Okk 1
Okk 1
180 KVA
Oleh :
40040619683042
SEMARANG
2023
HALAMAN PENGESAHAN PERUSAHAAN
Laporan Kerja Praktek di PT. PLN (Persero) UP3 Purwokerto yang telah
dilaksanakan mulai tanggal 10 November 2022 sampai dengan 5 Mei 2023,
disusun oleh :
Telah disetujui sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Terapan pada Program Studi Teknik Listrik Industri Departemen Teknologi
Indusri Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro, pada :
Hari, Tanggal :
Rabu, 12 April 2023
Mengetahui, Menyetujui,
Assistant Manager Bagian Perencanaan Team Leader Mapping PT.PLN
PT.PLN (Persero) UP3 Purwokerto (Persero) UP3 Purwokerto
i
HALAMAN PENGESAHAN PROGRAM STUDI
Laporan Kerja Praktek di PT. PLN (Persero) UP3 Purwokerto yang telah
dilaksanakan mulai tanggal 10 November 2022 sampai dengan 5 Mei 2023,
disusun oleh :
Telah disetujui sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Terapan pada Program Studi Teknik Listrik Industri Departemen Teknologi
Industri Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro, pada :
Hari, Tanggal :
Rabu, 12 April 2023
Mengetahui, Menyetujui,
Ketua Program Studi Teknik Listrik Dosen Pembimbing
Industri Sekolah VokasiUniversitas
Diponegoro
ii
ABSTRAK
Perubahan daya merupakan salah satu fasilitas yang dilayani oleh PT PLN
(Persero) untuk pelanggan dalam bidang kelistrikan di UP3 Purwokerto.
Perubahan daya termasuk dalam jenis pekerjaan Pasang Baru Perubahan Daya
(PBPD). Dalam pekerjaan pasang baru maupun perubahan daya, petugas dari
PLN perlu memperhatikan kondisi lingkungan sekitar calon tempat pelanggan.
Oleh karena itu perlu dilakukan survei agar mengetahui kondisi jaringan
terdekat, kapasitas trafo, dan kondisi medan untuk pemasangan jaringan serta
alat pembatas dan pengukur (APP) sehingga dapat memperkirakan kelayakan,
titik pemasangan dan material yang dibutuhkan untuk perancangan RAB.Pada
laporan ini, menjelaskan perihal pengajuan perubahan daya tegangan rendah
atas nama Aan Prasetyo Wibowo untuk konstruksi pembangunan PT Tunas
Madukara Indah, Wonosobo dengan pelanggan Tegangan Menengah (TM) yang
semula 1.385.000 VA menjadi 2.180.000 VA yang dimana perubahan
penambahannya sebesar 795.000 VA. Karena terjadi tambah daya yang cukup
besar, maka terjadi penggantian CT TM dari 40/5 menjadi 75/5 serta
menambahkan tiang baru C12-350. Setelah dilakukan survei, kemudian
dilakukan pembuatan analisis berupa rancangan anggaran material, jasa,
membuat gambar teknik sesuai keadaan di lokasi dan membuat Rancangan
Anggaran Biaya (RAB), setelah dilakukan rancangan anggaran. Didapatkan
Biaya Penyambungan (BP) sebesar Rp 501.645.00,- dan Biaya Investasi yang di
keluarkan PLN sebesar Rp 33.963.123,-. Sehingga, BP > Biaya Investasi dan
Periode Periode (PP) kurang dari 5 tahun, bisa disimpulkan bahwa pekerjaan ini
bisa dijalankan sesuai dengan planning yang ada. Perencanaan konstruksi
jaringan yang akan dipasang disesuaikan juga dengan kondisi lapangan. Setelah
perencanaan disetujui, maka proses pemasangan oleh pihak ketiga atau vendor
dengan pengawasan petugas PLN dan dilakukan pengoperasian oleh petugas
PLN. Pemasangan dan pengoperasian harus sesuai dengan Standar Operating
Prosedur (SOP). Selain itu, proses laporan ini berisi mengenai pekerjaan
Evaluasi Distribusi UP3 Purwokerto yang dimana terdapat pekerjaan Mapping
asset yang ada di UP3 dan juga melakukan beberapa pekerjaan yang berkaitan
dengan Perencanaan seperti Kinerja Korporat dan bidang lainnya.
