MATERI INFEKSI UKMPPD NOVEMBER 2022

dita febriana
 MINDMAP INFEKSI TROPIS

DHF Malaria Leptospirosis Demam Tifoid HIV-AIDS

Demam <7 hari

Triage (demam, Demam biasanya >7
menggigil, keringat Riwayat kontak dengan urin tikus hari (naik sore dan Riwayat kontak/FR
dingin) (banjir) malam)

Nyeri kepala, nyeri otot, lesu, mual-

muntah, perdarahan

Riwayat berpergian ke Nyeri betis, ikterik (+/-) Gangguan GIT (Diare/ Staging
daerah endemis Konstipasi)
Trombositopenia; plasma leakage
(+/-)
MINDMAP INFEKSI TROPIS
MINDMAP INFEKSI TROPIS
1. DF/DHF

96
 INFEKSI DENGUE
Etio: Virus dengue flaviridae serotipe DEN 1, DEN 2, DEN 3, DEN 4
Vektor: Nyamuk Aedes aegepty, Aedes albopictus
Mekanisme: Secondary heterologous infection

Demam tinggi (40 °C) dengan pola demam seperti plana kuda/BIFASIK, disertai:
 Nyeri kepala
 Nyeri Belakang mata
 Nyeri otot dan sendi
 Epistaksis, Bintik kemerahan, BAB kehitaman
 Leukopenia; Trombositopenia
 Dengue Fever/ Demam
Infeksi Dengue Dengue
(-) Kebocoran plasma

Asimtomatik Simtomatik
Dengue Hemorrhagic Fever/
[Presentase Demam Berdarah Dengue
Peningkatan HB]
= [Hb Sakit-Hb Kebocoran plasma (+) →
Dengue Fever Dengue Hemorrhagic HCT meningkat 20%
Fever Awal] / Hb Awal
x 100% (dewasa) atau HCT ≥ 40%
(anak)
Kebocoran Plasma
HT meningkat > 20% or HT ≥ 45% DHF Non-Shock
Organomegali
Asites/Efusi
Syok DHF Shock
HCT = 3 X Hb
DF & DHF

Tidak Spontan;
Rumple leed
(+)

Ptekie, epistaksis, melena, gusi berdarah

TD turun, HR meningkat, kesadaran

menurun, akral dingin

TD turun/palpasi, HR turun/ (-) TERUKUR,

kesadaran menurun, akral dingin
 +
Simptomatik Grade I & II
IVFD NaCl 0,9 %
<15kg: 7 cc/kgBB/jam
NB: Resusitasi cairan → max 2 hari 15-40kg: 5cc/kgbb/jam
Jika lewat → Holiday Segar >40kg: 3cc/kgbb/jam Grade III
IVFD NaCl 0,9 %
10-20 cc/kgBB/jam
Grade IV
IVFD NaCl 0,9 %
10-20 cc/kgBB/10-20 MENIT
 PEMERIKSAAN PENUNJANG
Awal: Darah Rutin Tepat: Serologi

Hb Hct Trombosit NS1 IgM IgG

(1-3 hr) (4-6 hr) (≥ 7 hr)
2. MALARIA

96
 MALARIA
Vektor : Nyamuk Anopheles sp (Betina)
Etio : Plasmodium spp
Trias Malaria : Demam, menggigil, berkeringat + Kontak Area Endemis
(Papua, NTT, Maluku)
 Malaria Berat:
➢ Black water fever : BAK hitam/kemerahan (hemoglobinuria)
➢ Algid : syok + gangguan ginjal
➢ Serebral : penurunan kesadaran
 PP: Apusan darah tepi → tebal (monitoring terapi), tipis (diagnostik)
 PLASMODIUM FALCIPARUM
(MALARIA TROPIKANA)

• Masa inkubasi 9-14 hari

• Demam intermitten (36-48 jam)
• Eritrosit Normal
• Tanda khas: Maurer dot
• Bentuk stadium trofozoit : Cincin
(ringform), accole ring
• Bentuk stadium gametosit; Bulan
sabit; pisang; Sosis
 PLASMODIUM VIVAX & OVALE
(MALARIA TERTIANA )

• Masa inkubasi 12-17 hari (Vivax) & 16-18

hari (Ovale)
• Demam Tertiana (48 jam)
• Vivax→ eritrosit membesar;
• Ovale → eritrosit membesar berbentuk
ovale
• Tanda khas: Schuffner dots
• Bentuk stadium gametosit; Sferis
• Sitoplasma/Tropozoit tampak Ameboid
 PLASMODIUM MALARIAE
(MALARIA KUARTANA)

