Makalah Transkultural Nursing
Makalah Transkultural Nursing
NAMA KELOMPOK :
1. NI PUTU PUSPITA DEWI (223213376)
2. KADEK RISKAYANI (223213390)
3. MADE AYU ABRILIA OKTAVIANTI DEWI (223213391)
4. NI KADEK WINDA ARINI (223213392)
5. KADEK MERY PRADNYADITA (223213394)
6. MARIA CARVALHO SOUSA (213213356)
PEMERAN :
1. Ni Putu Puspita Dewi sebagai Sri (ibu amira)
2. Kadek Riskayani sebagai Susan (tetangga amira)
3. Made Ayu Abrilia Oktavianti Dewi sebagai Amira
4. Ni Kadek Winda Arini sebagai Narator & Editor
5. Kadek Mery Pradnyadita sebagai Perawat
6. Maria Carvalho Sousa sebagai Ratna (kakak amira)
NASKAH :
Siang itu didesa bugbug kabupaten karangasem, langit berwarna kelam, petir
menyambar dengan suara cetar membahana menunjukkan hujan akan turun deras
mengguyur desa tersebut setelah 6 bulan musim kemarau melanda membuat semua
sungai, sumur, dan rumput kering. Benar saja, tak lama kemudian hujan deras
turun membuat semua orang bergembira. Begitupula dengan Amira, seorang anak
kecil berusia 7 tahun itu sedang asyik bermain hujan – hujanan bersama teman –
temannya setelah pulang sekolah.
Setelah hampir 1 jam berlalu, ibu Amira yaitu Sri menyuruh Amira agar
berhenti bermain hujan dan segera makan. Tanpa diperintah dua kali, Amira berlari
menuju rumah dan menyantap makanan yang telah tersaji tanpa mencuci tangan
ataupun membersihkan badan.
Tidak ada hal aneh yang terjadi setelah hari itu, hanya saja keesokan harinya
saat Amira sudah siap untuk pergi ke sekolah bersama dengan kakaknya, Ratna . . .
Sri : Astaga Amira kamu ini, selalu saja ada alasan kalau mau berangkat
sekolah
Amira : Mamahhh... pelut amila sakit, pup nya juga kok cail gini. Sini
mamah
Sri : Iya naak, mamah kesana dulu ya kak. Kakak berangkat saja dulu ke
sekolah.
Amira : Pelut amila cakit mamah, amila juga mual pengen muntah
Sri : Sabar ya sayang, amira gk usah sekolah dulu tidur saja dirumah ya.
Ayo mamah antar ke kamar
Siangnya. . . . . . .
Amira : Mamahhh...... amila kebelet pup lagi, badan amila juga panas mamah
Sri : Iya – iya ayo mamah antar ke kamar mandi, kamu sih kemarin main
hujan – hujanannya lama jadi mencret gini kan. Tapi tenang, mamah punya obat
mujarab dan mamah yakin besok kamu pasti udah sembuh
Sri : Iya sayang, ini mau mamah buatin air perasan daun jambu, nanti
kamu minum ya
Amira : Oke mah
Sudah terhitung 3 kali Amira pergi ke kamar mandi, meskipun amira sudah
diberi obat tradisional berupa minuman dari daun jambu yang ditumbuk kemudian
diperas untuk diminum airnya, yang dibuat sendiri oleh ibu Sri akan tetapi keadaan
Amira tidak kunjung membaik.
Lalu saat menjelang sore, tetangga mereka yang bernama ibu Susan datang
berkunjung kerumah mereka untuk berbagi rambutan. Ibu Sri pun menjelaskan
kepada bu Susan agar tidak usah terlalu khawatir dengan kondisi Amira karena hal
ini wajar terjadi kepada anak – anak seumuran Amira.
Setelah itu perawat pun berpamitan untuk kembali ke Ners Station dan
berjanji akan kembali lagi nanti untuk memeriksa keadaan Amira, sedangkan Ibu
Sri dan Ratna menunggu Amira di ruangan tersebut.