Anda di halaman 1dari 22

DAMPAK REVENGE PORN TERHADAP

KESEHATAN MENTAL REMAJA DI JAKARTA

Disusun oleh:
Jenifer Halim
Jesslyn Ivana
Krisna Kusuma
Sansan Firji Lianti
Valencia Claresta Lee

SMA ST. KRISTOFORUS 1


JAKARTA
2023
LEMBAR PENGESAHAN

Hasil penelitian ini telah diperiksa dan disetujui oleh guru P5 (Projek Penguatan
Profil Pelajar Pancasila) pada tahun 2023.

Jakarta, Juli 2023


Guru P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila)

(Patricia Rohana Septiana Simarmata, S.Pd.)         (Philipus Widyat Manto, S.Pd.)

2
Kata Pengantar

Puji Tuhan, terima kasih kami ucapkan atas bantuan Tuhan yang telah
mempermudah dalam pembuatan makalah ini, hingga akhirnya terselesaikan tepat
waktu. Tanpa bantuan dari Tuhan, kami bukanlah siapa-siapa. Selain itu, kami
juga ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dan mendukung kami. 
Terima kasih juga kami ucapkan kepada guru pembimbing telah
memberikan kami tugas makalah ini agar menambah pengetahuan kami serta
membentuk kebersamaan dan sinergi dalam kelompok ini. Kami selaku penyusun
makalah ini berharap atas kritik dan saran yang membangun guna
mengembangkan pengetahuan kita bersama penunjang lebih baik untuk makalah
selanjutnya.
Laporan penelitian ini sangat berkesan untuk kami. Alasan kami memilih
topik ini karena melihat bahwa masyarakat kota Jakarta memiliki berbagai banyak
kasus kondisi mental mengenai revenge porn, inilah yang ingin kami teliti.
Sampai pada akhirnya, kami sekelompok memutuskan untuk membuat karya
ilmiah.
Kami menyadari jika mungkin ada sesuatu yang salah dalam penulisan,
seperti menyampaikan informasi berbeda sehingga tidak sama dengan
pengetahuan pembaca lain. Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya jika ada
kalimat atau kata-kata yang salah. Demikian kami ucapkan terima kasih atas
waktu Anda telah membaca hasil karya ilmiah kami.

Jakarta, Juli 2023


Penulis

v
Daftar Isi

LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................3

Kata Pengantar......................................................................................................4

Daftar Isi.................................................................................................................5

Daftar Gambar.......................................................................................................6

Bab I........................................................................................................................7

Pendahuluan...........................................................................................................7

1.1 Latar Belakang..............................................................................................7

1.2 Rumusan Masalah......................................................................................10

1.3 Tujuan Penelitian........................................................................................10

1.4 Manfaat Penelitian.....................................................................................10

Bab II.....................................................................................................................14

Landasan Teori.....................................................................................................14

2.1 Revenge Porn................................................................................................14

2.2.1 Dampak revenge porn...........................................................................14

2.2 Kesehatan Mental.......................................................................................16

2.2.1 Pentingnya menjaga kesehatan mental............................................16

Bab III...................................................................................................................17

Hasil Penelitian.....................................................................................................17

2.2 Hasil Penelitian............................................................................................17

Bab IV...................................................................................................................19

Penutup.................................................................................................................19

4.1 Kesimpulan..................................................................................................19

4
4.2 Saran..............................................................................................................19

