Anda di halaman 1dari 5

UJIAN TENGAH SEMESTER

NAMA : Ahmad Abdul Muslim


KELAS : C
NIM : 2100031086
MATKUL: Sosiologi Pendidikan

Jawaban UTS Sosiologi Pendidikan

1. Setelah mengikuti perkuliahan selama kurun waktu menginjak Dua Semester saya
memperoleh berbagai wawasan sekaligus khazanah keilmuan yang bertambah, bahkan terdapat
beberapa kajian keilmuan asing ataupun baru saya jumpai di bangku perkuliahan. Adanya
berbagai perihal di atas tentu cukup memberikan dampak sekaligus tak jarang mengubah pola
kehidupan maupun aktivitas keseharian saya. Terutama diberikannya saya mata kuliah Sosiologi
Pendidikan yang secara garis besarnya kajian ilmu sosiologi yang bertujuan untuk memecahkan
dinamika sosial yang terdapat dalam dunia pendidikan, atau kajian ilmu sosiologi yang
membahas berkaitan gejolak sosial yang terdapat baik dalam diri individu terhadap individu,
kelompok maupun masyarakat secara umumnya, terkhusus berbagai dinamika maupun
permasalahan sosial dalam pendidikan. Dengan adanya khazanah keilmuan tersebut membuka
wawasan saya sekaligus memberikan dampak serta membuka pola pikir saya baik dalam
beraktivitas dengan individu, kelompok maupun dalam bermasyarakat.

Berikut saya akan memberikan uraian sekaligus contoh aktivitas yang mempunyai sangkut paut
dengan sosiologi maupun sosiologi pendidikan. Yang pertama, setelah mendapat khazanah
keilmuan tentang sosiologi, ketika saya sedang berhubungan dengan salah seorang individu
maka pandangan sekaligus pola pikir saya akan berusaha untuk menerima sekaligus memahami
baik karakter, watak, sifat maupun sikap dari lawan interaksi saya. Perihal tersebut berlandaskan
bahwa setiap manusia diciptakan beserta kurang dan lebih dirinya, oleh karenanya setiap
manusia juga di ciptakan lengkap dengan berbagai keunikan serta ciri khas masing-masing.
Dengan demikian ketika saya berinteraksi dengan seorang individu saya akan berusaha berhati-
hati dalam bersikap, sekaligus berusaha memahami seperti apa lawan interaksi saya dan sikap
apa yang harus saya tunjukkan agar sesuai dengan karakter, ciri khas maupun keunikan atau
passion yang dia miliki.

Yang kedua, setelah saya mendapatkan mata kuliah sosiologi pendidikan di pertengahan
semester ini, maka saya selalu berusaha untuk menerapkan nilai-nilai maupun value yang telah
kami pelajari sekaligus diskusikan dalam beberapa pertemuan. Perihal tersebut saya tanamkan
ketika saya di beri amanah untuk ikut serta menjalankan program-program TPA dan tugas
sebagai pembina di yayasan yang saya tinggali. Sebagai contoh kasus singkat ketika saya
mendampingi anak-anak mengaji, maka saya harus mampu menyesuaikan diri dan berusaha
menganalisis secara sederhana, baik itu karakter, kemampuan, keunikan dan sebagainya dari
masing-masing anak atau santri. Dengan demikian setelah saya menganalisis sekaligus
memplotkan setiap santri, maka langkah selanjutnya saya akan mendampingi mereka sesuai
dengan keunikan, sekaligus menerima karakter baik buruk dari setiap santri. Sehingga di akhir
sesi TPA saya mampu memberikan ulasan secara singkat namun menyeluruh bagi seluruh santri
yang saya bina.

Ketiga, berkaitan salah satu aktivitas yang kerap terjadi di lingkungan masyarakat, tak lain ialah
kerja bakti. Kerja bakti di yakini menjadi sarana yang ampuh dan manjur untuk saling
meningkatkan ukhuwah Islamiyyah, rasa toleransi, kebersamaan dan lain sebagainya. Di tinjau
dari kacamata sosiologi pendidikan secara khususnya, maka pada intinya saya harus mampu
mengambil peran yang pantas, sesuai serta nyaman dengan passion yang saya punya. Dengan
demikian ketika sedang berlangsung kerja bakti maka saya akan mampu ambil bagian dengan
penuh rasa ikhlas dan bahagia. Apabila kelak saya di beri amanah untuk menjadi tokoh di
masyarakat maka saya akan berusaha memahami passion dari masing-masing anggota
masyarakat, yang kemudian saya mampu untuk memplotkan masing-masing dari mereka.
Demikian berbagai contoh atau sample dari aktivitas saya jika di tinjau melalui kacamata
sosiologi pendidikan.