iii
ABSTRACT
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan atas Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
segala limpahan rahmat dan karunia-Nya maka penulis dapat menyelesaikan
laporan praktik kerja. Dalam penyusunan laporan ini, penulis mengucapkan
terimakasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu
menyelesaikan laporan ini. Adapun pihak- pihak tersebut antara lain:
1. Ketua Program Studi STr. Teknik Listrik Industri Bapak Arkhan Subari,
S.T, M. Kom serta Bapak Priyo Sasmoko, S.T, M Eng selaku dosen
pembimbing kerja praktek.
2. Manager UP3 Purwokerto Bapak Adi Dwi Laksono yang selalu
memonitoring kegiatan saya dan rekan selama Praktik Kerja Lapangan di
UP3 Purwokerto
3. Assistant Manager Perencanaan UP3 Purwokerto, Bapak Rahman Setyo
Nugroho mentor 1 dalam kegiatan ProgramMagang Kelas Kerjasama PLN
Universitas Diponegoro yang telah membimbing penulis selama kegiatan
magang.
4. Team Leader Perencanaan (Mapping) UP3 Purwokerto Bapak Rizky
Suharly selaku co mentor dalam kegiatan Program Mahasiswa Kelas
Kerjasama ini yang sangat mengajari penulis dan selalu mendampingin
penulis dari awal magang hingga akhir.
5. Seluruh pegawai UP3 Purwokerto satu ruangan, Bapak Naryo selaku
Team Leader Rencana Sistem, Bapak Kurnia selaku Staff Rencana
Sistem, Bapak Niko selaku IT Support, Ibu Wulan selaku IT Support, Ibu
Erni selaku Fungsional Ahli Pengadaan dan Bapak Timbul selaku
Fungsional Ahli Corporate Kinerja
6. Seluruh pegawai UP3 Purwokerto mulai divisi Transaksi Energi (TE),
Konstruksi, Jaringan, Operasi, Keperluan Umum (KU), Pelayanan
Pelanggan (PP), Pengadaan, PDKB, Para Vendor dan anak perusahaan
v
PLN, dan para pegawai ULP bagian UP3 Purwokerto
7. Rekan magang penulis di UP3 Purwokerto yang sudah bekerja sama
dengan baik dari awal sampai akhir praktek kerja lapangan
8. Keluarga dan teman-teman yang telah memberikan doa dan dukungan
selama magangkepada penulis.
vi
DAFTAR ISI
vii
2.9 Uraian Tugas ........................................................................................... 17
2.10 Program Unggulan Perusahaan UP3 Purwokerto ..................................... 24
BAB III LANDASAN TEORI ......................................................................... 27
3.1 Sistem Tenaga Listrik .............................................................................. 27
3.2 Jaringan Tegangan Menengah ................................................................. 29
3.3 Jenis Konstruksi Jaringan Tegangan Menengah (JTM) ............................ 32
3.4 Perubahan Daya ...................................................................................... 34
3.5 Mapping Asset Management ................................................................... 36
3.6 Kinerja Corporate .................................................................................... 37
3.7 Gardu Distribusi ...................................................................................... 40
3.8 Transformator Distribusi 3 Fasa .............................................................. 42
3.9 Kubikel ................................................................................................... 44
BAB IV PEMBAHASAN ................................................................................ 53
4.1 Regulasi mengenai Pekerjaan Perencanaan .............................................. 53
4.1.1 Standar Operasional Prosedur (SOP) Pelaksanaan pekerjaan ................. 53
4.1.2 Perlengkapan dan Peralatan Pekerjaan Lapangan .................................. 55
