Anda di halaman 1dari 22

KEGAWATDARURATAN MATERNAL DENGAN

PERDARAHAN TALI PUSAT

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Asuhan Kebidanan Kegawatdaruratan


Maternal Dan Neonatal

Dosen Pengampu: Ibu Darti Rumiatun, M.Keb

Disusun Oleh Kelompok VII:

Indah Dara Meuthia P27902121058

Kholifah Fitratul Jannah P27902121059

Ratu Hagia hafsoh P27902121071

Siti Fadhillah P27902121079

Syifa Salwa Ramadhani P27902121083

Tingkat IIB/Semester IV

POLTEKKES KEMENKES BANTEN

JURUSAN KEBIDANAN

2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah


menganugerahkan banyak nikmat sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Mata
Kuliah Asuhan Kebidanan Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal ini dengan baik.
Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW.

Tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada Dosen Mata Kuliah Ibu
Darti Rumiatun, M.Keb. Selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Asuhan Kebidanan
Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal. Dalam penyusunan makalah ini, kami
menyadari bahwa hasil makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Sehingga kami
selaku penyusun laporan sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari dosen pembimbing dan para pembaca untuk memperbaiki kesalahan dan
kekurangan kami kedepannya. Semoga dengan adanya makalah ini dapat
memberikan ilmu pengetahuan dan memperluas wawasan bagi para pembaca.

Rangkas Bitung, 20 Januari 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. i

DAFTAR ISI ................................................................................................................ ii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. iii

BAB I ............................................................................................................................ 1

PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1

1.1 LATAR BELAKANG ......................................................................................... 1

2.1 RUMUSAN MASALAH .................................................................................... 2

3.1 TUJUAN.............................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................ 3

1.2 DEFINISI PERDARAHAN TALI PUSAT ........................................................ 3

2.2 TANDA DAN GEJALA PERDARAHAN TALI PUSAT ................................. 4

3.2 PENYEBAB PERDARAHAN TALI PUSAT .................................................... 4

4.2 PATOFISIOLOGI PERDARAHAN TALI PUSAT ........................................... 6

5.2 PERAWATAN TALI PUSAT ............................................................................ 6

6.2 PENATALAKSANAAN PERDARAHAN TALI PUSAT ................................ 7

7.2 PERAN BIDAN DALAM KASUS PERDARAHAN TALI PUSAT ................ 8

8.2 CONTOH KASUS dan SOAP ............................................................................ 9

BAB III ....................................................................................................................... 17

PENUTUP .................................................................................................................. 17

1.3 KESIMPULAN ................................................................................................. 17

2.3 SARAN.............................................................................................................. 17

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 18


ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Tali Pusat ..................................................................................................... 3

Gambar 2. Perdarahan Tali Pusat .................................................................................. 3

Gambar 3. Tali Pusat Kemerahan ................................................................................. 4

Gambar 4. Tali Pusat Bernanah .................................................................................. 5

Gambar 5. Proses Puputnya Tali Pusat ......................................................................... 6

Gambar 6. Asuhan Bidan Dalam Perdarahan Tali Pusat .............................................. 8

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Tali pusat adalah jaringan pengikat yang menghubungkan plasenta dan


janin. Tali pusat merupakan saluran kehidupan bagi janin selama dalam
kandungan. Disebut sebagai saluran kehidupan karena saluran inilah yang selama
9 bulan 10 hari menyuplai zat-zat gizi dan oksigen ke janin. Sisa tali pusat yang
masih menempel di perut bayi (umbilical stump) akan mengering dan biasanya
akan terlepas sendiri dalam waktu 1 – 3 minggu, meskipun ada yang lepas
setelah 4 minggu.
Penyebab tingginya angka kematian pada bayi muda diantaranya adalah
terjadinya infeksi dan perdarahan tali pusat. Insiden infeksi dan perdarahan yang
terjadi pada bayi muda diantaranya dapat disebabkan oleh model perawatan tali
pusat yang tidak tepat, khususnya dalam menggunakan model pengikatan tali
pusat pasca persalinan. Konsistensi kekuatan ikatan pada penggunaan benang
yang berbeda – beda untuk setiap tenaga penolong persalinan meningkatkan
resiko kurangnya kekuatan ikatan pada tali pusat sehingga tidak dapat menekan
pembuluh darah secara sempurna.
Perawatan tali pusat adalah pengobatan dan pengikatan tali pusat yang
menyebabkan pemisahan fisik terakhir antara ibu dan bayi, kemudian tali pusat
dirawat dalam keadaan steril, bersih, kering, puput dan terhindar dari infeksi tali
pusat.
Dampak tidak dilakukannya perawatan tali pusat dengan benar dapat
menyebabkan tetanus neonatorum dan kematian. Untuk peningkatan
pengetahuan ibu primipara dalam perawatan tali pusat pada bayi baru lahir,
tenaga kesehatan perlu memberikan informasi pada ibu masa nifas untuk

