MENYIBAK
DAMPAK
MELIHAT
JEJAK
Laporan Forum Refleksi
Satu Tahun Implementasi RAN PE
II
Daftar Isi
Daftar Singkatan IV
Pengantar 2
Laporan Diskusi 6
Forum Refleksi 7
Hasil Refleksi 8
Ragam Capaian 8
Tantangan 12
Agenda Utama 15
Kesimpulan 16
Referensi 17
Lampiran 21
IV
Daftar Singkatan
AIDA : Aliansi Indonesia Damai
APBD : Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
BNPT : Badan Nasional Penanggulangan Terorisme
BSSN : Badan Siber dan Sandi Negara
FGD :
focused group discussion
FKPT : Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme
GCTF : Global Counter Terrorism Forum
I-Khub on CT/VE : Indonesia Knowledge Hub on Countering
Terrorism and Violent Extremism
INFID : International NGO Forum on Indonesian Development
Kemendagri : Kementerian Dalam Negeri
Kemenkopolhukam : Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan
PERKA-BNPT : Peraturan Kepala BNPT
Permendagri : Peraturan Menteri Dalam Negeri
Perpres : Peraturan Presiden
PPATK : Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan
PUG : Pengarustamaan Gender
RAD : Rencana Aksi Daerah
RAN PE : Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan
Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada
Terorisme
Sekber : Sekretariat Bersama
SOP :
standard operating procedure
UUD : Undang-Undang Dasar
YPP : Yayasan Prasasti Perdamaian
1
MENYIBAK
DAMPAK
MELIHAT
JEJAK
Laporan Forum Refleksi
Satu Tahun Implementasi RAN PE
2
Pengantar
Sejak ditandatangani Presiden Joko kesempatan para pelaksana menunjukkan
Widodo pada Januari 2021 dan kepada publik akan relevansi RAN
diluncurkan Wakil Presiden Ma’ruf Amin PE mengatasi ancaman ekstremisme
pada Juni 2021, Rencana Aksi Nasional kekerasan, berbagi pengalaman tentang
Pencegahan dan Penanggulangan tantangan yang mereka hadapi, sekaligus
Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang menjawab berbagai kekhawatiran dan
Mengarah pada Terorisme (selanjutnya kritik atas RAN PE.
disebut RAN PE), telah berumur setahun Sejak penyusunan dan beberapa
lebih. Sekretariat Bersama (selanjutnya waktu setelah RAN PE ditandatangani
disebut Sekber) RAN PE mempublikasikan Presiden, RAN PE menyisakan
laporan pelaksanaannya pada Januari kekhawatiran dan kritik. Sebagian
2022 (Sekber RAN PE, 2021). Laporan kalangan menilai, RAN PE justru akan
setebal 79 halaman itu berisi empat mendorong stigma negatif bagi kelompok
bagian pokok: capaian, kendala dan tertentu yang dianggap ekstrem;
hambatan, lesson learned (hikmah mengabaikan prinsip hak asasi manusia;
pembelajaran), serta peluang dan tindak dan tidak maksimal dalam membuka
lanjut (Sekber RAN PE, 2021). partisipasi masyarakat sipil (Mubarok,
Pelaksanaan tahun pertama ini 2020). Singkatnya, pelaksanaan tahun
memiliki bobot kuat bagi para pelaksana perdana ini penting karena momen awal
dalam membangun fondasi aksi dan menunjukkan apakah RAN PE berdampak
tangga pengetahuan. Ia juga menjadi pada perubahan yang diharapkan.
Meningkatkan pelindungan hak atas rasa aman warga negara dari Ekstremisme
Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme sebagai bagian dari
pelaksanaan kewajiban negara terhadap hak asasi manusia dalam rangka
memelihara stabilitas keamanan nasional berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
3
Hikmah Pembelajaran:
1 Dalam tulisannya, Andersson dan Eriksson menjelaskan apa tiga syarat itu. Penting berarti memiliki dampak nyata atau
dibayangkan terhadap pekerjaan; valid berarti benar secara faktual dan teknis; dapat diaplikasikan bermakna mampu
mengindentifikasi desain, proses, atau keputusan spesifik yang mengurangi atau menghilangkan potensi kegagalan dan
dampak buruk, atau memperkuat hasil positif.
