S
USIA 23 TAHUN G1 P0 A0 DI PMB BD H TAHUN 2021
ROSYATI
19801038
ROSYATI
19801038
i
LEMBAR PERSETUJUAN
Telah siap diujikan dihadapan dewan penguji sebagai bagian persyaratan yang
diperlukan untuk memperoleh gelar Bidan (Bdn) pada Program Studi Profesi Bidan
STIKes Mitra RIA Husada Jakarta
Menyetujui
Pembimbing
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Tugas Akhir dengan Judul: Asuhan Kebidanan dengan Contuinity of care
pada Ny.S umur 23 tahun G1P0A0 hamil TM III,persalinan,BBL, dan nifas di BPM
Bd H tahun 2021
Penyusun : ROSYATI
NIM : 19801038
Dan telah diujikan dan disahkan pada hari senin,15/03/2021
Penguji Penguji
Mengetahui
Ketua Program Studi Profesi Bidan
STIKes MITRA RIA HUSADA
iii
HALAMAN PERNYATAAN
Demikian surat pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar tanpa paksaan dari
pihak manapun.
Rosyati
NIM : 19801038
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas semua berkat dan
RahmatNya sehingga dapat terselesaikannya Laporan Tugas Akhir yang berjudul
“Asuhan Kebidanan Contuinity of Care Pada NY S GI P0 A0 di PMB Bd H di Kp
Singkir Ds Singkir kec Cikalong Kab Tasikmalaya tahun 2021 ”, sebagai salah satu
syarat menyelesaikan pendidikan Profesi Kebidanan pada Program Studi profesi
Bidan di Stikes Mitra Ria Husada Jakarta tahun 2021.
Dalam hal ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak,oleh
karena itu maka pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada :
1. Dra. Sri Danti Anwar, MA. selaku Ketua STIKes Mitra RIA Husada, yang telah
memberikan kesempatan kepada mahasiswa profesi kebidanan di STIKes Mitra
RIA Husada Jakarta untuk menyusun Laporan Tugas Akhir ini.
2. Imelda Diana Marsilia, SKM, M.Keb selaku Waket I dan dosen pembimbing di
STIKes Mitra RIA Husada Jakarta yang telah mendukung dan membimbing serta
mengarahkan untuk terselesaikannya Laporan Tugas Akhir ini.
3. Ninin Nirawati,M.Ed.PA, M.Kes, selaku waket 2 STIKes Mitra RIA Husada
Jakarta yang telah memberikan kesempatan menyusun Laporan Tugas Akhir ini.
4. Yulita Nengsih,S.SiT, M.Kes selaku Kaprodi Profesi Bidan.
5. Sri Kubillawati,S.SiT,M.Kes selaku pembimbing yang telah membimbing
terselesaikannya LTA ini.
6. Teristimewa kepada orang tua saya, keluarga saya, dan saudara saudara saya yang
telah memberikan dukungan moril dan materil serta kasih sayang dan doa yang
tulus kepada penulis sehingga Laporan Tugas Akhir ini dapat terselesaikan dengan
baik
7. PMB Bd Halimah, yang telah memberikan tempat dan waktu untuk melakukan
penyusunan Laporan Tugas Akhir.
8. Ibu dan keluarga responden atas kerjasamanya yang baik.
v
9. Rekan seangkatan dan pihak-pihak yang terkait dan banyak membantu dalam ini.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan berkat atas segala amal
baik yang diberikan dan semoga Laporan Tugas Akhir ini berguna bagi semua pihak
yang dimanfaatkan. Akhir kata saya ucapkan terima kasih.
Penulis
vi
DAFTAR ISI
COVER
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. iii
HALAMAN PERNYATAAN ................................................................................ iv
KATA PENGANTAR ............................................................................................ v
DAFTAR ISI ........................................................................................................... vii
DAFTAR BAGAN ................................................................................................. ix
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah ................................................................................. 2
1.3 Tujuan Penyusunan LTA ......................................................................... 2
1.4 Manfaat .................................................................................................... 3
1.5 Ruang Lingkup ........................................................................................ 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................. 5
2.1 Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Kehamilan dengan Komplementer ... 5
2.2 Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Persalinan dengan Komplementer .... 17
2.3 Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir dengan
Komplementer ......................................................................................... 26
2.4 Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Nifas dengan Komplementer ............ 34
2.5 Konsep Dasar Manajemen Asuhan Kebidanan dengan Komplementer .. 41
BAB III TINJAUAN KASUS................................................................................. 46
3.1 Identifikasi Pasien .................................................................................... 46
3.2 Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil dengan Komplementer ................... 46
3.3 Asuhan Kebidanan Pada Persalinan dengan Komplementer ................... 51
3.4 Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir dengan Komplementer ......... 54
3.5 Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas dengan Komplementer .................... 56
vii
BAB IV PEMBAHASAN ....................................................................................... 59
4.1 Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan ....................................................... 59
4.2 Asuhan Kebidanan Pada Persalinan ........................................................ 62
4.3 Asuhan Kebidanan Pada BBL ................................................................. 64
4.4 Asuhan Kebidanan Pada Nifas ................................................................ 67
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................. 69
5.1 Kesimpulan .............................................................................................. 70
5.2 Saran ........................................................................................................ 70
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 71
LAMPIRAN
viii
DAFTAR BAGAN
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
1.4 Manfaat
1.4.1 Teoritis
Hasil laporan ini dapat digunakan untuk menambah wawasan
tentang asuhan kebidanan berkesinambungan pada ibu hamil, bersalin,
bayi baru lahir dan nifas
1.4.2 Praktis
A. Institusi
Hasil laporan ini dapat digunakan sebagai masukan dalam
melaksanakan dan mengimplementasikan teori asuhan kebidanan
berkesinambungan yang didapatkan dibangku kuliah.
B. Profesi
Hasil laporan ini dapat dimanfaatkan sebagai sumbangan teoritis
maupun aplikatip bagi profesi bidan dalam asuhan kebidanan
komprehensip pada ibu hamil,bersaliun,nifas,BBL dan keluarga
berencana.
