A. Metode Praktikum
1. Waktu dan Tempat
Praktikum Abiotik Perairan dilaksanakan pada hari Selasa, 07 Maret 2023
dengan waktu dari 08.00 s.d 10.00 WIB. Lokasi praktikum dilaksanakan di Bumi
Perkemahan Mandalakitri (jalur ATV) tepatnya di sungai sebelah kanan jembatan
dan di sebelah mushola Al-Amin. Cuaca saat melaksanakan praktikum sangat
mendukung karena cerah. Kondisi sungai pengamatan terlihat bersih dibagin
beberapa titik namun masih ada beberapa sampah kecil yang terlihat saat melewati
bebatuan, contoh sampah kecil seperti bungkusan permen.
Pratikum abiotik perairan kedua merupakan kegiatan pengamatan dengan
lokasi danau. Praktikum identifikasi kualitas perairan danau berlokasi di Bumi
Perkemahan Mandalawangi. Kegiatan pratikum dilaksanakan dengan kondisi cerah
pada awal kegia tan, Ketika sore hari cuaca berubah menjadi hujan. Praktikum
dilaksanakan pada hari Jumat, 10 Maret 2023 pada pukul 13.00-16.00 WIB. Danau
Mandalawangi terdapat di depan rumah Korea yang menjadi lokasi pengamatan.
2. Alat dan Bahan
Alat adalah benda yang digunakan untuk melakukan praktikum dan mengolah
data, sedangkan obyek adalah segala sesuatu yang nantinya akan diolah menjadi
data. Praktikum Abiotik Perairan memerlukan beberapa alat dan obyek. Kegiatan
pratikum membutuhkan alat untuk mendukung kegiatan pratikum saat di lapangan
dan alat yang mendukung menyusun laporan.
Tabel 1 Alat dan Bahan
No. Alat dan Obyek Kegunaan
1 Alat tulis Sebagai media mencatat laporan praktikum
2 Papan jalan Alat pembantu ketika sedang menulis hasil praktikum
3 Anemometer Sebagai alat pengukur kecepatan angin
4 Kertas lakmus Sebagai alat ukur pH air
5 Termometer Sebagai alat ukur suhu di tempat studi kasus
6 Alat ukur Alat pengukur panjang dan lebar sungai
7 Tongkat Media pembantu saat ingin mengukur kecerahan air
8 Piringan seiche Alat bantu utama saat mengukur kecerahan air
9 Tallysheet Media catatan hasil pengamatan
10 Botol Botol yang diisi setengah air untuk alat mengetahui
kecepatan arus air
11 Kamera Media dokumentasi saat melakukan pengamatan
12 Stopwatch Untuk mengukur waktu ketika melakukan pengukuran
kecepatan arus
13 Laptop Sebagai media membuat laporan
14 Microsoft Word Aplikasi pendukung saat pembuatan laporan
3. Jenis dan Metode Pengambilan Data
Data yang diambil yaitu lebar badan sungai, lebar sungai, panjang sungai, pH
air, kecepatan arus, kecerahan air, kedalaman sungai, dan suhu air. Data diambil
dengan menggunakan metode satu stasiun dengan tiga titik yang masing-masing
panjangnya 10 meter.
Titik pertama memiliki ukuran lebar sungai 181 cm dan lebar badan sungai
276 cm. Kedalaman bagian tengah sungai di titik satu 41 cm, bagian pinggir kanan
31 cm, dan kiri 25 cm. Kecerahan air di titik satu yaitu 78%. Kecepatan arus yaitu
0,625 m/s. Kecepatan arus di titik pertama cepat karena arusnya masih deras dan
belum banyak sampah. Titik pertama dilakukan pengukuran suhu air dengan
pengulangan sebanyak tiga kali, didapatkan suhu yang pertama 17 ˚C, kedua 18 ˚C,
dan ketiga 18 ˚C dengan rata-rata 17,6 ˚C. pH air pada titik pertama dilakukan
pengulangan sebanyak tiga kali, yaitu 8 (basa), 7 (netral), dan 7 (netral) dengan
rata-rata 7,3. Suhu udara yang didapatkan yaitu 22 ˚C, suhu yang didapatkan dari
termometer bola basah yaitu 18 ˚C dengan selisih suhu udara yaitu 4 ˚C, dan
kelembabannya yaitu 63%.
Gambar 15 Lumut96
3. Pohon Palem (Arecaceae)
Pohon palem yang ditemukan terletak di daerah kawasan pengamatan abiotik
air, terletak di bagian kanan depan sungai. Pohon palem banyak tumbuh di sekitar
sungai. Pohon ini memiliki ciri khas yang hampir sama dengan pohon kelapa yaitu
bentuk daunnya namun pohon ini tidak setinggi seperti pohon kelapa.
