Anda di halaman 1dari 2

RENUNGAN PEMUDA

Kamis, 11 November 2021

Nas Bacaan : Kisah Para Rasul 4 : 32


Tema Bulanan : Merawat Spiritualitas Oikumene
Tema Mingguan: Merawat Relasi Hidup Bersama

Pokok - Pokok Renungan:

1. Tema minggu saat ini “Merawat Relasi Hidup Bersama” merupakan sebuah ajakan bagi kita
sebagai persekutuan hidup orang percaya di tengah dunia ini. Menjaga dan merawat relasi hidup
bersama ini tentu tidak mudah sebab ditantang oleh sikap kemanusiaan kita yakni mementingkan
diri sendiri. Siapapun pasti mempunyai kecenderungan untuk bersikap seperti ini. Namun ketika kita
terpanggil untuk merawat relasi hidup bersama dalam satu persekutuan dan persatuan, maka sikap
mementingkan diri sendiri mesti kita hindari dan tidak melakukannya.

2. Sebuah kesaksian yang ditampilkan oleh jemaat Kristen mula-mula saat pencurahan Roh
Kudus di kota Yerusalem diwujudkan dalam kehidupan keseharian mereka. Disaksikan bahwa setiap
saat mereka berkumpul dengan sehati dan sejiwa. Hal ini penting dimana dalam persekutuan sehati
dan sejiwa itu terbukti dari apa yang masing-masing miliki tidak lagi menjadi milik pribadi, namun
menjadi milik bersama. Tidak ada yang berkekurangan dalam persekutuan jemaat Kristen mula-mula
ini sebab semua yang dimiliki berupa tanah atau rumah dijual dan kemudiaan hasilnya diberikan
kepada para rasul serta dibagi merata dalam kehidupan persekutuan tersebut. Tentu bukanlah
sebuah hal yang mudah untuk menerima apa yang dilakukan dalam persekutuan ini ketika dipikirkan
dari sisi kemanusiaan kita. Bagaimana mungkin rumah, tanah atau harta warisan kita di jual dan
dibagi dengan semua orang dalam persekutuan yang hanya terikat karena keyakinan iman. Justru hal
itulah yang unik dan menarik persekutuan ini hadir dan membawa sebuah kehidupan baru bagi
semua pengikut atau anggota persekutuan.

3. Mereka mengambil keputusan untuk mewujudkan persekutuan yang berbagi dengan sehati
dan sejiwa berdasarkan pada iman kepada Tuhan Yesus sebagai Juruselamat. Dalam keyakinan iman
kepada Kristus semua anggota persekutuan memberi dengan sukacita. Mereka menganggap bahwa
yang dimiliki tidak sebanding dengan apa yamg telah mereka terima dari Tuhan Yesus yang
memberikan hidupNya untuk keselamatan mereka. Keyakinan mereka pun lahir dari kekuatan dan
peranan kuasa Roh Kudus yang membarui seluruh kehidupan mereka dengan meninggalkan hidup
yang lama dalam kemanusiaannya dan menerima hidup baru dalam persekutuan kasih.

4. Apakah hal ini mungkin bisa kita lakukan sekarang ini? Apakah mungkin sebagai Pemuda
Kristen dapat kita wujudkan dalam kehidupan khusus di persekutuan kita? Jawabannya, tentu
bukanlah sebuah hal yang mudah untuk kita lakukan tetapi bukan sebuah hal yang mustahil untuk
kita wujudkan. Hal yang penting dan utama adalah bagaimana pemuda Kristen membuka hati untuk
dituntun dan dikuasai oleh Roh Kudus. Ketika kuasa Roh Kudus menjadi kekuatan maka kita mampu
untuk meninggalkan sikap kepentingan diri yang begitu kuat dan dengan sehati dan sejiwa kita
terpanggil dalam mewujudkan persekutuan yang indah dalam Kristus. Sikap ego dan merasa hebat,
mau menang atau pintar sendiri kita tinggalkan, tetapi kebersamaan dalam membantu, menopang
dan mengasihi satu dengan yang lain selalu kita wujudkan. Apa yang kita punyai dan miliki, mungkin
orang lain tidak memilikinya. Begitupun sebaliknya, apa yang tidak kita punya dan miliki, orang lain
mempunyai dan memilikinya, saat itu ketika kita berbagi maka keseimbangan pun terwujud, dan
tidak ada orang lain yang berkekurangan. Seperti Mazmur 133 bilang “persekutuan yang indah dan
rukun, ke sanalah Tuhan memerintahkan berkat”.

Anda mungkin juga menyukai