtiva mata tampak sedikit pucat,
tidak ikterus, dan sklera putih, tidak ada pembesaran pada kelenjar tiroid, limfe
Pemeriksaan abdomen tidak ada benjolan yang abnormal tidak ada bekas operasi.
tanda dan gejala anemia menurut teori yaitu, seperti kelelahan, keletihan
iritabilitas, dan sesak napas saat melakukan aktifitas merupakan gejala yang
paling sering ditemukan. Tanda- tanda orang yang mengalami anemia, pucat pada
kulit dan membran mukosa dapat dilihat, dan mungkin tampak pada tekapak
tangan dan konjungtiva (Purwoastuti 2015). Gejala anemia pada kehamilan yaitu
ibu mengeluh cepat lelah, sering pusing, mata berkunang-kunang, lidah luka,
nafsu makan turun (anoreksia), konsentrasi hilang, nafas pendek (pada anemia
parah) dan keluhan mual muntah lebih hebat pada hamil muda (Erlin 2012).
12,5 g/dl pada pria dewasa dan kurang dari 11,5 g/dl, pada wanita dewasa, untuk
wanita hamil apabila Hb kurang dari 10,0 g/dl (Proverwati 2011). Gejala yang
mungkin timbul pada anemia adalah keluhan lemah, pucat dan mudah pingsan
walaupun tekanan darah masih dalam batas normal (Feryanto, Achmad, 2011 :
37).
Sedangkan pada kasus Nn.” VE” setalah dilakukan pengumpulan data dan
pemeriksaan didapatkan keluhan berupa Klien sering pusing dan mengeluh badan
loyo serta sering mengantuk, konjungtiva klien tampak pucat, dan pada
antara teori dengan gejala yang timbul pada kasus anemia pada masa remaja putri
dan pranikah. sehingga saya tidak ada hambatan yang berarti karena pada saat
pengumpulan data baik klien maupun keluarga dalam hal ini klien selalu terbuka
data. Hal ini membuktikan bahwa tidak ditemukan adanya kesenjangan antara
interpretasi yang benar atas data-data yang telah dikumpulkan. Data tersebut
diagnosis terjadi anemia pada kasus Nn. “VE” klien datang dengan keluhan sering
pusing, badan loyo sering mengantuk. Hal tersebut sesuai dengan teori bahwa
kasus anemia ditandai dengan tanda dan gejala antara lain pusing, rasa lemah,
konjungtiva tampak pucat. Pucat pada kulit dan membran mukosa dapat dilihat,
dan mungkin tampak pada telapak tangan dan konjungtiva, meskipun tanda ini
hasil kadar yaitu 11 gram%. Berdasarkan teori bahwa anemia merupakan suatu
dibawah nilai normal (Rukiyah 2013: 114). Anemia adalah kondisi dimana
berkurangnya sel darah merah dalam sirkulasi darah sehingga tidak mampu
ibu hamil dapat didefenisikan bila kadar Hb <11gr/dl (Nugroho: 2014). Adapun
Nn. “VE” didasarkan atas data subjektif dan data objektif yang didapat dari hasil
pengkajian dan analisa secara teoritis. Berdasarkan uraian data diatas masalah
aktual adalah anemia. Anemia pada remaja putri ialah Anemia adalah suatu
kondisi dimana jumlah sel darah merah/ hemoglobin (Hb) dalam darah yang
kurang dari normal, yaitu pada wanita/ usia remaja (<12gr/ dL).(15) Kekurangan
anemia defisiensi besi.(6) Zat besi dibutuhkan untuk membentuk sel darah merah
pusing, keluhan mual muntah hebat, dan cepat lelah. Pemeriksaan yang perlu
riwayat nutrisi, gejala dan keluhan pada penderita, pemeriksaan fisik, meliputi
Diagnosis anemia pada remaja putri dapat dilakukan dengan anamnesa. Pada
anamnesa akan didapatkan keluhan cepat lelah, sering pusing mata berkunang
kunang dan keluhan mual muntah lebih hebat pada remaja putri. Adapun
penilaian klinis sehingga dapat dikatakan anemia menurut (Aziz 2011) yaitu:
letih, sering mengantuk, pusing, lemah, nyeri kepala, luka pada lidah, kulit pucat,
membran mukosa pucat (misal konjungtiva), bantalan kuku pucat, tidak ada nafsu
makan, mual dan muntah. Berdasarkan data yang telah diperoleh dari pengkajian
tampak ada persamaan dalam diagnosa aktual yaitu klien mengalami anemia
dengan kadar Hb pada Nn. “VE” yaitu 11 gram%. Dengan demikian secara garis
besar tampak adanya persamaan antar teori dan tidak ada kesenjangan dengan
selajutnya.