1
meningkatkan pengetahuan dan wawasan agar merawat tali pusat bayi lebih
telaten dan baik lagi sehingga angka kejadian infeksi menurun.

2.1 RUMUSAN MASALAH

a. Apa Yang Dimaksud Dengan Perdarahan Tali Pusat?


b. Apa Saja Yang Termasuk Dalam Tanda Dan Gejala Perdarahan Tali Pusat?
c. Apa Peyebab Dari Perdarahan Tali Pusat?
d. Bagaimana Perawatan Tali Pusat?
e. Bagaimana Penatalaksanaan Pada Kasus Perdarahan Tali Pusat?
f. Bagaimana Peran Bidan Dalam Kasus Perdarahan Tali Pusat?

3.1 TUJUAN

a. Memahami Pengertian Dari Perdarahan Tali Pusat.


b. Mengetahui Dan Memahami Perdarahan Tali Pusat.
c. Memahami Penyebab Dari Perdarahan Tali Pusat.
d. Mengetahui Dan Memahami Bagaimana Cara Merawat Tali Pusat Dengan
Benar.
e. Mengerti Dan Memahami Penanganan Dalam Kasus Perdarahan Tali Pusat.
f. Mengetahui Dan Mengerti Peran Bidan Dalam Perawatan Tali Pusat.
g. Mengerti Cara Membuat SOAP Dalam Kasus – Kasus Tersebut.

2
BAB II
PEMBAHASAN

1.2 DEFINISI PERDARAHAN TALI PUSAT

Tali pusat adalah tali penghubung antara


embrio atau janin yang sedang tumbuh
dengan plasenta yang memungkinkan darah
membawa oksigen dan nutrisi kepada bayi
dalam kandungan. Tali pusat terdiri dari
suatu vena besar dan dua arteri kecil.
Vena akan membawa darah berisi oksigen
dari ibu hamil ke bayi. Sementara itu, arteri
akan membawa darah yang kurang oksigen
serta produk sisa limbah dari bayi ke ibu.

Gambar 1. Tali Pusat


Tali pusat berfungsi memfasilitasi tumbuh kembang janin dalam kandungan,
dengan membantu menjadi penghubung untuk janin memperoleh nutrisi serta
oksigen dari ibu hamil. Setelah bayi lahir, tali pusat ini umumnya akan dipotong
karena sudah tidak lagi berfungsi bagi tubuh bayi.
Perdarahan yang terjadi pada puntung
tali pusat 15 menit terus menerus
(merembes) pada hari pertama usia bayi.
Perdarahan tali pusat dapat disebabkan
oleh trauma, ikatan tali pusat yang
longgar, atau kegagalan pembentukan
thrombus yang normal. Kemungkinan
lain yang dapat menyebabkan adalah Gambar 2. Perdarahan Tali Pusat

infeksi local maupun sistemik. Tali pusat bertugas untuk menyalurkan darah,
nutrisi dan oksigen yang dibutuhkan oleh bayi.
3
Perdarahan tali pusat juga dapat disebabkan oleh robekan umbilicus.
Komplikasi persalinan ini masih dijumpai sebagai akibat terjadinya partus
presipitatus dan tarikan berlebih pada lilitan atau pendeknya tali pusat pada
partus normal. Plasenta terputus dinding dalam rahim sebelum kelahiran

2.2 TANDA DAN GEJALA PERDARAHAN TALI PUSAT

Perdarahan pada tali pusat


umumnya hal yang normal dan
tidak membahayakan. Hanya saja,
sebaiknya segera dibawa ke
dokter jika perdarahan tidak bisa
dihentikan. Terutama jika
perdarahan terjadi karena
lepasnya ikatan pada umbilical.
Gambar 3. Tali Pusat Kemerahan Dibawah ini merupakan tanda
gejala pendarahan tali pusat adalah sebagai berikut:
a. Tali pusat mengeluarkan nanah atau cairan keruh.
b. Kulit di area pusat memerah dan hangat saat disentuh.
c. Bayi mengalami demam diatas 37°C.
d. Bayi merasa kesakitan saat area tali pusat disentuh.
e. Timbul sisik disekitar atau pada tali pusat.