v
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 


Cinta merupakan kebutuhan alami manusia dengan mengimplementasikan
cinta dalam hubungan romantis yang dibangun dengan lawan jenis melalui
hubungan pacaran.  Pacaran pada masa pubertas membentuk hubungan romantis.
Pacaran bisa menjadi pengalaman yang indah dan positif, tetapi juga dapat
menimbulkan tantangan dan konflik. Kegiatan menyebarkan foto/video vulgar
seseorang secara daring sering kali dilakukan oleh seorang mantan pacar. Hal ini
dilakukan dikarenakan ingin balas dendam, mengancam, atau bertujuan untuk
merusak kehidupan korban di dunia nyata yang sering disebut dengan revenge
porn. Revenge porn dapat terjadi ketika salah satu anggota pasangan mengambil
gambar atau merekam video vulgar dari pasangan mereka tanpa izin dan
kemudian menyebarkannya secara online atau kepada orang lain. Menurut Data
Lembaga Layanan Tahun 2020, CATAHU (Catatan Tahunan) 2021 yang dilansir
dari situs resmi Komnas Perempuan, kasus revenge porn yang termasuk dalam
kekerasan berbasis jenis kelamin itu tercatat sebanyak 71 kasus. Lalu, berdasarkan
data dari Komisi Nasional Perempuan, pada saat pandemi, di tahun 2020, kasus
revenge porn meningkat menjadi 510 kasus dari yang sebelumnya pada tahun
2019 berada di angka 126 kasus. Pada tahun 2021 menjadi 489 kasus dan pada
2022 berada di angka 440 kasus.
Berbagai kasus tersebut mayoritas dilakukan oleh mantan pacar dari korban.
Faktanya, larangan dan sanksi bagi penyebar foto tanpa busana telah tertuang
secara jelas dalam UU Nomor 44 Tahun 2008 tentang pornografi, dan Pasal 27
ayat (1) UU ITE. Dari kutipan Luna kepada Bangkapos.com (2023), motivasi
pelaku revenge porn menyebarkan foto dan video vulgar korban sangat beragam,
mulai dari kemarahan, hasrat seksual, balas dendam, cemburu, agenda politik,
hingga pada kebutuhan keuangan atau pemerasan. Kasus revenge porn semakin

6
marak terjadi di kalangan remaja yang masih mempelajari dan mengenal
teknologi dan internet. 
Kesehatan mental merujuk pada kondisi kesehatan seorang individu yang
mencakup aspek emosional, psikologis, dan sosial. Ini melibatkan bagaimana
seseorang berpikir, merasa, berperilaku, dan berhubungan dengan orang lain di
sekitarnya. Kesehatan mental memiliki peran yang sangat penting dalam
mencapai kualitas hidup yang baik dan berfungsi secara optimal dalam kehidupan
sehari-hari. Sama seperti kekerasan dan pelecehan seksual lainnya, revenge porn
juga melahirkan dampak yang tak kalah hebat, yaitu mobilitas terbatas, kerugian
psikologis, keterasingan sosial, kerugian ekonomi, dan sensor diri. 
Dalam beberapa kasus yang tercatat, remaja yang berpacaran dapat menjadi
korban revenge porn oleh pasangan mereka sendiri. Hal ini dapat menyebabkan
trauma emosional yang mendalam, menimbulkan rasa tidak aman dan tidak
nyaman, merusak hubungan sosial, dan bahkan berdampak buruk pada prestasi
akademik mereka. Secara psikologis, korban dari revenge porn akan mengalami
gangguan psikologi seperti lebih sering merasa cemas, takut, mengalami depresi,
perasaan putus asa, malu, hingga perilaku dapat menyakiti diri sendiri.
Remaja yang menjadi korban revenge porn dapat mengalami gangguan dalam
pendidikan dan karir mereka. Rasa malu dan stigma sosial yang terkait dengan
konten seksual yang tersebar dapat menyebabkan mereka absen dari sekolah atau
kuliah, berdampak negatif pada prestasi akademik mereka, atau bahkan
menghambat prospek karir masa depan mereka. Revenge porn juga dapat merusak
hubungan sosial remaja dengan teman-teman, keluarga, dan kerabat. Mereka
mungkin merasa sulit untuk membangun atau mempercayai hubungan baru karena
takut dan khawatir tentang bagaimana orang lain akan menilai mereka
berdasarkan konten yang tersebar.
Penting untuk diingat bahwa revenge porn adalah tindakan ilegal dari banyak
perspektif, termasuk di banyak negara bagian di Amerika Serikat dan sebagian
besar negara lainnya. Seseorang yang terlibat dalam menyebarkan konten seksual
eksplisit tanpa izin harus siap menghadapi konsekuensi hukum atas tindak
perilakunya. Untuk mencegah revenge porn, penting bagi pasangan yang

v
berpacaran untuk membangun hubungan yang sehat didasarkan pada rasa saling
menghargai, kepercayaan, dan komunikasi terbuka. Selalu penting untuk
menghargai batas pribadi masing-masing dan tidak melanggar privasi pasangan
dalam bentuk apa pun itu. Jika seseorang menjadi korban revenge porn, penting
untuk segera mencari bantuan dari pihak yang berwenang dan organisasi yang
menyediakan dukungan bagi korban tindakan cyberbullying dan kejahatan digital
lainnya.

