Anda di halaman 1dari 5

RUANG KOLABORASI

MODUL 1.1.a.5
SOSIO KULTURAL KABUPATEN PASAMAN BARAT
YANG SEJALAN DENGAN PEMIKIRAN KHD

OLEH : KELOMPOK 1
(CG8 A8 08.08 PASAMAN BARAT)
1. AKHIRMAN
2. EKO SUJARWO
3. ERNAWATI
4. RIKA PERMATA SARI
5. YULIA HIDAYATI

FASILITATOR : RAHMIYANTI
PENGAJAR PRAKTIK : SINAR BULAN S.Ag.
Moderator : Ernawati
Presenter : Akhirman
Pemberi Tanggapan : Rika Permata Sari
Penanya/Penjawab : Eko Sujarwo
Notulensi/Penulis : Yulia Hidayati

1. Apa kekuatan konteks sosio-kultural di daerah Anda yang sejalan dengan pemikiran KHD?
Sosio Kultural Kabupaten Pasaman Barat Yang Sejalan Dengan Pemikiran KHD

Pasaman Barat adalah salah satu kabupaten yang ada di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar). Daerah
ini terkenal dengan daerah yang dihuni oleh tiga kultur etnis terbesar yakni Minang, Mandailing
dan Jawa.

Kehidupan masyarakat di daerah itu sangat menjunjung nilai-nilai sosial, adat dan budaya.
Masyarakat di daerah itu tidak pernah memandang perbedaan etnis, dari etnis yang satu ke etnis
lainnya. Mereka hidup rukun dalam satu lingkungan.

Kearifan Budaya Lokal Kabupaten Pasaman Barat Kesenian Daerah Yang Menjadi Warisan Budaya
Luhur :

 Ma Apam
Ma Apama merupakan tradisi untuk menjaga kebersamaan dan silahturahmi yang biasa
digelar pada bulan Rajab untuk menyambut kedatangan bulan Ramadhan. Saat ma apam
para Wanita berkumpul untuk Bersama-sama mengolah tepung beras, santan, kelapa, gula
dan garam menjadi kue apam
 Ronggiang
pertunjukan seni yang terdiri dari pantun, menari, dan musik. Kesenian Ronggeng tidak
mengikut sertakan perempuan sebagai gantinya laki-laki yang didandani selayaknya
perempuan asli. Diperbolehkan peran perempuan yang digantikan oleh laki-laki sudah
disepakati oleh datuak, niniak mamak dan pemuka adat lainnya, selama dalam konteks
untuk keindahan dan hiburan.
 Makan Ba Jamba
Makan bajamba merupakan tradisi makan yang dilakukan oleh masyarakat Minang dengan
cara duduk bersama-sama di dalam suatu ruangan atau tempat yang telah ditentukan. 
Dimana tradisi makan bersama ini akan memunculkan rasa kebersamaan tanpa melihat
perbedaan status sosial.

Sosio Kultural Kabupaten Pasaman Barat Yang Sejalan Dengan Pemikiran KHD : Ronggiang
Kaitan Antara Konteks Lokal (Ronggiang) Dan Pemikiran KHD) dalam Pembelajaran
 Partisipasi Guru
 Berkarakter
 Merdeka Belajar
 Menuntun mencapai tujuan
2. Bagaimana pemikiran KHD dapat dikontekstualkan sesuaikan dengan nilai-nilai luhur kearifan
budaya daerah asal yang relevan menjadi penguatan karakter murid sebagai individu sekaligus
sebagai anggota masyarakat pada konteks lokal sosial budaya di daerah Anda?

Pemikiran KHD yang dapat dikontekstualkan sesuai dengan nilai luhur kearifan budaya yang relevan
1. Kodrat Alam dan Kodrat Zaman
Kodrat Alam : Murid masih punya semangat juang yang tinggi sebagai budaya leluhur
Kodrat Zaman : Murid memiliki semangat dalam mengisi kegiatan lomba sampai mendapat juara
tanpa mengenal Lelah atau acara merayakan hari Kebesaran

Mendidik siswa sesuai dengan kodrat alamnya dan kodrat zaman. Siswa diberikan kebebasan
memilih dan mengembangkan kegiatan yang sesuai dengan minat dan bakatnya, sesuai dengan
prinsip merdeka belajar. Sehingga akan tertanam rasa bahagia menjalankan kegiatan tersebut
dan lambat laun akan terbentuk budi pekerti yang baik