C. Ibu Hamil
Agar ibu hamil dapat mengenali sedini mungkin tanda bahaya pada
masa hamil, besalin, nifas, bayi baru lahir, dan keluarga berencana
sehingga memungkinkan segera mencari pertolongan untuk
mendapatkan penanganan segera.
4
5
6
2. Perubahan Psikologis
Trimester III disebut periode penantian dengan penuh waspada
karena ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya.
Sejumlah ketakutan muncul seperti ibu merasa khawatir bayi yang
dilahirkannya tidak normal, takut akan rasa sakit dan bahaya fisik
yang timbul sewaktu melahirkan. Rasa tidak nyaman timbul
7
Pada waktu bayi baru lahir, bayi belum mampu mengatur tetap
suhu badannya, dan membutuhkan pengaturan dari luar untuk
membuatnya tetap hangat. Bayi baru lahir harus dibungkus hangat7.
D. Pemberian Injeksi Vitamin K
Pemberian vitamin K dapat menurunkan insiden kejadian
perdarahan akibat defisiensi vitamin K1 (PDVK) yang dapat
menyebabkan kematian neonatus. Dosis pemberian vit 0,5-1 mg
secara IM7.
E. Pemberian Salep Mata
Pemberian antibiotik profilaksis pada mata dapat mencegah
terjadinya konjungtivitis17.
Konjungtivitis pada bayi baru lahir sering terjadi terutama pada
bayi dengan ibu yang menderita penyakit menular seksual.
Konjungtivitis ini muncul pada 2 minggu pertama setelah kelahiran.
Profilaksis mata yang sering digunakan yaitu tetes mata silver nitrat
1%, salep mata eritromisin, dan salep mata tetrasiklin.
F. Injeksi Hepatitis-0
Imunisasi Hepatitis B pertama diberikan 1-2 jam setelah
pemberian Vitamin K1 secara intramuskular. Imunisasi Hepatitis B
bermanfaat untuk mencegah infeksi Hepatitis B terhadap bayi,
terutama jalur penularan ibu-bayi18.
2.3.3 Keadaan Bayi Baru Lahir Normal
Bayi baru lahir dikatakan normal apabila;18
A. Frekuensi napas 40-60 kali per menit
B. Frekuensi denyut jantung 120-160 kali per menit
C. Suhu badan bayi 36,5 – 37,5oC
D. Berat badan bayi 2500-4000 gram
E. Umur kehamilan 37 – 40 mg
F. Gerakan aktif dan warna kulit kemerahan
G. Panjang lahir 48-52 cm
H. Kepala normal 33-37 cm
29
Pijat bayi merupakan salah satu cara berkomunikasi antara orang tua dan
Si Kecil. Jika dilakukan dengan benar, beberapa manfaat pijat bayi
berikut ini dapat diperoleh Si Kecil:
I Membuat bayi merasa lebih tenang dan nyaman
Pijatan pada bayi dapat merangsang sistem saraf pusat. Sentuhan
fisik pada bayi akan mengirim sinyal ke otaknya untuk memproduksi
lebih banyak endorfin dan serotonin, yaitu hormon yang dapat
membuat perasaan lebih bahagia dan nyaman.
Kedua hormon ini juga bermanfaat dalam membantu mengurangi
nyeri yang dirasakan bayi.
II Melancarkan pencernaan
Pijat bayi bisa membuat sistem pencernaannya menjadi lebih
nyaman dan bergerak lebih lancar. Ketika bayi rewel karena gangguan
pencernaan, seperti perut kembung, sembelit, atau mengalami kolik,
ia akan merasa lebih nyaman setelah mendapatkan pijatan.
III Membuat tidur lebih nyenyak
Penelitian menunjukkan bahwa pijatan pada bayi dapat membuat
siklus tidurnya lebih teratur. Ini artinya bayi akan tidur lebih banyak
di malam hari dan lebih aktif di siang hari.
Bayi yang rutin dipijat diketahui memiliki kadar melatonin yang lebih
tinggi. Secara alami, tubuh akan memproduksi hormon melatonin
ketika hari mulai gelap. Melatonin inilah yang membuat tubuh
mengantuk. Semakin nyenyak tidur di malam hari, semakin banyak
melatonin yang dilepaskan.
Selain itu, pijat bayi juga bermanfaat membuat tubuh bayi rileks,
sehingga ia lebih mudah tidur nyenyak.
IV Mengurangi kadar bilirubin
Beberapa hari setelah lahir, bayi bisa menjadi kuning.
Berubahnya warna kulit bayi menjadi kuning ini bisa disebabkan oleh
meningkatnya kadar bilirubin.
32
• Letakkan ibu jari di perut bayi, lalu usap searah dengan jarum jam.
• Pijat kepala dan wajah bayil searah jarum jam.
• Tengkurapkan bayil, lalu usap dan berikan pijatan lembut dari leher
sampai ke bokongnya.
Selama sesi pijat, kita bisa bersenandung, membacakan cerita,
atau mengajaknya mengobrol. Sentuh bayi dengan lembut dan hindari
gerakan menekan atau menggelitik karena akan membuatnya tidak
nyaman.
Perhatikan bagaimana respons bayi. Jika ia menggoyang-
goyangkan lengannya dan tampak senang, artinya ia menikmati
pijatan yang Anda berikan. Namun jika bayi tampak gelisah atau
bahkan menangis, hentikan pijatan dan coba lagi di lain waktu.
