Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Gastritis atau lebih sering kita menyebutnya dengan penyakit maag adalah penyakit
yang dapat mengganggu aktivitas dan bisa berakibat fatal apabila tidak ditangani dengan
baik. Orang yang sering mengkonsumsi makanan yang dapat merangsang produksi asam
lambung dan memilki pola makan yang tidak teratur biasanya dapat terkena penyakit
gastritis. Gastritis juga dapat disebabkan oleh beberapa infeksi mikroorganisme. Salah satu
gejala terjadinya gastritis adalah nyeri pada ulu hati, selain itu juga bisa terjadi mual,
muntah, lemas, nafsu makan menurun, wajah pucat, keluar keringat dingin, sering
bersendawa dan pada kondisi yang parah bisa terjadi muntah darah (Wijoyo, 2009).

Berdasarkan penelitian World Health Organization (WHO) terdapat beberapa


negara di dunia, mendapati bahwa jumlah penderita gastritis di Negara Inggris 22%,
Cina31%, Jepang 14,5%, Kanada 35%, dan Prancis 29,5% (WHO, 2010).
Menurut Environment Healt Country Profile World Health Organization
(2012), dikatakan bahwa angka kejadian gastritis di Indonesia sebesar 40,8%, angka
kejadian gastritis pada beberapa daerah di Indonesia cukup tinggi dengan prevalensi
274.396 kasus dari 238.452.952 jiwa penduduk. Berdasarkan data Profil Kesehatan
Indonesia terhadap 10 penyakit banyak di rumah sakit di indonesia, pada pasien rawat
inap gastritis berada pada posisi keenam dengan jumlah kasus 33.580 kasus yang
60.86% terjadi pada perempuan. Pada pasien rawat jalan gastritis berada pada posisi
ketujuh dengan jumlah kasus 77,74% terjadi pada perempuan (Kementrian Kesehatan
RI, 2011).
Di daerah kota karawang tepatnya di kelurahan anjun sebagian terdata bahwa
pada usia dewasa perempuan rata-rata memiliki penyakit gastritis penyebabnya
karena pola makan yang tidak teratur atau makanan yang kurang dijaga. Contohnya,
pada makanan yang pedas, asam,dan lain-lain yang menyebabkan asam lambung
meningkat.Gastritis juga dapat dipicu oleh tingkat stres individu, tingkat kesibukan,
serta gaya hidup yang buruk. Kondisi ini tentunya mempengaruhi aktivitas sehari-hari
sehingga memiliki dampak seseorang menjadi lemah, kualitas hidup menurun, dan
menjadi tidak produktif.
Berdasarkan uraian-uraian diatas maka peneliti tertarik untuk meneliti
bagaimana “Hubungan penurunan produktifitas berhubungan dengan gastritis pada
usia dewasa”.

B. Tujuan Penelitian
1) Tujuan Umum
Penelitian ini dengan tujuan untuk mengidentifikasi penurunan produktifitas
pasa usia dewasa di desa anjun
2) Tujuan Khusus
- Untuk mengetahui hubungan antara gastritis dan penurunan produktifitas
- Untuk mengetahui tujuan mengidentifikasi penurunan produktifitas

Anda mungkin juga menyukai