Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH KIMIA ORGANIK

KARBON, HIDROGEN, OKSIGEN


Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi Tugas Mata Kuliah Kimia
Yang diampu oleh Ir. Tri Agus Sartono, M.Si

Fawwas Adhitya Bernadine


23020123140141
Ruang B

PRODI TEKNOLOGI PANGAN


DEPARTEMEN PERTANIAN
FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERTANIAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2023
KATA PENGANTAR
Pengembangan teknologi pangan merupakan salah satu faktor kunci dalam memenuhi
kebutuhan akan pangan yang aman, bergizi, dan bervariasi. Dalam upaya ini, pemahaman
mendalam tentang komponen dasar bahan pangan dan bagaimana unsur-unsur kimia berinteraksi
menjadi esensial. Dalam materi ini, kita akan menjelajahi peranan yang krusial dari karbohidrat,
karbon, hidrogen, dan oksigen dalam konteks teknologi pangan.
Dalam teknologi pangan, pemahaman tentang interaksi yang kompleks antara karbohidrat,
karbon, hidrogen, dan oksigen membuka jalan untuk inovasi dalam pengolahan dan
pengembangan produk pangan. Dari produksi minuman berkarbonasi hingga pengawetan
makanan dengan pengemasan yang tepat, pengetahuan tentang unsur-unsur ini berkontribusi pada
produk yang aman, bermutu, dan sesuai dengan preferensi konsumen.
Melalui materi ini, diharapkan pembaca akan mendapatkan wawasan mendalam tentang
bagaimana komponen dasar ini saling berinteraksi dan berkontribusi dalam teknologi pangan.
Pengetahuan ini akan menjadi dasar penting dalam mengembangkan produk makanan yang
inovatif, sehat, dan responsif terhadap perkembangan industri pangan modern.
Selamat menjelajahi materi ini dan semoga wawasan yang diperoleh dapat memberikan
pemahaman yang lebih dalam tentang hubungan antara karbohidrat, karbon, hidrogen, dan oksigen
dalam teknologi pangan.