3.2 PENYEBAB PERDARAHAN TALI PUSAT

Perdarahan tali pusat dapat terjadi karena robekan pusat, robekan pembuluh
darah, setelah plasenta previa, tidak diberikan Vit K pada saat bayi lahir dan
abrupsio plasenta (plasenta terputus dinding dalam rahim sebelum kelahiran).
Adapun beberapa penyebab yang dapat menyebabkan perdarahan tali pusat:

4
a. Robekan umbilikus normal
Yaitu adanya trauma atau lilitan tali pusat umbilikus pendek, sehingga
menyebabkan pelaksanaan tarikan yang berlebihan pada saat persalinan.
Kelalaian penolong persalinan yang dapat menyebabkan tersayatnya dinding
umbilikus atau plasenta.
b. Robekan umbilikus abnormal
Yaitu hematoma pada umbilikus yang
kemudian hematoma tersebut pecah,
namun perdarahan yang terjadi masuk
kembali kedalam plasenta. Hal ini sangat
berbahya bagi karna dapat menimbulkan
kematian pada bayi. Varises juga dapat
menyebabkan perdarahan ketika varises
tersebut pecah.
c. Perdarahan akibat plasenta previa
Perdarahan akibat plasenta previa
cenderung menyebabkan anemia,
sedangkan pada kasus abrupsio plasenta
lebih sering mengakibatkan kematian intra Gambar 4. Tali Pusat Bernanah

uteri karena dapat terjadi anoreksia.


Adapun resiko infeksi tali pusat pada bayi baru lahir dapat terjadi akibat 3 faktor
yaitu:
a. Faktor Prenatal
Faktor prenatal pada bayi baru lahir dapat meliputi ketuban pecah dini (KPD)
dan infeksi selama kehamilan.

5
b. Faktor Nosokomial
Faktor nosokomial yang dapat menjadi predisposisi terjadi infeksi meliputi
lamanya perawatan, prosedur invasif, dan prosedur cuci tangan yang
dilakukan oleh perawat maupun ibu bayi.
c. Faktor Neonatal
Faktor Neonatal yang dapat menjadi faktor risiko terjadinya infeksi tali pusat
meliputi BBLR dan kelainan kongenital.

4.2 PATOFISIOLOGI PERDARAHAN TALI PUSAT

Penyebab utama perdarahan tali pusat adalah karena perawatan tali pusat yang
tidak benar, hal ini menyebabkan terjadinya infeksi yang nantinya akan
menyebabkan kematian pada bayi. Infeksi ini membuat spora kuman masuk
kedalam tubuh melalui tali pusat, baik dari alat yang tidak steril, pemakaian obat
– obatan, bubuk atau daun – daunan yang ditaburkan ke tali pusat sehingga dapat
mengakibatkan infeksi. Pendarahan tali pusat juga dapat terjadi karena kesalahan
pada pengikatan tali pusat. Salah satu upaya untuk mencegah infeksi tali pusat
adalah dengan perawatan tali pusat.

5.2 PERAWATAN TALI PUSAT

Tali pusat akan puput atau lepas


umumnya dalam satu minggu
kehidupan, namun pada
beberapa kasus dapat lebih
lambat hingga 10 – 14 hari
setelah bayi lahir. Tali pusat
akan mengering dengan
sendirinya dan terlepas dari
tubuh bayi. Merawat tali pusat

