Nomor Dokumen :
Tanggal Terbit :
Nomor Revisi :
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan hidayah-
Nya, kami dapat menyelesaikan Pedoman Upaya P2 Surveilans. Buku ini kami susun sebagai salah
satu upaya untuk memberikan acuan dan kemudahan dalam pelaksanaan kegiatan Surveilans oleh
koordinator maupun pelaksana dan penanggung jawab Surveilans UPTD Puskesmas Tirawuta.
Pada kesempatan ini perkenankan kami, untuk menyampaikan ucapan terima kasih dan
apresiasi kepada semua pegawai yang telah terlibat dalam proses penyusunan Pedoman Upaya P2
Surveilans di UPTD Puskesmas Tirawuta.
Semoga dengan digunakannya buku ini dapat mempermudah karyawan dalam menyiapkan
dokumen akreditasi UPTD Puskesmas Tirawuta. Kami mengharapkan saran serta kritik untuk
menyempurnakan Pedoman Upaya P2 Surveilans di UPTD Puskesmas Tirawuta.
HALAMAN JUDUL......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR....................................................................................................... ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
A.Latar Belakang........................................................................................................... 1
B.Tujuan Pedoman........................................................................................................ 2
C.Ruang Lingkup Pelayanan......................................................................................... 2
D.Batasan Operasional.................................................................................................. 2
E.Landasan Hukum....................................................................................................... 3
BAB II STANDAR KETENAGAAN............................................................................... 4
A.Kualifikasi Sumber Daya Manusia............................................................................ 4
B.Distribusi Ketenagaan................................................................................................ 4
C.Jadwal Kegiatan......................................................................................................... 4
BAB III STANDAR FASILITAS..................................................................................... 5
BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN..................................................................... 6
A.Kegiatan Surveilans Kesehatan................................................................................. 6
B.Bentuk Penyelenggaraan Surveilans Kesehatan........................................................ 6
BAB V LOGISTIK............................................................................................................ 7
BAB VI KESELAMATAN SASARAN............................................................................ 8
BAB VII KESELAMATAN KERJA................................................................................ 9
BAB VIII PENGENDALIAN MUTU............................................................................... 10
BAB IX PENUTUP........................................................................................................... 11
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan mengamanatkan bahwa
Pemerintah dan Pemerintah Daerah dapat melaksanakan surveilanas terhadap penyakit
menular dan tidak menular. Dalam Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem
Kesehatan Nasional menyatakan agar pengelolaan kesehatan dilakukan secara berjenjang
dimulai dari tingkat daerah sampai tingkat pusat dengan memperhatikan otonomi daerah dan
otonomi fungsional di bidang kesehatan. Otonomi fungsional dimaksudkan berdasarkan
kemampuan dan ketersediaan sumber dayadi bidang kesehatan. Hal ini menegaskan bahwa
penyelenggaraan Surveilans Kesehatan harus dilaksanakan di setiap Fasilitas pelayanan
kesehatan, instansi kesehtan dimulai dari tingkat kabupaten/kota, provinsi, dan tingkat pusat.
Fungsi dasar Surveilans Kesehatan tidak hanya untuk kewaspadaaan dini penyakit
yang berpotensi terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB), tetapi juga sebagai dasar perencanaan
dan pengambilan keputusan program kesehatan jangka menengah dan jangka panjang. Untuk
itu hendaknya pelaksanaan Surveilans Kesehatan mencakup seluruh pelaksanaan program
dibidang kesehatan yang membutuhkan pengamatan terus-menerus, analisis, dan diseminasi
informasi, hal ini sejalan dengan kebutuhan data dan informasi terpecaya dan memiliki aspek
kekinian.
Surveilans kesehatan yang mengandalkan kecepatan, ketepatan, dan kualitas data dan
informasi perlu menyesuaikan dengan kemajuan teknologi informasi. Namun demikian
prinsip Epidemiologi dan surveilans kesehatan tidak boleh ditinggalkan.