Semarang, 28 Agutsus 2023

Fawwaas Adhitya Bernadine


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Karbohidrat memiliki peran penting dalam teknologi pangan, baik dalam hal pengolahan,
peningkatan nilai gizi, maupun pembuatan produk makanan yang beragam. Di bawah ini adalah beberapa
contoh bagaimana karbohidrat digunakan dalam teknologi pangan:
1. Pengolahan dan Pembuatan Produk Pangan: Karbohidrat sering digunakan sebagai bahan baku
dalam produksi makanan. Contohnya, tepung (yang berasal dari biji-bijian atau umbi-umbian)
adalah sumber utama karbohidrat dalam roti, kue, pasta, dan produk roti lainnya. Pati juga
digunakan dalam pengentalan, penyedap, dan sebagai bahan baku dalam pembuatan makanan
olahan.
2. Pemanis: Gula (sukrosa) adalah contoh umum pemanis yang digunakan dalam makanan dan
minuman. Selain sukrosa, pemanis alami lainnya seperti fruktosa dari buah dan stevia juga
digunakan sebagai alternatif pemanis alami yang lebih rendah kalori.
3. Serat Pangan: Polisakarida seperti serat pangan memiliki peran penting dalam kesehatan usus dan
pencernaan. Makanan yang kaya serat, seperti biji-bijian utuh, sayuran, dan buah-buahan, dapat
membantu menjaga kesehatan pencernaan dan mengurangi risiko penyakit kronis.
4. Produk Bebas Gluten: Dalam teknologi pangan, karbohidrat alternatif seperti tepung beras, tepung
jagung, dan tepung kentang sering digunakan dalam produk bebas gluten untuk orang dengan
intoleransi gluten atau penyakit celiac.
5. Modifikasi Karbohidrat: Beberapa karbohidrat mengalami modifikasi untuk meningkatkan sifat
fungsional mereka dalam makanan. Contohnya, maltodekstrin dan glukosa termodifikasi
digunakan sebagai bahan pengisi, pengental, atau stabilisator dalam makanan.
6. Pengontrol Tekstur dan Rasa: Karbohidrat juga dapat digunakan untuk mengontrol tekstur dan rasa
makanan. Penggunaan bahan seperti bahan pengental, bahan pengikat, dan bahan pembentuk film
dapat mempengaruhi struktur dan tekstur produk.
7. Pangan Fungsional: Beberapa karbohidrat seperti inulin dan oligosakarida digunakan dalam
makanan fungsional karena memiliki potensi untuk memberikan manfaat kesehatan tambahan,
seperti mendukung pertumbuhan bakteri baik dalam usus.
8. Enkapsulasi: Polisakarida juga dapat digunakan dalam enkapsulasi zat-zat bioaktif dalam produk
makanan, seperti vitamin atau probiotik, sehingga melindungi zat-zat tersebut dari pengaruh
lingkungan.
9. Reduksi Kandungan Gula: Dalam upaya untuk mengurangi konsumsi gula, beberapa inovasi
teknologi pangan melibatkan penggunaan pengganti gula alami atau buatan dalam produk
makanan.
Dengan memahami hubungan antara karbohidrat dan atomnya dengan teknologi pangan, kita dapat
mengaplikasikan pengetahuan ini untuk menciptakan produk makanan yang lebih inovatif, seimbang
nutrisinya, dan dapat memenuhi tuntutan konsumen yang terus berkembang. Teknologi pangan yang