Serosa 7-14 hari Kekuningan atau Lebih sedikit darah dan lebih
kecokelatan banyak serum, juga terdiri dari
leukosit dan robekan laserasi
plasenta
35
jadwal yang dianjurkan, yaitu pada enam jam sampai dengan tiga hari
pasca persalinan, pada hari ke empat sampai dengan hari ke-28 pasca
persalinan, dan pada hari ke-29 sampai dengan hari ke-42 pasca
persalinan. Masa nifas dimulai dari enam jam sampai dengan 42 hari
pasca persalinan 8 Jenis pelayanan kesehatan ibu nifas yang diberikan
terdiri dari14:
A. Pemeriksaan tanda vital (tekanan darah, nadi, nafas, dan suhu);
B. Pemeriksaan tinggi puncak rahim (fundus uteri);
C. Pemeriksaan lokhia dan cairan per vaginam lain;
D. Pemeriksaan payudara dan pemberian anjuran ASI eksklusif;
E. Pemberian komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) kesehatan ibu
nifas dan bayi baru lahir, termasuk keluarga berencana;
Pada kasus Ny. S ini, untuk merangsang ASI lebih banyak lagi, maka
diberikan asuhan komplementer dengan pijat oksitosin.Pijat oksitosin ini
dilakukan untuk merangsang oksitosin atau reflek letdown.Dengan
dilakukannya pemijatan ini,ibu akan merasa rileks,kelelahan setelah
,melahirkan akan hilang,sehingga dengan begitu hormone oksitosin
keluar dan ASI pun cepat keluar11. Selain itu untuk memberikan
kenyamanan pada ibu,mengurangi bengkak,mengurangi terjadinya
sumbatan ASI,merangsang pelepasan hormone
oksitosin,mempertahankan produksi ASI saat ibu atau bayi sakit19.
Data Susenas 2010 menunjukkan bahwa baru 33.6% bayi di
Indonesia yang mendapat ASI eklusif , artinya masih ada sekitar 2/3
bayi di Indonesia yang kurang mendapatkan ASI. Pemberian ASI
merupakan salah satu pilar yang penting untuk kesehatan bayi karena
ASI merupakan nutrisi yang paling tepat untuk bayi baru lahir sampai
minimal bayi berusia 6 bulan. Kabupaten Klaten berhasil meraih angka
kecukupan ASI Ekslusif tertinggi se-Indonesia. Hal ini merupakan salah
satu bukti nyata komitmen pemerintah daerah yang kuat untuk
mensukseskan program ASI eklusif. Penelitian ini merupakan jenis
penelitian quasi eksperimen dengan rancangan pre and post test dengan
37
Asuhan kebidanan adalah bantuan yang diberikan oleh bidan kepada klien
yang pelaksanaanya dilakukan dengan cara bertahap dan sistematis melalui
suatu proses yang disebut manajemen kebidanan.
2.5.1 Pengertian Manajemen Asuhan Kebidanan
Manajemen Asuhan Kebidanan adalah pendekatan dan kerangka
pikir yang digunakan oleh bidan dalam menerapkan metode pemecahan
masalah secara sistematis mulai dari pengumpulan data, analisa data,
diagnosa kebidanan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Jumlah
protein dalam urine sering digunakan sebagai indeks keparahan pre-
eklampsia. Peningkatan proteinurine yang signifikan disertai dengan
berkurangnya haluaran urine mengindikasi adanya kerusakan ginjal16.
Berdasarkan Manajemen Varney standar asuhan kebidanan terbagi
menjadi 7 langkah yaitu8 :
A. Langkah I : Pengumpulan Data Dasar
Dilakukan pengumpulan data dasar untuk mengumpulkan semua
data yang diperlukan guna mengevaluasi keadaan klien secara
lengkap. Data terdiri atas data subjektif dan data objektif. Data
subjektif dapat diperoleh melalui anamnesa langsung, maupun
meninjau catatan dokumentasi asuhan sebelumnya, dan data objektif
didapatkan dari pemeriksaan langsung pada pasien. Pada langkah
pertama ini dikumpulkan semua informasi yang akurat dari semua
sumber yang berkaitan dengan kondisi klien.
B. Langkah II : Interprestasi Data Dasar
Data dasar yang sudah dikumpulkan diinterpretasikan sehingga
ditemukan diagnosis yang sfesifik (sesuai dengan “nomenklatur
standar diagnosa”) dan atau masalah yang menyertai. Dapat juga
dirumuskan kebutuhan klien berdasarkan interpretasi yang benar atas
data-data yang telah dikumpulkan. Masalah dan diagnosis keduanya
digunakan karena beberapa masalah tidak dapat diselesaiakan seperti
diagnosis, tetapi membutuhkan penanganan yang dituangkan ke
dalam sebuah rencana asuhan terhadap klien. Masalah sering
42
46
47
Pola nutrisi ibu makan 3 x sehari satu porsi penuh berupa nasi, sayur,
buah, lauk dan mengkonsumsi air putih > 5 gelas perhari di selingi
dengan susu. Pola Eliminasi BAB dan BAK Pola BAB ibu 1 kali dalam
1 hari dan BAK > 5 kali sehari . Dan tidak ada keluhan Pola aktivitas
Setiap pagi dari jam 08.00-12.00 melakukan pekerjaan rumah seperti
menyapu, memasak, mencuci, dan pekerjaan-pekerjaan berat di bantu
suami. Tidur siang 30mnt-1 jam, tidur malam 7-8 jam setiap harinya.
Pola seksualitas jarang dilakukan, terakhir hubungan 1 minggu yang lalu
dan tidak ada keluhan. Personal Hygiene Ibu mandi 2 kali/hari, selalu
membersihkan alat kelamin setiap mandi, BAK dan BAB, ibu mengganti
pakaian dalam setelah mandi dan jika terasa lembab, jenis pakaian dalam
yang digunakan adalah bahan yang dapat menyerap keringat.Riwayat
imunisasi ibu :Imunisasi TT pertama pada saat SD, TT kedua adalah SD,
TT ketiga yaitu TT catin dan TT keempat pada saat usia kehamilan 13
minggu .Riwayat Kehamilan, Persalinan dan nifas yang lalu Ibu
mengatakan bahwa kehamilan ini adalah kehamilan anak pertama dengan
suami dari pernikahannya yang ke 2. Riwayat Kontrasepsi yang
digunakan Ibu belum pernah menggunakan alat kontrasepsi. Riwayat
Kesehatan :Ibu tidak memiliki dan tidak sedang menderita penyakit
berat,penyakit sistemik atau penyakit keturunan,ibu juga tidak memiliki
keturunan kembar.Ibu tidak memiliki Riwayat penyakit alergi makanan
maupun alergi obat.Pola kebiasaan: Ibu tidak merokok tetapi ibu adalah
perokok pasif, Suami mempunyai kebiasaan merokok + 1 putung rokok
/1 hari di luar ruangan. Tidak ada kebiasaan minum jamu-jamuan,
minum-minuman keras. Tidak ada makanan/minuman pantang. Tidak
ada perubahan pola makan/minum.
