Panduan Penanganan, Pengawasan Dan Pembinaan Aliran Sesat Di Indonesia Ok
Panduan Penanganan, Pengawasan Dan Pembinaan Aliran Sesat Di Indonesia Ok
PANDUAN
PENANGANAN, PENGAWASAN
DAN PEMBINAAN ALIRAN SESAT
DI INDONESIA
OLEH
KOMISI PENGKAJIAN
DAN PENELITIAN
MAJELIS ULAMA INDONESIA
JAKARTA
2017
i
PANDUAN PENANGANAN, PENGAWASAN DAN PEMBINAAN ALIRAN SESAT DI INDONESIA
ii
KOMISI PENGKAJIAN DAN PENELITIAN MUI
KATA PENGANTAR
KETUA KOMISI PENGKAJIAN DAN
PENELITIAN
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum wr. wb.
Di era reformasi yang ditandai dengan demokratisasi
dan kebebasan berpendapat, fenomena aliran sesat cen
derung meningkat di tengah-tengah umat. Aliran sesat
merupakan penafsiran dan pengembangan pemikiran
dan pemahaman keagamaan yang bertentangan dengan
al-Q ur’an dan Sunnah Rasulullah S.a.w.
Paham dan gerakan aliran sesat menimbulkan bentu
ran dan konflik sosial sehingga meresahkan umat yang
mengganggu kerukunan masyarakat dan bangsa. Untuk
itu, kesamaan sikap dan tindakan dalam menghadapinya
merupakan sebuah keniscayaan.
Salah satu peran MUI adalah mengawal dan
menjamin akidah dan ibadah umat agar terhindar dari
kesesatan, dan yang terlanjur sesat agar kembali pada
jalan yang benar. Pelaksanaan peran tersebut memerlukan
panduan. Dalam hal aliran sesat, panduan ini berjudul
Panduan Penanganan, Pengawasan dan Pembinaan Aliran
Sesat di Indonesia.
Panduan ini menjadi pedoman bagi Majelis Ulama
iii
PANDUAN PENANGANAN, PENGAWASAN DAN PEMBINAAN ALIRAN SESAT DI INDONESIA
iv
KOMISI PENGKAJIAN DAN PENELITIAN MUI
KATA SAMBUTAN
KETUA UMUM MAJELIS ULAMA IN
DONESIA
v
PANDUAN PENANGANAN, PENGAWASAN DAN PEMBINAAN ALIRAN SESAT DI INDONESIA
Ketua Umum,
Prof. Dr. K.H. Ma’ruf Amin
vi
KOMISI PENGKAJIAN DAN PENELITIAN MUI
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR KETUA KOMISI
PENGKAJIAN DAN PENELITIAN ................... iii
KATA SAMBUTAN
KETUA UMUM MUI ............................................ v
PENDAHULUAN .................................................. 1
1. Latar Belakang ..................................................... 1
2. Tujuan Penulisan dan Kegunaan .......................... 2
vii
PANDUAN PENANGANAN, PENGAWASAN DAN PEMBINAAN ALIRAN SESAT DI INDONESIA
PENUTUP .............................................................. 18
viii
KOMISI PENGKAJIAN DAN PENELITIAN MUI
I. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Dalam perjalanan sejarah Islam telah muncul ber
bagai aliran yang berbasis pada faham-faham keagamaan,
baik dalam aspek akidah maupun dalam aspek syariah/
ibadah. Dalam aspek akidah muncul aliran seperti Asy
’ariyah dan Maturidiyah. Dalam aspek fikih muncul
aliran seperti Hanafiyah, Malikiyah, Syafi’iyah, dan
Hanabilah. Kemudian muncul juga aliran tasawuf dan
tarikat.
Dalam perkembangan Islam tersebut lahir pula ali
ran-aliran yang disebut sesat, meskipun pelabelannya
datang kemudian, seperti aliran khawarij, Inkarussunnah
dan Ahmadiyah. Di antara berbagai aliran yang muncul
itu, ada yang masih dalam bingkai Islam sesuai Al Quran
dan Sunnah, ada pula yang telah keluar dari Islam
(murtad). Masing-masing pihak tersebut menganggap
kelompoknya benar, sedangkan yang lain sesat dan salah.
Dengan sikap demikian dapat memicu terjadinya konflik,
tindak kekerasan bahkan hingga pembunuhan.