2. Ilmu Sosiologi Pendidikan hadir membawa berbagai kemanfaatan sekaligus membuka


cakrawala dan memberikan khazanah keilmuan bagi setiap yang mempelajari dan terlebih
mendalaminya. Sosiologi pendidikan cenderung berkaitan dengan ilmu sosial beserta dengan
berbagai polemik, fenomena sosial bahkan berbagai gejala maupun dinamika sosial yang sedang
terjadi telah terjadi maupun akan terjadi di massa mendatang. Oleh karenanya tentu kemanfatan
dari ilmu sosiologi pendidikan ini sangatlah luas dan kaya akan kemaslahatan. Secara khususnya
ilmu sosiologi pendidikan juga sebenarnya sudah ada dan di anjurkan dalam agama Islam. Saya
menyimpulkan bahwa sosiologi juga berkaitan dengan ilmu muamalah dalam Islam, di
karenakan keduanya hampir sama dalam pembahasannya, baik membahas tentang keadaan
sosial, bahkan sampai perkara bagaimana kita bersosialisasi hanya yang membedakan muamalah
di tinjau dalam pandangan Islam, namun sosiologi lebih cenderung mengacu pada aliran barat.
Namun, ketika sosiologi di padukan dengan pendidikan khususnya kami yang berada di prodi
pendidikan agama Islam tentu akan cenderung mengarah pada hal-hal yang bersifat muamalah
atau praktek kehidupan.

Disini saya akan membagi manfaat dari mempelajari ilmu sosiologi pendidikan ke dalam tiga
kategori. Yang pertama manfaat sosiologi pendidikan bagi individu saya pribadi dalam
kehidupan sehari-hari, kedua bagi saya dalam bersosialisasi dengan lingkungan masyarakat dan
terakhir dalam kategori dunia pendidikan kelak ketika saya menjadi seorang pendidik.

Yang pertama bagi individu saya dalam kehidupan sehari-hari, setelah mempelajari ilmu
sosiologi pendidikan selama setengah semester, saya mendapat berbagai khazanah keilmuan
sekaligus membuka pola pikir saya untuk terus lebih peka terhadap fenomena, gejolak maupun
dinamika sosial yang ada, selain itu terus memicu saya untuk berfikir kritis dalam menghadapi
berbagai persoalan sosial yang saya alami. Sehingga denganya saya mampu menganalisa baik
secara singkat maupun ketika di butuhkan secara mendalam untuk memecahkan berbagai misteri
sosial yang saya alami. Perihal tersebut tentu sangat bermanfaat bagi keberlangsungan kehidupan
saya sehari-hari.

Kedua, ketika berhubungan dengan masyarakat secara umum. Adanya ilmu sosiologi pendidikan
tentu membentuk karakter pribadi saya untuk lebih terbuka, kritis sekaligus mengedepankan
pemahaman terhadap berbagai dinamika sosial yang terjadi. Tak lain ketika kita sebagai makhluk
sosial yang selalu membutuhkan uluran dari orang di sekitar kita. Oleh karenanya karena kita
merasakan perihal tersebut, maka kita juga harus mengimbangi dengan memberikan feedback
positif yang serupa. Dalam kehidupan bermasyarakat saya selalu menekankan dengan diri saya
untuk selalu ambil bagian, mengambil peran yang tentunya sesuai dengan passion yang saya
miliki. Selain itu bertemu setiap orang yang mempunyai karakteristik dan keunikan yang berbeda
tentu saya harus bersikap terbuka, berprinsip namun mengedepankan pemahaman yang kritis nan
peka. Sehingga ketika terjadi suatu hal kita akan bijak dalam mengambil langkah maupun
menetapkan suatu keputusan.

Terakhir saya mengkategorikan manfaat sosiologi dalam dunia pendidikan secara khususnya,
dalam hal ini sebenarnya tidak terlalu berbeda dengan sosiologi dalam bermasyarakat. Namun,
ketika masuk dalam dunia pendidikan kita juga harus mempunyai landasan yang empiris serta
selalu saya tekankan untuk sesuai dengan norma agama dan norma yang lainya. Sebagai contoh
ketika kelak saya menjadi seorang pendidik, maka syaa harus selalu terbuka, kritis dalam
menganalisis kebutuhan, kemampuan serta keilmuan yang harus di terima oleh setiap peserta
didik saya kelak, dengan demikian saya akan mampu mengambil kebijakan sekaligus rencana
pembelajaran yang tepat dan akurat untuk di berlangsungkan dalam kegiatan belajar mengajar.
Demikian berbagai kategori manfaat dari sosiologi pendidikan secara singkatnya.