4.1.3 Mengetahui Langkah Pelaksanaan Pekerjaan ........................................ 55
4.1.4 Mengetahui Flowchart Pekerjaan .......................................................... 56
4.2 Uraian Proses Pekerjaan Perubahan Daya ................................................ 57
4.2.1 Pekerjaan sebelum ke lapangan ............................................................ 57
4.2.2 Survei Lokasi ....................................................................................... 59
4.2.3 Melakukan pekerjaan perencanaan ....................................................... 60
BAB V PENUTUP ........................................................................................... 71
5.1 Kesimpulan ............................................................................................. 71
5.2 Saran ....................................................................................................... 72
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 73
LAMPIRAN ..................................................................................................... 75
vii
i
DAFTAR GAMBAR
ix
GAMBAR 4.7. MELAKUKAN BRIEFING BERSAMA .................................. 59
GAMBAR 4.8 SURVEI KONDISI KONSTRUKSI TIANG DAN
LINGKUNGAN SEKITAR ............................................................................... 60
GAMBAR 4.9 GAMBAR LOKASI PEKERJAAN PERUBAHAN DAYA....... 61
GAMBAR 4.10 GAMBAR LOKASI PELANGGAN PERUBAHAN DAYA ... 62
GAMBAR 4.11 SINGLE LINE DIAGRAM (SLD) PEKERJAAN .................... 63
GAMBAR 4.12 GAMBAR GOOGLE MAPS ................................................... 64
GAMBAR 4.13 RANCANGAN ANGGARAN BIAYA (RAB) ........................ 65
GAMBAR 4.14 MATERIAL MDU YANG DIBUTUHKAN ............................ 66
GAMBAR 4.15 KAJUAN PEKERJAAN PERENCANAAN ............................ 66
GAMBAR 4.16 KAJUAN KELAYAKAN OPERASI (KKO) PEKERJAAN
PERENCANAAN .............................................................................................. 67
GAMBAR 4.17 KAJUAN KELAYAKAN FINANCIAL (KKF) PEKERJAAN
PERENCANAAN .............................................................................................. 68
GAMBAR 4.18 HASIL SHARING INVESTASI .............................................. 69
GAMBAR 4.19 HASIL PEKERJAAN .............................................................. 70
x
11
xi
12
xii
1
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di era yang sudah maju sekarang, listrik sangat diperlukan, mulai dari
daerah pelosok hingga daerah perkotaan. Penggunaan energi listrik sendiri tidak
lepas dari kegiatan manusia. Energi listrik sudah menjadi kebutuhan pokok dan
wajib yang semakin banyak digunakan dalam kehidupan manusia. PT. PLN
(Persero) merupakan perusahaan yang bertugas untuk memenuhi kebutuhan
listrik masyarakat dituntut untuk menyediakan energi listrik yang memimpin
dengan peningkatan pelayanan dan penyediaan energi listrik yang andal, aman
dan efisien. Hal ini dilakukan dengan mengoptimalkan 3 bidang usaha yang ada
dalam penyaluran tenaga listrik diantaranya, pembangkitan, transmisi, dan
distribusi. Distribusi tenaga listrik adalah proses penyaluran listrik dari unit
transmisi yang diturunkan tegangannya pada gardu induk sehingga, menjadi
tegangan menengah (TM) dengan tegangan 20 kV. Lalu terjadi penurunan
tegangan menengah menjadi tegangan rendah menggunakan trafo distribusi agar
dapat disalurkan ke konsumen listrik tegangan rendah dengan tegangan 220 V
atau 380 V. Kemudian disambungkan ke rumah pelanggan dengan Sambungan
Rumah (SR).
Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Purwokerto merupakan salah
satu Unit Layanan PLN pada bidang distribusi yang berada di bawah Unit Induk
Distribusi (UID) Jawa Tengah DIY. Yang dimana UP3 Purwokerto sendiri
mempunyai 7 cabang Unit Layanan Pelanggan (ULP) yaitu ULP Purwokerto,
ULP Banyumas, ULP Ajibarang, ULP Wangon, ULP Purbalingga, ULP
Banjarnegara dan ULP Wonosobo. Pasang Baru dan Perubahan Daya (PBPD)
merupakan salah satu bentuk pelayanan UP3 Purwokerto untuk pelanggan
Tegangan Menengah (TM). Pasang baru dan perubahan ini bertujuan untuk
memfasilitasi masyarakat di bidang kelistrikan guna menunjang kegiatan
masyarakat. Pasang baru merupakan kegiatan pelayanan PLN untuk calon
pelanggan yang ingin memasang listrik baru, sedangkan perubahan daya
2
1.4 Tujuan
Adapun tujuan pelaksanaan kerja praktek di antara lain :
a. Untuk mengetahui gambaran umum prosedur perencanaan perubahan daya
listrik di PT. PLN (Persero)
b. Memahami proses pekerjaan pada Jaringan Tegangan Menengah (JTM)
Memahami tahapan pekerjaan perencanaan penambahan daya 2.180KVA.
c. Memahami jenis konstruksi serta material, hal yang dibutuhkan, survey
lapangan dan biaya anggaran yang dibutuhkan dalam pekerjaan Perencanaan
Perubahan Daya.
d. Memahami prosedur dan pekerjaan Evaluasi Distribusi pada UP3 PT.PLN
(Persero) dan memahami pekerjaan Perencanaan bagian lainnya seperti
Evaluasi Korporate dan Mapping.
1.5 Manfaat
Metode pengumpulan data adalah cara kerja untuk dapat memahami objek
yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Dalam pembuatan laporan Kerja
Praktek ini digunakan tiga metode pengumpulan data antara lain :
b. Metode Observasi
c. Metode Interview
d. Metode Konsultasi
Pada metode ini penulis melakukan diskusi tentang topik yang dibahas pada
laporan kerja praktek ini dengan dosen pembimbing, staff yang ada di PT PLN
(Persero) UP3 Purwokerto, dosen pengajar, dan temanteman sesama mahasiswa.
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan latar belakang kerja praktek, maksud dan tujuan dari
kerja praktek, identifikasi dan pembatasan masalah, metode pengumpulan data
dan sistematika penulisan.
BAB IV PEMBAHASAN
Berisi tentang pembahasan mengenai penambahan daya menjadi 2.180 kVA
dengan pelanggan JTM, konstruksi pembangunan PT. Tunas Madukara Indah di
daerah Wonosobo meliputi perencanaan sistem, gambar denah lokasi, survey
secara langsung, pembuatan RAB, Mapping asset management, Program Rencana
Kerja (PRK), Kinerja Corporate dan pekerjaan pendukung lainnya.
BAB V PENUTUP
Berisi tentang kesimpulan dari isi materi yang disajikan dan saran-saran dari
penulis.
7
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Visi :
3. Tiga Gelombang
Memiliki arti gaya rambat energi listrik yang dialirkan oleh tiga
bidang usaha utama yang digeluti perusahaan yaitu pembangkitan,
penyaluran dan distribusi yang seiring sejalan dengan kerja keras para insan
PT PLN (Persero) guna memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggannya.
Diberi warna biru untuk menampilkan kesan konstan (sesuatu yang tetap)
seperti halnya listrik yang tetap diperlukan dalam kehidupan manusia. Di
samping itu biru juga melambangkan keandalan yang dimiliki insan-insan
perusahaan dalam memberikan pelayanan terbaik bagi para pelanggannya.
North Duri Cogeneration (NDC) yang mulai beroperasi pada tahun 2000.
Pada awalnya MCTN dibangun untuk memenuhi kebutuhan listrik dan
uap di lapangan minyak Duri. PT MCTN diakuisisi oleh PT PLN
(Persero) pada tanggal 6 Agustus 2021. Sebagai anak perusahaan baru
dibawah PT PLN (Persero), PT MCTN mendapatkan mandat untuk
mengembangkan bisnis kelistrikan terutama untuk menjawab tantangan
dan pemenuhan kebutuhan listrik di sektor Minyak dan Gas.