berfokus pada karbohidrat dan sspesfikasi atomnya dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap solusi
terkini terkait gizi, kesehatan, dan keberlanjutan makanan di dunia yang terus berubah ini.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Karbohidrat Secara Umum
Definisi karbohidrat adalah senyawa organik yang mengandung atom karbon, hidrogen dan
oksigen. Karbohidrat sendiri merupakan kelompok nutrisi esensial yang merupakan sumber utama energi
bagi tubuh manusia dan banyak organisme lainnya. Karbohidrat terdiri dari molekul-molekul gula yang
dapat dibedakan menjadi tiga kategori utama: monosakarida (gula sederhana), disakarida (gula ganda), dan
polisakarida (gula kompleks).
Monosakarida adalah unit dasar dari karbohidrat yang tidak dapat dipecah lagi menjadi gula yang
lebih sederhana. Contoh monosakarida meliputi glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Disakarida terbentuk oleh
penggabungan dua molekul monosakarida. Contohnya termasuk sukrosa, laktosa, dan maltoza.
Polisakarida, di sisi lain, terdiri dari rantai panjang molekul-molekul gula yang lebih kompleks. Selulosa,
pati, dan glikogen adalah beberapa contoh polisakarida yang memiliki peran penting dalam penyimpanan
energi, struktur sel, dan fungsi biologis lainnya. Karbohidrat ditemukan dalam berbagai makanan, termasuk
biji-bijian, buah-buahan, sayuran, dan produk olahan, dan mereka berperan dalam mempertahankan
keseimbangan energi dan fungsi tubuh yang sehat.
Kata karbohidrat berasal dari kata karbon dan air. Secara sederhana karbohidrat didefinisikan
sebagai polimer gula. Karbohidrat adalah senyawa karbon yang mengandung sejumlah besar gugus
hidroksil. Karbohidrat paling sederhana bisa berupa aldehid (disebut polihidroksialdehid atau aldosa) atau
berupa keton (disebut polihidroksiketon atau ketosa).
Molekul karbohidrat terbentuk dari gugus-gugus karbon yang terhubung dengan gugus hidrogen
dan oksigen, membentuk kerangka karbon yang beragam. Monosakarida, yang merupakan unit dasar
karbohidrat, terdiri dari satu molekul gula. Gula-gula ini memiliki rumus kimia umum (CH2O) n, di mana
"n" adalah angka yang bervariasi tergantung pada jenis monosakarida. Contohnya, glukosa memiliki rumus
kimia C6H12O6, yang menunjukkan bahwa terdapat 6 atom karbon, 12 atom hidrogen, dan 6 atom oksigen
dalam satu molekul glukosa.
Sumber karbohidrat nabati dalam glikogen bentuk glikogen, hanya dijumpai pada otot dan hati dan
karbohidrat dalam bentuk laktosa hanya dijumpai di dalam susu. Pada tumbuh-tumbuhan, karbohidrat di
bentuk dari basil reaksi CO2 dan H2O melalui proses foto sintese di dalam sel-sel tumbuh-tumbuhan yang
mengandung hijau daun (klorofil). Matahari merupakan sumber dari seluruh kehidupan, tanpa matahari
tanda-tanda dari kehidupan tidak akan dijumpai. Reaksi kimia pada fotsintesis yang lebih terspesfikasi
yaitu:
Sinar Matahari