Sejalan dengan euphoria reformasi yang ditandai
dengan hadirnya prinsip kebebasan yang didukung oleh
beberapa pegiat Hak Asasi Manusia (HAM), potensi
aliran sesat di Indonesia ibarat fenomena gunung es, yang
sering kali timbul tenggelam, dan melakukan perubahan
1
PANDUAN PENANGANAN, PENGAWASAN DAN PEMBINAAN ALIRAN SESAT DI INDONESIA
2
KOMISI PENGKAJIAN DAN PENELITIAN MUI
3
PANDUAN PENANGANAN, PENGAWASAN DAN PEMBINAAN ALIRAN SESAT DI INDONESIA
4
KOMISI PENGKAJIAN DAN PENELITIAN MUI
II
PENGERTIAN, SEBAB LAHIR,
KRITERIA DAN TIPOLOGI ALIRAN
SESAT
عَ ْن َابِي نَجِ ْي ٍح ال ِع ْرب َا ِض ْب ِن َسا ِر َي َة َر ِض َي الل ُه عَ ْن ُه َق َال َوعَ َظن َا
َر ُس ْو ُل الل ِه َص َّلى الل ُه عَ ِل ْي ِه َو َس َّل َم َم ْو ِع َظ ًة َوجِ َل ْت ِم ْن َها ْال ُق ُل ْو ُب َو َذ ِر َف ْت
ِم ْن َها ا ْل ُع ُي ْونُ َف ُق ْل َنا َيا َر ُس ْو َل الل ِه َك َأ�ن ََّها َم ْو ِع َظ ٌة ُم َود ٍَّع َف َأ� ْو َص َنا َق َال
الطاعَ ِة َو �إِنْ َت َأ� َّم َر عَ َل ْي ُك ْم َّ ُا ْو ِص ْي ُك ْم ِب َت ْق َوى الل ِه عَ َّز َو َج َّل َو
َّ الس ْم ِع َو
عَ ْب ٌد َف ِإ� َّن ُه َم ْن َي ِع ْش ِم ْن ُك ْم َب ْع ِد ْي َف َس َي َرى الل ُه اِخْ ِتل َا ًفا َك ِث ْي ًرا َف َع َل ْي ُك ْم
ب ُِس َّن ِت ْي َو ُس َّن ِة خُ َل َفا ِء ال َّر ِاش ِد ْي َن ا ْل َم ْه ِد ِي ْي َن عَ ُّضوا عَ َل ْي َها بِاال َّن َواجِ ِذ
ات ْال ُا ُم ْو ِر َف إ�ِنَّ ُك َّل ِبدْ عَ ٍة َض َلا َل ٌة (رواه داود والترميذي ِ َو اِ َّي ُاك ْم َو ُم ْح َد َث
)وقال حديث حسن صحيح
“Dari Abu Najih al-‘Irbadh bin Sariyah radhiyallahu ‘anhu
dia berkata: Rasulullah S.a.w memberikan nasehat kepada
5
PANDUAN PENANGANAN, PENGAWASAN DAN PEMBINAAN ALIRAN SESAT DI INDONESIA
َس َت ْف َت ِر ُق هَ ِذ ِه ْال ُا َّم ُة عَ َلى َثل َا ِث َو َس ْب ِع ْي َن ِف ْر َق ًة ُك ُّل َها ِفى ال َّنا ِر اِل َّا
َواجِ َد ًة ِق ْي َل َم ْن ِه َي َبا َر ُس ْو َل الل ِه؟ َق َال َم ْن َكانَ عَ َلى ِمث ِْل َما َانَا
وفى رواية ِق ْي َل َف َم ْن ال َّناجِ َية ؟ َق َال َما َان َا عَ َل ْي ِه.عَ َل ْي ِه ا ْل َي ْو َم َو َا ْص َحاب ِْي
) (رواه الترميدي.َو َا ْص َحاب ِْي
“Rasulullah S.a.w bersabda: Umat ini akan terpecah
menjadi 73 golongan semuanya masuk neraka kecuali satu.