G
a
m
b
a
6) Konstruksi
l . Manajer UP3
a Bertugas sebagai penanggung jawab penuh perusahaan UP3 Purwokerto
dalam menjalankan kinerja, sesuai dengan KPI yang ditetapkan oleh
PLN Pusat
b Bertugas dan bertanggung jawab atas merencanakan, mengkoordinasi,
mengendalikan, mengawasi semua bagian yang ada di bawahannya di
UP3 Purwokerto
c Mengambil langkah dan keputusan atas semua aktivitas kegiatan
operasional perusahaan dan sebagai Management atas di dalam UP3
Purwokerto.
18
PT. PLN UP3 Purwokerto melihat potensi ini menjadi salah satu hal
positif yang dapat berdampak dengan pemasukan PT. PLN UP3
Purwokerto, yang mana nantinya akan menjadi sumber pemasukan dalam
penjualan listrik dan akan meningkatkan Kinerja Perusahaan khususnya
untuk KPI dalam Penjualan Listrik ke Pelanggan. Yang dimana potensi
tersebut dapat dilihat di Gambar 2.2
25
Dapat dilihat bahwa peran dari bidang Agriculture cukup besar terhadap
penjualan yang ada di PT. PLN UP3 Purwokerto. Yang dimana, dalam
realisasi per tanggal 15 Desember 2021 bahwa jumlah KVA nya sebesar
2.925.850 KVA dalam komulatif 272 pelanggan. Dan masih memiliki
potensi sebesar 1.038.80 KVA dengan 29 pelanggan yang ada.
Perkembangan ini, akan terus bertambah dengan beriringnya waktu.
Rincianya dapat dilihat di Tabel 2.1 tentang rincian potensi electrifying
agriculture.
Dalam hal ini yang dilakukan perincian adalah dari sector Peternakan,
yang mana sector Peternakan memiliki potensi yang sangat besar menjadi
pelanggan electrifying agriculture. Pelanggan dengan jumlah pelanggan
26
BAB III
LANDASAN TEORI
berfungsi untuk mengurangi rugi daya pada saluran transmisi dan untuk
mengimbangi jauhnya jarak saluran transmisi.
a. Sistem Radial
b. Sistem Loop
Sistem konfigurasi loop adalah jaringan yang dimulai dari satu titik pada
rel daya dan dikelilingi beban kemudian kembali lagi ketitik rel daya semula.
Jaringan konfigurasi biasa dipakai pada sistem Yang dimana dapat dilihat di
gambar 3.4 mengenai gambar system loop
Konstruksi SKTM ini adalah konstruksi yang aman dan andal untuk
mendistribusikan tenaga listrik tegangan menengah, tetapi relatif lebih mahal
untuk penyaluran daya yang sama. Keadaan Ini dimungkinkan dengan
konstruksi isolasi penghantar per fasa dan pelindung mekanis yang
dipersyaratkan. Pada rentang biaya yang diperlukan, konstruksi ditanam
langsung adalah termurah bila dibandingkan dengan penggunaan konduit
atau bahkan tunneling (terowongan beton).
Penggunaan Saluran Kabel bawah tanah Tegangan Menengah (SKTM)
sebagai jaringan utama pendistribusian tenaga listrik adalah sebagai upaya
utama peningkatan kualitas pendistribusian. Berbeda dengan SUTM,
penggunaan SKTM akan memperkecil resiko kegagalan operasi akibat faktor
eksternal / meningkatkan keamanan ketenagalistrikan. Selain lebih aman,
34
namun penggunaan SKTM lebih mahal untuk penyaluran daya yang sama,
sebagai akibat konstruksi isolasi penuh penghantar per fasa dan pelindung
mekanis yang dipersyaratkan sesuai keamanan ketenagalistrikan
Penerapan instalasi SKTM seringkali tidak dapat lepas dari instalasi
Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) sebagai satu kesatuan sistem
distribusi sehingga masalah transisi konstruksi diantaranya tetap harus
dijadikan perhatian.