5
Laporan Diskusi
Laporan Diskusi ini disusun untuk merekam
dan mendokumentasikan informasi, data, dan
gagasan pokok yang berkembang dalam forum.
Secara khusus, Kertas Laporan ini menyediakan
tiga informasi utama. Pertama, pencapaian dan
tantangan pelaksanaan RAN PE 2021. Kedua,
rumusan pembelajaran implementasi RAN PE 2021 .
Ketiga, agenda-agenda utama meningkatkan kualitas
pelaksanaan RAN PE 2022-2024.
Untuk menyajikan tiga kluster informasi di
atas, Kertas Laporan ini disusun dalam empat bagian
pokok: Pengantar, Seputar Forum Refleksi, Hasil
Refleksi, dan Kesimpulan. Hasil Refleksi dijabarkan
dalam tiga subtema: pencapaian dan tantangan,
pembelajaran, dan agenda utama.
Data utama Kertas Laporan ini merujuk pada
notulensi Forum Refleksi dan empat materi presenta-
si narasumber. Data penunjang lain didasarkan pada
Laporan Pelaksanaan RAN PE 2021 Sekber RAN PE,
laporan dan kertas kerja Wahid Foundation yang rele-
van, serta bahan dan literatur lain yang relevan.
Kertas Laporan ini ditujukan secara khusus
untuk: (1) Sekber RAN PE; (2) pemerintah daerah;
(3) organisasi masyarakat sipil yang bergerak dalam
isu perdamaian dan pencegahan ekstremisme; (4)
dunia usaha; (5) lembaga internasional. Dokumen ini
memiliki nilai penting karena menggambarkan hasil
refleksi yang dilakukan bersama antara pemerintah
dan organisasi masyarakat. Dokumen juga memuat
apa yang seharusnya dilakukan dalam implementasi
RAN PE 2022-2024.
7
Forum Refleksi
Forum Refleksi RAN PE yang itu, refleksi juga diharapkan memberikan
digelar pada 22 April 2022 di Hotel JS insight baru, yang dapat bersama-sama
Luwansa Jakarta ini bertujuan untuk: memperbaiki langkah implementasi
pertama, mendapatkan informasi seputar RAN PE ke depan agar lebih efektif lagi,
capaian-capaian, pengalaman, refleksi lebih tepat sasaran lagi, lebih kuat, lebih
dalam implementasi RAN PE 2021 kolaboratif, dan optimal lagi hasilnya.
pemerintah dan masyarakat sipil RAN PE; Sebanyak 38 orang hadir sebagai
kedua, mendapatkan usulan rekomendasi peserta mewakili kurang lebih 25 perwakilan
peningkatan kualitas pelaksanaan RAN organisasi masyarakat sipil. Sebagian besar
PE di tahun berikutnya. Mujtaba Hamdi, mereka terlibat sejak penyusunan RAN PE.
direktur eksekutif Wahid Foundation, juga Sebanyak 30 peserta hadir secara luring dan
menekankan secara khusus forum refleksi 18 peserta secara daring.
ini bertujuan melanjutkan the Whole Forum Refleksi yang dimoderatori
of Government and Society Approach Alamsyah M Dja’far, peneliti Wahid
yang melibatkan seluruh komponen Foundation menghadirkan tiga
pemerintahan dan masyarakat sipil dalam narasumber secara luring dan seorang
implementasi RAN PE ke depannya. Selain melalui daring.
Hasil Refleksi
RAGAM CAPAIAN
Berdasarkan Perpres Nomor 7 Tahun 2021, RAN PE memiliki total 130 aksi
dengan 15 fokus dan dibagi dalam tiga pilar. Pelaksana RAN PE sebanyak 48
Kementerian/Lembaga. Mayoritas rencana aksi berada di pilar pertama: Pilar
Pencegahan. Terbanyak kedua di Pilar Kedua Penegakan Hukum, Pelindungan
Saksi dan Korban, dan Penguatan Kerangka Legislasi Nasional. Disusul Pilar
Ketiga, Kemitraan dan Kerja Sama Internasional. Setiap aksi terkait berusaha
menjawab masalah dan menggambarkan strategi, termasuk keluaran, hasil,
waktu, dan penanggung jawab (Sekber RAN PE, 2021, hal. 10).