8
1.2 Rumusan Masalah
Dikarenakan masalah yang telah diuraikan pada latar belakang, maka penulis
memperoleh rumusan masalah dalam penulisan yaitu:
1. Apa penyebab remaja di Jakarta melakukan revenge porn?
2. Mengapa revenge porn dapat memicu masalah kesehatan mental?
3. Apa upaya pencegahan agar remaja di Jakarta tidak terdampak revenge porn?

1.3 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan penulisan ini yang akan menjawab rumusan masalah yaitu:
1. Untuk mengetahui apa penyebab remaja di Jakarta melakukan revenge porn
2. Untuk mengetahui mengapa revenge porn dapat memicu masalah kesehatan
mental
3.Untuk mengetahui apa upaya pencegahan agar remaja di Jakarta tidak
terdampak revenge porn

1.4 Manfaat Penelitian


Dari tujuan penulisan manfaat yang penulis peroleh dalam penulisan ini
adalah:
1. Manfaat penelitian terhadap guru adalah:
1. Menambah pengetahuan dan pemahaman guru tentang bahaya revenge
porn dan dampaknya terhadap kesehatan mental remaja di Jakarta. Dengan
demikian, guru dapat memberikan informasi dan edukasi yang lebih baik
tentang penggunaan teknologi dan internet yang aman serta bertanggung
jawab kepada para siswa.
2. Meningkatkan kesadaran guru terhadap pentingnya memperhatikan
kesehatan mental siswa dan bagaimana cara memberikan dukungan dan
bantuan kepada siswa yang mengalami dampak revenge porn. Hal ini
dapat membantu guru dalam memberikan pendampingan dan bimbingan
kepada siswa yang membutuhkan.

v
3. Menjadi acuan bagi guru dalam menentukan strategi pembelajaran yang
lebih baik dan efektif dalam mengatasi dampak revenge porn terhadap
kesehatan mental siswa. Guru dapat mengembangkan program
pembelajaran yang lebih kreatif dan inovatif untuk membantu siswa dalam
mengatasi masalah kesehatan mental akibat revenge porn.
4. Memberikan informasi yang dapat digunakan oleh guru sebagai bahan
diskusi dan refleksi dalam kelompok kerja guru atau kegiatan
pengembangan profesional lainnya. Hal ini dapat membantu guru dalam
meningkatkan keterampilan dan kompetensi dalam memberikan layanan
pendidikan yang lebih baik kepada siswa.

2. Manfaat penelitian terhadap orang tua:


1.  Menambah pengetahuan dan pemahaman orang tua tentang bahaya
revenge porn dan dampaknya terhadap kesehatan mental remaja di Jakarta.
Dengan demikian, orang tua dapat memberikan pengawasan dan
pembatasan yang tepat dalam penggunaan teknologi dan internet oleh
anak-anaknya.
2. Meningkatkan kesadaran orang tua terhadap pentingnya memperhatikan
kesehatan mental anak dan bagaimana cara memberikan dukungan dan
bantuan kepada anak yang mengalami dampak revenge porn. Hal ini dapat
membantu orang tua dalam memberikan pendampingan dan bimbingan
kepada anak yang membutuhkan.
3. Menjadi acuan bagi orang tua dalam menentukan strategi pengasuhan
yang lebih baik dan efektif dalam mengatasi dampak revenge porn
terhadap kesehatan mental anak. Orang tua dapat mengembangkan
pendekatan pengasuhan yang lebih baik dan efektif untuk membantu anak
dalam mengatasi masalah kesehatan mental akibat revenge porn.
4. Memberikan informasi yang dapat digunakan oleh orang tua sebagai
bahan diskusi dan refleksi dalam kelompok orang tua atau kegiatan
pengembangan diri lainnya. Hal ini dapat membantu orang tua dalam

10
meningkatkan keterampilan dan kompetensi dalam memberikan dukungan
dan bimbingan yang lebih baik kepada anak.