Berikut salah satu contoh permohanan Perubahan Daya yang ada di PT.
Tunas Madukara Indah dari 1.385 KVA ke 2.180 KVA. Selanjutnya ketika
pembangunan sudah selesai, PT. Tunas Madukara Indah akan melakukan
perubahan daya sebagai pelanggan tegangan menengah dengan
penambahan daya sebesar 795 kVA. Karena permintaan perubahan daya
dengan daya tinggi, maka harus dilakukan tahapan dari perubahan daya
sebagai berikut:
Pada point satu hingga tiga merupakan Indikator dalam kinerja, baik
dari proses penjualan tenaga listrik hingga memperoleh Kwh P2TL, yang
mana terdiri dari penjualan tenaga listrik, keandalan jaringan (SAIDI
SAIFI dan FGTM). Dapat di lihat di table 3.9 mengenai performance
indicators
Tabel 3.9 Performance Indicators
39
saldo PAL (Rp) Non Kogol 1 tanggal 20 dibandingkan rata rata rekening
baru (RPPTL) non kogol 1 bulan berjalan, Pengendalian piutang rata rata
saldo tunggakan, penurunan saldo piutang prabayar. Selain itu, Point 10
yaitu Pengendalian Anggaran (Pengendalian Penggunaan Anggaran
Investasi sesuai RKAP, Point 11 yaitu Penyerapan dana dan fisik PMN,
Perputaran material non bahan bakar, Point 12 yaitu Maturity level PLN
bisnis ekselen, point 13 yaitu Pemenuhan risk maturity index (RMI), point
14 yaitu Management SDM Komunikasi dan TJSL (HCR dan OCR
hingga Pengelolaan Komunikasi TJSL) hingga point 15 yaitu Kepatuhan
(Pengelolaan K3, keamanan dan lingkungna hidup, Maturity level
kapatuhan, Ketepatan penyampaian pelaporan dan Akurasi data kinerja
dan tindak lanjut temuan auditor)
3) Jenis Penggunaannya :
a. Gardu Pelanggan Umum
b. Gardu Pelanggan Khusus
Tipe gardu yang digunakan pada laporan ini adalah gardu pasang luar
dengan jenis konstruksi gardu cantol dan penggunaan gardu pelanggan
khusus. Gardu pelanggan khusus ini dirancang dan dibangun untuk
sambungan tenaga listrik bagi pelanggan berdaya besar. Selain komponen
utama peralatan hubung dan proteksi, gardu ini dilengkapi dengan alat-alat
ukur yang dipersyaratkan.
Gardu Cantol adalah tipe gardu listrik dengan transformator yang
dicantolkan pada tiang listrik besarnya kekuatan tiang minimal 500 daN.
Gardu Cantol (Single Pole Mounted distribution substation), dimana
transformator dan panel Tegangan Rendah menjadi satu yang dicantolkan
pada tiang dan umumnya adalah transformator jenis Completely Self
Protected (CSP).
3.9 Kubikel
a. Pengertian Kubikel Tegangan Menengah
b. Bagian-Bagian Kubikel
c. Fungsi Kubikel
Berdasarkan fungsi/penempatannya, Kubikel Tegangan Menengah di
Gardu Induk antara lain:
a. Kubikel Incoming
Berfungsi sebagai penghubung dari Sisi sekunder trafo daya ke rel tegangan
menengah.
b. Kubikel Outgoing
Berfungsi sebagai penghubung / penyalur dari rel ke beban
c. Kubikel Pemakaian Sendiri (Trafo PS)
Berfungsi sebagai penghubung dari rel ke beban pemakai sendiri.