Gambar 26 Katak
14. Kodok (Bufo melanostictus)
Kodok yang ditemukan di lokasi pengamatan yaitu berjenis kodok buduk
dengan jumlah dua. Kodok buduk yang pertama ditemukan di pinggir pohon kelapa
sawit sedang bersembunyi di semak-semak. Kodok buduk yang kedua ditemukan
di pinggir sungai tepatnya di sebelah kanan badan sungai yang sedang berdiam.
Kedua kodok tersebut memiliki ciri kulit yang keras dengan warna kulit coklat
ketuaan dengan kaki yang pendek dan badan yang lumayan besar.
Gambar 27 Kodok
1. Data Fisik
Tabel 2 Data fisik
Stasiun Nilai
No. Data
1 2 3 Rerata
Suhu Air (˚C)
Ulangan ke 1 22 ˚C 22,5 ˚C 22 ˚C
1. Ulangan ke 2 22 ˚C 22,5 ˚C 22 ˚C
Ulangan ke 3 22 ˚C 22,3 ˚C 22 ˚C
Rerata 22,143
22 ˚C 22,43 ˚C 22 ˚C
˚C
pH air
Ulangan ke 1 6 6 5
2. Ulangan ke 2 6 6 6
Ulangan ke 3 6 6 6
Rerata 6 6 5,6 5.86
Suhu dan Kelembaban Udara
Suhu udara (˚C) 21,5 ˚C 21 ˚C 20,5 ˚C 21 ˚C
Termometer Bola Basah
19 ˚C 19 ˚C 18 ˚C
3. (˚C)
Selisih suhu udara (˚C)
2,5 ˚C 2 ˚C 2,5 ˚C
Kelembaban udara (%) 75% 80% 75% 76,6%
Danau Mandalawangi memiliki kedalaman danau yang hampir stabil pada tiga
stasiun yang dilaksanakan di danau Mandalawangi. Kedalaman danau
mandalawangi yang didapat berkisar antara 25 hingga 40 cm. Danau Mandalawangi
banyak terdapat udang, namun udang yang ada di Danau Mandalawangi dilarang
untuk diambil oleh pengunjung yang datang.
Data biotik merupakan seluruh data yang berhubungan dengan makhluk hidup.
Biotik yang dimaksud dalam hal makhluk hidup berupa tumbuhan dan hewan. Data
biotik yang di dapat pada saat melakukan pengamatan pada Danau Mandalawangi
yaitu pada biotik tumbuhan yang ditemukan pada pemukaan daratan ataupun pada
lautan. Tumbuhan yang ditemukan di Danau Mandalawangi yaitu selada liar
(Lactuca virosa habl), paku suplir (Adiantum capillus), pakis beech Panjang
(phegopteris connectilis), privet (Ligustrum ovalifolium hassk), Teratai putih
(Nymphaea alba), kala lili (Zantedeschia aethiopica), pakis pohon (Cyanthea
arborea), kasuarina (casuarina curninghomiana miq), palem (Arenga
australasica), pohon puring (Croton laevigatus vahl). Data biotik yang ditemukan
juga terdapat hewan yang hidup di air ataupun pada daratan. Hewan yang
ditemukan pada lokasi pengamatan saat melakukan kegiatan pratikum yaitu Udang
(Penaeus sp), Ikan cere (Gambusia affinis), Lobster (Nephropidae), Ikan nila
(Oreochromis niloticus), dan Belalalng (Oxya serville).
Gambar 45 Palem
8. Kasuarina
Kasuarina terdapat pada lokasi pengamatan dengan ditanam secara
sejajar. Kasurina memiliki batang pohon yang berwarna coklat dengan
diameter pohon 70 cm. kasurina memiliki bentuk daun yang meruncing
dengan mengarah kebawah. Pohon kasurina dapat menjadi pohon pelindung
bagi para pengunjung yang sedang berkemah dan melakukan aktivitas
memancing.
Gambar 47 Udang
2. Ikan Cere
Ikan cere yang ditemukan terdapat di permukaan danau dengan keadaan
ikan sedang berkelompok. Ikan cere memiliki ukuran kecil dan sedang dengan
ukuran sekitar 2-5 cm. ikan cere memiliki ekor yang tipis dan panjang dengan
berwarna hitam. Ikan yang terdapat di danau Mandalawangi memiliki berbagai
warna pada tubuhnya yaitu warna oren, kuning, dan bening.
Gambar 51 Belalang