2 Dalam paparan, Kemendagri menegaskan empat rencana aksi yang menjadi mandat mereka: (1) menyusun SOP sistem
deteksi dini berbasis komunitas; (2) pemetaan dan kajian daerah potensial; (3) pendampingan dan pengembangan daerah
percontohan; (4) peluncuran dan promosi daerah percontohan
9
2. Surat Keputusan Kepala BNPT Nomor 129 Tahun 2021 tentang Sekretariat
Bersama Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan
Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme (RAN PE)
Tahun 2020 – 2024
10
3 Lihat https://ikhub.id/ web ini memuat sejumlah informasi dari mitra organisasi berisi Kementerian/Lembaga pelaksana RAN
PE, produk pengetahuan seperti peraturan perundangan, produk pengetahuan seperti hasil survei, buku, dan artikel hingga
informasi kegiatan terkait RAN PE.
11
4 Melalui serangkaian diskusi dan pertemuan, Wahid Foundation menerbitkan Panduan Umum Kemitraan Tingkat
Nasional Pemerintah dengan Pemangku Kepentingan di Masyarakat dalam Implementasi Rencana Aksi Nasional
Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme Tahun 2020-2024.
Dokumen ini diserahkan kepada perwakilan Sekber RAN PE dalam Serial Diskusi Kebijakan Wahid Foundation dan
Launching Dokumen Kerangka Kemitraan CSO, pada 7 Desember 2022. Dokumentasi kegiatan dapat dilihat dalam tautan ini
https://www.facebook.com/watch/live/?ref=watch_permalink&v=694198561938510 (diakses 12 Mei 2022)
12
TANTANGAN
Dukungan
kebijakan
internal
Tantangan
Implementasi
Implementasi
Anggaran
daerah
Koordinasi
daerah untuk penanganan konflik sosial dan Terpadu Pelaksanaan RAN PE di Provinsi
implementasi RAN PE. Menindaklanjuti Banten. Hingga sekarang, belum ada satu
Permendagri 27/2021, Kemendagri kebijakan daerah dan kepala daerah yang
berkirim surat kepada 34 pemerintah terbit untuk menindaklanjuti RAN PE.5
provinsi dan 514 pemerintah kabupaten/ Sejauh ini belum tersedia data dan
kota. Surat berisi permintaan informasi instrumen yang digunakan untuk melihat
mengenai pengalokasian anggaran dampak maupun hasil dari pelaksanaan 70
implementasi RAN PE. Sepuluh pemerintah aksi dalam 249 kegiatan sepanjang 2021
provinsi dan 10 pemerintah kabupaten/kota (Khariroh, 2022; Wahid Foundation, 2022).
merespons tersebut. Sayangnya seluruhnya Ini tantangan keenam pelaksanaan RAN PE
mengatakan tidak dapat mengalokasikan 2021, yang juga disadari Sekber RAN PE
dana untuk kegiatan tersebut (Wahid (Sekber RAN PE, 2021, hal. 15). Informasi
Foundation, 2022). yang disediakan Laporan RAN PE 2021
Di Banten, SE Nomor 339 lebih banyak menginformasikan keluaran
Kemendagri dianggap belum dapat (output) kegiatan. Belum tersedianya data
dijadikan dasar Pemerintah Provinsi Banten dan informasi lebih sistematis bagaimana
menyusun rencana aksi daerah (Wahid pelaksanaan aksi pada akhirnya tampak
Foundation, 2022). Alternatifnya, Pemprov memengaruhi sejauh mana pencapaian lima
mengeluarkan Surat Keputusan Tim sasaran khusus RAN PE.