45
d. Jenis Kubikel
a. Open Type
Kubikel lenis open type adalah Kubikel yang terpasang dengan kondisi
rel terlihat atau tidak dalam kompartemen yang tertutup. Sehingga rel
tersebut memerlukan pemeliharaan rutin, terutama pembersihan isolator
tumpu / post insulator dari debu / kotoran. PMT Kubikel jenis Ini biasanya
tidak dapat di-rack ln atau rack out , tetapi Kubikel jenis ini dilengkapi
dengan PMS kabel + PMS tanah dan PMS Rel sebagai pengamanan ketika
ada perbaikan atau pemeliharaan.
b. Close Type
Kubikel jenis close type adalah Kubikel yang terpasang dengan kondisi
rel penutup atau di dalam kompartemen. Hal ini dimaksudkan agar rel lebih
aman dan bersih karena tidak bersentuhan langsung dengan debu udara
sekitar. Kubikel ini juga dilengkapi dengan pemanas (heater ) untuk
mencegah kelembaban di dalam Kubikel. PMT Kubikel jems ini didesain
dapat di-rack ln atau rack out sebagai pengamanan ketika ada perbaikan
atau pemeliharaan
46
e. Komponen-Komponen Kubikel
Kubikel Tegangan Menengah terdiri dari komponen utama dan
komponen pendukung. Komponen utamanya, antara lain yaitu:
1. PMT (Pemutus)
2. Rel
Rel dibuat dari tembaga atau aluminium dengan bentuk sesuai dengan
desain dari masing-masing pabrik. Rel Tegangan Menengah pada Kubikel
berfungsi sebagai penghubung antara kabel masuk dengan beberapa
penyulang. Bentuk rel ini ada yang berpenampang bulat / pipa (tubuler),
setengah bulat dan ada pula yang berbentuk plat sesuai dengan desain dari
pabrik Kubikelnya, Besar kecilnya penampang rel tergantung pada besar /
kecilnya daya yang akan disalurkan. Untuk merangkai Kubikel-Kubikel
Tegangan Menengah dengan rel bulat / pipa, harus diperhatikan agar betul
betul rata (selevel). Hal itu untuk mencegah tingginya nilai tahanan kontak
pada sambungan rel, yang dapat mengakibatkan gangguan / kerusakan
Fuse cut out (FCO) merupakan salah satu peralatan proteksi yang bekerja
apabila terjadi gangguan arus lebih. FCO akan memutuskan rangkaian listrik
yang satu dengan yang lain apabila dilewati arus yang melewati kapasitas
standar kerjanya. Prinsip kerja dari FCO adalah ketika terjadi gangguan arus
maka fuse link yang terdapat pada fuse tube akan putus, tabung fuse tube ini
akan lepas dari fuse holder, dan menggantung di udara, sehingga tidak ada
arus yang mengalir ke sistem. Hal tersebut tertera pada SPLN 64:1985.
Terlepasnya tabung porselin dapat berfungsi sebagai saklar pemisah, maka
50
b. Lightning arrester
Lightning arrester bekerja pada tegangan tertentu di atas tegangan operasi
untuk membuang muatan listrik dari surja petir dan berhenti beroperasi pada
tegangan tertentu di atas tegangan operasi agar tidak terjadi arus pada
tegangan operasi. Pada prinsipnya arrester membentuk jalan yang mudah
dilalui oleh petir, Sehingga tidak timbul tegangan lebih yang tinggi pada
peralatan. Pada kondisi normal arrester berlaku sebagai isolasi tetapi bila
timbul surja, arrester berlaku sebagai konduktor yang berfungsi melewatkan
aliran arus yang tinggi ke tanah. Setelah surja menghilang arrester harus
membuka dengan cepat kembali, sehingga pemutus daya tidak sempat
membuka. Lightning arrester digunakan sebagai pelindung terhadap surja
petir, maka karakteristiknya perlu diketahui sebagai berikut :
a. Mempunyai tegangan dasar (rated) 50 c/s yang tidak boleh dilampaui.
b. Mempunyai karakteristik yang dibatasi oleh tegangan (voltage limiting)
bila dilalui oleh berbagai macam arus petir.
c. Mempunyai batas termis.
