12-PSS TERJEMAHAN

4. Diskusi

Kuesioner tingkat keparahan pruritus baru (12-PSS) telah dikembangkan sebagai metode
multidimensi yang sederhana untuk menilai intensitas pruritus. Evaluasi sifat psikometrik
kuesioner menunjukkan bahwa ukuran tersebut menunjukkan konsistensi internal yang tinggi
dan validitas konvergen, korelasi yang signifikan dengan VAS dan tingkat kualitas hidup,
serta reproduktifitas yang tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa kuesioner adalah ukuran
keparahan pruritus yang dapat diandalkan dan valid.

Reliabilitas tes-tes ulang dari kuesioner tingkat keparahan pruritus tinggi. Namun, dalam
interval 3–5 hari, skor beberapa pertanyaan menunjukkan nilai yang lebih rendah pada
penilaian kedua. Hal ini dapat dijelaskan dengan fluktuasi intensitas pruritus spontan dalam
beberapa hari. Namun interval ini diperlukan agar pasien tidak mengingat jawaban
sebelumnya. Mungkin juga bahwa dalam periode waktu ini pasien mungkin menerapkan
beberapa cara pengobatan, bahkan secara tidak sengaja, yang menurunkan intensitas pruritus,
yang mungkin mempengaruhi hasil yang dicapai. Dengan mempertimbangkan hal ini, dapat
diasumsikan bahwa kuesioner tersebut mempunyai sensitivitas yang memuaskan terhadap
perubahan, namun hal ini memerlukan penelitian lebih lanjut.

12-PSS mudah dipahami dan diselesaikan untuk mata pelajaran serta cukup singkat dan cepat
untuk diselesaikan (biasanya kurang dari 3 menit). Kuesioner berisi pertanyaan mengenai
berbagai aspek pruritus. Ini memberikan data tentang lokalisasi, durasi, frekuensi dan
intensitas pruritus, respon garukan, kecacatan, dan penurunan kualitas hidup pada pasien
dengan pruritus. Ini memberikan informasi penting tentang karakteristik pruritus yang
relevan dan membedakan berbagai jenis pruritus. Ini mungkin dapat mendeteksi perubahan
pruritus dari waktu ke waktu. Menurut Special Interest Group, kuesioner pruritus kami
mempertimbangkan sudut pandang pasien, sudut pandang dokter, dan kebutuhan berbagai
pengukuran dalam uji klinis [ 8 ].

VAS adalah skala yang paling dapat diandalkan untuk mengukur pruritus saat ini. Namun,
hanya mengandalkan satu ukuran saja tidak cukup untuk mengevaluasi pruritus. VAS cukup
dalam menilai intensitas gejala namun tidak memberikan informasi tentang aspek pruritus
lainnya, seperti dampak pruritus pada kualitas hidup. Namun, hal ini penting karena pruritus
kronis dapat menurunkan kualitas hidup pasien secara signifikan. Oleh karena itu, instrumen
tambahan yang menilai komorbiditas psikiatrik, dampak terhadap kualitas hidup pasien dan
kepuasan pasien juga harus diintegrasikan ke dalam perawatan rutin pruritus kronis. Oleh
karena itu, terdapat berbagai alat yang tersedia untuk menilai kualitas hidup pasien yang
terkena dampak. DLQI adalah instrumen yang banyak digunakan dan telah divalidasi [ 15].
Namun, penggunaan skala tambahan untuk menilai dampak pruritus pada kualitas hidup
pasien memakan waktu dan terkadang tidak mungkin diterapkan dalam praktik sehari-hari.
Data dari penelitian kami menunjukkan bahwa kuesioner tingkat keparahan pruritus kami
berkorelasi signifikan dengan DLQI. Selanjutnya berisi pertanyaan mengenai pengaruh
pruritus terhadap kehidupan sehari-hari pasien, suasana hati, dan konsentrasi. Kuesioner
tingkat keparahan pruritus yang dikembangkan dapat berhasil digunakan sebagai alat yang
tepat untuk mengevaluasi tingkat keparahan pruritus dan dampak pruritus pada kualitas hidup
pada saat yang bersamaan.
Kesimpulannya, kuesioner tingkat keparahan pruritus yang dikembangkan merupakan ukuran
yang dapat diandalkan dan telah divalidasi pada pasien dengan pruritus kronis. Ini mungkin
merupakan alat yang berguna baik dalam uji klinis dan praktik rutin sehari-hari untuk
memenuhi syarat pasien untuk pengobatan antipruritus dan untuk menilai kemanjuran terapi.

Konflik kepentingan

Para penulis menyatakan bahwa mereka tidak memiliki konflik kepentingan.

Ucapan Terima Kasih

Hasil penelitian ini telah dipresentasikan sebagai abstrak pertemuan pada Kongres Dunia
tentang Gatal ke-9 di Wrocław (Polandia, 15-17.10.2017).