3. Sosiologi menurut saya merupakan ilmu umum sekaligus wajib bagi seorang calon pendidik,
praktisi pendidikan terlebih bagi seorang peneliti pendidikan agama Islam baik di sekolah
Muhammadiyah secara khususnya maupun sekolah umum (public school). Ketika beberapa
kategori di atas tidak memahami ilmu sosiologi pendidikan maka yang terjadi mereka akan
secara sepihak dalam menjalankan peran dan tugasnya. Padahal beberapa kategorial di atas
merupakan seorang vigur yang harus menjadi panutan maupun acuan bagi setiap yang
bersangkutan denganya. Pendidik akan berhubungan secara langsung dengan peserta didiknya
pun demikian menjadi vigur utama bagi setiap peserta didiknya, praktisi pendidikan mempunyai
peran untuk menyediakan media pembelajaran dan lain sebagainya tentu dalam menjalankan
peran tersebut harus memberikan hasil yang bisa di terima oleh setiap peserta didik maupun
komponen pendidikan lainya serta terlebih seorang peneliti, berbagai karya, temuan maupun
hasil penelitiannya tentu di harapkan menjadi acuan bahkan tak jarang yang menjadikanya
sebagai kiblat dalam pelaksanaan proses pembelajaran.

Dengan berbagai peran tugas di atas maka saya rasa setiap kategorial tersebut harus
mempelajari, memahami serta menerapkan ilmu sosiologi pendidikan. Dikarenakan melalui
kajian tersebut kita akan mendalami berbagai gejolak sosial, dinamika maupun fenomena yang
ada di dunia sosial, terlebih lagi salah satu tabiat manusia ialah seorang makhluk sosial yang
tentu denganya selalu membutuhkan uluran antar sesama. Perihal tersebut menurut saya akan
mempengaruhi tiga aspek yang telah di sebutkan dalam rumusan masalah di pernyataan soal.

Pertama, pada proses pengelolaan kelas sangatlah di butuhkan implementasi dari ilmu sosiologi
pendidikan. S.Nasution juga mengatakan bahwa di dalam sosialisasi/Sosiologi Pendidikan
merupakan ilmu yang berusaha mengetahui cara mengendalikan proses pendidikan untuk
memperoleh perkembangan kepribadian yang lebih baik. Pengelolaan kelas tanpa
implementasi ilmu sosiologi pendidikan menurut saya akan terlalu kaku dan cenderung kolonial
karena tidak memperhatikan dan memahami setiap situasi maupun kondisi setiap siswa.
Padahal sadar maupun tidak perihal tersebut harus kita fahami, analisis dan denganya akan
tercipta buah solusi yang nantinya mampu kita ambil untuk menjadi acuan dalam setiap
pembelanjaran maupun dalam proses pengelolaan kelas. Sehingga proses kegiatan belajar
mengajar maupun pengelolaan kelas akan berjalan secara optimal dan menggembirakan.

Kedua, berkaitan perihal penerimaan siswa yang cenderung beragam. Di sekolah umum atau negeri dan
sejenisnya, tentu siswa yang sekolah di dalamnya cenderung mempunyai latar belakang yang berbeda
baik dalam segi agama, budaya suku maupun ras. adanya keragaman tersebut tentu harus di terima
dengan sepenuh hati, di fahami secara kritis sehingga mampu di ambil solusi dari berbagai kondisi sosial
yang ada. Perihal tersebut sesuai dengan pernyataan Francis Bron yang mengatakan bahwa sosiologi
pendidikan memperhatikan pengaruh lingkungan budaya sebagai tempat dan cara mengorganisasi
pengalamannya. Dengan demikian kategorial golongan di atas sangatlah perlu untuk memahami dan
mendalami ilmu sosiologi pendidikan, sehingga mampu menghadapi, berfikir secara kritis dan
mengambil langkah yang solutif dalam menghadapi berbagai keragaman siswa yang sekolah di public
school tersebut tanpa mereka merasa di bedakan namun bisa saling melekat dan memahami satu sama
lainya

Terakhir berkaitan perihal memanajemen peserta didik yang tentunya mempunyai latar belakang,
keragaman kondisi yang berbeda. Sosiologi pendidikan di yakini sebagai ilmu yang mempelajari tentang
hubungan antara semua pokok masalah antara proses pendidikan dan sosial. Yang denganya kita akan
mengetahui berbagai kondisi dari setiap peserta didik. Seorang manager yang baik tentu harus
memperhatikan nan melibatkan kondisi dari peserta didik dalam proses manajemennya. Sehingga
dengan perihal tersebut, mampu membuahkan hasil manajemen yang optimal nan proporsional,
mampu di terima oleh setiap peserta didik secara umumnya. Dengan demikian peserta didik merasa
tertampung juga terayomi oleh segenap pendidik, praktisi pendidikan khususnya para pemegang
manajerial instansi pendidikan.

Dengan demikian saya mencoba menyimpulkan bahwa Sosiologi pendidikan sangat penting untuk
diajarkan dalam PAI karena bertujuan agar pendidik mampu memahami masyarakat dan seluruh latar
belakang sosial tempat dimana peserta didik tinggal serta pendidik mampu memberikan pengajaran
yang sesuai dan efektif sehingga peserta didik mampu memahami apa yang telah disampaikan oleh
pendidik.

Anda mungkin juga menyukai