Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Akar Volume 10 Nomor 1 Edisi Februari 2021

PRODUK KAYU TIRUAN: KAYU LAPIS DAN KAYU LAMINA

Adrin Lobang1, Meylida Nurrachmania2


1
Jurusan Pengelolaan Hutan, Politeknik Pertanian Negeri Kupang
2,
Program Studi Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Simalungun

Abstrak: Kayu lapis merupakan produk kayu komposit yang berasal dari lembaran-lembaran kayu
atau yang disebut dengan vinir yang digabung dengan menggunakan perekat yang disusun
bersilangan tegak lurus. Kayu lamina atau Glulam atau yang lebih terkenal dengan sebutan balok
lamina merupakan suatu balok kayu yang diperoleh dari penggabungan papan gergajian yang
berdimensi lebih kecil yang kemudian direkatkan sejajar dengan serat sehingga diperolehlah balok
kayu dengan ukuran yang lebih besar.

Keyword: kayu lapis, kayu lamina, komposit

PENDAHULUAN seperti lemari,


meja/furnitur, flooring/lantai hingga
Pengertian Kayu Lapis aplikasi hunian lainnya.
Kayu lapis atau yang biasa Pengelompokkan kayu lapis
juga disebut dengan tripleks/triplek berdasarkan pada jenis lapisannya,
merupakan tumpukan lapisan kayu yaitu:
atau vinir yang direkatkan secara  Kayu lapis veneer (papan veneer,
bersama-sama. Kayu lapis ini jenis papan multiplex khusus
diciptakan karena kebutuhan dengan ketebalan setidaknya 12
terhadap material kayu yang semakin mm dan dengan minimal lima
meningkat, dan juga karena triplek lapisan)
ini dapat digunakan untuk berbagai  Kayu lapis blok (“core board”)
kebutuhan akan pengganti kayu dengan bagian lapisan tengah
solid. Secara umum, ukuran triplek berasal dari strip kayu yang
untuk panjangnya yaitu 2440 mm, digergaji yang memiliki
dengan lebar 1220 mm, dengan ketebalan 8 mm, dengan susunan
ketebalan yang bervariasi. serat vertikal yang terbuat dari
Triplek atau kayu vinir yang dikelupas
lapis/plywood adalah sejenis material  Kayu lapis yang disusun dengan
kayu berupa papan pabrikan yang lapisan melintang dari panel kayu
pastinya tidak asing lagi di yang dilem juga secara melintang
telinga. Triplek terbuat dari beberapa  Kayu lapis komposit yaitu
lembaran kayu yang dengan lapisan bagian dalamnya
digabungkan/direkatkan secara yang terbuat dari material kayu
bersamaan sehingga memiliki yang lain atau berbeda (misalnya
ukuran yang lebih tebal dari ukuran panel kayu lapis yang berbeda
aslinya. Lembaran kayu tipis ini sebagai lapisan atas).
disebut dengan vinir dan direkatkan Ada ragam jenis kayu lapis
dengan serat kayu yang bervariasi. yang memiliki karakteristik yang
Triplek ini sendiri juga dapat berbeda-beda, maka kayu lapis
digunakan untuk berbagai macam digunakan untuk berbagai tipe
kebutuhan produk rumah tangga akan aplikasi untuk konstruksi, seperti
kayu misalnya untuk pengolahan panel kerangka kayu hingga furnitur
kerajinan tangan tangan, furniture

65
ISSN 2252 – 5610
E-ISSN 2620-486x
Jurnal Akar Volume 10 Nomor 1 Edisi Februari 2021

dilakukan juga sebelum perekat


tersebut dicampur untuk mengecek
Proses Pembuatan Kayu Lapis kualitas perekat yang dibeli.
Perekat yang biasa digunakan
Pencampuran Perekat dalam pembuatan kayu lapis adalah
Pembuatan ramuan perekat perekat urea formaldehid cair dan
telah ditentukan komposisinya, cara fenol formaldehid cair masing-
pembuatannya dengan mencampur masing tipe II (MR) dan jenis tipe I
komponen perekat di dalam ketel, (WBP). Sebagai pencampur
resin (resin catle) dan menggunakan digunakan tepung terigu, tepung
pencampur perekat (glue mixer). Di tempurung kelapa dan air. Untuk
dalam ketel ramuan perekat diaduk perekat fenol formaldehid tidak perlu
hingga merata dan apabila sudah ditambahkan bahan lain kecuali air
merata diambil sampel untuk sebagai pengencer. Untuk perekat
diperiksa kekentalannya, berat jenis, urea formaldehid cair formulasi
kadar air dan pH-nya. Sebaiknya perekatnya adalah sebagai berikut:
pemeriksaan sifat perekat ini