3. Manfaat penelitian terhadap siswa:


1. Menambah pengetahuan dan pemahaman siswa tentang bahaya revenge
porn dan dampaknya terhadap kesehatan mental. Hal ini dapat membantu
siswa untuk lebih berhati-hati dalam menggunakan teknologi dan internet
serta menghindari tindakan revenge porn.
2. Meningkatkan kesadaran siswa terhadap pentingnya menjaga kesehatan
mental serta bagaimana cara mengatasi masalah kesehatan mental akibat
revenge porn. Hal ini dapat membantu siswa untuk lebih peka terhadap
perubahan perilaku dan emosi yang terjadi pada diri mereka sendiri atau
teman-temannya.
3. Menjadi acuan bagi siswa dalam menentukan strategi yang tepat dalam
menghadapi dan mengatasi masalah kesehatan mental akibat revenge porn.
Siswa dapat mengembangkan pendekatan yang lebih baik dan efektif
dalam mengatasi masalah kesehatan mental mereka.
4. Memberikan informasi yang dapat digunakan oleh siswa sebagai bahan
diskusi dan refleksi dalam kelompok diskusi atau kegiatan pengembangan
diri lainnya. Hal ini dapat membantu siswa dalam meningkatkan
pemahaman dan kesadaran mereka tentang bahaya revenge porn dan
dampaknya terhadap kesehatan mental.

4. Manfaat penelitian terhadap peneliti selanjutnya:


1. Menjadi acuan bagi peneliti selanjutnya dalam mengembangkan
penelitian lebih lanjut tentang dampak revenge porn terhadap kesehatan
mental remaja di wilayah lain. Hal ini dapat membantu untuk melihat
sejauh mana dampak revenge porn terhadap kesehatan mental remaja dan
apakah terdapat perbedaan dampak di wilayah yang berbeda.

v
2. Memberikan masukan bagi peneliti selanjutnya dalam mengembangkan
instrumen penelitian yang lebih baik dan efektif dalam mengukur dampak
revenge porn terhadap kesehatan mental remaja. Hal ini dapat membantu
peneliti selanjutnya untuk menghasilkan data yang lebih akurat dan dapat
diandalkan.
3. Memberikan referensi bagi peneliti selanjutnya dalam mengembangkan
kerangka teori dan konsep yang lebih baik dalam mengkaji dampak
revenge porn terhadap kesehatan mental remaja. Hal ini dapat membantu
peneliti selanjutnya dalam mengembangkan penelitian yang lebih kreatif
dan inovatif untuk mengatasi dampak revenge porn terhadap kesehatan
mental remaja.
4. Mendorong peneliti selanjutnya untuk mengembangkan solusi dan
strategi yang lebih baik dalam mencegah dan mengatasi dampak revenge
porn terhadap kesehatan mental remaja. Hal ini dapat membantu
mengurangi dampak revenge porn terhadap kesehatan mental remaja dan
membantu meningkatkan kesejahteraan remaja di masa depan.

12
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Revenge Porn


Menurut KBBI, pornografi adalah penggambaran tingkah laku secara erotis
dengan lukisan atau tulisan untuk membangkitkan nafsu birahi. Dengan bahan
bacaan yang dengan sengaja dan semata-mata dirancang untuk membangkitkan
nafsu birahi dalam seks. Ada pun tindak pornografi yang dijadikan sebagai
kriminalitas yaitu konten seksual milik pribadi yang disebarkan ke internet tanpa
persetujuan atau yang biasa disebut revenge porn . 
Revenge porn adalah tindakan menyebarkan atau mempublikasikan materi
seksual eksplisit seseorang tanpa izin dengan niat untuk merendahkan,
mempermalukan, atau membalas dendam terhadap orang tersebut. Tindakan ini
melibatkan pelanggaran privasi dan seringkali melanggar hukum. Dalam konteks
kekerasan berbasis gender online, revenge porn termasuk dalam kategori kasus
yang melibatkan ancaman penyebaran video porno (Putralim Jason Setiawan,
2023). Sederhananya, pelaku yang merekam dan memiliki video akan mengancam
korban untuk menyebarkan video tersebut ke media sosial.
2.2.1 Dampak revenge porn

Teknologi informasi dan komunikasi yang mengalami perkembangan


turut membawa dampak negatif. Salah satu dampak negatifnya adalah
muncul kejahatan dengan bentuk dan modus yang lebih modern, seperti
penyalahgunaan internet dan media sosial untuk menjadi sarana revenge
porn yang banyak menyerang sekaligus paling banyak merugikan
perempuan.

