Makalah Perdarahan Tali Pusat
Makalah Perdarahan Tali Pusat
Tingkat IIB/Semester IV
JURUSAN KEBIDANAN
2022/2023
KATA PENGANTAR
Tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada Dosen Mata Kuliah Ibu
Darti Rumiatun, M.Keb. Selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Asuhan Kebidanan
Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal. Dalam penyusunan makalah ini, kami
menyadari bahwa hasil makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Sehingga kami
selaku penyusun laporan sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari dosen pembimbing dan para pembaca untuk memperbaiki kesalahan dan
kekurangan kami kedepannya. Semoga dengan adanya makalah ini dapat
memberikan ilmu pengetahuan dan memperluas wawasan bagi para pembaca.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB I ............................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1
3.1 TUJUAN.............................................................................................................. 2
PENUTUP .................................................................................................................. 17
2.3 SARAN.............................................................................................................. 17
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
meningkatkan pengetahuan dan wawasan agar merawat tali pusat bayi lebih
telaten dan baik lagi sehingga angka kejadian infeksi menurun.
3.1 TUJUAN
2
BAB II
PEMBAHASAN
infeksi local maupun sistemik. Tali pusat bertugas untuk menyalurkan darah,
nutrisi dan oksigen yang dibutuhkan oleh bayi.
3
Perdarahan tali pusat juga dapat disebabkan oleh robekan umbilicus.
Komplikasi persalinan ini masih dijumpai sebagai akibat terjadinya partus
presipitatus dan tarikan berlebih pada lilitan atau pendeknya tali pusat pada
partus normal. Plasenta terputus dinding dalam rahim sebelum kelahiran
Perdarahan tali pusat dapat terjadi karena robekan pusat, robekan pembuluh
darah, setelah plasenta previa, tidak diberikan Vit K pada saat bayi lahir dan
abrupsio plasenta (plasenta terputus dinding dalam rahim sebelum kelahiran).
Adapun beberapa penyebab yang dapat menyebabkan perdarahan tali pusat:
4
a. Robekan umbilikus normal
Yaitu adanya trauma atau lilitan tali pusat umbilikus pendek, sehingga
menyebabkan pelaksanaan tarikan yang berlebihan pada saat persalinan.
Kelalaian penolong persalinan yang dapat menyebabkan tersayatnya dinding
umbilikus atau plasenta.
b. Robekan umbilikus abnormal
Yaitu hematoma pada umbilikus yang
kemudian hematoma tersebut pecah,
namun perdarahan yang terjadi masuk
kembali kedalam plasenta. Hal ini sangat
berbahya bagi karna dapat menimbulkan
kematian pada bayi. Varises juga dapat
menyebabkan perdarahan ketika varises
tersebut pecah.
c. Perdarahan akibat plasenta previa
Perdarahan akibat plasenta previa
cenderung menyebabkan anemia,
sedangkan pada kasus abrupsio plasenta
lebih sering mengakibatkan kematian intra Gambar 4. Tali Pusat Bernanah
5
b. Faktor Nosokomial
Faktor nosokomial yang dapat menjadi predisposisi terjadi infeksi meliputi
lamanya perawatan, prosedur invasif, dan prosedur cuci tangan yang
dilakukan oleh perawat maupun ibu bayi.
c. Faktor Neonatal
Faktor Neonatal yang dapat menjadi faktor risiko terjadinya infeksi tali pusat
meliputi BBLR dan kelainan kongenital.
Penyebab utama perdarahan tali pusat adalah karena perawatan tali pusat yang
tidak benar, hal ini menyebabkan terjadinya infeksi yang nantinya akan
menyebabkan kematian pada bayi. Infeksi ini membuat spora kuman masuk
kedalam tubuh melalui tali pusat, baik dari alat yang tidak steril, pemakaian obat
– obatan, bubuk atau daun – daunan yang ditaburkan ke tali pusat sehingga dapat
mengakibatkan infeksi. Pendarahan tali pusat juga dapat terjadi karena kesalahan
pada pengikatan tali pusat. Salah satu upaya untuk mencegah infeksi tali pusat
adalah dengan perawatan tali pusat.
Merawat tali pusat berarti menjaga agar luka tersebut tetap bersih, tidak
terkena air kemih, kotoran bayi atau tanah. Bila kotor, luka tali pusat dicuci
dengan air bersih yang mengalir dan segera keringkan dengan kasa bersih dan
kering. Tidak boleh membubuhkan atau mengoleskan ramuan, abu dapur dan
sebagainya pada luka tali pusat karena dapat menyebabkan infeksi dan tetanus
yang dapat berakhir dengan kematian neonatal.
7
Ada beberapa penatalaksanaan yang dapat dilakukan diantaranya adalah sebagai
berikut:
a. Pada perdarahan umbilikus akibat ikatan yang longgar, dapat dikencangkan
kembali pengikat tali pusat. Perdarahan juga dapat disebabkan oleh repitan
atau tarifan dari klem. Jika perdarahan tidak berhenti setelah 15 – 20 menit
maka tali pusatnya harus segera dilakukan beberapa jahitan pada luka bekas
pemotongan tersebut.
b. Perdarahan umbilikus akibat robekan umbilikus harus segera dijahit.