Tabel 1. Formulasi Campuran Perekat untuk Pembuatan Kayu Lapis


Bahan Bagian Berat
Perekat urea formaldehid (cair) 100
Pengeras (NH4CL) 0,5
Ekstenders (tepung terigu untuk
20
industri)
Air 5
Sumber: SNI 06-6049-1999

Fungsi campuran perekat Tepung terigu berfungsi


yaitu untuk mengetahui mutu atau sebagai pengental dan pengisi untuk
kualitas perekat campuran. Beberapa mengisi pori-pori vinir. Dapat juga
hal yang bisa dilihat dari kualitas perekat urea formaldehid yang
perekat campuran adalah: digunakan berbentuk padat, tapi
a. Kemurnian dari base (main waktu pencampuran menjadi lebih
adhesive polimer) lama dan ada kemungkinan perekat
b. Tingkat ekstensi (extension), akan berhamburan kalau tidak hati-
yaitu kadar/jumlah ekstenders hati dalam pemakaiannya.
yang diberikan terhadap resin.
Karena makin tinggi tingkat
ekstensi maka makin rendah Pelaburan Perekat
kualitasnya. Bagian-bagian pada mesin pelabur
c. Resin solid perekat perekat
campuran/gluemix, yaitu Cara kerja pada kegiatan glue
perbandingan dari resin polimer spreader adalah sebagai berikut:
terhadap total formula. Karena vinir inti yang telah disusun rapi
semakin tinggi resin solid perekat diambil satu per satu untuk
campuran maka makin baik dimasukkan ke dalam pelabur
kualitasnya. perekat. Kemudian vinir inti yang
kedua permukaannya telah dilabur

