Kelompok 10 - Perpajakan II - TM 10
Kelompok 10 - Perpajakan II - TM 10
Disusun oleh:
KELOMPOK 10
Namun subjek Pajak Penghasilan Orang Pribadi atau PPh OP ini terbagi menjadi 2
jenis, yakni:
- Subjek Pajak Penghasilan Orang Pribadi Dalam Negeri
Merujuk pada Undang-Undang Cipta Kerja Nomor 11 Tahun 2020, subjek
PPh Orang Pribadi Dalam Negeri adalah WP Orang Pribadi yang merupakan Warga
Negara Indonesia (WNI) atau Warga Negara Asing (WNA), yang:
● Bertempat tinggal di Indonesia
● Berada di Indonesia lebih dari 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan
● Atau dalam suatu tahun pajak berada di Indonesia dan mempunyai niat untuk
bertempat tinggal di Indonesia
PPh Orang Pribadi Dalam Negeri ini dikenakan pada bagi WP OP yang telah
menerima atau memperoleh penghasilan yang besarnya melebihi Penghasilan Tidak Kena
Pajak (PTKP).
Objek Pajak Penghasilan Orang Pribadi adalah penghasilan yang merupakan setiap
tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh orang pribadi, baik berasal dari
Indonesia maupun dari luar Indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau menambah
kekayaan yang bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apapun.
Objek PPh Orang Pribadi yang merupakan penghasilan dari usaha atau pekerjaan
bebas adalah:
● Laba usaha
● Iuran yang diterima atau diperoleh perkumpulan dari anggotanya yang terdiri
dari Wajib Pajak yang menjalankan atau pekerjaan bebas.
- Penghasilan lain-lain
Sedangkan penghasilan lain-lain yang masuk dalam kategori objek pajak penghasilan
orang pribadi / PPh Orang Pribadi adalah:
● Hadiah dari undian
● Penerimaan kembali pembayaran pajak yang telah dibebankan sebagai biaya
dan pembayaran tambahan pengembalian pajak
● Penerimaan atau perolehan pembayaran berkala
● Keuntungan karena pembebasan utang kecuali sampai jumlah tertentu yang
ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah
● Keuntungan karena selisih kurs mata uang asing
● Tambahan kekayaan neto yang berasal dari penghasilan yang belum dikenakan
pajak
● Penghasilan dari usaha berbasis Syariah
● Imbalan bunga sebagaimana dimaksud dalam UU yang mengatur mengenai
KUP
● Surplus Bank Indonesia
2. Kasus PPh WP OP
Contoh kasus :
Pak Kelik adalah seorang pekerja swasta dengan penghasilan sebesar Rp280.000.000
dalam satu tahun. Saat ini Pak Kelik berstatus belum kawin dan tidak memiliki tanggungan.
Berapakan Penghasilan Kena Pajak yang ditanggung oleh Pak Kelik?
Jawaban :
3. Kasus PPh WP OP
Kresnadwipayana merupakan seorang pengusaha yang memiliki studio foto dengan
kelengkapan laboratorium fotografi di Kota Denpasar. Gedung studio foto tersebut
baru didirikan pada satu tahun terakhir setelah sebelumnya Kresnadwipayana hanya
melaksanakan usahanya di rumah tinggal. Usaha Kresnadwipayana tidak hanya
menawarkan jasa fotografer, rekayasa, dan pencetakan foto sebagai produk utama,
akan tetapi melayani pula pemesanan pigura khusus yang dibuat secara ha
nd made.
Ide pelayanan pemesanan pigura tersebut diperoleh Kresnadwipayana ketika
membantu pengerjaan tugas prakarya anak semata wayangnya yang tengah menjalani
masa orientasi SMA. Atas usaha yang dijalankannya, Kresnadwipayana telah
menerapkan kebijakan pembukuan dengan laporan tahunan sebagai berikut.
Berikut merupakan keterangan yang menjelaskan perincian berbagai elemen yang
terdapat di laporan keuangan studio foto milik Kresnadwipayana.
1. Atas pendapatan jasa, termasuk jasa foto kartu pegawai balai kota dengan nilai
kontrak sebelum pajak senilai Rp 375.000.000,00. Pengadaan kartu pegawai
merupakan proyek 5 tahunan dari balaikota.
2. Atas gaji dan bonus pegawai tetap, termasuk gaji bagi tiga orang editor
sebesar Rp 20.000.000,00 per tahun, serta bagi adik ipar Kresnadwipayana
sebesar Rp 3.000.000,00 per bulan yang bekerja di posisi serupa.
3. Atas honorarium fotografer lepas, nilai tersebut dicatat sesuai jumlah kas yang
diterima seorang fotografer profesional lepas secara sekaligus dalam
menangani suatu order khusus.
4. Atas biaya transportasi pegawai, imbalan diberikan dalam bentuk tunai dan
hanya berlaku bagi pegawai yang telah bekerja selama minimal 3 tahun.
