1. Struktur Kurikulum
Kepmendikbudristek No. 56 Tahun 2022
Untuk K-13, landasan utama nya adalah Sisdiknas dan Standar Nasional
Pendidikan, sedangkan di Kurmer perbedaannya terletak pada program P5.
Untuk K-13, KD dan KI, sedangkan pada Kurmer adalah CP dan TP
Untuk K-13, JP nya diatur per minggu, sedangkan pada Kurmer diatur per tahun
(dialokasikan 20-30% untuk P5 dan tidak boleh terkait dengan mapel)
Pada Kurmer mapel kelas X IPA dan IPS belum dipisahkan, siswa juga diberi
kesempatan memilih mapel pilihan.
Di Kurmer tidak ada pemisahan antara penilaian sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Ada tambahan/rapor penilaian P5.
4. CP ada dua yaitu CP fase dan elemen, yang boleh di breakdown adalah CP elemen bukan
CP fase. Penilaian harus per elemen dan dirinci ada berapa TP nya, contoh elemen
bilangan, elemen aljabar, elemen pengukuran (1.1, 1.2, 2.1, 2.2, dst). Penulisan berupa
centang ada di kolom mana, penilaian formatif tidak boleh dijadikan patokan utama.
Sumatif Lingkup Materi (SLM)
STS (Sumatif Tengah Semester)
SAS (Sumatif Akhir Semester)
NR (Nilai Rapor)
CAPAIAN UMUM
Pada akhir fase E, peserta didik memiliki kemampuan untuk responsif terhadap isu-isu global dan
berperan aktif dalam memberikan penyelesaian masalah. Kemampuan tersebut antara lain
mengamati, mempertanyakan dan memprediksi, merencanakan dan melakukan penelitian,
memproses dan menganalisis data dan informasi, mengevaluasi dan merefleksi, serta
mengkomunikasikan dalam bentuk projek sederhana atau simulasi visual menggunakan aplikasi
teknologi yang tersedia terkait dengan energi alternatif, pemanasan global, pencemaran
lingkungan, nano teknologi, bioteknologi, kimia dalam kehidupan sehari-hari, pemanfaatan limbah
dan bahan alam, pandemi akibat infeksi virus. Semua upaya tersebut diarahkan pada pencapaian
tujuan pembangunan yang berkelanjutan (SDGs). Melalui keterampilan proses juga dibangun sikap
ilmiah dan profil pelajar pancasila.
Keterampilan Proses
1. Mengamati
Mampu memilih alat bantu yang tepat untuk melakukan pengukuran dan pengamatan.
Memperhatikan detail yang relevan dari obyek yang diamati.
2. Mempertanyakan dan memprediksi
Mengidentifikasi pertanyaan dan permasalahan yang dapat diselidiki secara ilmiah. Peserta
didik menghubungkan pengetahuan yang telah dimiliki dengan pengetahuan baru untuk
membuat prediksi.
3. Merencanakan dan melakukan penyelidikan
Peserta didik merencanakan penyilidikan ilmiah dan melakukan langkah-langkah
operasional berdasarkan referensi yang benar untuk menjawab pertanyaan. Peserta didik
melakukan pengukuran atau membandingkan variabel terikat dengan menggunakan alat
yang sesuai serta memperhatikan kaidah ilmiah.
4. Memproses, menganalisis data dan informasi
Menafsirkan informasi yang didapatkan dengan jujur dan bertanggung jawab. Menganalisis
menggunakan alat dan metode yang tepat, menilai relevansi informasi yang ditemukan
dengan mencantumkan referensi rujukan, serta menyimpulkan hasil penyelidikan.
5. Mengevaluasi dan refleksi
Mengevaluasi kesimpulan melalui Mengevaluasi kesimpulan melalui perbandingan dengan
teori yang ada. Menunjukkan kelebihan dan kekurangan proses penyelidikan dan efeknya
pada data. Menunjukkan permasalahan pada metodologi dan mengusulkan saran perbaikan
untuk proses penyelidikan selanjutnya.
6. Mengomunikasikan hasil
Mengomunikasikan hasil penyelidikan secara utuh termasuk di dalamnya pertimbangan
keamanan, lingkungan, dan etika yang ditunjang dengan argumen, bahasa serta konvensi
sains yang sesuai konteks penyelidikan. Menunjukkan pola berpikir sistematis sesuai
format yang ditentukan.
1. Analisis CP
2. Penyusunan TP
Kompetensi : Kata Kerja Operasional mengacu pada taksonomi bloom
Konten : Apa materi yang digunakan
Variasi : Keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS atau kritis, kreatif, dll)
CONTOH:
Menjelaskan hukum Newton dengan menggunakan kata-kata sendiri dan menceritakan
fenomena dalam keseharian yang menggambarkan hukum Newton.
Merancang solusi untuk menyelesaikan permasalahan.
KONSEP ATP
Kompetensi – Konten – Variasi
Tidak perlu urut penulisannya