Riwayat Psikologi Spiritual Kehamilan saat ini diinginkan oleh ibu.
Ibu sangat menunggu nunggu kelahirannya,karena tetangganya yang usia
kehamilannya sama, sudah melahirkan dan ibu jadi merasa khawatir
.Pengetahuan ibu mengenai tanda-tanda bahaya kehamilan masih kurang.
Ibu mengetahui kondisinya saat ini. Ibu sangat menerima dan sangat
48
kuat, tonus otot baik. Hasil pemeriksaan skore APGAR 8/9, berat badan
2800 gram, panjang badan 49 cm, lingkar kepala 32 cm, lingkar dada 33
cm, lingkar lengan atas 11 cm, warna kulit kemerahan, mata tidak
strabismus, tidak ada retraksi dada, jenis kelamin perempuan, reflek
moro baik, reflek rooting baik, reflek sucking baik. Bayi BAB pukul
06.30 WIB.
Analisa data yaitu Neonatus cukup bulan sesuai masa kehamilan usia 1
jam. Penatalaksanaan pada kasus ini yaitu melakukan manajemen
perawatan bayi baru lahir dengan menghangatkan bayi,menjaga bayi
tetap hangat,memasang lampu sorot, melakukan isap lendir,
mengeringkan bayi, dan mengganti kain kering. Melakukan tindakan
profilaksis yaitu memberikan injeksi Vitamin K, salep mata, dan
memberikan imunisasi Hepatitis B (HB)-0 1 jam.
3.4.2 Asuhan BBL ke I usia 6 Jam
Pada tanggal 14/02/2021 pukul 10.15 WIB
Ibu mengatakan bayinya sudah menyusu dengan kuat.
Penulis melakukan pemeriksaan bahwa keadaan umum bayi baik, tanda-
tanda vital denyut nadi 130 x/menit, suhu 36 ºC, respirasi 42 x/menit, refleks
menghisap dan menelan baik, gerakan aktif, tali pusat tidak ada perdarahan,
warna kulit kemerahan, berat badan 2800 gram, panjang badan bayi 49 cm.
Pada pemeriksaan eliminasinya BAB 2x, warna kehitaman, bau khas. miksi
2x, warna kuning jernih.
Ditegakan diagnosa bahwa Neonatus Cukup Bulan Sesuai Masa
Kehamilan usia 6 jam.
Asuhan kebidanan yang diberikan seperti: Memberitahukan hasil
pemeriksaan kepada ibu bahwa keadaan bayi baik, ibu mengerti.
Memandikan bayi setelah 6 jam, bayi akan dimandikan pukul 06.00 wib.
Mengingatkan ibu agar tetap menjaga kehangatan bayi, ibu mengerti.
Menjelaskan pada ibu tentang perawatan tali pusat, ibu mengerti.
Mengingatkan kembali tanda-tanda bahaya bayi baru lahir, Ibu mengerti
dan akan mewaspadainya. Mengingatkan kembali tentang ASI Ekslusif
55
perawatan luka yang benar. Memberi ibu KIE personal higiene untuk
menjaga kebersihan bagian kemaluan ibu dengan selalu membersihkan
dengan sabun dan air mengalir setelah BAB/BAK/mandi dan
mengeringkan dengan tissu atau kain kering bersih, serta mengganti
pembalut tiap 3-4 jam sekali atau jika dirasa tidak nyaman, Evaluasi: Ibu
mengerti dan bersedia melakukannya Menganjurkan ibu untuk makan-
makanan yang banyak mengandung protein seperti tahu, telur, tempe,
sayuran hijau dan minum air minimal 8 gelas/hari. Evaluasi: ibu mengerti
Mengajarkan pada ibu teknik menyusui yang benar,Evaluasi: ibu bisa
mempraktikan dengan pelan-pelan Menjelaskan KIE ASI ekslusif agar
ibu memberikan ASI kepada bayinya sesering mungkin, minimal 2 jam
sekali, dan tidak memberikan makanan atau minuman apapun kepada
bayi selama 6 bulan Evaluasi: ibu bersedia memberika ASI eksklusif
Mengajarkan pada ibu cara mengecek kontraksi Evaluasi: ibu bisa
mengecek kontraksi Memberitahu ibu tanda-tanda bahaya ibu nifas
antara lain bengkak pada kaki tangan dan wajah, demam tinggi,
perdarahan dari jalan lahir, pandangan kabur. Evaluasi: ibu bisa
menyebutkan tanda-tanda bahaya nifas Menganjurkan ibu untuk kontrol
nifas 5 hari lagi atau jika ada keluhan Evaluasi: ibu mengerti kapan harus
kembali.
3.5.2. Asuhan Nifas Ke II, Hari Ke 6 PP, Tanggal 20/02/2021 Jam 13.00 WIB
Pemeriksaan Ny S dilakukan pada tanggal 20/02/2021 jam 13.00WIB di
rumahnya untuk kontrol nifas. Hasil pemeriksaan Keadaan umum baik,
kesadaran compos mentis, tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 80 x/menit,
respirasi 22 x/menit, suhu 36,80C. payudara membesar simetris, ASI
lancar; abdomen TFU pertengahan pusat dengan simpisis, kontraksi
keras; vulva pengeluaran lokea sanguilenta, jahitan rapi dan sudah mulai
kering, tidak ada tanda-tanda infeksi.