Kemudian segera lakukan rujukan untuk mengetahui apakah ada kelainan lain
seperti kelainan anatomik pembuluh darah sehingga dapat segera dilakukan
tindakan oleh dokter atau rumah sakit.
c. Perdarahan pada abrupsio plasenta, plasenta previa dan kelainan lainnya,
bidan harus segera merujuk. Bahkan rujukan lebih baik segera dilakukan jika
kelainan tersebut sudah diketahui sebelum bayi lahir sehingga dapat dilakukan
tindakan sesegera mungkin untuk membuat peluang bayi lahir hidup lebih
besar.
Peran bidan
dalam pelayanan
neonatal yaitu
memberikan asuhan
sesuai dengan
kompetensi yang harus
dikuasai seorang bidan
berkaitan dengan
kesehatan bayi baru
lahir, terutama Gambar 6. Asuhan Bidan Dalam Perdarahan Tali Pusat
8
berkenaan dengan kompetensi ke enam, yaitu bidan memberikan asuhan bermutu
tinggi dan komprehensif pada bayi baru lahir sehat sampai dengan 1 bulan.
Pada kasus pendarahan tali pusat ini bidan diharapkan dapat memberikan asuhan
yang tepat untuk mencegah terjadinya perdarahan tali pusat, bila pendarahan tali
pusat sudah terjadi bidan diharapkan dapat segera melakukan asuhan agar
perdarahan tidak menyebabkan komplikasi pada bayi selain itu bidan juga harus
mampu memberikan informasi kepada ibu bersalin terkait hal hal yang memicu
terjadinya pendarahan tali pusat serta memberikan informasi terkait perawatan
tali pusat.
Bayi Ny A lahir 3 hari yang lalu dating ke PMB saat kunjungan ulang, didapati
tali pusat berdarah dan ikatan pada tali pusat longgar karena tali pusat mengkerut.
Pada Bayi Baru Lahir (Neonatus) Ny. L Dengan Perdarahan Tali Pusat
a. DATA SUBJEKTIF
1. Identitas (Biodata)
10
b) Riwayat persalinan
1) Persalinan ditolong oleh bidan
2) Jenis persalinan spontan pervaginam
3) Tempat persalinan klinik bersalin Ananda
4) Lama persalinan:
Kala 1: 10 jam 15 menit
Kala 11: 1 jam 10 ment
Kala III: 15 menit
Kala IV: 2 jam
5) Masalah yang terjadi selama persalinan
Tidak ada masalah yang terjadi selama persalinan baik pada ibu dan
bayi.
6) Keadaan air ketuban: ketuban normal, ketuban pecah spontan pada
saat kala II
c) Riwayat nifas
Masalah setelah persalinan: ibu tidak ada masalah setelah persalinan
3. Keadaan/Keluhan bayi sekarang: Ibu mengatakan ada darah yang keluar
dari tali pusar bayinya.
b. DATA OBJEKTIF
12
b) Palatum mole: ada tampak baik dan tidak ada celah
c) Palatum dulum: ada tampak baik dan tidak ada celah
d) Saliva: ada, mukosa mulut basah
e) Bibir: bibir atas dan bibir bawah simetris dan tidak ada celah/sumbing
f) Gusi: tampak baik tidak ada celah/sumbing
g) Lidah bintik putih: tidak ada
13. Telinga
a) Simetris: tampak simetris
b) Daun telinga: kiri dan kanan ada dan normal
c) Lubang telinga: kiri dan kanan ada
d) Keluaran: tidak ada
14. Leher
a) Kelainan: tidak ada
b) Pergerakan: baik dan aktif
15. Dada
a) Simetris: tampak simetris kanan/kiri, tidak ada tonjolan tulang dada dan
payudara tampak jelas menonjol kanan/kiri.
b) Pernafasan: baik, gerakan dada sesuai pernafasan.
c) Retraksi: tidak ada.
d) Denyut jantung terdengar baik dan normal
16. Perut
a) Bentuk: tidak buncit
b) Bising usus: terdengar norma
c) Kelainan: tidak ada
17. Tali pusat
a) Pembuluh darah: normal
b) Perdarahan: tampak perdarahan dari tali pusat yang terbungkus kasa
c) Kelainan tali pusat: tidak ada
13
18. Kulit
a) Warna: kemerahan
b) Tugor: normal
c) Elastisitas: normal
d) Lanugo: ada
e) Vernik caseosa tidak ada
f) Kelainan: tidak ada
19. Punggung
a) Bentuk: normal
b) Kelainan: tidak ada
20. Ekstremitas
a) Tangan: normal kanan dan kiri, simetrris, jari tangan lengkap
b) Kaki: normal kanan dan kiri, simetris, jari kaki lengkap.
c) Gerakan: aktif
d) Kuku: ada, warna kemerahan
e) Bentuk kaki: normal, tidak X atau O
f) Bentuk tangan: normal
g) Kelainan: tidak ada
21. Genitalia
a) Labia: labia mayora lengkap, telah menutupi labia minora, ada klitoris,
tampak lubang vagina dan lubang uretra.
b) Keluaran: tidak ada.
c) Kelainan: tidak ada
c. ASSESMENT (A)
14
1. Terjadi anemia pada neonates.
2. Evaluasi tindakan segera:
a) Perlu tindakan kolaborasi dengan Dokter spesialis anak.
d. PLANNING
1. Menilai keadaan umum bayi.
Evaluasi: keadaan umum bayi baik.