6CO2 + 6H2O ————› C6 H12 O6 + 6 O2


Karbohidrat

Pada proses fotosintesis, klorofil pada tumbuh-tumbuhan akan menyerap dan menggunakan enersi
matahari untuk membentuk karbohidrat dengan bahan utama CO2 dari udara dan air (H2O) yang berasal
dari tanah. Enersi kimia yang terbentuk akan disimpan di dalam daun, batang, umbi, buah dan biji-bijian.
Kehadiran unsur karbon, hidrogen, dan oksigen dalam struktur molekul karbohidrat memberikan
kemampuan bagi molekul-molekul ini untuk menyimpan dan melepaskan energi yang penting untuk fungsi
biologis dan metabolisme sel. Dengan demikian, unsur-unsur karbon, hidrogen, dan oksigen secara
fundamental membentuk dasar struktural dan kimia bagi karbohidrat, yang pada gilirannya berperan
penting dalam penyediaan energi dan fungsi biologis dalam berbagai organisme dan sistem biologis.
B. Spesifikasi Atom Karbon
Karbon adalah unsur kimia yang ditandai oleh simbol "C" dan nomor atom 6 pada tabel periodik.
Dalam tabel periodik, unsur-unsur dikelompokkan berdasarkan properti kimianya, dan karbon tergolong
sebagai nonlogam. Karbon memiliki keunikan dalam kemampuannya untuk membentuk ikatan kimia yang
kuat dan beragam dengan unsur lainnya, termasuk unsur-unsur karbon lainnya, untuk membentuk senyawa
organik yang kompleks. Kehadiran atom karbon dan pengaturan ikatan-ikatan kimianya memainkan peran
sentral dalam struktur dan sifat kimia dari senyawa-senyawa organik.
Tak bisa dipungkiri bahwa karbon adalah salah satu unsur paling umum yang kita temui di alam
semesta. Setelah hidrogen, helium, dan oksigen, karbon menduduki peringkat keempat dalam hal
kelimpahan berdasarkan massa. Uniknya, karbon terlibat dalam hampir semua bentuk kehidupan yang kita
kenal. Ini juga menjadi unsur kedua yang paling melimpah dalam tubuh manusia, setelah oksigen, yang
mencapai sekitar 18,5% dari total massa tubuh. Kehadiran karbon, ditambah dengan kemampuannya yang
luar biasa dalam membentuk beragam senyawa organik dan polimer pada suhu bumi, menjadikannya
fondasi kimia dari semua bentuk kehidupan seperti yang kita tahu.
Pada tabel periodik, karbon terletak di golongan 14. Karena itu, ia memiliki sifat tetravalen, yaitu
ia memiliki empat elektron yang bisa digunakan untuk membentuk ikatan kovalen. Karbon juga bukan
logam. Karakteristik tetravalen ini menjelaskan mengapa karbon bisa membentuk berbagai senyawa, dan
itulah sebabnya mengapa karbon melimpah dalam kehidupan. Atom karbon memiliki sifat luar biasa dalam
membentuk ikatan tunggal dengan atom karbon lainnya, dan ini memungkinkan pembentukan rantai
panjang atom karbon. Rantai-rantai panjang ini menjadi dasar bagi senyawa-senyawa penting dalam sel
hidup, seperti DNA. Dengan memiliki kemampuan membentuk rantai panjang, karbon memainkan peran
yang krusial dalam struktur senyawa biologis yang rumit dan esensial bagi kehidupan.
Atom karbon memiliki kemampuan untuk membentuk banyak komponen yang berbeda. Faktanya,
lebih dari satu juta senyawa organik telah ditemukan, dan semuanya hanya terdiri dari unsur karbon dan
hidrogen. Keberagaman ini benar-benar menakjubkan dan menjadi bukti betapa pentingnya karbon dalam
membentuk dasar kimia kehidupan.
Dalam mata kuliah teknologi pangan, karbon memiliki peran yang signifikan sebagai dasar untuk
memahami berbagai aspek pengolahan, komposisi, dan sifat fisik produk pangan. Berikut adalah beberapa
fungsi karbon dalam konteks mata kuliah teknologi pangan:
1. Karbon adalah unsur dasar dalam senyawa-senyawa organik yang membentuk struktur dasar dari
berbagai bahan pangan. Pemahaman tentang bagaimana atom karbon membentuk ikatan dengan
unsur lain membantu mahasiswa memahami struktur molekuler bahan pangan dan dampaknya
terhadap sifat fisik dan sensorik.
2. Teknologi pangan mempelajari senyawa karbon seperti karbohidrat, protein, lemak, dan serat
dalam konteks makanan. Ini mencakup pemahaman tentang fungsi, sumber, serta pengaruh
senyawa-senyawa ini terhadap tekstur, rasa, dan gizi produk pangan.
3. Studi tentang gula dan senyawa karbon lainnya membantu mahasiswa memahami peran pemanis
dalam produk makanan dan minuman, serta bagaimana pengawetan makanan yang melibatkan
proses fermentasi atau asam bekerja berdasarkan sifat kimia karbon.
4. Mahasiswa belajar tentang proses fermentasi dalam produksi makanan, yang melibatkan
mikroorganisme yang menggunakan karbon dalam bahan pangan sebagai sumber energi. Ini
termasuk pembelajaran tentang bagaimana mikroorganisme mentransformasi karbon menjadi
produk dengan karakteristik unik.
5. Mata kuliah ini memungkinkan mahasiswa untuk memahami bagaimana karbon terlibat dalam
reaksi kimia selama pengolahan pangan, seperti pemanasan, pendinginan, pengeringan, dan
pengawetan.
6. Mahasiswa dapat belajar tentang inovasi produk yang melibatkan manipulasi karbon, seperti
pengembangan bahan pengganti gula yang lebih sehat, penggunaan serat pangan dalam produk
fungsional, atau bahan pengental dalam makanan.
7. Pengetahuan tentang karbon membantu mahasiswa memahami bagaimana komponen ini
berkontribusi pada rasa, aroma, dan tekstur produk makanan, serta dampaknya terhadap nilai gizi.
Secara keseluruhan, karbon memainkan peran yang tak tergantikan dalam membentuk komposisi
dan karakteristik produk pangan yang kita konsumsi setiap hari. Dengan pemahaman yang lebih baik
tentang sifat kimia dan fungsionalitas karbon dalam makanan, teknologi pangan dapat terus berkembang
untuk menghasilkan produk yang lebih inovatif, bergizi, dan sesuai dengan kebutuhan konsumen.