• Masa inkubasi 18-40 hari

• Interval demam 72 jam
• Eritrosit Normal
• Tanda khas: Ziemann’s dots
• Bentuk stadium trofozoit : Band
(Pita), rectangular, basket form
• Bentuk stadium gametosit: Sferis
• Schizont: Rosette (titik kasar
sitoplasma)
Hari pertama → Sampai pasien sadar

Hari pertama → Hari berikutnya 1,6 mg/bb/IM

1st line BUMIL →

TERAPI MALARIA (NON KOMPLIKASI)
TERAPI MALARIA BERAT
(KOMPLIKASI)
TERAPI PROFILAKSIS
3. LEPTOSPIROSIS

96
 LEPTOSPIROSIS
Etio: Leptospira, Vektor: urin tikus → FR: pasca banjir (kulit terkontaminasi ), pembersih selokan, area pertanian, daerah kotor

Klinis: demam tinggi pada fase awal (3-10hr), myalgia terutama m. gastrocnemeus, bradikardi, suffusi konjungtiva

Komplikasi : Well’s disease (Otak, Paru, Ginjal, Hepar) → Lepto + Ikterik (kuning) / kejang /AKI

Px: Dark field microscopy (Awal); Microscopic agglutination test (MAT) (GOLD standard)

Tatalaksana
• Ringan : Doksisiklin 2x100 mg selama 7 hari (Hindari pada BUMIL), amoxicillin 4X500 mg, ampisilin (4x500-750mg 7
hr)
• Berat : Inj Penicilin G 1,5 jt IU/6-8jam 7hr, Ceftriaxon/Cefixime IV 1000mg/24 jam 7 hr, doksisiklin IV 100mg/12
jam 7 hr
4. HIV/AIDS

96
HIV/AIDS
 STADIUM HIV

CD4>500

CD4 350-500

CD4 <200
CD4 200-350
Pilihan utama
(rekomendasi WHO) untuk
screening: Rapid test
 TATALAKSANA
Kapan?
• SEGERA, Max 7 hari setelah diagnosis. Kecuali,
• TB+HIV (Lihat CD4)
CD4 >50 → Beri OAT dulu, ARV diberi dalam 2-8 minggu pasca OAT
CD4 <50 → Beri OAT dulu, ARV diberi dalam 2 minggu pasca OAT
• Kriptokokus+HIV (Max 4-6 mgg setelah terapi jamur)

Profilaksis

• Toxoplasmosis (CD4<200, HIV st ¾, TB Paru)→ Kotrimoksazol 1x960 mg/hari → 2 minggu sebelum ARV
• Riw Kontak tapi TB Paru (-) → INH: 300 mg selama 6 bulan diulangi setiap 3-5 thn
 TATALAKSANA
nucleoside reverse non nucleoside reverse
transcriptase inhibitor 2NRTI + 1 NNRTI transcriptase inhibitor

NRTI
• AZT : Zidovudine (100 mg) NNRTI
• 3TC : Lamivudine (150 mg) • EFV : Efavirenz(200, 600 mg)
• TDF : Tenofovir (300 mg) • NVP : Nevirapine (200 mg)
• FTC : Emtricitabine
Zilat Emtri (IM3)

1ST LINE TDF + 3TC + EFV → KDT (Tenofovir,

1st Line → TeLaFa
Lamivudin, Efaviren)
2nd LINE AZT + 3TC + EFV
2nd Line → LaZiFa/LaZiNev
AZT + 3TC + NVP
3rd LINE TDF + 3TC (atau FTC) + NVP 3rd Line → TeLaNev
EFEK SAMPING ARV
5. DEMAM TIFOID

96
 DEMAM TIFOID
Etiologi : Salmonella typhi/paratyphi, Transmisi: Fecal oral

Demam >7 hari; meningkat pada sore dan malam; Lidah kotor (cout tounge/typhoid tongue);
Gangguan GIT, Bradikardi Relatif

Pemeriksaan Penunjang awal → widal (Deteksi IgG) (+) jika titer O/H ≥ 1/320 atau
mengalami kenaikan > 4 x lipat; Tubex TF (Deteksi IgM) (+) jika ≥ 6 indikasi kuat tifoid

GOLD STANDAR : Kultur DFU→ darah (minggu 1), feses (minggu 2), urine (minggu 3)
DEMAM TIFOID