Menurut Putralim J.S Bagi korban, revenge porn dapat memberikan


dampak negatif sebagai berikut:

v
1. Masalah psikologis

Mereka yang terlibat dalam revenge porn memiliki tekanan


emosional yang besar, seperti rasa bersalah, depresi, kemarahan, atau
memiliki pikiran untuk bunuh diri.

2. Kecemasan

Korban revange porn pada umumnya akan menjauh dari


lingkungan sosial dan menjadi terisolasi. dan hal itu dapat membuat
korban menjadi merasa tidak berharga atau malu.

3. Rusak Privasi

Ada beberapa konten revange porn yang mencantumkan identitas


sang korban. Hal ini membuat privasi korban terancam dan dapat memicu
rusaknya kesehatan mental pada sang korban.

Konten pornografi ini bukan hanya merugikan korban saja


melainkan hal ini juga dapat merugikan lingkungan sekitar terutama pada
anak kalangan remaja. Dengan adanya konten pornografi ini para remaja
dapat mengalami kecanduan.

 Dampak kecanduan pornografi :

1. Menyebabkan gangguan emosi seperti, perasaan yang kacau


karena selalu mencari konten pornografi, mudah marah dan tersinggung
jika kegiatan mengakses pornografinya terganggu, dapat membuat
pengidapnya mudah lupa dan juga sulit berkonsentrasi.

2. Bisa menimbulkan kerusakan otak pada remaja. Saat melihat


pornografi, tubuh akan mengeluarkan hormon dopamin. Jadi, ketika kita
semakin sering melihat pornografi maka dopamin akan terus keluar hingga
membanjiri prefrontal cortex. Prefrontal cortex adalah salah satu bagian
dari otak yang berperan sebagai pusat kepribadian karena memiliki fungsi

14
eksekutif. Contohnya yaitu, kurangnya kepercayaan diri, berkurangnya
daya berimajinasi, kesulitan merencanakan masa depan.

2.2 Kesehatan Mental


Menurut RSJD Dr. Arif Zainudin (Dra.Indriati Sepi ) kesehatan mental adalah
terwujudnya keserasian yang sungguh-sungguh antara fungsi-fungsi kejiwaan
yang terciptanya penyusuai diri antara manusia dengan dirinya sendiri dan
lingkungannya, berlandaskan keimanan dan ketaqwaan, serta bertujuan untuk
mencapai hidup yang bermakna dan bahagia di dunia dan di akhirat.
2.2.1 Pentingnya menjaga kesehatan mental

v
BAB III

HASIL PENELITIAN

3.1 Hasil Penelitian


Berdasarkan hasil penelitian yang penulis peroleh: 
Menurut survei Cyberbullying Research Center (Hinduja, 2015), dari sekitar
1.600 responden, dari usia 18 sampai 30 tahun dalam survei mengatakan pada
tahun 2015, 61% orang mengambil foto atau video telanjang diri mereka sendiri
dan membagikannya ke orang lain, dan sekitar 23% responden pernah menjadi
korban pornografi balas dendam. Di antara korban tersebut, sekitar 93%
melaporkan tekanan emosional yang signifikan, dan sementara itu 82%
melaporkan gangguan signifikan dalam fungsi sosial, pekerjaan, dan lainnya.
Sementara itu lebih dari separuh (51%) korban menyatakan bahwa mereka pernah
mempertimbangkan untuk bunuh diri karena tekanan mental. Sedangkan 55%
responden khawatir reputasi mereka akan tercoreng karena pornografi balas
dendam, dan 39% mengatakan bahwa kejahatan tersebut benar-benar berpengaruh
di kehidupan mereka. Pada beberapa kasus, konten pornografi yang sengaja
disebar oleh pelaku dibuat dengan memaksa korban dengan atau tanpa melibatkan
kekerasan. Sebagian yang lain direkam secara diam-diam. Bahkan, ada juga yang
diambil dengan meretas ponsel atau akun digital milik korban.
Proses penyebaran konten dapat dilakukan oleh pelaku dengan mengirim ke
oknum-oknum, mengunggah ke dalam situs pornografi atau media sosial, hingga
memasukkan ke media penyimpanan, seperti CD atau flashdisk, untuk
disebarluaskan dan diperjualbelikan. Bila tidak mendapat pendampingan, korban
bisa mengalami gangguan mental, seperti gangguan kepribadian paranoid, depresi,
atau PTSD, bahkan terpikirkan untuk bunuh diri. 
Tidak hanya perempuan, kekerasan seksual juga kerap menimpa anak laki-
laki. Koalisi Ruang Publik Aman (KRPA) di surveinya mengatakan bahwa 3 dari
10 laki-laki pernah jadi korban pelecehan. Karena merasa malu, sering kali korban
revenge porn mengisolasi diri dan enggan untuk bersosial. Akibatnya, hubungan

