Disusun oleh:
Nama: Rintan Putri Delian
NIM: 2220230016
FAKULTAS EKONOMI
PRODI MANAJEMEN
UNIVERSITAS PAWYATAN DAHA
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah dengan judul “Universitas pawyatan Daha” ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak
lupa juga kami mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi nilai tugas dalam mata kuliah Pengantar
Antropologi. Selain itu, pembuatan makalah ini juga bertujuan agar menambah pengetahuan
dan wawasan bagi para pembaca.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman maka kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca demi kesempuraan makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat berguna bagi para pembaca.
Penyusun
Kata Pengantar.....................................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................
C. Tujuan.............................................................................................................
PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ………………………………….......................................................
B. Kritik dan Saran……………………………………...............................................
Daftar Pustaka
BAB 1
A. LATAR BELAKANG
Yayasan Pawyatan Daha adalah merupakan sebuah lembaga pendidikan yang tertua di
Kediri, yang lahir pada tanggal 24 Mei 1924 dengan nama “DeNEUTRALE SCHOOL
VERENEGING” (NSV) yang mendapat badan hukum pemerintah Hindia Belanda nomor 22
pada tanggal 22 April 1926.
Tujuan didirikan NSV adalah sebagai reaksi atas politik Pendidikan masa itu, dimana
pemerintah kolonial Belanda dengan ketat membatasi kesempatan anak-anak pribumi dari
kalangan biasa yang ingin meningkatkan pendidikannya. Politik pendidikan yang
diskriminatif inilah yang menggerakkan para tokoh masyarakat di Kediri untuk mendirikan
NSV, yang mulai tahun 1924 berturut-turut membuka sekolah-sekolah HIS (SD) dan
Neuitrale Schakelschool pada tanggal 1 Agustus 1924. Pada tanggal 1 Agustus 1930 dibuka
DeNeutrale Mulo, kemudian pada bulan November 1935 NSV oleh Budi Utomo diserahi
menyelenggarakan sekolah perempuan “Utamaning Wanito” yang pelajarannya diusahakan
sama dengan Kartini School.
Sekertaris : R. Abikoesno
Pada jaman Jepang NSV mendapat tekanan-tekanan dari Pemerintah Pendudukan Jepang.
Sekolah-sekolah tutup, guru-guru dipindah kesekolah negeri dan gedung-gedung diduduki.
Dan nama NSV tidak boleh digunakan lagi dan sebagai strategi pada saat itu digunakan
sebutan “KUMPULAN SEKOLAH-SEKOLAH DOHO”.
Adapun kelahiran dan perkembangan pendidikan tinggi dilingkungan Pawyatan Daha secara
ringkas dan kronologis sebagai berikut :
1. Akademi Management and Secretary, lahir 26 Februari 1977.
2. Kuliah dimulai 1 April 1977 dan diresmikan pada tanggal 25 Mei 1977 oleh Ketua
Yayasan Haji R. Moh Soebagijono, dengan pidato ilmiah dari Bapak Dr. Abdurachman
3. Akademik Ilmu Administrasi (AIA) adalah bentuk lebih lanjut dari AMS, mulai tahun
4. Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA), kelanjutan dari AIA, dibentuk tahun
5. Universitas Pawyatan Daha sebagai perubahan dan kelanjutan dari STIA dilahirkan
B. Tujuan
BAB 2
PEMBAHASAN
Pendidikan dan pengajaran merupakan suatu usaha dalam pembentukan pribadi agar sesuai
dengan pedoman yang berlaku. Selain itu, pendidikan merupakan usaha sadar yang sudah
direncanakan untuk dapat mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
mahasiswa dapat mengembangkan potensi dirinya.
Adapun jika proses belajar mengajar tidak dilakukan dengan baik, maka akan berefek pada
kemajuan bangsa itu sendiri, dimana Sumber Daya Manusia memiliki kualitas yang minimal.
Untuk itu, pendidikan dan pengajaran menjadi poin yang paling penting dilakukan oleh
perguruan tinggi.
Sebagai contoh, negara maju yang ada di Dunia sudah memiliki sistem penelitian dan
pengembangan yang tinggi. Oleh karenanya, negara-negara yang memiliki tingkat penelitian
tinggi, kini berkembang sangat pesat baik dari segi teknologi atau pun produk lainnya.