Analisa data dari kasus ini adalah PI A0 Nifas 6 hari . Penatalaksanaan
pada kasus ini adalah Memberitahu ibu untuk makan-makanan bergizi
dan memperbanyak minum air putih, memotivasi ibu terus memberikan
58
Pada bab ini penulis membahas kesesuaian antara tinjauan teori dalam bab
2 dengan tinjauan kasus dalam bab 3. Pembahasan ini bertujuan untuk
merumuskan kesenjangan-kesenjangan antara teori dengan kasus nyata pada
asuhan kebidanan secara continuity of care pada Ny. S usia 23 tahun GI P0A0
selama kehamilan trimester III, persalinan, masa nifas, BBL di PMB Bdn H
dengan menggunakan standar asuhan kebidanan yang terdiri dari pengkajian
data, perumusan diagnosa, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dilanjutkan
dengan SOAP perkembangan. Berdasarkan kasus Ny.S, terdapat beberapa
kesamaan dan kesenjangan antara teori dan praktik, diantaranya sebagai
berikut:
59
60
Tekanan darah ibu hamil harus dalam batas normal (antara 110/60
mmHg sampai 120/60 mmHg) apabila terjadi kenaikan tekanan darah
(hipertensi) atau penurunan tekanan darah (hipotensi), hal tersebut perlu
diwaspadai karena dapat berdampak buruk bagi ibu dan janin apabila tidak
ditangani secara dini17 .Setiap kali periksa kehamilan tekanan darah Ny. A
adalah 110/80 mmhg hingga 120/70 mmhg, tekanan darah dalam batas normal.
tidak ada kesenjangan dengan teori.
Pada saat pengkajian ditemukan Ny. S Selama hamil tidur siang ± 1-2 jam
dan tidur malam ± 7-9 jam sehari. Sedangkan menurut teori Ibu hamil tidur
malam kurang lebih sekitar 8 jam setiap istirahat dan tidur siang kurang lebih 1
jam17.Berarti tidak ada kesenjangan antara teori dengan kasus nyata.
Pada kunjungan ANC Standart Pelayanan Antenatal hanya dilakukan 10 T
yaitu timbang berat badan,ukur tinggi badan,ukur lila, ukur tekanan darah, ukur
tinggi fundus, pemberian tablet zat besi, pemberian tablet FE, pemberian
imunisasi TT,penentuan presentasi janin dan DJJ,tes laboratorium dan temu
wicara, Standart pelayanan Antenatal meliputi 10T19,jadi sudah sesuai dengan
teori.Meskipun pelayanan tersebut tidak diberikan setiap kali
pemeriksaan,karena tindakan tersebut disesuaikan dengan situasi dan
kondisi.Seperti pemberian TT,karena status imunisasinya sudah 4T,maka pada
kehamilan ini tidak diberikan.Pemeriksaan lab juga hanya dilaksanakan pada
pemeriksaan TM III.
Berdasarkan data objektif didapatkan pemeriksaan USG bahwa letak
plasenta berada di fundus uteri. Dan pada usia kehamilan 34 minggu plasenta
dalam posisi normal.Apabila setelah usia kehamilan di atas 34 minggu, plasenta
masih berada di sekitar ostium uteri internum, maka dugaan plasenta previa
menjadi jelas, sehingga perlu dilakukan observasi dan konseling untuk
menghadapi kemungkinan keadaan darurat7. Plasenta yang berdekatan dengan
ostium uteri internum tetapi tidak menutupinya pada trimester kedua atau awal
trimester ketiga kemungkinan kecil akan menetap sebagai plasenta previa saat
aterm9.
61
pemeriksaan dalam pada pukul 02.30 WIB dengan hasil dinding vagina licin,
serviks tidak teraba, pembukaan 10 cm, selaput ketuban pecah, presentasi
kepala, selaput ketuban positif, air ketuban jernih. Ada tekanan pada anus, vulva
membuka dan perineum menonjol. Pada kala pengeluaran janin, his
terkoordinasi, kuat, cepat, dan lebih lama, kira-kira 2–3 menit sekali. Kepala
janin telah turun dan masuk ke ruang panggul sehingga terjadilah tekanan pada
otot-otot panggul yang melalui lengkung refleks yang menimbulkan rasa
mengedan15. Oleh karena tekanan pada rektum, ibu merasa seperti mau buang
air besar, dengan tanda anus terbuka. Pada waktu his, kepala janin mulai
kelihatan, vulva membuka, dan perineum meregang. Kala II pada primi
berlangsung 1½-2 jam, dan pada multi ½ -1jam17. Berdasarkan hasil pengkajian
yang telah dilakukan pada Ny. S tidak terdapat kesenjangan dengan teori karena
kala II berlangsung selama 1 jam 45 menit.
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa Ny S dalam persalinan kala II.
Kala II persalinan dimulai ketika pembukaan serviks sudah lengkap (10 cm)
dan berakhir dengan lahirnya bayi12. Pada kasus Ny S kala II berlangsung
selama 1 jam 45 menit dan pada pukul 04.15 WIB bayi lahir spontan menangis
kuat jenis kelamin perempuan. Fase aktif akselerasi dari pembukaan 3–4 cm,
dicapai dalam 2 jam. Fase aktif dilatasi maksimal dari pembukaan 4–9 cm,
dicapai dalam 2 jam. Fase aktif deselerasi dari pembukaan 9–10 cm selama 2
jam. Kemajuan pembukaan 1 cm per jam untuk primipara dan 2 cm per jam
untuk multipara. Ada kesenjangan mengenai lama kala I. Fase aktif deselerasi
berjalan terlalu cepat. Fase aktif dilatasi maksimal sampai deselerasi dari
pembukaan 4– 10 cm selama 5 jam. Ibu tidur miring kiri dan menarik nafas
panjang saat ada kontraksi15.
Dari data objektif didapatkan data yaitu tali pusat memanjang dan terdapat
semburan darah.Tanda-tanda pelepasan plasenta yaitu tetesan atau pancaran
kecil darah yang mendadak, pemanjangan tali pusat yang terlihat pada introitus
vagina, perubahan bentuk uterus dari diskoid ke bentuk globuler sewaktu uterus
berkontraksi dengan sendirinya, dan perubahan posisi uterus8. Pada pukul 04.25
WIB plasenta lahir lengkap, kala III berlangsung selama 10 menit.