Gambar 5. Proses Puputnya Tali Pusat


6
yang benar agar tali pusat puput dengan baik dan tidak terinfeksi adalah dengan
mengusahakan tali pusat tetap kering, menjaga agar tidak basah dan lembab
karena kondisi lembab memicu pertumbuhan kuman yang menyebabkan infeksi.
Cara perawatan tali pusat adalah sebagai berikut:
a. Hindari pembungkusan tali pusat berlebihan.
Pembungkusan tali pusat hanya untuk melindungi tali pusat dari gesekan
pakaian, Pertahankan sisa tali pusat dalam keadaan terbuka agar terkena udara
dan ditutupi dengan kain bersih (kassa steril) secara longgar.
b. Jangan mengoleskan salep apapun atau zat lain ke tampuk tali pusat.
Mengoleskan povidon iodine masih diperkenankan tetapi tidak dikompreskan
karena menyebabkan tali pusat lembab/basah.
c. Berikan nasihat pada ibu dan keluarga sebelum meninggalkan bayi yaitu lipat
popok di bawah tali pusat. Jika puntung tali pusat kotor, cuci secara hati-hati
dengan air matang (DTT) dan sabun. Keringkan secara seksama dengan kain
bersih.
d. Tali pusat harus dibersihkan sedikitnya dua kali dalam sehari.Tali pusat juga
tidak boleh ditutup rapat dengan apapun seperti membalutnya dengan kapas
dan plester hal itu sangat tidak disarankan, karena akan membuatnya menjadi
lembab. Selain memperlambat lepasnya tali pusat, juga menimbulkan. resiko
infeksi

6.2 PENATALAKSANAAN PERDARAHAN TALI PUSAT

Merawat tali pusat berarti menjaga agar luka tersebut tetap bersih, tidak
terkena air kemih, kotoran bayi atau tanah. Bila kotor, luka tali pusat dicuci
dengan air bersih yang mengalir dan segera keringkan dengan kasa bersih dan
kering. Tidak boleh membubuhkan atau mengoleskan ramuan, abu dapur dan
sebagainya pada luka tali pusat karena dapat menyebabkan infeksi dan tetanus
yang dapat berakhir dengan kematian neonatal.

7
Ada beberapa penatalaksanaan yang dapat dilakukan diantaranya adalah sebagai
berikut:
a. Pada perdarahan umbilikus akibat ikatan yang longgar, dapat dikencangkan
kembali pengikat tali pusat. Perdarahan juga dapat disebabkan oleh repitan
atau tarifan dari klem. Jika perdarahan tidak berhenti setelah 15 – 20 menit
maka tali pusatnya harus segera dilakukan beberapa jahitan pada luka bekas
pemotongan tersebut.
b. Perdarahan umbilikus akibat robekan umbilikus harus segera dijahit.
Kemudian segera lakukan rujukan untuk mengetahui apakah ada kelainan lain
seperti kelainan anatomik pembuluh darah sehingga dapat segera dilakukan
tindakan oleh dokter atau rumah sakit.
c. Perdarahan pada abrupsio plasenta, plasenta previa dan kelainan lainnya,
bidan harus segera merujuk. Bahkan rujukan lebih baik segera dilakukan jika
kelainan tersebut sudah diketahui sebelum bayi lahir sehingga dapat dilakukan
tindakan sesegera mungkin untuk membuat peluang bayi lahir hidup lebih
besar.

7.2 PERAN BIDAN DALAM KASUS PERDARAHAN TALI PUSAT

Peran bidan
dalam pelayanan
neonatal yaitu
memberikan asuhan
sesuai dengan
kompetensi yang harus
dikuasai seorang bidan
berkaitan dengan
kesehatan bayi baru
lahir, terutama Gambar 6. Asuhan Bidan Dalam Perdarahan Tali Pusat

8
berkenaan dengan kompetensi ke enam, yaitu bidan memberikan asuhan bermutu
tinggi dan komprehensif pada bayi baru lahir sehat sampai dengan 1 bulan.
Pada kasus pendarahan tali pusat ini bidan diharapkan dapat memberikan asuhan
yang tepat untuk mencegah terjadinya perdarahan tali pusat, bila pendarahan tali
pusat sudah terjadi bidan diharapkan dapat segera melakukan asuhan agar
perdarahan tidak menyebabkan komplikasi pada bayi selain itu bidan juga harus
mampu memberikan informasi kepada ibu bersalin terkait hal hal yang memicu
terjadinya pendarahan tali pusat serta memberikan informasi terkait perawatan
tali pusat.

8.2 CONTOH KASUS dan SOAP

Bayi Ny A lahir 3 hari yang lalu dating ke PMB saat kunjungan ulang, didapati
tali pusat berdarah dan ikatan pada tali pusat longgar karena tali pusat mengkerut.

