Pada proses fotosintesis, klorofil pada tumbuh-tumbuhan akan menyerap dan menggunakan enersi
matahari untuk membentuk karbohidrat dengan bahan utama CO2 dari udara dan air (H2O) yang berasal
dari tanah. Enersi kimia yang terbentuk akan disimpan di dalam daun, batang, umbi, buah dan biji-bijian.
Kehadiran unsur karbon, hidrogen, dan oksigen dalam struktur molekul karbohidrat memberikan
kemampuan bagi molekul-molekul ini untuk menyimpan dan melepaskan energi yang penting untuk fungsi
biologis dan metabolisme sel. Dengan demikian, unsur-unsur karbon, hidrogen, dan oksigen secara
fundamental membentuk dasar struktural dan kimia bagi karbohidrat, yang pada gilirannya berperan
penting dalam penyediaan energi dan fungsi biologis dalam berbagai organisme dan sistem biologis.
B. Spesifikasi Atom Karbon
Karbon adalah unsur kimia yang ditandai oleh simbol "C" dan nomor atom 6 pada tabel periodik.
Dalam tabel periodik, unsur-unsur dikelompokkan berdasarkan properti kimianya, dan karbon tergolong
sebagai nonlogam. Karbon memiliki keunikan dalam kemampuannya untuk membentuk ikatan kimia yang
kuat dan beragam dengan unsur lainnya, termasuk unsur-unsur karbon lainnya, untuk membentuk senyawa
organik yang kompleks. Kehadiran atom karbon dan pengaturan ikatan-ikatan kimianya memainkan peran
sentral dalam struktur dan sifat kimia dari senyawa-senyawa organik.
Tak bisa dipungkiri bahwa karbon adalah salah satu unsur paling umum yang kita temui di alam
semesta. Setelah hidrogen, helium, dan oksigen, karbon menduduki peringkat keempat dalam hal
kelimpahan berdasarkan massa. Uniknya, karbon terlibat dalam hampir semua bentuk kehidupan yang kita
kenal. Ini juga menjadi unsur kedua yang paling melimpah dalam tubuh manusia, setelah oksigen, yang
mencapai sekitar 18,5% dari total massa tubuh. Kehadiran karbon, ditambah dengan kemampuannya yang
luar biasa dalam membentuk beragam senyawa organik dan polimer pada suhu bumi, menjadikannya
fondasi kimia dari semua bentuk kehidupan seperti yang kita tahu.
Pada tabel periodik, karbon terletak di golongan 14. Karena itu, ia memiliki sifat tetravalen, yaitu
ia memiliki empat elektron yang bisa digunakan untuk membentuk ikatan kovalen. Karbon juga bukan
logam. Karakteristik tetravalen ini menjelaskan mengapa karbon bisa membentuk berbagai senyawa, dan
itulah sebabnya mengapa karbon melimpah dalam kehidupan. Atom karbon memiliki sifat luar biasa dalam
membentuk ikatan tunggal dengan atom karbon lainnya, dan ini memungkinkan pembentukan rantai
panjang atom karbon. Rantai-rantai panjang ini menjadi dasar bagi senyawa-senyawa penting dalam sel
hidup, seperti DNA. Dengan memiliki kemampuan membentuk rantai panjang, karbon memainkan peran
yang krusial dalam struktur senyawa biologis yang rumit dan esensial bagi kehidupan.
Atom karbon memiliki kemampuan untuk membentuk banyak komponen yang berbeda. Faktanya,
lebih dari satu juta senyawa organik telah ditemukan, dan semuanya hanya terdiri dari unsur karbon dan
hidrogen. Keberagaman ini benar-benar menakjubkan dan menjadi bukti betapa pentingnya karbon dalam
membentuk dasar kimia kehidupan.
Dalam mata kuliah teknologi pangan, karbon memiliki peran yang signifikan sebagai dasar untuk
memahami berbagai aspek pengolahan, komposisi, dan sifat fisik produk pangan. Berikut adalah beberapa
fungsi karbon dalam konteks mata kuliah teknologi pangan:
1. Karbon adalah unsur dasar dalam senyawa-senyawa organik yang membentuk struktur dasar dari
berbagai bahan pangan. Pemahaman tentang bagaimana atom karbon membentuk ikatan dengan
unsur lain membantu mahasiswa memahami struktur molekuler bahan pangan dan dampaknya
terhadap sifat fisik dan sensorik.