Secara umum Surveilans Kesehatan diperlukan untuk menjamin tersedianya data dan
informasi epidemiologi sebagai dasar pengembilan keputusan dalam manajemen kesehatan.
Dalam pelaksanaan Surveilans Kesehatan diperlukan peran lintas program dan lintas sektor
yang diperkuat dengan jejaring kerja surveilans kesehatan.
B. TUJUAN PEDOMAN
1. Tujuan Umum
Memberikan informasi tepat waktu tentang masalah kesehatan populasi sehingga
penyebab faktor resiko dapat terdeteksi dehingga dapat dilakukan respon
pelayanan kesehatan dengan lebih efektif.
2. Tujuan Khusus
a. Tersedianya informasi tentang situasi, kecenderungan penyakit, dan faktor
risikonya serta masalah kesehatan masyarakat dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya sebagai bahan pengambilan keputusan.
b. Terselenggaranya kewasapadaan dini penyakit terhadap kemungkinan
terjadinya KLB/Wabah dan dampaknya.
c. Terselenggaranya investigasi dan penanggulangan KLB/ Wabah.
d. Dasar penyampaian informasi kesehatan kepadapara pihak yang
berkepentingan sesuai dengan pertimbangan kesehatan.
D. BATASAN OPERASIONAL
Surveilans berbasis indikator dilakukan untuk memperoleh gambaran penyakit faktor
resiko dan masalah kesehatan dan atau masalah kesehatan yang berdampak terhadap
kesehatan yang menjadi indikator program dengan menggunakan sumber data yang
terstruktur. Berikut contoh data terstruktur yang diantaranya adalah:
1. Kunjungan ibu hamil
2. Kunjungan neonatus
3. Cakupan imunisasi
4. Laporan bulanan data kesakitan puskesmas
5. Laporan bulanan kasus campak
6. Registrasi penyakit tidak menular
Pelaksanaan surveilans berbasis indikator di Puskesmas dilakukan untuk
menganalisis pola penyakit, faktor resiko, pengelolaan sarana pendukung.
E. LANDASAN HUKUM
B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
Petugas surveilans di UPTD Puskesmas Tirawuta terdiri dari 2 orang petugas surveilans.
C. JADWAL KEGIATAN
Program surveilans dilaksnakan setiap hari kerja dimulai hari Senin s/d Jumat pukul
08.00 sampai pukul 15.00 WIB
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. DENAH RUANG
Dalam melaksanakan kegiatan surveilans di Puskesmas dibutuhkan perlengkapan
sebagai berikut:
1. Personal komputer yang terhubung dengan internet
2. Alat komunikasi seperti telepon
3. Pedoman pelaksanaan surveilans
4. Formulir data surveilans epidemiologi
5. Perlatan surveilans epidemiologi
6. Alat transportasi
B. STANDAR FASILITAS
Fasilitas yang diperlukan dalam pelaksanaan program surveilans meliputi:
1. Personal komputer yang terhubung dengan internet
2. Alat komunikasi seperti telepon
3. Perlatan surveilans epidemiologi
4. Alat transportasi
BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan bagian dari pengelolaan program
surveilans secara keseluruhan. Program surveilans adalah program kegiatan yang beresiko
tertular dan menyebabkan penyakit sehingga baik petugas maupun lingkungan sekitar kontak
harus aman dari resiko tertular penyakit maupun resiko terpapar bahan berbahaya lain dalam
proses penyelenggaraan kegiatan.
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
Pedoman ini sebagai acuan bagi tenaga surveilans epidemiologi dalam menjalankan
program surveilans epidemiologi di UPTD Puskesmas Tirawuta Kecamatan Rate-Rate
Kabupaten Kolaka Timur. Keberhasilan kegiatan program surveilans tergantung pada
komitmen yang kuat dari semua pihak terkait.