Anda di halaman 1dari 1

REVISI 5-6

Minyak goreng bahan pangan yang berpengaruh di kehidupan masyarakat.Hingga saat ini minyak
dihunakan karbohidrat dan protein hanya menghasilkan 4kkal/gram. Minyak goreng yang di
konsumsi sehari-hari sangat erat kaitannya dengan kesehatan kita. Masyarakat juga memiliki tingkat
ekonomi yang berbeda-beda ada juga masyarakat yang menggunakan sekali pakai ataupun
digunakan berkali kali. Untuk itu di teliti bahwa metode fermentasi lebih baik daripada metode
pemanasan (Hamidi dan Jahrizal). Untuk itu, dari adanya kelangkaan ini masyakarat dapat
menggunakan metode tradisional yaitu penggunaan bakteri atau enzim untuk memisahkan minyak
dari karbohidrat dan protein yang terdapat dalam sel-sel endosprem biji kelapa.

Metode ini sering kita kenal dengan metode fermentasi yang menggunakan ragi untuk pembuatan
minyak kelapa sendiri. Dapat di buktikan menggunakan ragi tempe,tape,dan roti tetapi setelah
dilakukan penelitian ragi roti lebih menghasilkan minyak yang jernih,kuning dan banyak. Mikroba
utama dalam ragi roti ini adalah jenis khamir Saccharomyces cerevisiae. Saccharomyces ccerevisiae
merupakan khamir yang paling populer dalam pengolahan makanan karena telah lama digunakan
dalam industri wine dan bir, serta sebagai pengembang roti. Khamir atau mikroba melakukan
reproduksi vegetatif dengan membentuk tunas. Sel khamir ini memiliki sifat-sifat fisiologi yang stabil,
sangat aktif dalam memecah gula yaitu mengubah pati dan gula menjadi karbon dioksida dan
alkohol. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kehidupan ragi yaitu: Nutrisi,kesamaan(PH),suhu,
dan udara. Proses fermentasi selalu melibatkan katalis enzim( Andaka & Arumsari,2016).

Enzim adalah katalisator atau biokatalisator yang dihasilkan oleh mikroorganisme dan dapat
mempercepat terjadinya reaksi kimia. Saccharomyces cerevisiae dapat digunakan untuk proses ini
karena selama pertumbuhan sel Saccharomyces cerevisiae dalam emulsi akan melakukan kegiatan
untuk menghasilkan enzim. Enzim yang dihasilkan akan digunakan untuk mengubah glukosa
menjadi alkohol. Alkohol yang dihasilkan berperan untuk memecah emulsi santan, sehingga
menghasilkan minyak. Mekanisme kerjanya adalah dengan menghasilkan enzim yang dapat
memecah karbohidrat menjadi asam. Asam yang terbentuk akan mengkoagulasikan protein emulsi
santan. Selain itu, juga menghasilkan enzim proteolitik dimana enzim ini dapat menghidrolisis
protein yang menyelubungi globula lemak pada emulsi santan, sehingga minyak dapat terpisah dari
santan (Andaka & Arumsari, 2016).

Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa pengambilan minyak kelapa
menggunakan ragi roti (Saccharomyces cerevisiae) dapat dilakukan fermentasi 18 jam dengan
penambahan berat ragi roti sebesar 2 gram pada skim santan sebanyak 100 mL dengan diperoleh
minyak kelapa sebanyak 29,5 mL.

Daftar Rujukan

Andaka & Arumsari,2016. Pengambilan minyak kelapa dengan metode fermentasi menggunakan ragi
roti dengan metode penggunaan. Jurnal Teknik Kimia, 10(2), 65-70

Hamidi & Jahrizal. 2014. Analisis permintaan konsumen terhadap minyak goreng di kota Dumai
dengan metode penggunaan JOM FEKON, 1(2), 1-15.

Anda mungkin juga menyukai