C. Spesifikasi Atom Hidrogen


Atom hidrogen adalah atom terkecil dan paling sederhana. Ini terdiri dari satu proton di inti atom
dan satu elektron yang mengorbit di sekitarnya. Dalam bentuk paling umumnya, hidrogen juga memiliki
satu neutron di inti atomnya. Hidrogen adalah unsur kimia yang memiliki simbol H dan nomor atom 1
dalam tabel periodik. Ini adalah unsur paling ringan dan paling melimpah di alam semesta. Hidrogen terdiri
dari satu proton dan satu elektron, dan dalam bentuk molekul, dua atom hidrogen mengikat bersama untuk
membentuk molekul hidrogen (H2). Hidrogen ditemukan dalam berbagai senyawa kimia dan memiliki sifat
unik yang membuatnya penting dalam berbagai aplikasi, termasuk sebagai sumber energi alternatif dalam
sel bahan bakar hidrogen, serta dalam industri kimia dan produksi amonia.
Hidrogen adalah unsur yang sangat reaktif. Ini dapat membentuk ikatan dengan banyak unsur lain
dan memiliki potensi besar sebagai bahan bakar karena dapat terbakar dengan oksigen untuk menghasilkan
energi dan menghasilkan air sebagai produk sampingan. Hidrogen sering digunakan dalam berbagai reaksi
kimia sebagai agen reduksi. Ini juga merupakan komponen penting dalam industri kimia, termasuk produksi
amonia dan berbagai produk kimia lainnya.
Hidrogen juga memiliki peran yang penting dalam teknologi pangan dan industri makanan.
Meskipun hidrogen sendiri tidak biasanya digunakan sebagai bahan pangan, sifat-sifat kimianya dan
keberadaannya dalam senyawa lain berkontribusi pada berbagai aspek produksi, pengolahan, dan
karakteristik produk makanan. Berikut adalah beberapa fungsi hidrogen dalam teknologi pangan:
1. Proses hidrogenasi melibatkan penambahan hidrogen ke dalam minyak dan lemak untuk mengubah
struktur kimianya. Proses ini umumnya digunakan untuk mengubah minyak nabati cair menjadi
lemak padat atau setengah padat, seperti yang terjadi dalam produksi margarin. Hidrogenasi
menghasilkan perubahan dalam tekstur, titik leleh, dan stabilitas oksidatif lemak.
2. Hidrogen berperan dalam membentuk gas karbon dioksida (CO2) yang digunakan untuk membuat
minuman berkarbonasi seperti soda dan minuman ringan. Proses karbonasi ini melibatkan
penambahan CO2 ke dalam minuman untuk memberikan gelembung yang menyegarkan.
3. Hidrogen dapat digunakan dalam proses pengawetan makanan, seperti penambahan hidrogen
peroksida atau asam askorbat untuk mempertahankan kebersihan dan menghambat pertumbuhan
mikroorganisme pada makanan.
4. Hidrogen dapat berfungsi sebagai agen antioksidan dalam makanan, membantu mencegah oksidasi
lemak dan kerusakan produk akibat paparan udara atau cahaya.
5. Dalam beberapa proses fermentasi makanan, hidrogen berperan sebagai substrat atau produk
sampingan dari reaksi mikroorganisme. Contohnya adalah produksi asam laktat oleh bakteri asam
laktat dalam fermentasi susu.
6. Hidrogen dapat berpartisipasi dalam berbagai reaksi kimia dalam teknologi pangan, termasuk
reaksi pembentukan senyawa baru yang memberikan rasa, aroma, dan warna khas pada produk
makanan.
7. Meskipun lebih terkait dengan teknologi energi, sel bahan bakar hidrogen juga memiliki potensi
aplikasi dalam penyediaan energi untuk keperluan teknologi pangan di masa depan.
8. Reduksi: Hidrogen dapat digunakan dalam proses reduksi kimia untuk mengubah senyawa dalam
makanan menjadi bentuk yang lebih rendah atau lebih sederhana. Ini dapat mempengaruhi rasa,
tekstur, dan nilai gizi produk.
9. Reaksi hidrogenasi atau dehidrogenasi dalam senyawa aroma makanan dapat menghasilkan
senyawa aroma yang berbeda, yang memengaruhi karakteristik sensorik produk.
10. Dalam beberapa kasus, hidrogen dapat digunakan dalam proses pembuatan bahan pengemasan
seperti film plastik atau lapisan pelindung untuk memperpanjang umur simpan produk.
11. Reaksi hidrogen dapat berpengaruh pada aktivitas enzim dalam makanan, mengubah struktur dan
karakteristik produk
12. Hidrogen bisa digunakan dalam proses produksi energi seperti pada sel bahan bakar hidrogen, yang
menghasilkan listrik dengan mengoksidasi hidrogen dengan oksigen, menghasilkan air dan panas
sebagai produk sampingan.
Dalam teknologi pangan, hidrogen berkontribusi pada berbagai aspek pengolahan, sifat produk,
dan inovasi. Penting untuk memahami peran hidrogen dalam makanan untuk menghasilkan produk yang
berkualitas, aman, dan sesuai dengan kebutuhan konsumen. Dengan demikian, kita dapat menyimpulkan
bahwa hidrogen memiliki peran yang penting dalam teknologi pangan. Meskipun sering tidak dilihat secara
langsung, sifat-sifat kimia dan reaktivitas hidrogen mempengaruhi berbagai aspek produksi, kualitas, dan
keamanan produk makanan. Dalam mengoptimalkan penggunaan hidrogen dalam proses pengolahan
pangan, kita dapat menghasilkan produk yang lebih inovatif, berkualitas, dan sesuai dengan harapan
konsumen.