Dokumentasi Asuhan Kebidanan

Pada Bayi Baru Lahir (Neonatus) Ny. L Dengan Perdarahan Tali Pusat

a. DATA SUBJEKTIF
1. Identitas (Biodata)

a) Bayi Tanda pengenal Gelang


bayi
Nama Bayi: Bayi Ny. L
Umur saat di kaji: 3 hari
Tanggal/jam lahir: 30
Juni 2019 pukul 06.00 b) Orang tua
WIB
Nama Ibu Ayah: Ny. A/
Jenis kelamin: Tn. H
Perempuan
Umur: 26 tahun 30 tahun
Anak ke: Pertama (1)
9
Bangsa suku: Lama menikah: 1 tahun
Indonesia/Jawa -
Alamat: Kompleks
Indonesia/Jawa
bougenvil km
Agama: Islam/ Islam 7,5 Rt 15 Rw 04
No 45 Kelurahan
Pendidikan: SMA/SMA
Karya Baru
Pekerjaan: Ibu rumah Kecamatan
tangga/ Karyawan swasta Alang-alang
lebar Palembang
Pernikahan: Ibu rumah
tangga/ Karyawan swasta

2. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang sekarang


a) Riwayat kehamilan
1) Pemeriksaan kehamilan
a) Trimester 1: 2 kali Tempat pemeriksaan Klinik Bersalin Ananda
Keluhan: tidak ada
b) Trimester II : 2 kali Tempat pemeriksaan Klinik Bersalin Ananda
Keluhan tidak ada
c) Trimester III: 2 kali Tempat pemeriksaan Klinik Bersalin Ananda
Keluhan tidak ada
2) Imunisasi selama kehamilan....... Kali (tidak dilakukan karena dari
hasil screening saat ibu hamil ibu sudah masuk di kategori lengkap
imunisasi sampai TT5)
3) Penyakit yang diderita selama kehamilan
Ibu tidak menderita penyakit apapun selama hamil, ibu tidak ada
riwayat alergi makanan dan obat.

10
b) Riwayat persalinan
1) Persalinan ditolong oleh bidan
2) Jenis persalinan spontan pervaginam
3) Tempat persalinan klinik bersalin Ananda
4) Lama persalinan:
Kala 1: 10 jam 15 menit
Kala 11: 1 jam 10 ment
Kala III: 15 menit
Kala IV: 2 jam
5) Masalah yang terjadi selama persalinan
Tidak ada masalah yang terjadi selama persalinan baik pada ibu dan
bayi.
6) Keadaan air ketuban: ketuban normal, ketuban pecah spontan pada
saat kala II
c) Riwayat nifas
Masalah setelah persalinan: ibu tidak ada masalah setelah persalinan
3. Keadaan/Keluhan bayi sekarang: Ibu mengatakan ada darah yang keluar
dari tali pusar bayinya.
b. DATA OBJEKTIF

1. Berat badan: 2400 gram


2. Panjang badan:48 cm
3. Lingkar lengan atas: 12 cm
4. Lingkar kepala: 34 cm
5. Lingkar dada: 32 cm
6. Reflek:
a) Moro: Ada/positif.
b) Tonic neck: Ada/positif.
c) Rooting: Ada/positif.
11
d) Sucking: Ada/positif.
e) Babinsky: Ada/positif.
7. Menangis: bayi menangis kuat
8. Tanda vital
a) Suhu: 38 °C
b) Nadi: 134 x/menit
c) Pernafasan: 34 x/menit
9. Kepala
a) Simetris: tampak simetris
b) Ubun-ubun besar: datar dan belum menutup
c) Ubun-ubun kecil: datar
d) Caput succedaneum: tidak ada
e) Cephal haematoma: tidak ada
f) Sutura: tidak ada moulase
g) Luka di kepala: tidak ada
h) Kelainan yang dijumpai: tidak ada
10. Mata
a) Posisi: simetris kiri dan kanan
b) Kotoran: tidak ada
c) Perdarahan: tidak ada
d) Sclera: putih/tidak kuning
e) Bulu mata: Ada
11. Hidung
a) Lubang hidung: normal
b) Pengeluaran: tidak ada pengeluaran/sekret
c) Pernafasan Cuping Hidung: tidak ada
12. Mulut
a) Simetris: tampak simetris