/ensefalopati) : ggn mental & penurunan kesadaran

 TATALAKSANA
Farmako
DEWASA Ciprofloxacin 2x500mg; Ofloxacin
2x400mg;Norfloxacin 2x400mg, 7-14 hari
Ceftriaxone 3-4 gr/hari (3-5 hari)
Cefixime 2x600 mg (7-14 hari)
ANAK Chloramphenicol 50-100mg/kgBB/hari dibagi 4 dosis,
14 hari
Amoxicillin 100 mg/bb/hari (10 hari)
Cotrimoxazol 6 mg/bb/hari (10 hari)
IBU HAMIL Amoxicillin 3 x 500mg
Cefotaxim 50mg/kgBB/6 jam
Ceftriaxon 50mg/kgbb/12jam
Non-Farmako: Bed rest, Diet lunak (TKTP) & Rendah serat
6. FEVER WITH RASH

96
 Sentrifugal (Kepala ke Seluruh Badan) Sentripetal

Rubeola= Campak = Measles = Rubella = Campak Roseola Infantum =

Morbili German Exanthem Subitum
Bili dicampakkan measLEsbiOLA Bella dari jerman
Demam Tinggi Demam subfebris Demam tinggi → turun mendadak→
muncul ruam

3C (cough, coryza, conjungtiva) Limfadenopati Usia 6-36 bulan; Lesi lebih pink /
merah muda (Rose-pink)

Koplik Spot (bercak putih kecil/sariawan) Forcheimer spot (petechiae Nagayama Spot (Hiperemis
di palatum/uvula) palatum/uvula)
Terapi: Tirah baring, Cairan, Nutrisi cukup, Antipiretik,
Vitamin A (Tepat)
 TATALAKSANA

▪ Simptomatis (PCT k/p)

VITAMIN A
▪ 50.000 IU pada < 6 bulan (1/2 kap biru)
▪ 100.000 IU pada 6-11 bulan (1 kap biru)
▪ 200.000 pada > 11 bulan (1 kap merah)
▪ Pada gizi buruk diberikan 3 kali: hari 1, hari 2, dan 2-4
minggu setelah pemberian kedua
7. Kawasaki Disease &
Scarlet Fever

96
 Kawasaki Disease (Mucocutaneus
Lympnodes Syndrome)
• Demam tidak respon thd antipiretik
• Rash Makulopapular pada tubuh
• Strawberry tongue
• Limfadenopati
• Inflamasi di pembuluh darah
• Aneurisma arteri coroner
• Penunjang: TG naik, LDL naik, HDL
turun ; Serial echo (gold standar)
• Tx : High dose aspirin (80-100
mg/kg/day divided 6 hours)
Scarlet Fever
• Demam berespon dengan
antipiretik
• Rash Makulopapular pada tubuh
• Strawberry tongue
• Penunjang Serologi: ASTO, Kultur
secret nasofaring (Gold standar
• Tatalaksana: Penisilin
PO/Eritromisin/Sefalosporin
 Sandpaper texture

Kawasaki disease Scarlet fever

8. MUMPS

96
 MUMPS = PAROTITIS EPIDEMIKA

• Etiologi : virus mumps, golongan

paramyxovirus
• Transmisi : airborne
• Gejala klinis: Demam, pembengkakan
kelenjar parotis (uni atau bilateral, lunak,
nyeri), sakit telinga saat mengunyah,
nyeri jika makan asam
• Terapi: Suportif (hidrasi dan nutrisi;
analgesic)
• Komplikasi:
- Meningitis dan/atau encephalitis
- Orchitis – epididymitis
9. FILARIASIS

96
 FILARIASIS

Vektor: Nyamuk culex, aedes, anopheles

❑ Wuchereria Bancrofti
➢Limfaedema s/d lipatan paha
➢Edema scrotum
➢BAK putih susu (KILURIA)
❑B. Malayi dan B. timori → limfaedema tidak sampai lipatan paha (kaki saja)

Th: DEC (Diethylcarbamazine Citrate) 6 mg/KgBB/ hari selama 12 hari +

Simptomatis
Profilaksis: DEC 6 mg/kgBB single dose dan albendazole 400 mg SD per tahun
Atau Ivermectin 150-200 mcg/kg/SD dan albendazole 400 mg SD per tahun
KARAKTERISTIK MIKROFILARIA
TERIMA KASIH! It’s always seems
impossible until it’s done!