D. Spesifikasi Atom Oksigen


Oksigen adalah unsur kimia dengan simbol O dan nomor atom 8 dalam tabel periodik. Ini
adalah unsur paling melimpah kedua dalam kerak bumi setelah silikon dan merupakan komponen
penting dalam atmosfer bumi. Oksigen adalah gas di udara yang kita hirup dan esensial bagi
kehidupan, terutama dalam proses respirasi. Dalam reaksi kimia, oksigen sering bertindak sebagai
oksidator, berarti ia dapat menerima elektron dari zat lain dalam reaksi redoks. Di alam, oksigen
ada dalam berbagai bentuk, termasuk sebagai molekul diatomik (O2) yang membentuk sebagian
besar atmosfer bumi dan sebagai satu atom dalam molekul air (H2O). Oksigen memiliki peran
penting dalam banyak proses biologis, industri, dan lingkungan, serta berperan dalam berbagai
reaksi kimia dan pembentukan senyawa-senyawa penting.
Oksigen memiliki peran yang signifikan dalam teknologi pangan, memengaruhi berbagai
aspek produksi, pengolahan, dan kualitas produk makanan. Meskipun oksigen diperlukan untuk
kehidupan, keberadaannya dalam konteks teknologi pangan juga dapat memiliki dampak negatif
jika tidak dikelola dengan baik. Berikut adalah beberapa fungsi oksigen dalam teknologi pangan:
1. Oksigen dapat memengaruhi oksidasi dan degradasi bahan pangan, terutama lemak dan
minyak. Oksidasi lemak dapat menyebabkan ketengikan dan perubahan rasa yang tidak
diinginkan dalam produk makanan. Oleh karena itu, kontrol terhadap paparan oksigen
selama proses pengolahan, penyimpanan, dan pengemasan sangat penting.
2. Oksigen dapat memengaruhi masa simpan produk makanan. Pemaparan oksigen dapat
mempromosikan pertumbuhan mikroorganisme yang merusak dan mengurangi masa
simpan produk. Pengemasan dengan atmosfer termodifikasi, di mana oksigen dalam
kemasan dikurangi, dapat membantu memperpanjang masa simpan produk.
3. Oksigen dapat mempengaruhi perubahan warna dan aroma dalam makanan, terutama pada
produk yang rentan terhadap oksidasi. Ini dapat memengaruhi kualitas sensorik produk dan
mempengaruhi daya tarik konsumen.
4. Oksigen dapat memainkan peran dalam proses fermentasi makanan. Pada beberapa produk
fermentasi, oksigen dapat mempengaruhi mikroorganisme yang terlibat dalam proses
tersebut.
5. Dalam proses pengolahan pangan, oksigen dapat digunakan dalam reaksi kimia seperti
pembentukan senyawa baru, pengolahan permukaan, atau proses pengolahan lainnya.
6. Oksigen dapat digunakan dalam teknik pemrosesan makanan seperti pasteurisasi atau
sterilisasi, di mana oksigen dapat membantu membunuh atau mengurangi mikroorganisme
patogen dalam produk.
7. Oksigen dapat memengaruhi tekstur produk makanan, terutama pada produk yang reaktif
terhadap oksigen. Misalnya, oksidasi dapat membuat produk seperti buah dan sayuran
menjadi lebih lembek.
8. Oksigen diperlukan dalam proses pemasakan, terutama dalam proses yang melibatkan
oksidasi seperti memasak daging. Namun, kontrol suhu dan waktu pemasakan juga penting
untuk mencegah degradasi yang berlebihan.
Secara keseluruhan, oksigen adalah elemen yang perlu diperhitungkan dalam teknologi
pangan, baik sebagai faktor yang dapat meningkatkan atau mengurangi kualitas dan keamanan