12
b) Palatum mole: ada tampak baik dan tidak ada celah
c) Palatum dulum: ada tampak baik dan tidak ada celah
d) Saliva: ada, mukosa mulut basah
e) Bibir: bibir atas dan bibir bawah simetris dan tidak ada celah/sumbing
f) Gusi: tampak baik tidak ada celah/sumbing
g) Lidah bintik putih: tidak ada
13. Telinga
a) Simetris: tampak simetris
b) Daun telinga: kiri dan kanan ada dan normal
c) Lubang telinga: kiri dan kanan ada
d) Keluaran: tidak ada
14. Leher
a) Kelainan: tidak ada
b) Pergerakan: baik dan aktif
15. Dada
a) Simetris: tampak simetris kanan/kiri, tidak ada tonjolan tulang dada dan
payudara tampak jelas menonjol kanan/kiri.
b) Pernafasan: baik, gerakan dada sesuai pernafasan.
c) Retraksi: tidak ada.
d) Denyut jantung terdengar baik dan normal
16. Perut
a) Bentuk: tidak buncit
b) Bising usus: terdengar norma
c) Kelainan: tidak ada
17. Tali pusat
a) Pembuluh darah: normal
b) Perdarahan: tampak perdarahan dari tali pusat yang terbungkus kasa
c) Kelainan tali pusat: tidak ada

13
18. Kulit
a) Warna: kemerahan
b) Tugor: normal
c) Elastisitas: normal
d) Lanugo: ada
e) Vernik caseosa tidak ada
f) Kelainan: tidak ada
19. Punggung
a) Bentuk: normal
b) Kelainan: tidak ada
20. Ekstremitas
a) Tangan: normal kanan dan kiri, simetrris, jari tangan lengkap
b) Kaki: normal kanan dan kiri, simetris, jari kaki lengkap.
c) Gerakan: aktif
d) Kuku: ada, warna kemerahan
e) Bentuk kaki: normal, tidak X atau O
f) Bentuk tangan: normal
g) Kelainan: tidak ada
21. Genitalia
a) Labia: labia mayora lengkap, telah menutupi labia minora, ada klitoris,
tampak lubang vagina dan lubang uretra.
b) Keluaran: tidak ada.
c) Kelainan: tidak ada

c. ASSESMENT (A)

Bayi Ny.A 3 hari dengan perdarahan tali pusat

Antisipasi masalah/diagnosa potensial:

14
1. Terjadi anemia pada neonates.
2. Evaluasi tindakan segera:
a) Perlu tindakan kolaborasi dengan Dokter spesialis anak.
d. PLANNING
1. Menilai keadaan umum bayi.
Evaluasi: keadaan umum bayi baik.
2. Melakukan cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi.
Evaluasi: telah dilakukan tindakan mencuci tangan untuk pencegahan
infeksi.
3. Melakukan pengikatan tali pusat yang kedua.
Evaluasi: tali pusat telah diikat untuk yang kedua kalinya.
4. Membersihkan area di sekitar tali pusat, bungkus tali pusat dengan kassa
steril tetapi tidak di ikat dengan kassa steril.
Evaluasi: area tali pusat telah di bersihkan dan telah di bungkus dengan
kassa steril dan kassa steril tidak diikat.
5. Menilai ulang perdarahan tali pusat,jika selama 15 menit tidak berhenti
maka di lakukan rujukan
6. Menjaga tali pusat tetap kering dan bersih dengan cara tidak membasahi
tali pusat pada saat memandikan bayi.
Evaluasi: tali pusat tetap kering dan bersih.
7. Menghindari pemberian bedak/lotion atau cairan/bubuk apapun di sekitar
atau pada tali pusat.
Evaluasi: Tali pusat tidak diberikan bedak/lotion/cairan/bubuk apapun dan
tali pusat tetap kering dan bersih.
8. Menjelaskan pada ibu tentang tanda-tanda bahaya pada bayi seperti suhu
tubuh bayi meningkat/demam (>37, 5°C), nafas bayi cepat (> 60 x/menit),
bayi merintih, bayi tidak mau menyusu, kaki dan tangan bayi dingin, bayi
kejang atau tidak sadar.

15
Evaluasi: ibu mengerti dengan penjelasan yang bidan berikan.
9. Mengajarkan ibu tentang perawatan tali pusat pada bayi secara bersih dan
kering dimana menghindari pemberian bedak/lotion atau cairan/bubuk
apapun di sekitar atau pada tali pusat.
Evaluasi: ibu mengerti dengan penjelasan yang bidan berikan.
10. Menganjurkan ibu untuk tetap menyusui bayinya sesering mungkin.
11. Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang pada tanggal 2 Juli
2019.