66
ISSN 2252 – 5610
E-ISSN 2620-486x
Jurnal Akar Volume 10 Nomor 1 Edisi Februari 2021

perekat dikeluarkan dan seterusnya permukaan vinir sebelah luar dan


diletakkan di atas vinir belakang pengurangan tebal vinir, apalagi jika
yang sebelumnya telah disiapkan dan menggunakan jenis kayu yang berat
disusun secara sempurna dan terakhir jenisnya rendah. Besarnya
di atasnya diletakkan dua lembar pengempaan bergantung terhadap
vinir muka, vinir belakang dan jenis perekat yang akan digunakan.
seterusnya sehingga tersusun tiga Berat jenis kayu
lapis vinir yaitu: vinir muka, inti dan mempengaruhi besarnya tekanan.
belakang. Kemudian untuk kayu Kayu yang memiliki berat jenis
lapis lebih dari tiga lapis disusun rendah memerlukan pengempaan
vinir muka, vinir silang, vinir inti dan yang lebih rendah dibandingkan kayu
seterusnya. Setelah disusun bahan yang memiliki berat jenis jenis
tersebut dimasukkan dalam kempa tinggi. Menurut Tsoumis (1991) ada
dingin. Pekerjaan ini harus cepat 2 tipe pengempaan yaitu cold press
untuk mencegah perekat kering. (kempa dingin) dan hot press (kempa
Banyaknya perekat yang akan panas). Secara umum, sebagian
dilabur harus ditentukan terlebih besar produks kayu lapis dilakukan
dahulu, caranya adalah sebagai menggunakan kempa panas.
berikut: Besarnya tekanan ini yaitu antara
a. Vinir inti sebelum dilabur 100-250 psi dan itu dipengaruhi
perekat, beratnya ditimbang, oleh kerapatan kayunya. Untuk jenis
b. Kemudian, vinir tersebut kayu yang memiliki kerapatan
dimasukkan ke pelabur rendah besarnya tekanan yaitu 100-
perekat, lalu beratnya 150 psi, sedangkan untuk jenis kayu
ditentukan dengan cara dengan kerapatan sedang
ditimbang tekanannya 150-200 psi, dan untuk
c. Berat perekat yang akan kayu dengan kerapatan tinggi
dilabur adalah (b – a) gram tekanannya yaitu 200-250 psi.
Besaran temperatur untuk
Pengempaan pengempaan tersebut juga
Menurut Kliwon dan bergantung pada jenis perekat yang
Iskandar (2008) tujuan pengempaan akan digunakan. Perekat Urea
pada pembuatan kayu lapis adalah Formaldehid (1200C) dan perekat
untuk menekan sebagian perekat Phenol Formaldehid (1500C).
masuk ke dalam rongga sel vinir
kayu, menekan perekat menjadi a. Kempa Dingin
lapisan tipis yang kompak, Kempa dingin digunakan
menjadikan permukaan kayu yang apabila perekat yang dipakai
direkat dalam keadaan kontak merupakan perekat alami atau
tertutup dan menahannya sampai perekat sintetis yang dapat mengeras
perekat mengeras/matang. Karena di suhu ruang. Besaran tekanan untuk
molekul perekat ukurannya lebih pengempaan dingin yaitu antara
besar dari rongga sel vinir kayu, 150-350 psi dan ini bergantung
diperlukan tekanan yang cukup kerapatan kayunya. Penggunaan
besar. Akan tetapi penggunaan kempa dingin (baik tekanan mekanik
tekanan atau pengempaan yang besar ataupun dengan klem) dirasa cukup
akan mengakibatkan terjadinya sulit untuk memperoleh keseragaman
peresapan perekat yang berlebihan ke pada ketebalan kayu lapis yang akan

66
ISSN 2252 – 5610
E-ISSN 2620-486x
Jurnal Akar Volume 10 Nomor 1 Edisi Februari 2021

dibuat. Yang perlu diperhatikan juga panas, bahan tersebut dibawa ke


pada kempa dingin adalah lamanya kempa panas untuk dikempa.
pengempaan. Lamanya pengempaan Maksud pengempaan panas adalah
biasanya 10-20 menit. memasukkan perekat agar ikatan
Beberapa hal yang harus perekat antar vinir menjadi kuat
diperhatikan pada pengempaan (juga menguapkan air pada vinir).
dingin yaitu: Biasanya, suhu pengempaan
1. Waktu memasukkan vinir ke untuk kayu lapis tipe II dan tipe I
mesin kempa harus tepat di masing-masing adalah 105-1260C
tengah plat dan 125-1350C, tergantung tebal
2. Tekanan mesin harus diatur kayu lapis yang dikempa.
menurut ketentuan Pengempaan panas pada pembuatan
3. kalau ada vinir yang melebihi kayu lapis agar berhasil baik, perlu
ukuran harus dipotong memperhatikan faktor:
4. Mesin kempa dingin tidak 1. Suhu panas pada plat
diperbolehkan mengempa perekatan, ditentukan oleh
benda-benda yang ukurannya jenis kayu yang digunakan,
kecil. perekat dan kadar air vinir.
Setelah kayu lapis dikempa 2. Tekanan/pengempaan
dingin lalu dipilih, kemungkinan spesifik pada kayu lapis
masih ada cacat yang terjadi. Cacat ditentukan oleh jenis kayu,
tersebut misalnya vinir inti tergeser, besarnya pengempaan pada
tertindihnya vinir inti dan kurangnya mesin, luas permukaan piston
ukuran vinir muka dan belakang. dan luas permukaan kayu
Cara memperbaiki adalah lapis yang dikempa.
sebagai berikut: Bagian vinir
belakang disobek pada bagian yang Pengkondisian
tergeser pada vinir inti sepanjang 35 Pengkondisian dilakukan
mm x 20 mm dengan cara dipotong dengan tujuan yaitu untuk
selang seling agar kayu lapis masih mengurangi sisa dari tegangan akibat
ada kekuatan. Bagian tergesernya proses kempa serta
vinir inti yang diambil diberi perekat untukmenyesuaikan dengan kondisi
dan direkatkan lagi dengan bagian- sekitarnya. Biasanya pengkondisian
bagian vinir belakang. Vinir muka dilakukan selama 1 hingga 2 minggu.
yang masih kurang lebar atau
renggang diambil dengan vinir yang Bagian bagian kayu lapis
sama warnanya, setelah itu diberi Secara umum bahan kayu
kertas berperekat. lapis/triplek yaitu:

b. Kempa Panas
Setelah susunan vinir yang
telah diberi perekat dikempa di
mesin kempa dingin, kemudian
dikempa panas untuk mencegah
tergeser dan tertindihnya vinir inti.
Pengempaan dingin umumnya adalah
untuk menyatukan, meratakan dan
mengurangi waktu kempa di kempa

67
ISSN 2252 – 5610
E-ISSN 2620-486x
Jurnal Akar Volume 10 Nomor 1 Edisi Februari 2021

a) Face Veneer prinsip yang sama seperti ketika


 Memerlukan diameter log mengerjakan kayu solid. Hal yang
sekitar 45 cm perlu diperhatikan yaitu perekat akan
 Log dalam keadaan lurus, masuk ke bagian pori-pori kayu pada
bulat serta silindris bagian atas lapisan veneer tipis atau
 Kayu dalam kondisi segar pada kayu dengan pori-pori yang
 Tidak ada cacat kayu kasar saat papan disatukan, dan
 Tidak ada mata kayu perekat ini sendiri akan lebih cepat
b) Core Veneer menyumbat bagian abrasive belt
 Memerlukan diameter log selama proses pengerjaan
sekitar 45 cm selanjutnya.
 Log 85% silindris
Pengertian Kayu Lamina
 Boleh terdapat bagian yang
Kayu lamina pertama kali
bengkok tapi tidak
dibuat pada tahun 1900-an, dan di
membentuk parabola
Indonesia produk ini sudah dibuat
 Kayu dalam kondisi segar berupa kusen untuk diekspor dan
 Diizinkan memiliki cacat dibuat dari satu jenis kayu tanpa
kayu berupa mata kayu sehat, sambungan pada arah panjang. Kayu
dan lapuk hati (diameter log lamina sudah lama digunakan oleh
kurang dari 1/3 diameter masyarakat, di Indonesia sendiri
bontos) kayu lamina digunakan untuk
c) Back layer pembangunan bangunan (contohnya
 Mutu untuk back layer tidak aula di ITB) serta Kapal Cepat
seperti vinir yang akan Patroli (Fast Patrol Boat, FPB-28).
digunakan pada face layer. Kayu lamina atau disebut juga balok
Contoh beberapa jenis kayu lamina adalah balok yang dibuat dari
yang bisa dijadikan untuk bahan proses penggabungan kayu dengan
baku untuk kayu lapis yaitu: Meranti, menggunakan perekatan, dapat
Kamper Mahoni, Agathis, Mersawa, dibuat dalam bentuk lurus,
Mengkulang, Sengon, Gerunggang, melengkung ataupun gabungan
Trembesi, Mindi dan sebagainya. antara keduanya, dengan arah yang
Diameter log yang akan digunakan sejajar antara satu dengan lainnya
sebaiknya di atas sekitar 30 cm, (Sutigno, 1991).
namun saat modern ini penggunaan Kayu lamina (glued
meisn dapat dilakukan untuk laminated wood) adalah balok yang
mengolah log kayu dengan ukuran dibuat dengan menggunakan
yang lebih kecil. beberapa lapisan kayu dengan tebal
tiap lapisan berkisar 2,5 hingga 5 cm
Pengerjaan Pada Kayu Lapis direkat satu sama lain sehingga
Kayu lapis bisa dibuat dengan seluruh lapisan mempunyai arah
menggunakan mesin misalnya: serat sama (Brown et. al., 1952).
dengan cara digergaji, dibubut, Menurut Wardhani (1999) dan
ataupun digerinda dan kemudian Marutzky (2002), kayu lamina
dilapis seperti kayu solid. Karena merupakan papan yang direkat
lapisan bagian atasnya terbuat dari dengan lem tertentu secara bersama-
kayu solid (biasanya lapisan vinir), sama dengan arah serat yang paralel
untuk mengerjakannya menggunakan hingga terbentukk satu papan. Fakhri