64
hangat dan mendapat ASI eksklusif, menjaga kontak kulit antara ibu dan bayi,
menutupi kepala bayi dengan topi yang hangat, memberikan pendidikan
kesehatan pada ibu dan atau keluarga terkait dengan permasalahan bayi yang
dialami serta melakukan rujukan sesuai pedoman MTBS jika ada kelainan7.
Ibu dapat melakukan anjuran yang diberikan, keadaan bayi sehat. Ini
menunjukkan terdapat kesesuaian antara teori dan kasus nyata.
Bayi juga dapat obat-obat profilaksis seperti inj vit K,salp mata,dan suntik
HB O. hal tersebut sesuai dengan teori bahwa bayi baru lahir diberikan Vitamin
K untuk mencegah perdarahan di otak dan memberikan suntukan HB0 dengan
dosis 0,5 cc diberikan 1 jam setelah pemberian vitamin K18.
Pada kunjungan ke I,6 jam setelah lahir Ibu mengatakan bayinya sudah
menyusu dengan kuat.Penulis melakukan pemeriksaan bahwa keadaan umum
bayi baik, tanda-tanda vital : denyut nadi 130 x/menit, suhu 36 ºC, respirasi 42
x/menit, refleks menghisap dan menelan baik, gerakan aktif, tali pusat tidak
ada perdarahan, warna kulit kemerahan, berat badan 2800 gram, panjang badan
bayi 49 cm. Pada pemeriksaan eliminasinya BAB 2x, warna kehitaman, bau
khas. miksi 2x, warna kuning jernih.Hal ini sesuai dengan teori 19Jadi,pada bayi
S ini tidak ada kesenjangan
Pada kunjungan II (6 hari) bayi Ny. S terlihat sehat, bayi tidur pulas,
menangis saat lapar, BAK dan BAB, bayi minum ASI setiap 2 jam. Pemenuhan
nutrisi bertujuan untuk mengkaji kecukupan nutrisi bayi. Rentang frekuensi
menyusui yang optimal adalah antara 8-12 kali setiap hari19. Berarti dari data
diatas tidak ada kesenjangan nutrisi antara teori dan kasus nyata.
Pada saat pemeriksaan BBL hari ke 6 ini penulis memberikan asuhan
komplementer dengan pijat bayi,bayi kelihatan nyaman dan tenang,dan
menyusu kuat. Sesuai dengan teori Roesli 2021 bahwa pijat bayi adalah
pemijatan yang dilakukan lebih mendekati usapan-usapan halus atau ransangan
raba (taktil) yang dilakukan dipermukaan kulit, manipulasi terhadap jaringan
atau organ tubuh bertujuan untuk menghasilkan efek terhadap syaraf otot,dan
system pernafasan serta memperlancar sirkulasi darah.Dan ini bisa membuat
bayi tenang,serta membuat bayi meningkatkan nafsu makan dengan menyusu
66
lebih sering. Jadi tidak terdapat kesenjangan dan Hasil dari penelitian yang
dilakukan selama 1 bulan sebagian besar bayi yang pertamakali melakukan
pemijatan berumur 5 bulan dan didominasi oleh jenis kelamin perempuan serta
anak pertama dan kedua. Diketahui tumbuh kembang sebelum dipijat yang
mengalami suspect sebanyak 8 bayi dari 34 bayi (23,5%), setelah dipijat
menjadi 31 bayi yang normal (91,2%) dengan p value 0,025 < ? (0,05). Pijat
bayi memberikan pengaruh yang signifikan terhadap tumbuh kembang bayi
sebelum dan sesudah treatment di Desa Margodadi Kecamatan Seyegan
Kabupaten Sleman Tahun 2015.
Pada kunjungan neonatus pada hari ke 14. Kebijakan kunjungan neonatus
I dilakukan pada kurun waktu 6-48 jam setelah lahir, kunjungan neonatus II
dilakukan pada kurun waktu 3-7 hari setelah lahir, dan kunjungan neonatus III
dilakukan pada kurun waktu 8-28 hari setelah lahir19. Dapat disimpulkan bahwa
tidak terjadi kesenjangan antara kasus nyata dengan teori.
Pada saat kunjungan neonatus III ini bayi Ny. S dalam keadan sehat, bayi
tidur pulas, tali pusat sudah kering, bayi menyusu kuat dan menangis saat lapar,
BAK dan BAB, bayi minum ASI setiap 2 jam. BB bayi mengalami kenaikan
yaitu 3200 gram. Saat lahir rata-rata berat badan bayi di Indonesia sekitar 3.000
gram. Setelah lahir, berat badan akan menurun karena bayi kekurangan cairan
tubuh melalui defekasi, berkemih, proses pernapasan, dan melalui kulit serta
jumlah asupan cairan yang sedikit. Setelah 10-14 hari pertama kelahiran bayi,
berat badan akan meningkat kembali pada bulan-bulan berikutnya18.
Pertumbuhan berat badan bayi yang cepat terjadi sampai 2 tahun,
kemudian secara bertahap menjadi konstan.Pertumbuhan berat badan bayi laki-
laki relative berbeda17.
kolostrum berlangsung sekitar 2-3 hari dan diikuti ASI yang mulai berwarna
putih17. Kolostrum juga banyak mengandung antibody dan anti infeksi serta
dapat menumbuh kembangkan flora dalam usus bayi, untuk siap menerima
ASI16. Masa laktasi mempunyai tujuan meningkatkan pemberian ASI eksklusif
dan meneruskan sampai anak umur 2 tahun18. Segera setelah plasenta lahir TFU
2 jari dibawah pusat. Pengeluaran lochea rubra sampai hari ke-3 yang berwarna
merah14. Berdasarkan hasil pengkajian yang telah dilakukan pada Ny. S tidak
terjadi kesenjangan dengan teori.