produk. Pengelolaan oksigen dalam proses produksi, pengolahan, dan pengemasan makanan
adalah kunci untuk memastikan produk yang aman, berkualitas, dan memiliki umur simpan yang
baik. Sifat oksigen yang reaktif dan potensial dalam mempromosikan pertumbuhan
mikroorganisme juga dapat menjadi tantangan dalam upaya mempertahankan kualitas dan
keamanan produk pangan. Oleh karena itu, pengelolaan oksigen dalam seluruh rantai pasokan
pangan, mulai dari produksi hingga konsumsi, menjadi kunci dalam memastikan produk makanan
yang aman, berkualitas, dan memiliki umur simpan yang memadai.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam konteks teknologi pangan, karbohidrat, karbon, hidrogen, dan oksigen memiliki
peran krusial yang membentuk dasar pemahaman tentang bahan pangan dan proses produksi.
Karbohidrat, yang terdiri dari unsur karbon, hidrogen, dan oksigen, merupakan sumber utama
energi dalam makanan dan mempengaruhi tekstur serta rasa produk. Unsur karbon sebagai elemen
dasar senyawa organik membentuk struktur utama bahan pangan, sedangkan hidrogen dan
oksigen, sebagai komponen dalam air, memengaruhi sifat fisik dan proses pengolahan bahan
pangan.
Kehadiran karbon dalam molekul bahan pangan memungkinkan diversitas struktur dan
fungsi yang membentuk karakteristik sensorik dan nutrisi makanan. Proses fermentasi dan reaksi
kimia yang melibatkan hidrogen dan oksigen berkontribusi pada pembentukan aroma, rasa, dan
tekstur unik dalam produk makanan olahan.
Dalam pengolahan pangan, pemahaman tentang interaksi antara karbohidrat, karbon,
hidrogen, dan oksigen menjadi penting untuk menghasilkan produk dengan kualitas yang
diinginkan. Penggunaan teknik pengemasan berbasis atmosfer termodifikasi dan pemanfaatan
reaksi kimia yang melibatkan karbon dan unsur lainnya adalah contoh bagaimana pengetahuan
tentang unsur-unsur ini dapat digunakan untuk meningkatkan daya simpan dan kualitas produk.
Dengan memahami peran dan interaksi yang saling melengkapi antara karbohidrat, karbon,
hidrogen, dan oksigen dalam teknologi pangan, kita dapat mengembangkan produk pangan yang
lebih baik, lebih inovatif, dan lebih sesuai dengan kebutuhan konsumen modern.
DAFTAR PUSTAKA
Ani Radiatin, S. S. (2016). Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan. ANALISIS SIFAT FISIK, SIFAT
ORGANOLEPTIK, DAN KANDUNGAN GIZI PADA PRODUK TEMPE DARI KACANG NON-
KEDELAI. Diambil kembali dari http://www.jatp.ift.or.id/index.php/jatp/article/view/32
Ardhista Shabrina Fitri, Y. A. (2020). ANALISIS SENYAWA KIMIA PADA KARBOHIDRAT. Diambil
kembali dari https://jurnalnasional.ump.ac.id/index.php/SAINTEKS/article/view/8536
Budyasih, S. (2017, Maret 27). Oksigenasi. Diambil kembali dari
https://repository.ump.ac.id/2654/3/SUPRAPTI%20BUDYASIH%20BAB%20II.pdf
Chicello, S. a. (2014, Februari 6). Oxygen absorbers in food preservation: a review. Diambil kembali dari
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4375217/
Dewi, A. d. (2020, Desember 26). AKTIVASI KARBON DARI KULIT PINANG DENGAN. Diambil
kembali dari
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/6473/BAB%20II.pdf?sequence=3&isAll