68
ISSN 2252 – 5610
E-ISSN 2620-486x
Jurnal Akar Volume 10 Nomor 1 Edisi Februari 2021

(2002) menyatakan bahwa balok olahraga, perabot rumah tangga dan


laminasi terbuat dari potongan kayu alat alat olahraga.
yang berukuran kecil yang direkat Kayu lamina atau balok
menjadi produk kayu baru yang lebih laminasi merupakan produk
sama dengan penampang kayu dan struktural yang digunakan untuk
dibuat menjadi ukuran yang lebih rangka, balok, kolom, dan kuda-kuda
lebar dan tinggi sehingga bisa (CWC 2000). Moody dan Hernandez
digunakan untuk konstruksi. (1997) menyatakan bahwa meskipun
Penelitian tentang lamina dari penggunaan utaman balok laminasi
kayu mangium, karet, gmelina, adalah pada sistem atap dari
sengon sudah dilakukan dengan bangunan-bangunan komersial, balok
menggunakan perekat dan lignin laminasi juga semakin digunakan
resorsinol formaldehida (LRF), pada sistem atap dan lantai rumah.
tannin resorsinol formaldehida Adapun berbagai penggunaanya
(TRF), memberikan hasil bahwa antara lain :
perekat TRF sudah memenuhi 1. Bangunan-bangunan komersial
standar SNI dan JAS untuk kayu dan rumah; sebagai balok
lamina. Untuk perekat LRF persegi, balok bubungan dan
memberikan hasil lebih baik. Balok lengkung, kuda-kuda, balok
lamina yang dibuat hampir sama untuk konstruksi rumah,
dengan jenis kayu kelas kuat II. bangunan kayu bertingkat,
lengkungan, kubah, dan tiang
Penggunaan Kayu Lamina konstruksi.
Bentuk-bentuk balok laminasi 2. Jembatan; untuk bagian-bagian
bervariasi dalam jenis, jumlah dari struktur bagian atas seperti
lapisan, ukuran, bentuk, dan balok penopang dan decking.
ketebalan (Anonymous, 1961). Balok 3. Penggunaan struktur lain; untuk
laminasi bisa direkat dari kayu tower transmisi listrik, tonggak
bermutu rendah atau bermutu tingi listrik, dan penggunaan lain
dan atau kayu berukuran kecil untuk memenuhi persyaratan
(Wirjomartono, 1958). Berdasarkan ukuran dan bentuk yang tidak
cara penempatannya terhadap beban, dapat dicapai dengan
balok laminasi dapat dibedakan menggunakan tiang kayu
menjadi kayu laminasi horizontal dan konvensional.
kayu laminasi vertikal. Sedangkan
berdasarkan bentuk penampangnya, Kelebihan dan Kekurangan
balok laminasi dapat dibedakan Kayu Lamina
menjadi balok I, balok T, balok Menurut Manik
papan, dan balok persegi panjang (1997), keunggulan dari teknologi
(Bodig dan Jayne, 1982). kayu laminasi ini antara lain :
Manik (1997) menjelaskan 1. Pengadaan material di pasaran
bahwa tujuan dasar pembuatan kayu mudah karena ketebalan papan
lamina adalah untuk menciptakan pelapis yang digunakan
suatu rancang bangun kosntruksi dari maksimum 2 cm, untuk panjang
kayu utuh yang kering sempurna dan pelapis tidak dibatasi.
mudah mendapatkan bahan dasarnya. 2. Penggunaan material lebih
Kayu lamina banyak digunakan efisien, penyediaan kayu akan
sebagai hanggar, aula, gedung lebih cepat dan murah karena