Ditanya, siapa dia ya Rasulullah? Rasulullah S.a.w men
jawab: Yaitu orang-orang yang mengikuti sebagaimana aku
lakukan saat ini dan para sahabat. Dalam riwayat lain,
ditanya Rasulullah S.a.w: Siapa yang selamat? Rasulullah
S.a.w menjawab: Yaitu apa yang aku lakukan dan para
sahabatku. (Hr. Tirmidzi)”
6
KOMISI PENGKAJIAN DAN PENELITIAN MUI
7
PANDUAN PENANGANAN, PENGAWASAN DAN PEMBINAAN ALIRAN SESAT DI INDONESIA
8
KOMISI PENGKAJIAN DAN PENELITIAN MUI
9
PANDUAN PENANGANAN, PENGAWASAN DAN PEMBINAAN ALIRAN SESAT DI INDONESIA
10
KOMISI PENGKAJIAN DAN PENELITIAN MUI
11
PANDUAN PENANGANAN, PENGAWASAN DAN PEMBINAAN ALIRAN SESAT DI INDONESIA
g. Kriteria Sesat
Rapat Kerja Nasional MUI tahun 2007 telah me
netapkan Pedoman Identifikasi Aliran Sesat dengan
merumuskan kriteria sesat. Suatu paham atau aliran
keagamaan dinyatakan sesat jika memenuhi salah
satu dari 10 kriteria, sebagai berikut:
1) Mengingkari salah satu rukun iman yang 6 (enam)
yakni beriman kepada Allah, kepada malaikat-
Nya, kepada kitab-kitab-Nya, kepada Rasul-
Rasul-Nya, kepada hari akhirat, kepada qadha
dan qadar, dan rukun Islam yang 5 (lima) yakni
mengucapkan dua kalimat syahadat, mendirikan
shalat, mengaluarkan zakat, berpuasa pada bulan
Ramadhan, dan menunaikan ibadah haji.
2) Meyakini dan atau mengikuti aqidah yang tidak
sesuai dengan dalil syar’i (al-Qur’an dan al Sun
nah).
3) Meyakini turunnya wahyu setelah al-Qur’an.
4) Mengingkari otoritas dan atau kebenaran al-
Qur’an.
5) Melakukan penafsiran al-Qur’an yang tidak ber
dasarkan kaidah-kaidah tafsir.
6) Mengingkari kedudukan hadits Nabi sebagai
sumber ajaran Islam.
7) Menghina, melecehkan dan atau merendahkan
para nabi dan rasul.
12
KOMISI PENGKAJIAN DAN PENELITIAN MUI
13
PANDUAN PENANGANAN, PENGAWASAN DAN PEMBINAAN ALIRAN SESAT DI INDONESIA
14
KOMISI PENGKAJIAN DAN PENELITIAN MUI
III
IDENTIFIKASI ALIRAN SESAT
15
PANDUAN PENANGANAN, PENGAWASAN DAN PEMBINAAN ALIRAN SESAT DI INDONESIA
16
KOMISI PENGKAJIAN DAN PENELITIAN MUI
17
PANDUAN PENANGANAN, PENGAWASAN DAN PEMBINAAN ALIRAN SESAT DI INDONESIA
18
KOMISI PENGKAJIAN DAN PENELITIAN MUI
IV
BENTUK PENANGANAN,
PENGAWASAN DAN PEMBINAAN
ALIRAN SESAT
1. Bentuk Penanganan
1) Indikasi adanya penyimpangan oleh suatu ke
lompok atau aliran, disampaikan melalui pen
gaduan oleh individu dan masyarakat kepada
MUI atau MUI menemukan adanya indikasi
meresahkan masyarakat karena terdapat ajaran
dan kegiatan mengembangkan dan mengajar
kan ajaran sesat.
2) MUI, dalam hal ini Komisi Pengkajian dan
Penelitian melakukan studi kelayakan, bahwa
laporan dan indikasi (pada No.1) layak diteliti.
Studi kelayakan juga mengkaji level dampak
dan kajian dokumen buku-buku pengajaran.
Dampak yang berskala lokal kabupaten/kota
diteliti oleh MUI kabupaten/kota, dampak
yang berskala provinsi dikaji dan diteliti oleh
MUI daerah setempat, sedangkan dampak
yang berskala nasional dikaji dan diteliti oleh
Komisi Pengkajian dan Penelitian MUI Pu
sat.
19
PANDUAN PENANGANAN, PENGAWASAN DAN PEMBINAAN ALIRAN SESAT DI INDONESIA
20
KOMISI PENGKAJIAN DAN PENELITIAN MUI
21
PANDUAN PENANGANAN, PENGAWASAN DAN PEMBINAAN ALIRAN SESAT DI INDONESIA
22
KOMISI PENGKAJIAN DAN PENELITIAN MUI
3. Bentuk Pembinaan
1) Menentukan metode pembinaan yang sesuai
bagi tiap karakter sasaran binaan.
2) Melakukan pensyahadatan ulang bagi peng
ikut aliran sesat yang dinyatakan murtad, un
tuk menyatakan kembali kepada Islam sesuai
al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah S.a.w.
3) Meluruskan paham dan pemikiran yang di
anut seseorang atau kelompok orang dari pa
ham yang sesat kepada jalan yang benar sesuai
al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah S.a.w.