Langkah III Intervensi
Menurut Mangkuji dkk (2012), perlunya tindakan segera dan kolaborasi dilakukan
jika klien mengalami penyakit atau keluhan yang mengancam maka dilakukan
menangani kasus anemia, tidak ada yang memberikan indikasi adanya tindakan
kesehatan yang lebih profesional sesuai dengan keaadan klien ataupun konsultasi
2013:161) bahwa pada seseorang yang mengalami anemia apabila kadar Hb< 12
gram% dilakukan tindakan atau tatalaksana secara umum yaitu pemberian tablet
penambah darah, dan apabila kadar Hb< 7 gram% maka dapat dilakukan
tanda- tanda vital didapatkan hasil yang menunjukkan ibu baik- baik saja, dan
tidak terdapat kondisi yang memberikan indikasi adanya tindakan segera atau
Langkah IV Implementasi
masalah yang telah diidentifikasi atau diantisipasi. Suatu rencana tindakan harus
disetujui klien dan bidan agar menjadi efektif. Semua keputusan yang dibuat
yang benar berlandaskan pengetahuan, teori yang berkaitan dan terbaru, serta
dilakukan yang berisi sasaran/target dan hasil yang akan dicapai dalam penerapan
asuhan kebidanan pada Nn. “VE” dengan anemia pada Remaja putri.
ditegakkan, berikan suplementasi besi dan asam folat. Tablet yang saat ini banyak
elemental dan 250 μg asam folat. Pada ibu hamil dengan anemia, tablet tersebut
dapat diberikan 3 kali sehari. lebih tinggi untuk mencari penyebab anemia
(Kemenkes RI 2013: 161). Rencana asuhan yang diberikan pada Nn. “VE” yaitu
asupan zat besi, pemberian suplemen zat besi, vitamin B12, asam folat, atau
vitamin C dan mineral lainnya. Menganjurkan klien untuk datang kembali sesuai
jadwal yang ditetapkan ataupun bila ada keluhan lain yang dirasakan. Nutrisi yang
baik adalah cara terbaik untuk mecegah terjadinya anemia .Makan makanan yang
tinggi kandungan zat besi (seperti sayuran berdaun hijau, daging merah, sereal,
telur, dan kacang tanah) dapat membantu memastikan bahwa tubuh menjaga
pasokan besi yang diperlukan untuk berfungsi dengan baik. Pemberian vitamin
untuk memastikan bahwa tubuh memiliki cukup asam besi dan folat. Pada masa
besi, karena vitamin C dapat membantu penyerapan zat besi. Kandungan dalam
vitamin C yaitu dapat membuat kondisi lambung menjadi asam sehingga kondisi
inilah yang dapat membuat unsur senyawa yang dalam zat besi mudah untuk
diabsorbsi dan larut dalam air yang kemudian diangkut ke tulang sum- sum
dianjurkan untuk minum teh atau kopi karna terdapat kandungan tannin dalam
menurut (Robson, 2011) pada pemeriksaan bidan mengkaji penyebab anemia dari
medis yang adekuat dan uji yang tepat. Memberikan sulfat ferosa 200 mg 2-3 kali
sehari.