owed=y
Hafen, B. B., & Sharma., S. (2022, November 23). National Library of Medicine. Oxygen Saturation.
Diambil kembali dari https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK525974/
Huda, N. (2013, Desember 25). PENENTUAN KAPASITAS PRODUKSI HIDROGEN DARI
PERENGKAHAN AIR. Diambil kembali dari file:///C:/Users/zayda/Downloads/1344-2481-1-
SM.pdf
Ishak. (2004, Januari 27). Karbohidrat. Diambil kembali dari
https://dupakdosen.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/3561/gizi-halomoan.pdf?sequence=1
Kelana, J. (2016, Januari 11). TINJAUAN PUSAKA. Diambil kembali dari
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/6473/BAB%20II.pdf?sequence=3&isAll
owed=y
Kurniadi, A. Y. (2020). KARBOHIDRAT, PROTEIN DAN LIPID. Retrieved from
https://books.google.co.id/books?hl=en&lr=&id=CXHoDwAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA3&dq=kar
bohidrat+organik+&ots=8OV8q4S1RO&sig=l2QjkKXCmF96T-
Q_H9Z8jG3c77U&redir_esc=y#v=onepage&q=karbohidrat%20organik&f=false
Marwan, A. (2010, April). ANALISIS PRODUKTIFITAS GAS HIDROGEN DAN GAS OKSIGEN PADA
ELEKTROLISIS LARUTAN KOH. Diambil kembali dari https://ejournal.uin-
malang.ac.id/index.php/NEUTRINO/article/view/1642
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta. (2019, Mei 29). BAB III : TELAAH PUSTAKA. Diambil kembali dari
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/1335/4/Chapter%202.doc.pdf
Razeghi, M. (2019, Oktober 30). IOP Publishing. The Mystery of Carbon. Diambil kembali dari
https://iopscience.iop.org/book/mono/978-0-7503-1182-3/chapter/bk978-0-7503-1182-3ch1.pdf
Rinawati, A. R. (2020, Maret 9). PEMANFAATAN KARBON AKTIF SEKAM PADI SEBAGAI
ADSORBEN. Diambil kembali dari
https://journal.uinsgd.ac.id/index.php/ak/article/download/6495/4083
Santosa, W. E. (2019, November 27). Pemanfaatan molase sebagai sumber karbon alternatif. Diambil
kembali dari file:///C:/Users/zayda/Downloads/1641-Document%20Text-4941-6-10-
20191127.pdf
Sudirga, S. K. (2016, Juni 30). Modul Kuliah Biokimia : Karbohidrat. Diambil kembali dari
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/845984c4d6c9af2c0e4754d75f5a82a4.p
df
Suhada, W. d. (2021, September 1). Abdinesia: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat. EDUKASI
MANFAAT AIR HIDROGEN (HYDROGEN RICH WATER) SEBAGAI. Diambil kembali dari
file:///C:/Users/zayda/Downloads/112-Article%20Text-317-1-10-20210901.pdf
Toshiba. (2017, Maret 20). UNAND. Hidrogen. Diambil kembali dari
http://scholar.unand.ac.id/24522/2/2.%20BAB%20I%20PENDAHULUAN.pdf
Triyanto Hadisoemarto. (2019, Februari 4). PENYERAP OKSIGEN DAN APLIKASINYA DALAM
SISTEM PENGEMASAN UNTUK MEMPERPANJANG UMUR SIMPAN PRODUK PANGAN
YANG DIKEMAS. Retrieved from https://media.neliti.com/media/publications/272627-none-
7e159f29.pdf
Widyarningtyas, R. (2020, Juni 25). Tinjau Pusaka. Hidrogen. Diambil kembali dari
http://eprints.undip.ac.id/82233/3/BAB_II.pdf
Yanis, F. (2010, Juni 1). Karbohidrat. Diambil kembali dari
http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._KESEJAHTERAAN_KELUARGA/197807162
006042-AI_MAHMUDATUSSA%27ADAH/karbohidrat.pdf

Anda mungkin juga menyukai