Salah satu bentuk kontribusi agar bangsa terus maju dan berkembang yakni dengan
menerapkan penelitian dan pengembangan. Kedua hal tersebut akan berdampak positif pada
bidang ekonomi, pendidikan, sosial dan sektor lainnya.
Maka dari itu, sebagai mahasiswa maupun tenaga pendidik, harus terbiasa membuat
penelitian, laporan melaksanakan tugas sesuai bidangnya. Hal ini untuk memajukan
perguruan tinggi agar lebih berkualitas.
Salah satu contoh untuk dapat mengabdi kepada masyarakat yakni mengadakan workshop
atau seminar. Dimana dalam pengadaan workshop atau seminar harus memiliki tim yang
solid dan satu tujuan yang sama .
Tanpa jiwa dan semangat pengabdian kepada masyarakat, tentu saja tidak ada
artinya. Mahasiswa hanya menjadi cikal bakal manusia yang egois dan tidak peduli terhadap
masyarakat. Hal itu tentu bukan sesuatu yang baik, dimana mahasiswa merupakan harapan
besar bangsa ini dan diharapkan mampu tumbuh, berkembang, dan menjadi harapan masa
depan bangsa.
Sebagai contoh, negara maju yang ada di Dunia sudah memiliki sistem penelitian dan
pengembangan yang tinggi. Oleh karenanya, negara-negara yang memiliki tingkat penelitian
tinggi, kini berkembang sangat pesat baik dari segi teknologi atau pun produk lainnya.
Salah satu bentuk kontribusi agar bangsa terus maju dan berkembang yakni dengan
menerapkan penelitian dan pengembangan. Kedua hal tersebut akan berdampak positif pada
bidang ekonomi, pendidikan, sosial dan sektor lainnya.
Maka dari itu, sebagai mahasiswa maupun tenaga pendidik, harus terbiasa membuat
penelitian, laporan melaksanakan tugas sesuai bidangnya. Hal ini untuk memajukan
perguruan tinggi agar lebih berkualitas.
Pebriana, Renita Dwi. 2014. Perkembangan Yayasan Pawyatan Daha di Kota Kediri (1950-
1994). Skripsi, Jurusan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malang,
Pembimbing (I) Drs. H. Kasimanuddin Ismain, M.Pd, (II) Drs. Irawan, M.Hum.
Yayasan Pawyatan Daha merupakan lembaga pendidikan yang sangat tua di Kota
Kediri. Pada awalnya Yayasan Pawyatan Daha bernama De Neutrale School Vereneging
(NSV) yang berdiri pada tahun 1924 dan mendapat Hak Badan Hukumnya dari Pemerintah
Hindia Belanda tertanggal 22 April 1926 No 22. Dalam kurun waktu 1950-1994, Yayasan
Pawyatan Daha mengalami berbagai kebijakan pendidikan terkait untuk tetap dapat
mempertahakankan eksistensinya. Berbagai kebijakan tersebut diterapkan oleh pemerintah
sehingga Yayasan Pawyatan Daha harus menyikapi kebijakan pendidikan tersebut agar dapat
mempertahankan eksistensinya dalam bidang pendidikan dan tidak tertinggal dengan
lembaga pendidikan lainnya.
Penelitian ini memiliki tiga rumusan masalah yang akan dikaji yaitu (1) Bagaimana
eksistensi Yayasan Pawyatan Daha pada awal berdirinya hingga tahun 1950, (2) Bagaimana
perkembangan Yayasan Pawyatan Daha di Kota Kediri dalam menyikapii kebijakan
pendidikan pada tahun 1950 1994, (3) Bagaimana karakteristik Yayasan Pawyatan Daha di
Kota Kediri.
1. Agent of Change
Peran mahasiswa dalam masyarakat dikenal sebagai agent of change (agen perubahan).
yang lebih baik lagi dengan menggunakan ilmu, gagasan, serta pengetahuan yang dimiliki.