69
ISSN 2252 – 5610
E-ISSN 2620-486x
Jurnal Akar Volume 10 Nomor 1 Edisi Februari 2021

potongan kayu yang tipis pendek memerlukan biaya produksi yang


(sampai 5 mm), serta kayu yang relatif besar.
masih ada cacatnya masih bisa 2. Memerlukan bangunan dan
digunakan untuk membuat peralatan khusus dan orang-orang
konstruksi. yang ahli dalam proses
3. Menggunakan bahan pengikat pembuatan.
mekanis lebih sedikit dengan 3. Kesulitan di dalam sistem
dimensi lebih kecil dan bersifat transportasi untuk konstruksi-
hanya menyatukan permukaan konstruksi besar atau kayu
bidang leman. lamina pelengkungan.
4. Pada proses penyusunan bahan
baku laminasi mudah dilakukan DAFTAR PUSTAKA
pemeriksaan cacat karena
dimensi bahan baku penyusun Alviya, Iis. 2011. Efisiensi dan
laminasi lebih kecil dan tipis. Produktivitas Industri Kayu
Struktur balok lamina Olahan Indonesia Periode
mempunyai kelebihan daripada kayu 2004-2007 dengan
gergajian, yaitu ukuran dapat dibuat Pendekatan Non Parametrik
lebih besar, serta lebih lebar, dan Data Envelopment Analysis.
juga lebih panjang, bisa juga dibuat Jurnal Penelitian Sosial dan
melengkung (curved) dan Ekonomi Kehutanan Vol. 8
konfigurasi berbentuk lonjong juga No. 2. Hal: 122-138.
dapat diciptakan dengan mudah.
Mutu kayu yang rendah bisa dibuat Arsad, Effendi. 2011. Sifat Fisik
untuk daerah dengan tegangan Kayu Lapis Berbahan Baku
rendah. Sedangkan Menurut Kayu Akasia (Acacia
Wirjomartono (1958), balok laminasi mangium Willd.) dan
memiliki kelebihan antara lain : Kelampayan (Anthocephalus
1. Dapat membuat bagian bangunan spp.). Jurnal Riset Industri
yang besar dari kayu yang kecil. Hasil Hutan Vol. 3 No. 2 Hal:
2. Memberikan kesan indah di 1-6.
dalam arsitektur bangunan,
karena bentuk dari konstruksi Boerhendhy, Island dan Agustina, S.
dapat dibuat lebih bervariasi. Dwi. 2006. Potensi
3. Dapat menempatkan kayu Pemanfaatan Kayu Karet
bermutu rendah pada areal yang untuk Mendukung
tidak mengalami tegangan tinggi. Peremajaan Perkebunan
4. Dapat memilih kayu bebas cacat. Karet Rakyat.Jurnal Litbang
5. Dapat memungkinkan membuat Pertanian 25 (2). Hal: 61 ±
balok dengan tebal irisan yang 67.
berbeda.
Namun Wirjomartono (1958) Boerhendhy, Island, C.Nancy, dan A.
memberikan pernyataan bahwa untuk Gunawan. 2003. Prospek dan
kayu lamina juga mempunyai Potensi Pemanfaatan Kayu
beberapa kekurangan antara lain : Karet sebagai Substitusi Kayu
1. Persiapan perekatan kayu yang Alam. Warta Penelitian Pusat
berlapis majemuk umumnya Karet 21(1-3) Hal: 58-66.

70
ISSN 2252 – 5610
E-ISSN 2620-486x
Jurnal Akar Volume 10 Nomor 1 Edisi Februari 2021

Dayadi, I. 2001. Pengaruh Perebusan


dan Bidang Orientasi
terhadap Keteguhan Rekat
Kayu Lamina Meranti Merah
(Shorea sp.) dan Kapur
(Dryobalanops sp.). Rimba
Kalimantan 5(1): 55–56.

Direktorat Jenderal Bina Produksi


Perkebunan. 2002. Statistik
Perkebunan Indonesia:
Karet.Jakarta.

Fauziyah, W. Hamsi. 2011.


Karakteristik Kayu Lapis dari
Jenis Kayu Berdiameter Kecil
(Small Diameter
Log).SkripsiFakultas
Kehutanan IPB. Bogor.

Rindayatno. 2002. Pengaruh Berat


Labur dan Perebusan
terhadap Keteguhan Rekat
Kayu Lamina Meranti Merah
(Shorea sp.) dan Kapur
(Dryobalanops sp.). Rimba
Kalimantan 7(1): 43–60.

71
ISSN 2252 – 5610
E-ISSN 2620-486x

Anda mungkin juga menyukai