Penatalaksanaan yang diberikan pada Ny S adalah mengajarkan ibu cara
mengecek kontraksi, mengajarkan pada ibu cara perawatan luka yang benar,
KIE personal hygiene, mengajarkan pada ibu teknik menyusui yang benar,
memotivasi ibu untuk segera memasang IUD, dan memberitahu ibu tanda
bahaya masa nifas seperti keluar darah yang banyak dari kemaluan, pandangan
kabur, sakit kepala yang hebat, demam tinggi serta bengkak pada kaki tangan
dan wajah.
Pada kunjungan nifas ke II (hari ke-6 post partum), didapatkan
pemeriksaan payudara bersih, tidak ada nyeri tekan, TFU pertengahan antara
symfisis dan pusat, terdapat luka jahitan yang kering, ASI lancar, lochea
sanguilenta,berwarna merah kecoklatan. Satu minggu post partum TFU
pertengahan pusat- symfisis sedangkan lochea sanguilenta keluar hari ke 4
sampai hari ke 7 berwarna merah kecoklatan12. Berdasarkan hasil pengkajian
yang telah dilakukan pada Ny. S tidak terjadi kesenjangan dengan teori tersebut.
Asuhan kebidanan komplementer yang diberikan adalah asuhan pijat oksitocin.
ibu kelihatan nyaman dan ASI lebih banyak keluar,hal ini sesuai dengan teori
yang dilakukan oleh Ummah pada tahun 2014 bahwa pijat oksitocin ini bisa
meningkatkan hormone oksitocin yang dapat menenangkan ibu,sehingga ASI
pun otomatis keluar.Jadi tidak ada kesenjangan dengan teori. Hasil penelitian
menunjukkan semua bayi dilahirkan secara normal dengan berat badan bayi rata
rata adalah 3070 grm , rata rata frekwensi BAK 5 kali pada hari pertama,,rata
rata frekwensi menyusu bayi pada 24 jam pertama 8 kali, dan lama bayi
68
menyusu 2.17 jam pada hari pertama.Semua indicator diatas meningkat baik
pada hari ke 7 dan 14.
Pada kunjungan nifas ke III (hari ke 14 post partum), didapatkan
pemeriksaan payudara bersih, tidak ada nyeri tekan, TFU tidak teraba, terdapat
luka jahitan yang sudah kering, ASI lancar, perdarahan pervaginam berwarna
putih/lochea alba. 6 minggu post partum TFU sebesar normal sedangkan lochea
alba keluar setelah hari ke 14 berwarna merah putih16. Berdasarkan hasil
pengkajian yang telah dilakukan pada Ny. S tidak terjadi kesenjangan dengan
teori.
Asuhan kebidanan pada ibu nifas disesuaikan dengan rencana asuhan yang
telah disusun dan dilakukan secara komprehensif, efektif, efisien dan aman
berdasarkan evidence based kepada ibu dan atau keluarga dalam bentuk upaya
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Pelaksanaan asuhan kebidanan
pada masa nifas, adalah: Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital, tinggi
fundus uteri, lokhea dan cairan pervaginam lainnya serta payudara, memberikan
KIE mengenai kebutuhan nutrisi, eliminasi, kebersihan diri, istirahat, mobilisasi
dini dan aktivitas, seksual, senam nifas, ASI eksklusif, cara menyusui yang
benar, perawatan payudara dan keluarga berencana, memberikan pelayanan
keluarga berencana pasca persalinan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Manajemen kebidanan pada pasien dengan pertolongan persalinan normal
diamati sejak pasien memeriksakan kehamilan, persalinan, sampai dengan
nifas dua minggu di PMB Bdn H yang beralamat di kp Singkir 01/02 desa
Singkir kec Cikalong dan di rumah Ny.S dari tanggal 1 Pebruari 2021 s/d 28
Pebruari 2021 .Adapun kesimpulan yang dapat di ambil dari studi kasus ini
adalah:
1. Pada saat kehamilan, telah dilakukan asuhan kehamilan pada Ny. S
pemeriksaan kehamilan sebanyak 7 kali dan tidak ditemukan adanya
penyulit ataupun masalah, baik pada ibu maupun janin yang
memerlukan perawatan dan pengawasan khusus. Penulis berhasil
membangun hubungan saling percaya dengan ibu dan keluarga
sehingga pengawasan kehamilan mudah dilakukan. Dan asuhan
komplementer yang diberikan pada Ny.S ini adalah dengan senam
hamil pada TM III, seperti salah satunya senam kupu-kupu.
2. Pada proses persalinan tanggal 14 Pebruari 2021 Pukul 04.15 WIB Ny.
S partus spontan berlangsung normal. Ibu dan bayi dalam keadaan
normal tidak ditemukan diagnosa atau masalah potensial karena tidak
ditemukan adanya tanda-tanda bahaya atau komplikasi pada saat
persalinan. Dan asuhan komplementer yang diberikan adalah pijat
akupresure
3. Asuhan bayi baru lahir Ny. S, telah dilakukan sejak lahir, 1 jam, 6 hari,
dan 2 minggu. Bayi Perempuan yang saat lahir langsung bernafas dan
menangis ini telah dilakukan asuhan sesuai standar yang berlaku dan
selama melakukan kunjungan dilakukan pengawasan terhadap
perkembangan bayi, diberikan asuhan sesuai dengan kebutuhan bayi.
Dan asuhan komplementer yang diberikan pada BBL Ny. S adalah
dengan memberikan pijat bayi.
69
70
5.2 Saran
1. Bagi mahasiswa diharapkan lebih dalam mengkaji setiap kasus yang terjadi
pada ibu hamil agar mengetahui dampak dan risiko ke depannya pada ibu
yang dapat terjadi saat kehamilan, persalinan, dan nifas serta dampak yang
terjadi pada bayi. Dan diharapkan dapat meningkatkan pendampingan
dalam memberikan asuhan kebidanan berkesinambungan untuk tugas akhir
ini, sehingga untuk ke depannya pasien dapat terlayani secara
berkesinambungan dan cakupan pelayanan KIA dan KB di fasilitas
kesehatan meningkat.