4) Memfasilitasi dan memberikan arahan kepada
pemimpin dan pengikut aliran sesat yang di
awasi agar benar-benar kembali ke jalan yang
benar sesuai al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah
S.a.w.
5) Mencegah seseorang atau kelompok orang pe
ngikut aliran sesat kembali kepada paham dan
pengamalan yang sesat.
6) Meningkatkan kesadaran pengikut aliran sesat
untuk belajar mendalami ajaran agama Islam
melalui ulama yang ditunjuk oleh MUI setem
pat.
23
PANDUAN PENANGANAN, PENGAWASAN DAN PEMBINAAN ALIRAN SESAT DI INDONESIA
24
KOMISI PENGKAJIAN DAN PENELITIAN MUI
V
MEKANISME PENANGANAN,
PENGAWASAN DAN PEMBINAAN
ALIRAN SESAT
25
PANDUAN PENANGANAN, PENGAWASAN DAN PEMBINAAN ALIRAN SESAT DI INDONESIA
c. Kerjasama
Dalam pembinaan aliran sesat, MUI Pusat
dan Daerah bekerjasama dengan Pemerintah
dan ormas Islam sesuai levelnya.
26
KOMISI PENGKAJIAN DAN PENELITIAN MUI
27
PANDUAN PENANGANAN, PENGAWASAN DAN PEMBINAAN ALIRAN SESAT DI INDONESIA
28
KOMISI PENGKAJIAN DAN PENELITIAN MUI
VI
PEMANTAUAN,
EVALUASI DAN REKOMENDASI
1. Pemantauan
1) MUI melalui Komisi Kajian dan Penelitian
mengikuti perkembangan kasus aliran sesat.
2) Hasil pemantauan dilaporkan kepada Ketua
Umum MUI sesuai jenjangnya.
2. Evaluasi
1) Komisi Pengkajian dan Penelitian MUI meng
umpulkan data selama kegiatan pemantauan
berlangsung yang digunakan sebagai acuan
bagi pelaksanaan untuk menetapkan dan me
laksanakan program selanjutnya.
2) Komisi Pengkajian dan Penelitian MUI me
nilai kesesuaian antara perencanaan dengan
pelaksanaan penanganan, pengawasan dan
pembinaan aliran sesat.
3) Komisi Pengkajian dan Penelitian MUI me
nilai keberhasilan dan kegagalan dalam pena
nganan, pengawasan dan pembinaan aliran
sesat.
4) Komisi Pengkajian dan Penelitian MUI meni
29
PANDUAN PENANGANAN, PENGAWASAN DAN PEMBINAAN ALIRAN SESAT DI INDONESIA
3. Rekomendasi
1) Komisi Pengkajian dan Penelitian MUI me
rumuskan rekomendasi terhadap setiap pe
nanganan aliran sesat apakah cukup dengan
taushiyah atau difatwakan.
2) Dalam merumuskan rekomendasi, Komisi
Pengkajian dan Penelitian dapat berkoordinasi
dengan Komisi Hukum dan Perundang-un
dangan dan Komisi Fatwa.
3) Komisi Pengkajian dan Penelitian MUI men
yampaikan rumusan rekomendasi kepada Ke
tua MUI sesuai jenjang untuk mendapatkan
arahan tindaklanjutnya.
4) Laporan kepada Ketua Umum MUI tersebut
secara administratif terdiri dari:
(1) Surat Pengantar;
(2) Executive summary maksimal tiga hala
man;
(3) Ringkasan hasil pengkajian dan penelitian
yang dilengkapi data sebagai bukti.
30
KOMISI PENGKAJIAN DAN PENELITIAN MUI
31
PANDUAN PENANGANAN, PENGAWASAN DAN PEMBINAAN ALIRAN SESAT DI INDONESIA
32
KOMISI PENGKAJIAN DAN PENELITIAN MUI
33
PANDUAN PENANGANAN, PENGAWASAN DAN PEMBINAAN ALIRAN SESAT DI INDONESIA
34
KOMISI PENGKAJIAN DAN PENELITIAN MUI
VII
PENUTUP
35
PANDUAN PENANGANAN, PENGAWASAN DAN PEMBINAAN ALIRAN SESAT DI INDONESIA
36
KOMISI PENGKAJIAN DAN PENELITIAN MUI
DAFTAR KEPUSTAKAAN
37
PANDUAN PENANGANAN, PENGAWASAN DAN PEMBINAAN ALIRAN SESAT DI INDONESIA
38