51
Berhubungan dengan hal yang diatas , maka agar tekanan pada isolasi
dapat dibuat serendah mungkin, suatu sistem perlindungan tegangan lebih
perlu memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a. Dapat melepas tegangan lebih ke tanah tanpa menyebabkan
hubung singkat ke tanah (saturated ground fault).
b. Dapat memutuskan arus susulan
c. Mempunyai tingkat perlindungan (protection level) yang rendah,
artinya tegangan percikan sela dan tegangan pelepasannya rendah.
c. Manuver Jaringan
BAB IV
PEMBAHASAN
Dalam bab ini akan membahas mengenai inti pekerjaan, yang dimana
nantinya mmebahas dari awal melakukan perencanaan, SOP pekerjaan,
peralatan dan perlengkapan yang perlu dipersiapkan, hingga hasil pekerjaan
perencanaan. Dimana dalam bab pembahasan ini akan membahas lebih
mendetail dari pekerjaan yang dilaksanakan
14. Setelah sepakat, team akan kembali ke kantor UP3 dan melakukan
usulan pekerjaan dan detail pekerjaan
16. Menambahkan gambar pada peta dan juga titik koordinat di dalamnya
19. Melakukan pembuatan RAB dalam proses business (apabila sesuai BP >
Nilai Investasi maka pekerjaan bisa dilakukan
22. Pekerjaan dilakukan oleh tim Teknik di masing masing unit di PLN dan
diawasi oleh tim Konstruksi PLN
Proses membuat google maps pun juga tidak kalah penting untuk
menentukan titik lokasi dari pekerjaan, yang mana nantinya akan bisa menjadi
acuan dalam proses pembangunan yang ada dan juga mempermudah pegawai
PLN dalam membangun asset baru di lokasi. Didalam google maps yang
berwarna merah merupakan bongkar dan yang berwarna hitam adalah
exsisting. Yang mana dapat dilihat mengenai gambar di google maps di
gambar 4.12, mengenai gambar perencanaan.
64
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Adapun beberapa hal yang dapat disimpulkan dari laporan praktek kerja
lapangan sebagai berikut :
1. Dalam proses pekerjaan perenacanaan Perubahan Daya PT. Tunas Madukara
Indah ini dinilai berhasil dan sesuai karena hasil dari kajian yaitu Biaya
Penyambungan (BP) lebih besar dibanding dengan Nilai Investasi.
2. Konstruksi yang dipasang menyesuaikan dengan kebutuhan jaringan, kondisi
sekitar, jaringan yang sudah ada sebelumnya, dan material yang tersedia
berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan. Dalam pekerjaan ini akan
dilakukan sisip tiang baru C12-350 dan pergantian CT-TM 40/5 menjadi CT-
TM 75/5 untuk perubahan daya nya.
3. Dalam divisi perencanaan tidak hanya mengenai merencanakan jaringan baru
dan perubahan daya saja, namun juga ada divisi Mapping dan Kinerja
Koorporate dalam melakukan tugasnya
4. Mapping management bertugas dalam pengelolaan semua aset yang ada di
PLN, mulai dari pendataan aset existing, asset baru hingga management
resiko. Dalam proses pekerjaan sendiri lebih banyak menggunakan data
analyst, rekap data, updating data, pengawasan vendor mapping sehingga
survey lapangan.
5. Kinerja corporate, yang dimana merupakan salah satu bagian dari
Perencanaan yang bertugas dalam memantau kinerja pegawai dan juga
perusahaan. Dalam pekerjaan ini, ada beberapa indikator yang disebut
dengan Key Performance Indicators (KPI).
72
5.2 Saran
Demikian laporan kerja praktek yang penulis susun, akhir kata penulis
ucapkan terima kasih kepada PT. PLN (Persero) UP3 Purwokerto yang
telah bersedia membimbing dan memberikan ilmu serta kesempatan kepada
penulis untuk dapat melaksanakan kerja praktek
73
DAFTAR PUSTAKA
PT PLN (Persero). (2017). SPLN D3.026: 2017 Spesifikasi Fuse Cut Out.
Jakarta: PT PLN (Persero).
LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Keterangan Magang
76
Surat Penunjukan
63