2. Bagi bidan pelaksana agar meningkatkan kualitas pelayanan yang
komprehensif dan melakukan pemantauan antenatal care yang ketat
terutama pada ibu hamil dengan resiko tinggi, sehingga ibu hamil lebih siap
dalam menjalani kehamilan dan menghadapi persalinan.
3. Bagi ibu hamil agar lebih memperhatikan kesehatan dirinya sendiri dan
segera memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan jika ada masalah dengan
kesehatannya.
4. Bagi institusi akan lebih baik jika teori asuhan komplementer ini dipelajari
lebih dalam lagi sebelum menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini sehingga
setiap asuhan, penulis dapat mendampingi dan mengkaji lebih dalam setiap
masalah yang muncul dari hasil pemeriksaan sehingga dapat memberikan
asuhan yang sesuai dengan kondisi masalah ibu hamil.
5. Bagi PMB dibuatkan bender atau spanduk yang menjelaskan tentang
pelayanan kebidanan komplementer yang bisa dilaksanakan di PMB bd
H,sehingga bisa lebih menarik minat pasien untuk datang.
DAFTAR PUSTAKA
1. Badan Pusat Statistik (BPS). 2012. Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia
(SDKI). Jakarta: BPS
2. Survey penduduk antar sensus,sufas 2015.
3. Hasil Riset Kesehatan Dasar, Rikesdas 2018.
4. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa barat,laporan bulanan KIA tahun 2020
5. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa barat,laporan bulanan KIA tahun 2020
6. Departemen Kesehatan Republik Indonesia,2015
7. Saifuddin, B.A. 2009. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal
8. dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
9. Varney, H.,Kriebs, J.M., Carolyn, L.G. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan
Volume 1. Jakarta:EGC.
10. Kementrian Kesehatan RI 2020.Buku KIA Jakarta,kemenkes dan JICA,1997
cetakan tahun 2020
11. Kusmiyati, Yuni., Heni Puji W. 2015. Asuhan Ibu Hamil.
Yogyakarta:Fitramaya
12. Widyasih, Hesty., Suherni, Anita Rahmawati. 2013. Perawatan Masa Nifas
Yogyakarta:Fitramaya.
13. Winknjosastro H, Saifuddin AB. 2007. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo
14. Rochjati, P. 2011. Skrining Antenatal pada Ibu Hamil. Edisi 2. Surabaya: Pusat
Penerbitan dan Percetakan Unair (AUP).
15. Marmi. 2012. Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas. Yogyakarta:Pustaka
Pelajar
16. Mangkuji, B. 2012. Asuhan Kebidanan 7 Langkah SOAP. Jakarta:Erlangga
17. Manuaba Ida Bagus Gde. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan
Keluarga Berencana. Jakarta:EGC.
18. Prawiroharjo, Sarwono. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta:Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.
71
72
Kepada Yth,
Kepala PMD Bd. Halimah
Di Kp. Singkir Desa Singkir Kec.Cikalong Kab.Tasikmalaya Jawa Barat
Dengan Hormat,
Bersama ini kami sampaikan bahwa mahasiswi tersebut dibawah ini :
Nama : Rosyati
NIM : 19801038
Adalah benar Mahasiswi Program Studi Profesi Bidan Semester III (Tiga) TA.
2020/2021 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mitra RIA Husada Jakarta, yang
bermaksud meminta izin untuk pengambilan pasien di PMB Bd. Halimah dalam
rangka penyusunan Laporan Tugas Akhir dari sejak hamil s/d nifas. Sehubungan
dengan hal tersebut kami mohon bantuan dan kesediaan Ibu agar memberikan izin
serta bimbingan kepada mahasiswi tersebut di atas.
Demikian surat ini kami sampaikan, atas bantuan dan kerjasamanya kami ucapkan
terima kasih.
Tembusan :
1. Waket I dan II SMRH
2. Ketua SPMI
3. Kaprodi Profesi Bidan
4. Arsip
74
INFORMED CONCENT
Nama : Ny.S
Suami : Tn.S
Alamat : Kp.Jamupu RT/RW 05/01Ds Mandalawangi Kec.Salopa
Telp :
Mengetahui,
Dosen Pembimbing
CATATAN BIMBINGAN
LAPORAN TUGAS AKHIR (LTA) MAHASISWA
PROGRAM STUDI PROFESI BIDAN
STIKES MITRA RIA HUSADA T.A 2021
HARI/ PARAF
NO URAIAN SARAN
TANGGAL PEMBIMBING
20-02-2021 Bab I dan II sesuaikan dengan buku
1. Konsul BAB I dan BAB II Ttd
Hari Sabtu pedoman LTA
27-02-2021
2. Konsul BAB III dan BAB IV Cara penulisan BAB III dengan cara narasi Ttd
Hari Sabtu
03-03-2021
3. Konsul Revisi BAB I,II,III BAB I cara penomoran sub dan sub bab Ttd
Hari Rabu
04-03-2021 Konsul Revisi BAB I s/d
4. Cara pembuatan daftar pustaka Ttd
Hari Kamis BAB V
06-03-2021 Konsul Lampiran dan Cara penyimpanan susunan lampiran dan
5. Ttd
Hari Sabtu Halaman Depan halaman depan
10-03-2021 Revisi tambahan surat pernyataan dan
6. Konsul Keseluruhan BAB Ttd
Hari Rabu surat balasan dari PMB
7 12-02-2021 Konsul Revisi ACC Ujian LTA Ttd
81
82
83
Nama :ROSYATI
Tempat Tanggal Lahir : Tasikmalaya,26 Juni 1974
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Status : Menikah
Alamat : Kp Jamupu Ds. 08/01 desa Mandalawangi Kec Salopa
Kab Tasikmalaya Jawa Barat
Telepon : 081320528816
Email : rosyaticu243@gmail.com
PENDIDIKAN
PEKERJAAN