16
dengan teman dan keluarga bisa rusak, produktivitas menurun, hingga terancam
kehilangan pekerjaan. Dampak revenge porn bagi kesehatan mental dalam
gangguan psikis hal yang seringkali terjadi pada korban revenge porn adalah
adanya gangguan secara mental, seperti kecemasan, depresi, dan rasa stres yang
berkepanjangan. Hal ini terjadi karena rasa malu dan hinaan yang ia dapat.
Dampak revenge porn bagi lingkungan sekitar yaitu korban dapat mengalami
isolasi sosial dan penarikan diri sebagai akibat dari penghinaan dan
penyalahgunaan privasi yang mereka alami. Selain itu, korban revenge porn dapat
kehilangan pekerjaan atau kesempatan kerja karena dokumentasi pribadi mereka
yang tersebar oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

v
Bab IV

Penutup

4.1 Kesimpulan
Pada bagian akhir ini, kami memaparkan berbagai kesimpulan yang dapat
diambil didasarkan pada temuan hasil penelitian. Secara umum kami akan
menyimpulkan tentang dampak revenge porn terhadap kesehatan mental remaja di
Jakarta yaitu:
1. Revenge porn dapat membuat korban mengalami gangguan mental seperti
depresi, stress, paranoid, PTSD, keinginan untuk bunuh diri dan lainnya.
2. Karena rasa malu korban akan kehilangan percaya diri serta enggan untuk
bersosialisasi sehingga hubungan kerabat, teman, keluarga, dan orang
terdekat akan rusak.
3. Korban bisa saja tidak mendapat pekerjaan karena dokumen atau data
pribadi yang seharusnya menjadi privasi terekspos.
4. Korban dapat mengalami trauma yang berat berupa cemas berlebih, rasa
takut berlebihan, perasaan tertekan, kebingungan, dan lainnya.

4.2 Saran
Berdasarkan dari hasil penelitian maka kami penulis memberikan saran
dengan tujuan agar dapat bermanfaat bagi pembaca maupun peneliti selanjutnya
yaitu sebagai berikut:
1. Untuk para orang tua, kami menyarankan untuk meningkatkan kesadaran
dan memperhatikan kesehatan mental anak serta memberikan dukungan
dan mengedukasi anak agar tercegah dari revenge porn. Orang tua dapat
menentukan strategi pengasuhan anak yang efektif dan memberikan
bimbingan kepada anak

18
2. Untuk para guru, dapat memberi program seminar edukasi kepada siswa
tentang solusi mencegah revenge porn dan mengatasi masalah kesehatan
mental siswa

Daftar Pustaka

Dwijayani, N. K. K., Wilani. N. M. A., (2021), Bucin itu Bukan Cinta: Mindful
Dating for Flourishing Relationship

Osterday, M.(2015-2016). Protecting Minors from Themselves: Expanding


Revenge Porn Lasto to protect the Most Vulnerable.

https://heinonline.org/HOL/LandingPage?handle=hein.journals/
indilr49&div=22&id=&page=

Laleno,N.(2020,18 Mei). Perlindungan khusus terhadap anak yang menjadi


korban pornografi.

https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/lexcrimen/article/view/28532

Marasabessy,F.Y(2023). Penegakan Hukum Kasus Revenge Porn (Pornografi


Balas Dendam) Di Indonesia.

https://opac.fhukum.unpatti.ac.id/index.php?
p=show_detail&id=9343&keywords=

MNC Portal(2021,23 Juli). Deretan Kasus Revenge Porn di Indonesia, Mantan


Sebar Foto Tak Senonoh Usai Putus.