16
BAB III

PENUTUP

1.3 KESIMPULAN

Perdarahan tali pusat dapat disebabkan oleh trauma ikatan tali pusat yang
longgar, atau kegagalan pembentukan thrombus yang normal. Namun secara
fisiologis penyebab pendarahan tali pusat disebabkan oleh Robekan umbilikus
abnormal yaitu hematoma pada umbilikus yang kemudian hematoma tersebut
pecah,namun perdarahan yang terjadi masuk kembali kedalam plasenta serta,
Perdarahan akibat plasenta previa Perdarahan akibat plasenta previa cenderung
menyebabkan anemia, sedangkan pada kasus abrupsio plasenta lebih sering
mengakibatkan kematian intra uteri karena dapat terjadi anoreksia.
Untuk mencegah terjadinya pendarahan tali pusat diperlukan perawatan
agar tidak menimbulkan infeksi serta pendarahan yang kedua kalinya. Perawatan
pada tali pusat dapat dilakukan dengan tidak membukus tali pusat, tidak
mengoleskan zata kimia seperti alcohol atau cairan lainnya (povidone iodine).
Serta bersihkan area sekitar tali pusat 2 kali sehari

2.3 SARAN

Pada kasus pendarahan tali pusat yang dialami bayi dan neonatus,
diharapkan agar tenaga kesehatan terutama bidan dapat memberikan asuhan
sesuai dengan standar pelayanan kebidanan, sehingga asuhan yang diberikan
tepat dan tidak menimbulkan kesalahan yang dapat menyebabkan morbiditas dan
mortalitas. Selain itu informasi yang diberikan kepada pasien terutama ibu
bersalin harus lengkap dan menyeluruh agar ibu bersalin tidak salah tangkap
yang menyebabkan informasi yang di dapat menjadi rancu atau tidak benar.

17
DAFTAR PUSTAKA

PENATALAKSANAAN PERDARAHAN TALI PUSAT PADA NEONATUS DI PMB


SUHARMINI S.ST., Bd. HIDAYATI, ULFA. 11, Jawa Timur : stikesnhm, 2021, Vol.
I. http://repository.stikesnhm.ac.id/id/eprint/825/1/18154010021-2021-
MANUSKRIP.pdf

Perbedaan Kejadian Perdarahan Dan Infeksi Tali Pusat Yang Diikat Dengan Benang
Dan Umbilical Cord Clamp. Lisfasiska, Ni Made, Siti Asiyah, S,Kep.Ns.M.Kes.
73, Jawa Timur : Jurnal Ilmu Kesehatan, 2017, Vol. 2. ISSN.
file:///C:/Users/user/Downloads/30-1-83-1-10-20170613-2.pdf

PERDARAHAN TALI PUSAT. Firliana, Anisa Syafira. Jawa Barat : pdfcoffee,


2019, Vol. I. https://pdfcoffee.com/makalah-perdarahan-tali-pusat-pdf- free.html

Nyimas Sri Wahyuni, S.Kep, Ners, M.Kep, Sp.Kep.An. Perawatan Tali Pusat Bayi
Baru Lahir. KEMENTERIAN KESEHATAN DIREKTORAT JENDERAL
PELAYANAN KESEHATAN. 2022.
https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/58/perawatan-tali-pusat-bayi-baru- lahir

Cordlife. Cordlife.co.id. [Online] January 2020. [Cited: January 24, 2023.]


https://www.cordlife.co.id/id/tentang- membran-tali-pusat.

Noordiati, SST., MPH. NEONATUS RISIKO TINGGI. Inge Muljana. [Online]


Desember 2018. [Cited: January 24, 2023.] https://slideplayer.info/slide/11123143/.

ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI BARU LAHIR DENGAN MASALAH


RISIKO INFEKSI (TALI PUSAT) DI RUMAH SAKIT PANTI WALUYA MALANG.
Nova, Dia Rosania. 12, Malang : stikespantiwaluya, Oktober 2021, Vol. I.
http://repository.stikespantiwaluya.ac.id/212/2/STIKesPW_DIA%20ROSANIA%20
NOVA_Manuskrip.pdf

Ai Yeyeh Rukiyah, S.Si.T, MKM. Asuhan Kebidanan Kegawatdaruratan Maternal


dan Neonatal. Jakarta Timur : CV. Trans Info Media, 2022. ISBN.

18

Anda mungkin juga menyukai