Anda di halaman 1dari 5

TUGAS KELOMPOK

Nama kelompok : Putri Wulandari (2210120220011)


Mizratul Audah (2210120120004)
Khilda (2210120220005)
Fasha Devina (2210120220008)
Mata kuliah : Biokimia Dasar
Hari/tanggal : Sabtu, 09 September 2023
Dosen pengampu : Dra. Hj. Rilia Iriani, M.Si.

Silakan diskusi dengan kelompoknya tentang peptida yang menarik pada buku Lehninger jilid I,
bahas tentang strukturnya, fungsi, sintesisnya dan dipresentasikan.

PEPTIDA

Peptida adalah rantai asam amino. Dua molekul asam amino dapat diikat secara kovalen
melalui suatu ikatan amida subtitusi yang disebut ikatan peptida menghasilkan suatu dipeptida.
Tiga asam amino dapat disatukan oleh dua ikatan peptida dengan membentuk suatu tripeptida.
tetrapeptida dan pentapeptida. Jika terdapat banyak asam amino yang bergabung dengan cara
demikian, struktur yang dihasilkan dinamakan polipeptida. Peptida dengan panjang yang
bermacam-macam dibentuk oleh hidrolisa sebagian dari rantai poli-peptida yang panjang dari
protein, yang dapat mengandung ratusan asam amino.

Struktur Peptida

 Struktur pepteda terdiri dari asam amino, ikatan peptida dan rantai peptida. Peptida terdiri dari
asam amino yang merupakan unit dasar penyusunnya. Ada 20 asam amino yang berbeda yang
dapat membentuk berbagai peptida. Ikatan peptida adalah ikatan kovalen yang
menghubungkan atom karbon dari satu asam amino dengan atom nitrogen dari asam amino
lainnya. Ini terjadi antara gugus karboksil (-COOH) dari satu asam amino dan gugus amino (-
NH2) dari asam amino lainnya. Peptida dapat memiliki berbagai panjang rantai, mulai dari
hanya beberapa asam amino hingga ribuan asam amino. Panjang rantai ini mempengaruhi
sifat dan fungsi peptida.
 Asam amino dihubungkan bersama oleh ikatan peptida, yang terbentuk melalui reaksi antara
gugus karboksil (-COOH) dari satu asam amino dan gugus amino (-NH2) dari asam amino
lainnya. Untuk membentuk peptida dan protein, asam amino akan membentuk ikatan
peptida dengan molekul asam amino lainnya. Peptida terbentuk karena adanya ikatan antara
amida pada gugus amino dengan gugus hidroksil pada molekul lainnya melalui proses
kondensasi. Di lain pihak, pemecahan ikatan peptida dinamakan dengan hidrolisis.
 Dalam senyawaan peptida, dua atau lebih asam amino saling bertautan melalui ikatan peptida.
Ikatan peptida terjadi bila gugus α-amino dari satu asam amino bergabung dengan gugus α-
karboksil dari asam amino yang lain dengan mengeluarkan satu molekul air. Istilah dipeptida
diberikan kepada senyawaan peptida yang mengandung dua asam amino. Sedangkan
tripeptida mengadung tiga asam amino.

P
embentukan Ikatan Peptida

 Setiap peptida mempunyai gugus -NH3+ bebas, yang disebur N-terminal, dan gugus -COO-
bebas yang disebut C-terminal. Berdasar perjanjian, ujung -NH 3+ bebas dituliskan pada bagian
sebelah kiri, dari rantai dan ujung COO- bebas pada bagian sebelah kanan rantai.
 Senyawaan peptida dinamakan berdasarkan penggabungan asam-asam amino pembentuknya,
dengan mengubah akhiran -in dan -at menjadi -il, kecuali untuk asam amino yang
mengandung gugus karboksil bebas. Penamaan diawali dari asam amino dengan ujung amino
(-NH3+) bebas (N-terminal) dan berakhir dengan asam amino dengan ujung karboksil (-COO-)
bebas (C-terminal). Berdasar perjanjian, nama asam amino -NH3+ ujung ditulis disebelah kiri
dan asam amino -COO-) ujung ditulis di sebelah kanan.
P
enamaan peptida, dimulai dari asam amino N-terminal berakhir di asam amino C-terminal