hasil pada kunjungan dengan keluhan sering pusing, badan loyo dan sering
nagntuk, pada pemeriksaan fisik terfokus yang dilakukan didapatkan hasil tampak
konjungtiva klien tampak pucat dan tidak icterik, klien dengan keadaan anemia
gram%. Pada kunjungan kedua dengan hasil pemeriksaan keadaan umum remaja
berkurang, sakit kepala yang masih sering dirasakan dan klien merasa lemas
dengan keadaanya. Saaat dilakukan pemeriksaan tanda- tanda vital pada ibu dan
diapatkan hasil dengan tekanan darah 100/70 mmHg, nadi 78X/ menit, suhu 36,5
C, dan pernapasan 18x/ menit, berat badan ibu 50 kg, dengan pemeriksaan fisik
terfokus pada konjungtiva klien tampak masih terlihat sedikit pucat, dan skelera
tidak ikterus. Rencana asuhan tindakan pada Nn. “VE” dengan kasus anemia
remaja, dan anemia yang dialami remaja ini dapat teratasi. Adapun kriteria
keberhasilan rencana asuhan yang akan diberikan yaitu, konjungtiva tidak pucat,
keluhan klien berkurang hilang mengenai rasa pusing dan tidak mudah lelah,
tujuan yang sesuai kebutuhan klien pada Nn. “VE” dengan kasus anemia pada
kesehatan tentang hygiene yang cukup, mendiskusikan hal tentang tanda bahaya
Langkah IV Implementasi
tindakan harus efisien dan menjamin rasa aman pada klien. Implementasi dapat
kerjasama dengan tim kesehatan lainnya sesuai dengan tindakan yang telah
direncanakan (Mangkuji dkk, 2012). Pada kasus ini Nn. “VE” 17 tahun dengan
diagnosa anemia pada remaja dan pranikah. Pada kasus ini, diagnosis ditegakkan
tindakan yang telah direncanakan dapat dilaksanakan seluruhnya dengan baik dan
tidak menemukan hambatan yang berarti karna adanya kerja sama dan penerimaan
yang baik dari klien dan keluarga yang kooperatif serta sarana dan fasilitas yang
berarti karena seluruh tindakan yang dilakukan sudah berorientasi pada kebutuhan
klien.
Evaluasi merupakan langkah akhir dari proses manajemen kebidanan dimana pada
tahap ini ditemukan kemajuan atau keberhasilan dalam mengatasi masalah yang
dihadapi klien. Proses evaluasi merupakan langkah dari proses manejemen asuhan
sebagai berikut. Pada pelaksanaan evaluasi tanggal 20 Oktober 2020 pada Nn.
“VE” demikian hasil asuhan kebidanan yang telah diberikan pada Nn “VE”
berhasil dengan melihat klien menyatakan bahwa akan minum obat secara teratur
melalui kasus Nn. “VE” dengan anemia pada remaja dan pranikah di puskesmas
Sumberpucung tanggal 20 Oktober 2020, maka pada bab ini penulis menarik
5.1 KESIMPULAN
didapatkan diagnosa kebidanan pada Nn. “VE” dengan anemia pada remaja dan
Pranikah.
ada masalah potesial yang terjadi pada ibu karna diberikannya penanganan
yang tepat.
bahwa pada kasus ini tidak dilakukan tindakan kolaborasi karena tidak
tersebut.
5. Telah menetapkan rencana tindakan asuhan kebidanan holistic pada Nn “
asuhan yang telah diberikan berhasil dengan ditandai klien mau melakukan
5.2. SARAN
1. Untuk klien
yang diberikan.
2. Untuk bidan
a. Dalam melakuakan tugas sebagai bidan untuk memberikan tindakan
yang baik antara klien ataupun keluarga sehingga tercapai tujuan yang
diinginkan.
Yogyakarta.
Fajriah, L. 2015. Hubungan Pola Makan dengan Kejadian Anemia pada Remaja
2014.
Rini, Dewi. (2015). Hubungan Pola Makan dengan Kejadian Anemia pada Siswi
2012
Medika. 2013.