2. Teknologi pangan mempelajari senyawa karbon seperti karbohidrat, protein, lemak, dan serat
dalam konteks makanan. Ini mencakup pemahaman tentang fungsi, sumber, serta pengaruh
senyawa-senyawa ini terhadap tekstur, rasa, dan gizi produk pangan.
3. Studi tentang gula dan senyawa karbon lainnya membantu mahasiswa memahami peran pemanis
dalam produk makanan dan minuman, serta bagaimana pengawetan makanan yang melibatkan
proses fermentasi atau asam bekerja berdasarkan sifat kimia karbon.
4. Mahasiswa belajar tentang proses fermentasi dalam produksi makanan, yang melibatkan
mikroorganisme yang menggunakan karbon dalam bahan pangan sebagai sumber energi. Ini
termasuk pembelajaran tentang bagaimana mikroorganisme mentransformasi karbon menjadi
produk dengan karakteristik unik.
5. Mata kuliah ini memungkinkan mahasiswa untuk memahami bagaimana karbon terlibat dalam
reaksi kimia selama pengolahan pangan, seperti pemanasan, pendinginan, pengeringan, dan
pengawetan.
6. Mahasiswa dapat belajar tentang inovasi produk yang melibatkan manipulasi karbon, seperti
pengembangan bahan pengganti gula yang lebih sehat, penggunaan serat pangan dalam produk
fungsional, atau bahan pengental dalam makanan.
7. Pengetahuan tentang karbon membantu mahasiswa memahami bagaimana komponen ini
berkontribusi pada rasa, aroma, dan tekstur produk makanan, serta dampaknya terhadap nilai gizi.
Secara keseluruhan, karbon memainkan peran yang tak tergantikan dalam membentuk komposisi
dan karakteristik produk pangan yang kita konsumsi setiap hari. Dengan pemahaman yang lebih baik
tentang sifat kimia dan fungsionalitas karbon dalam makanan, teknologi pangan dapat terus berkembang
untuk menghasilkan produk yang lebih inovatif, bergizi, dan sesuai dengan kebutuhan konsumen.
A. Kesimpulan
Dalam konteks teknologi pangan, karbohidrat, karbon, hidrogen, dan oksigen memiliki
peran krusial yang membentuk dasar pemahaman tentang bahan pangan dan proses produksi.
Karbohidrat, yang terdiri dari unsur karbon, hidrogen, dan oksigen, merupakan sumber utama
energi dalam makanan dan mempengaruhi tekstur serta rasa produk. Unsur karbon sebagai elemen
dasar senyawa organik membentuk struktur utama bahan pangan, sedangkan hidrogen dan
oksigen, sebagai komponen dalam air, memengaruhi sifat fisik dan proses pengolahan bahan
pangan.
Kehadiran karbon dalam molekul bahan pangan memungkinkan diversitas struktur dan
fungsi yang membentuk karakteristik sensorik dan nutrisi makanan. Proses fermentasi dan reaksi
kimia yang melibatkan hidrogen dan oksigen berkontribusi pada pembentukan aroma, rasa, dan
tekstur unik dalam produk makanan olahan.
Dalam pengolahan pangan, pemahaman tentang interaksi antara karbohidrat, karbon,
hidrogen, dan oksigen menjadi penting untuk menghasilkan produk dengan kualitas yang
diinginkan. Penggunaan teknik pengemasan berbasis atmosfer termodifikasi dan pemanfaatan
reaksi kimia yang melibatkan karbon dan unsur lainnya adalah contoh bagaimana pengetahuan
tentang unsur-unsur ini dapat digunakan untuk meningkatkan daya simpan dan kualitas produk.
Dengan memahami peran dan interaksi yang saling melengkapi antara karbohidrat, karbon,
hidrogen, dan oksigen dalam teknologi pangan, kita dapat mengembangkan produk pangan yang
lebih baik, lebih inovatif, dan lebih sesuai dengan kebutuhan konsumen modern.
DAFTAR PUSTAKA
Ani Radiatin, S. S. (2016). Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan. ANALISIS SIFAT FISIK, SIFAT
ORGANOLEPTIK, DAN KANDUNGAN GIZI PADA PRODUK TEMPE DARI KACANG NON-
KEDELAI. Diambil kembali dari http://www.jatp.ift.or.id/index.php/jatp/article/view/32
Ardhista Shabrina Fitri, Y. A. (2020). ANALISIS SENYAWA KIMIA PADA KARBOHIDRAT. Diambil
kembali dari https://jurnalnasional.ump.ac.id/index.php/SAINTEKS/article/view/8536
Budyasih, S. (2017, Maret 27). Oksigenasi. Diambil kembali dari
https://repository.ump.ac.id/2654/3/SUPRAPTI%20BUDYASIH%20BAB%20II.pdf
Chicello, S. a. (2014, Februari 6). Oxygen absorbers in food preservation: a review. Diambil kembali dari
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4375217/
Dewi, A. d. (2020, Desember 26). AKTIVASI KARBON DARI KULIT PINANG DENGAN. Diambil
kembali dari
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/6473/BAB%20II.pdf?sequence=3&isAll
owed=y
Hafen, B. B., & Sharma., S. (2022, November 23). National Library of Medicine. Oxygen Saturation.