2. Trilogi Pendidikan
Ing Ngarso suntolodo, Ing Madyo Mangun Karso dan Tut Wuri Handayani
3. Budi Pekerti, Pendidikan, Dan Pengajaran
Budi Pekerti adalah bersatunya pikiran, perasaan, kehendak, kemauan, sehingga menimbulkan
semangat atau tenaga ( Cipta, Rasa, Karsa)
Pendidikan adalah penyemaian benih-benih kebudayaan yang dapat mengantarkan murid pada
budi pekert
4. Sistem Among
o ASAH : mengasah daya fikir murid agar lebih kritis dalam menghadapi persoalan-
persoalan dan isi materi yg disampaikan guru ini ranahnya kognitif untuk menggali
potensi berpikir murid.
o ASIH : memberikan perasaan melindungi, mengayomi,dan menjadikan dirinya orang tua
kedua di sekolah dengan rasa kasih sayang ini akan timbul kenyamanan murid dalam
belajar
o ASUH : Mengasuh anak didik sama dengan mengasuh anaknya sendiri dan merawat nya
sampai anak didik lulus dari satuan pendidikan yg di tempuh ditingkatannya masing
masing
3. Sepakati satu kekuatan pemikiran KHD yang menebalkan laku murid di kelas atau sekolah Anda
sesuai dengan konteks lokal sosial budaya di daerah Anda yang dapat diterapkan.

Kodrat Alam : Anak didik di Pasaman barat memiliki alam perkebunan, pertanian dan perikanan
sudah diwariskan mental pekerja keras yang gigih jadi ini sudah menjadi modal dasar guru untuk
mengajar,dan menyemai kertas yang sudah ada sketsanya untuk melanjutkan kearah yg lebih jelas
dan baik.

Kodrat Zaman : Berkaitan denga kodrat zaman anak didik Sekarang karena sudah diwariskan mental
pekerja keras tadi..bisa mengimplementasikan dalam kondisi saat ini melalui kegiatan perlombaan
dan perayaan yg butuk latihan, perjuangan, dan semangat juang yg tinggi.

Laku Murid Kelas Sekolah


Karakter Berbagi Sarapan Pagi Bersama Infaq rutin, Sedekah Jum’at,
bakti sosial santunan anak yatim
dan fakir miskin
Musyawarah atau Pemilihan Ketua Kelas Pemilihan Ketua Osis/MPK
berorganisasi
Gotong Royong dan Kerjasama Menjaga Kebersihan Kelas, Menjaga Kebersihan Kelas, Goro
Tugas Kelompok Bulanan

Tantangan dalam penerapan pemikiran KHD disekolah :

Menurut Ki Hajar Dewantoro kebudayaan itu tidak pernah memiliki bentuk yang abadi tetapi terus
menerus berganti-ganti wujudnya. Namun dapat dilakukan secara abadi. Hal ini disebabkan karena
bergantinya alam dan zaman budaya lokal akan terus mengikuti perkembangan zaman. Dalam
berbagai kegiatan di sekolah tentunya tidak akan lepas dari kegiatan pengembangan budaya lokal.

Solusi :

Budaya lokal Pasaman barat yang ada di sekolah ada dalam permainan anak dalam pembelajaran
dan dalam seni budaya yang termasuk dalam kurikulum. Dengan memasukkan dalam kegiatan
proyek P5 tema kearifan lokal. Kebudayaan ini dapat diwariskan terus ke generasi muda.
Kata "menuntun" dalam konteks sosial budaya di daerah bisa dimaknai sebagai suatu usaha membawa
murid kepada suatu hal yang baik untuk hidup di masyarakat. Usaha yang dilakukan bisa berupa
memberi arahan ataupun  pengajaran, hal ini  harus benar- benar  dilakukan secara sungguh-sungguh
hingga bisa membuahkan hasil sesuai dengan tujuan kita.

Untuk mewujudkan pendidikan anak yang relevan dengan konteks sosial budaya di daerah  Guru harus
bisa berusaha mempengaruhi karakter pada masing- masing dari peserta didik. Dalam membentuk
karakter peserta didik guru harus menunjukkan keteladanan, dan memberi contoh yang baik kepada
peserta didik.

Misalnya seorang guru yang mendidik muridnya harus menunjukkan contoh yang baik ketika berbicara,
menyampaikan materi, bersosialisasi, bertoleransi, menghargai orang sekitar, memperkenalkan budaya
dan nilai luhur yang ada pada daerah Pasaman Barat seperti Ma Apam, Ronggiang dan Makan Ba Jamba.
Pendidikan tersebut akan membentuk pribadi anak menjadi manusia yang paham mengenai budaya dan
kegiatan yang bersifat kekerabatan yang ada di Pasaman barat, menjadi pribadi yang  baik suka Gotong
royong, , bekerja sama dan saling berbagi, menghormati leluhur, saling menghargai, tanggung jawab,
musyawarah, kreatif dan meningkatkan ketaqwaan pada Allah SWT

Anda mungkin juga menyukai