5. Kresnadwipayana melakukan pemotongan PPh 21 atas segala bentuk imbalan
kepegawaian.
6. Asuransi gedung meliputi asuransi atas studio foto dan rumah tinggal
Kresnadwipayana yang masing – masing memiliki nilai wajar Rp
1.530.000.000,00 dan Rp 510.000.000,00. Premi ditetapkan berdasarkan
perbandingan pro rata nilai wajar aset di tahun berjalan.
7. Biaya penyusutan diakui atas gedung dengan metode jumlah angka tahun
selama 10 tahun dengan nilai sisa Rp 155.000.000,00. Gedung tidak
mengalami apresiasi nilai wajar dibanding awal tahun.
8. Sewa gudang dibayarkan kepada pemilik petak di belakang studio yang
dipergunakan sebagai tempat penitipan material pigura. Pembayaran dilakukan
pada bulan November untuk lima bulan menjelang.
9. Galeri display mini dibuat untuk tujuan eksibisi di balaikota, namun kemudian
dipergunakan kembali sebagai elemen dekorasi studio.
10. Atas biaya telepon, air dan listrik, seperdelapannya dimanfaatkan untuk
keperluan rumah tinggal Kresnadwipayana.
11. Atas biaya perjalanan bisnis, termasuk pula penggantian tiket kereta bagi istri
Kresnadwipayana yang mendampingi perjalanan suaminya, senilai Rp
3.500.000,00.
12. Biaya penghapusan piutang dialokasikan untuk foto tercetak yang belum
diambil setelah lewat masa 3 bulan. Kresnadwipayana telah mematuhi
ketentuan perpajakan terkait pengurusannya.
13. Biaya tender foto Karpeg dialokasikan atas pemberian komisi bagi Kepala
Tata Usaha Balai Kota yang mempermudah perolehan proyek foto untuk kartu
pegawai.
14. Kredit pajak yang telah dipotong pihak lain meliputi:
● PPh 23 yang dipotong pihak lain, sebesar Rp 3.150.000,00.
● Angsuran PPh 25 yang telah dibayar, sebesar Rp 10.750.000,00.
= 12 * 2.000.000 - 20.000.000
= 16.000.000
= 80.750.000 + 15% * X
X = 80.750.000 + 15% * X
85% * X = 80.750.000
X = 95.000.000
= 95.000.000 – 85.750.000
= 9.250.000
= 2.125.000
= 5% * 1.530.000.000
= 76.500.000
= 250.000.000 – 76.500.000
= 173.500.000
= 3/5 * 25.000.000
= 15.000.000
2. Berapakah angsuran PPh 25 per bulan yang seharusnya dibayarkan di periode
mendatang?
5. Berapakah PPh terutang jika ternyata galeri display mini tersebut dikerjakan
sendiri oleh anak Kresnadwipayana dan pembayaran diberikan terhadapnya?
Atas galeri display mini yang dikerjakan anak Kresnadwipayana, maka beban
tersebut tetap boleh dibebankan sebagai beban usaha studio foto. Adapun atas
pembayaran yang diterima anak Krenadwipayana yang belum dewasa dan
belum menikah, maka penghasilan anak tersebut digabungkan kepada
penghasilan Kresnadwipayana.
6. Berapakah PPh terutang jika istri Kresnadwipayana bekerja sebagai akuntan
studio foto Kresnadwipayana dengan gaji Rp 2.500.000,00 per bulan
Atas istri yang bekerja hanya kepada satu pemberi kerja dengan pekerjaan
yang terkait usaha suami, maka dilakukan penggabungan penghasilan antara
Kresnadwipayana dan istri. Adapun terkait biaya perjalanan bisnis yang
semula tidak boleh dikurangkan menjadi bersifat boleh dikurangkan, selama
dapat dibuktikan bahwa pendampingan istri selaku akuntan memang
diperlukan dalam perjalanan bisnis tersebut.
= 20% x Rp5.000.000.000
= Rp1.000.000.000
Contoh 2
PT BBB memiliki peredaran bruto sebesar Rp4.500.000.000. Penghasilan Kena Pajak adalah
sebesar Rp800.000.000. PT BBB tidak termasuk WP yang dikenakan PPh Final atas
peredaran Bruto Tertentu. Karena Peredaran Bruto PT BBB tidak melebihi Rp50 miliar, maka
penghitungan PPh Badan PT BBB dilakukan sesuai Pasal 31E. Untuk ketentuan tarif
menggunakan Pasal 31E, perlu diperhatikan bahwa peredaran bruto sampai dengan Rp4,8
miliar, memperoleh fasilitas pengurangan tarif sebesar Rp50%. Karena Peredaran Bruto PT
BBB tidak melebihi Rp4,8 miliar, maka seluruh bagian peredaran bruto memperoleh fasilitas
pengurangan tarif.
= Rp80.000.000