Diambil kembali dari https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK525974/
Huda, N. (2013, Desember 25). PENENTUAN KAPASITAS PRODUKSI HIDROGEN DARI
PERENGKAHAN AIR. Diambil kembali dari file:///C:/Users/zayda/Downloads/1344-2481-1-
SM.pdf
Ishak. (2004, Januari 27). Karbohidrat. Diambil kembali dari
https://dupakdosen.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/3561/gizi-halomoan.pdf?sequence=1
Kelana, J. (2016, Januari 11). TINJAUAN PUSAKA. Diambil kembali dari
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/6473/BAB%20II.pdf?sequence=3&isAll
owed=y
Kurniadi, A. Y. (2020). KARBOHIDRAT, PROTEIN DAN LIPID. Retrieved from
https://books.google.co.id/books?hl=en&lr=&id=CXHoDwAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA3&dq=kar
bohidrat+organik+&ots=8OV8q4S1RO&sig=l2QjkKXCmF96T-
Q_H9Z8jG3c77U&redir_esc=y#v=onepage&q=karbohidrat%20organik&f=false
Marwan, A. (2010, April). ANALISIS PRODUKTIFITAS GAS HIDROGEN DAN GAS OKSIGEN PADA
ELEKTROLISIS LARUTAN KOH. Diambil kembali dari https://ejournal.uin-
malang.ac.id/index.php/NEUTRINO/article/view/1642
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta. (2019, Mei 29). BAB III : TELAAH PUSTAKA. Diambil kembali dari
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/1335/4/Chapter%202.doc.pdf
Razeghi, M. (2019, Oktober 30). IOP Publishing. The Mystery of Carbon. Diambil kembali dari
https://iopscience.iop.org/book/mono/978-0-7503-1182-3/chapter/bk978-0-7503-1182-3ch1.pdf
Rinawati, A. R. (2020, Maret 9). PEMANFAATAN KARBON AKTIF SEKAM PADI SEBAGAI
ADSORBEN. Diambil kembali dari
https://journal.uinsgd.ac.id/index.php/ak/article/download/6495/4083
Santosa, W. E. (2019, November 27). Pemanfaatan molase sebagai sumber karbon alternatif. Diambil
kembali dari file:///C:/Users/zayda/Downloads/1641-Document%20Text-4941-6-10-
20191127.pdf
Sudirga, S. K. (2016, Juni 30). Modul Kuliah Biokimia : Karbohidrat. Diambil kembali dari
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/845984c4d6c9af2c0e4754d75f5a82a4.p
df
Suhada, W. d. (2021, September 1). Abdinesia: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat. EDUKASI
MANFAAT AIR HIDROGEN (HYDROGEN RICH WATER) SEBAGAI. Diambil kembali dari
file:///C:/Users/zayda/Downloads/112-Article%20Text-317-1-10-20210901.pdf
Toshiba. (2017, Maret 20). UNAND. Hidrogen. Diambil kembali dari
http://scholar.unand.ac.id/24522/2/2.%20BAB%20I%20PENDAHULUAN.pdf
Triyanto Hadisoemarto. (2019, Februari 4). PENYERAP OKSIGEN DAN APLIKASINYA DALAM
SISTEM PENGEMASAN UNTUK MEMPERPANJANG UMUR SIMPAN PRODUK PANGAN
YANG DIKEMAS. Retrieved from https://media.neliti.com/media/publications/272627-none-
7e159f29.pdf
Widyarningtyas, R. (2020, Juni 25). Tinjau Pusaka. Hidrogen. Diambil kembali dari
http://eprints.undip.ac.id/82233/3/BAB_II.pdf
Yanis, F. (2010, Juni 1). Karbohidrat. Diambil kembali dari
http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._KESEJAHTERAAN_KELUARGA/197807162
006042-AI_MAHMUDATUSSA%27ADAH/karbohidrat.pdf