://nasional.okezone.com/read/2021/07/23/337/2444650/deretan-kasus-revenge-
porn-di-indonesia-mantan-sebar-foto-tak-senonoh-usai-putus?page=3

v
Nurrijal,M.A(2023,29 Mei). Kronologi Rebecca Klopper Diperas Lewat Video
Syur hingga Transfer Rp 30 Juta.

https://hot.detik.com/celeb/d-6745276/kronologi-rebecca-klopper-diperas-lewat-
video-syur-hingga-transfer-rp-30-juta.

Mahendra,A.B(2023,16 februari). Kasus penyebaran video asusila remaja di


bangka Tengah oleh pacar,sosiolog sebut revenge porn.

https://bangka.tribunnews.com/2023/02/16/kasus-penyebaran-video-asusila-
remaja-di-bangka-tengah-oleh-pacar-sosiolog-sebut-revenge-porn

Bates,S(2016,14 July). Revenge Porn and Mental Health: A Qualitative Analysis


of the Mental Health Effects of Revenge Porn on Female Survivors.

https://journals.sagepub.com/doi/abs/10.1177/1557085116654565

Citron,D.K dan Franks,M.A(2013,17 Desember).kriminalisasi pornografi balas


dendam. https://digitalcommons.law.umaryland.edu/fac_pubs/1420/

Pane,M.D.C(2023,19 juni).Revenge porn,kenali dampak dan cara


menghadapinya. https://www.alodokter.com/revenge-porn-kenali-dampak-dan-
cara-menghadapinya-di-sini

Fatem,A(2019,15 July). Revenge Porn: Bahaya Hiperealitas dan Kekerasan Siber


Berbasis Gender.

20
https://iis.fisipol.ugm.ac.id/2019/07/25/revenge-porn-bahaya-hiperealitas-dan-
kekerasan-siber-berbasis-gender/

Putralim,J.S(2023,17 Juli). Mengenal Revenge Porn, Dampak dan Bagaimana


Cara Menghindarinya.

https://www.beritasatu.com/ototekno/1057670/mengenal-revenge-porn-dampak-
dan-bagaimana-cara-menghindarinya

Haspari,A.F(2023,29 Juni). Bahaya! Inilah Dampak Revenge Porn bagi Para


Korban. https://www.fimela.com/lifestyle/read/5326150/bahaya-inilah-dampak-
revenge-porn-bagi-para-korban

Riani.A(2023,26 Mei). Apa Itu Revenge Porn yang Jadi Salah Satu Bentuk
Kekerasan Seksual dalam Hubungan Asmara?

https://www.liputan6.com/lifestyle/read/5296981/apa-itu-revenge-porn-yang-jadi-
salah-satu-bentuk-kekerasan-seksual-dalam-hubungan-asmara

Survei Pelecehan Seksual di Ruang Publik selama Pandemi COVID-19 di


Indonesia (2022).http://ruangaman.org/survei2022/

Sembiring,A.A(2023,28 Juni) Pelaku Revenge Porn Alwi Sudah Dikenal Bocah


Cabul Sejak SD, Teman Sekolah Ungkap Sifat Psikopatnya.

https://medan.tribunnews.com/amp/2023/06/28/pelaku-revenge-porn-alwi-sudah-
dikenal-bocah-cabul-sejak-sd-teman-sekolah-ungkap-sifat-psikopatnya?page=3

v
Indriati,S(2020,24 Januari) memelihara kesehatan mental oleh Dra. Sepi Indriati,
Psikolog.

https://rsjd-surakarta.jatengprov.go.id/2020/01/24/memelihara-kesehatan-mental-
oleh-dra-sepi-indriati-psikolog/#:~:text=Kesehatan%20mental%20adalah
%20terwujudnya%20keserasian,di%20dunia%20dan%20di%20akhirat

22

Anda mungkin juga menyukai