Mahasiswa adalah golongan yang harus menjadi garda terdepan dalam melakukan perubahan,
sebab di pundak mahasiswa terdapat titik kebangkitan untuk bangsa dan negara. Jadi, kamu
para mahasiswa sudah bukan saatnya lagi untuk diam, lakukan perubahan! Peran sebagai
agen perubahan itu tak hanya dalam sosial politik, banyak juga mahasiswa yang bergerak
sebagai penggerak ekonomi sekitar misalnya dengan memproduksi sebuah produk dan
2. Guardian of Value
Mahasiwa sebagai Guardian of Value berarti mahasiswa adalah penjaga nilai-nilai dalam
masyarakat. Nilai- nilai seperti apakah yang harus dijaga? Tentu sebagai mahasiswa kaum
intelektual harus menjaga nilai-nilai yang bersifat mutlak kebenarannya seperti kejujuran,
keadilan, gotong royong, integritas, empati dan lain sebagainya. Sebagai Guardian of Value,
mahasiswa tidak hanya berperan dalam menjaga, namun juga sebagai pembawa, penyebar.
3. Iron Stock
Peran mahasiswa sebagai Iron Stock yaitu mahasiswa adalah generasi penerus bangsa. Tak
dapat dipungkiri bahwa seluruh organisasi yang ada akan bersifat mengalir, yaitu dengan
pergantian kekuasaan dari golongan tua ke golongan muda. Mahasiwa merupakan aset,
cadangan dan harapan bangsa di masa depan, sehingga mahasiswa diharapkan memiliki
kemampuan dan perilaku terpuji untuk dapat menggantikan generasi-generasi sebelumnya.
4. Moral Force
Mahasiswa berperan sebagai Moral Force dalam masyarakat. Sebagai insan akademis,
tingkat intelektual yang dimiliki mahasiswa akan disejajarkan dengan tingkat moralitasnya.
Mahasiswa dianggap memiliki tingkat pendidikan yang tertinggi sehingga sebagai mahasiswa
harus memiliki moral yang baik pula. Dengan demikian, mahasiswa diharapkan dapat
menjadi contoh dan penggerak perbaikan moral pada masyarakat.
Mahasiswa merupakan kekuatan moral bagi negeri ini. Mahasiswa dituntut memiliki acuan
dasar dalam berperilaku, bertutur kata, cara berpakaian dan lain sebagainya yang
berhubungan dengan moral yang baik. Acuan dasar itu harus di perbaiki dan dijadikan contoh
yang baik bagi masyarakat.
5. Social Control
Peran mahsiswa sebagai Social Control yaitu mahasiswa diharapkan mampu menjadi
pengontrol sebuah kehidupan sosial pada masyarakat dengan cara memberikan saran, kritik
serta solusi untuk permasalahan sosial masyarakat maupun permasalahan bangsa. Sebagai
kaum dengan kamampuan intelektual serta sikap kritis yang tinggi, mahasiswa dapat menjadi
jembatan bagi masyarakat untuk melawan terhadap kebusukan yang terjadi dalam birokrasi
yang selama ini dianggap lazim, untuk terciptanya pembangunan yang lebih baik bagi negeri ini.
Nah, itulah 5 peran mahasiswa dalam masyarakat, semoga mahasiswa Indonesia dapat
Mahasiswa!
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Universitas Pawyatan Daha dibuat sebagai reaksi politik waktu itu,dan pelindung pendidikan
yaitu Raden Tumenggung Adipati Danuningrat (Bupati Kediri) dan diresmikan oleh Haji R.
Moh Soebagijono. pada waktu itu prodi jurusan sangat terbatas yaitu Akademik Ilmu
Administrasi (AIA) adalah bentuk lebih lanjut dari AMS,dan Sekolah Tinggi Ilmu
Administrasi (STIA), kelanjutan dari AIA, dibentuk tahun akademik 1982/1983
Universitas Pawyatan Daha adalah universitas yang tepat untuk seseorang yang ingin
melanjutkan di perguruan tinggi jika di perguruan tinggi lain tidak terdaftar yang terpenting
bagaimana kita bisa mendapat ilmu dan itu yang akan menjadi bekal di suatu saat.saran
saya lebih di perhatikan lagi keadaan kelas yang agak sedikit rusak.
Daftar Pustaka