5 Data ini didasarkan pada kajian cepat penyusun terhadap laporan dan berita-berita terkait kebijakan RAN PE di daerah.
6 Dalam laporan ini rumusan pembelajaran bersumber pada Hikmah Pembelajaran pada Laporan RAN PE 2021 oleh
Sekber dan bahan presentasi. Sebagian dirumuskan dari poin-poin diskusi. Lebih detail lihat hikmah pembelajaran
dalam presentasi BNPT dan Laporan Pelaksanaan RAN PE 2021
14
Kesimpulan
Rekaman perjalanan pelaksanaan hasil (outcome) pelaksanaan RAN PE, bukan
RAN PE memberikan informasi dan data semata-mata keluaran (output) kegiatan,
berharga bagaimana aksi-aksi dijalankan, merupakan satu dari empat pembelajaran
tantangan yang dihadapi, pembelajaran terpenting. Pembelajaran ini menjadi
terpetik yang dirumuskan, dan agenda agenda penting pelaksanaan RAN PE 2022-
yang dinilai penting. Forum Refleksi yang 2024.
difasilitasi Wahid Foundation dengan Laporan diskusi ini
menghadirkan perwakilan Sekber dan merekomendasikan Sekber untuk
organisasi masyarakat sipil memberi menginstitusionalisasikan forum
kesempatan kedua pihak itu berbagi pembelajaran bersama ini menjadi
pengalaman sekaligus memetik pelajaran bagian dari Aksi 3 Fokus 1 pada Pilar 3:
berharga dari pengalaman itu. pertemuan berkala antara pemerintah
Laporan Pelaksanaan RAN PE 2021 dengan pemangku kepentingan
menunjukkan sekurang-kurangnya tiga di masyarakat. Dengan demikian,
capaian dan berhasil merumuskan empat sosialiasi pembelajaran terpetik dapat
pembelajaran terpetik. Berusaha mengukur disebarluaskan melalui berbagai forum
dan menunjukkan dampak (impact) dan kemitraan yang sudah tersedia.
17
Referensi
Bahtiar. (2022). Refleksi Satu Tahuan Implementasi RAN PE. Dirjen Politik dan
Pemerintahan Umum Kemendagri.
BNPT. (2022). Overview Laporan Pelaksanaan RAN PE 2021 dan Tindak lanjut Tahun
2022. Deputi Kerjasama Internasional BNPT.
Buttler, T., & Lukosch, S. (2013). On the Implications of Lessons Learned Use for
Lessons Learned Content. Proceedings of the 13th International Conference on
Knowledge Management and Knowledge Technologies, 1–4. https://doi.org/http://
dx.doi.org/10.1145/2494188.2494229
Cerna, L. (2013). The nature of policy change and implementation: A review of different
theoretical approaches. Organisation for Economic Cooperation and Development
(OECD) report, 492–502.
Kesbangpol Banten. (2021). Sosialisasi RAN PE Provinsi Banten Tahun 2021. www.
kesbangpol.bantenprov.go.id. https://kesbangpol.bantenprov.go.id/read/
berita/747/SOSIALISASI-RAN-PE-PROVINSI-BANTEN-TAHUN-2021.
html?msclkid=094d114WuvYwJhxuwkb9F5M1Q8WrTbHf2mBx3a
Khariroh, R. (2022). Catatan Satu Tahun Implementasi Rencana Aksi Nasional Pencegahan
dan Penanggulangan Ekstrememisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada
Terorisme (RAN PE).
18
Levy, M. (2017). A Holistic Approach to Lessons Learned: How Organizations Can Benefit
from Their Own Knowledge (1st Editio). Auerbach Publications.
Mubarok, H. (2020). Setelah Terbitnya Perpres RAN PE? Refleksi Peran Masyarakat Sipil di
Indonesia. http://wahidfoundation.org//source/Setelah Terbitnya Perpres RAN
PE%3F Refleksi Peran Masyarakat Sipil di Indonesia.pdf
Paver, M., & Duffield, S. (2019). Project Management Lessons Learned “The Elephant in
the Room.” The Journal of Modern Project Management, 6(3).
Sekber RAN PE. (2021). Pelaksanaan Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan
Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme
(RAN PE) tahun 2021. Pelaksanaan Rencana Aksi Nasional Pencegahan %0Adan
Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan %0Ayang Mengarah pada
Terorisme (RAN PE) tahun 2021
Wahid Foundation. (2022). Notula Verbatim Refleksi Satu Tahun RAN PE: Praktik Baik,
Peluang, dan Tantangan Implementasi.
19
Lampiran
22