2. Melakukan cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi.
Evaluasi: telah dilakukan tindakan mencuci tangan untuk pencegahan
infeksi.
3. Melakukan pengikatan tali pusat yang kedua.
Evaluasi: tali pusat telah diikat untuk yang kedua kalinya.
4. Membersihkan area di sekitar tali pusat, bungkus tali pusat dengan kassa
steril tetapi tidak di ikat dengan kassa steril.
Evaluasi: area tali pusat telah di bersihkan dan telah di bungkus dengan
kassa steril dan kassa steril tidak diikat.
5. Menilai ulang perdarahan tali pusat,jika selama 15 menit tidak berhenti
maka di lakukan rujukan
6. Menjaga tali pusat tetap kering dan bersih dengan cara tidak membasahi
tali pusat pada saat memandikan bayi.
Evaluasi: tali pusat tetap kering dan bersih.
7. Menghindari pemberian bedak/lotion atau cairan/bubuk apapun di sekitar
atau pada tali pusat.
Evaluasi: Tali pusat tidak diberikan bedak/lotion/cairan/bubuk apapun dan
tali pusat tetap kering dan bersih.
8. Menjelaskan pada ibu tentang tanda-tanda bahaya pada bayi seperti suhu
tubuh bayi meningkat/demam (>37, 5°C), nafas bayi cepat (> 60 x/menit),
bayi merintih, bayi tidak mau menyusu, kaki dan tangan bayi dingin, bayi
kejang atau tidak sadar.
15
Evaluasi: ibu mengerti dengan penjelasan yang bidan berikan.
9. Mengajarkan ibu tentang perawatan tali pusat pada bayi secara bersih dan
kering dimana menghindari pemberian bedak/lotion atau cairan/bubuk
apapun di sekitar atau pada tali pusat.
Evaluasi: ibu mengerti dengan penjelasan yang bidan berikan.
10. Menganjurkan ibu untuk tetap menyusui bayinya sesering mungkin.
11. Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang pada tanggal 2 Juli
2019.
16
BAB III
PENUTUP
1.3 KESIMPULAN
Perdarahan tali pusat dapat disebabkan oleh trauma ikatan tali pusat yang
longgar, atau kegagalan pembentukan thrombus yang normal. Namun secara
fisiologis penyebab pendarahan tali pusat disebabkan oleh Robekan umbilikus
abnormal yaitu hematoma pada umbilikus yang kemudian hematoma tersebut
pecah,namun perdarahan yang terjadi masuk kembali kedalam plasenta serta,
Perdarahan akibat plasenta previa Perdarahan akibat plasenta previa cenderung
menyebabkan anemia, sedangkan pada kasus abrupsio plasenta lebih sering
mengakibatkan kematian intra uteri karena dapat terjadi anoreksia.
Untuk mencegah terjadinya pendarahan tali pusat diperlukan perawatan
agar tidak menimbulkan infeksi serta pendarahan yang kedua kalinya. Perawatan
pada tali pusat dapat dilakukan dengan tidak membukus tali pusat, tidak
mengoleskan zata kimia seperti alcohol atau cairan lainnya (povidone iodine).
Serta bersihkan area sekitar tali pusat 2 kali sehari
2.3 SARAN
Pada kasus pendarahan tali pusat yang dialami bayi dan neonatus,
diharapkan agar tenaga kesehatan terutama bidan dapat memberikan asuhan
sesuai dengan standar pelayanan kebidanan, sehingga asuhan yang diberikan
tepat dan tidak menimbulkan kesalahan yang dapat menyebabkan morbiditas dan
mortalitas. Selain itu informasi yang diberikan kepada pasien terutama ibu
bersalin harus lengkap dan menyeluruh agar ibu bersalin tidak salah tangkap
yang menyebabkan informasi yang di dapat menjadi rancu atau tidak benar.
17
DAFTAR PUSTAKA
Perbedaan Kejadian Perdarahan Dan Infeksi Tali Pusat Yang Diikat Dengan Benang
Dan Umbilical Cord Clamp. Lisfasiska, Ni Made, Siti Asiyah, S,Kep.Ns.M.Kes.
73, Jawa Timur : Jurnal Ilmu Kesehatan, 2017, Vol. 2. ISSN.
file:///C:/Users/user/Downloads/30-1-83-1-10-20170613-2.pdf
Nyimas Sri Wahyuni, S.Kep, Ners, M.Kep, Sp.Kep.An. Perawatan Tali Pusat Bayi
Baru Lahir. KEMENTERIAN KESEHATAN DIREKTORAT JENDERAL
PELAYANAN KESEHATAN. 2022.
https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/58/perawatan-tali-pusat-bayi-baru- lahir
18