Fungsi Peptida
Peptida memiliki berbagai fungsi dalam tubuh, yang tergantung pada urutan asam amino
mereka. Peptida juga menjalani reaksi kimia khas, termasuk hidrolisis ikatan peptida yang
penting untuk penentuan komposisi asam amino dan sekuens protein. Enzim proteolitik
seperti tripsin dan khimotripsin memiliki selektivitas dalam menghidrolisis ikatan peptida,
yang berguna dalam menganalisis sekuens asam amino dalam protein. Selain itu, reaksi
dengan 1-fluoro-2,4-dinitrobenzen dapat digunakan untuk analisis struktur asam amino dalam
peptida. Semua reaksi ini memiliki peran penting dalam pemahaman tentang peptida dan
protein dalam tubuh.
Beberapa peptida, baik yang merupakan produk hidrolisis protein maupun yang
ditemukan dalam bentuk bebas di dalam organisme, memiliki aktivitas biologi yang
signifikan. Contoh penting termasuk hormon-hormon seperti insulin, glukagon, kortikotropin,
oksitosin, bradikinin, dan faktor pelepasan tirotropin, serta enkefalin. Peptida-peptida ini
dapat berperan dalam berbagai fungsi biologis, seperti regulasi gula darah, kontraksi uterus,
pengaruh analgesik, dan bahkan sebagai racun atau antibiotik dalam beberapa kasus.
Meskipun asam amino yang membentuk peptida-peptida ini pada dasarnya adalah senyawa
non-toksik, deretan asam amino pada peptida memainkan peran kunci dalam menentukan
aktivitas biologis dan spesifisitas mereka yang mencolok.
Peptida dapat terhidrolisis menjadi asam-asam amino pembentuknya, baik secara
nonspesifik maupun secara spesifik. Senyawaan peptida dapat terhidrolisis secara tidak
spesifik dengan pemberian asam kuat atau basa kuat. Sedangkan hidrolisis secara spesifik
terjadi dengan bantuan enzim. Beberapa contoh enzim yang terlibat dalam reaksi hidrolisis
spesifik adalah tripsin yang menghidrolisis peptida pada gugus karboksil lisin dan arginin.
Sedangkan khimotripsin menghidrolisis peptida pada gugus karboksil dari phenilalanin,
triptofan, dan tyrosin.
Terdapat golongan peptida yang berfungsi sebagai hormon. Hormon adalah pembawa
pesan kimia untuk merangsang fungsi khusus jaringan atau organ. Hormon dihasilkan oleh
kelenjar endokrin seperti pankreas, pituitary, atau adrenal korteks. Contohnya adalah: -
Insulin terdiri dari 2 rantai polipeptida, masing-masing 30 residu dan 21 residu. -Oksitosin (9
residu) dihasilkan oleh pituitary posterior, berfungsi merangsang kontraksi. -Bradikinin (9
residu) berfungsi menghambat inflamasi otot. Terdapat juga peptida yang berfungsi sebagai
antibiotika. Contohnya gramisidin-S dan tyrocidin. Keduanya adalah peptida berbentuk siklik.
Gramisidin-S mengandung asam amino ornitin yang tidak terdapat dalam protein dan
mengandung 2 asam amino dengan konfigurasi D-.

Sintesis Peptida
Sintesis peptida dilakukan dengan menggabungkan gugus karboksil salah satu asam
amino dengan gugus amina dari asam amino yang lain. Sintesis peptida dimulai dari C-
terminus (gugus karboksil) ke N-terminus (gugus amin), seperti yang terjadi secara alami
pada organisme. Namun, untuk mensintesis peptida, tidak semudah mencampurkan asam
amino begitu saja. Seperti contohnya: mencampurkan glutamine (E) dan serine (S) dapat
menghasilkan E-S, S-E, S-S, E-E, dan bahkan polipeptida seperti E-S-S-E-E. Langkah-
langkah sintesis peptida yaitu asam amino ditambahkan gugus proteksi. Kemudian asam
amino yang diproteksi dilarutkan dalam pelarut seperti dimetyhlformamide (DMF) yand
digabungkan dengan coupling reagents dipompa melalui kolom sintesis. Grup proteksi
dihilangkan dari asam amino melalui reaksi deproteksi. Kemudian pereaksi deproteksi
dihilangkan agar tercipta suasana penggabungan yang bersih. Coupling reagents, contohnya
N, N'-dicyclohexylcarbodiimide (DCCI), membantu pembentukan ikatan peptida. Setelah
reaksi coupling terbentuk, coupling reagents dicuci untuk menciptakan suasana deproteksi
yang bersih. Proses proteksi, deproteksi, dan coupling ini terus dilakukan berulang-ulang
hingga tercipta peptida yang diinginkan.
Sintesis peptida adalah teknik yang penting dalam bioteknologi dan ilmu biomedis.
Sintesis ini digunakan untuk menghasilkan peptida yang digunakan dalam penelitian,
diagnostik medis, dan terapi, serta untuk memahami lebih dalam fungsi dan peran peptida
dalam tubuh manusia.
Sintesis Kimia: Peptida dapat disintesis secara kimia dengan menggabungkan asam amino
dalam urutan yang diinginkan menggunakan reaksi kimia dan perlengkapan laboratorium
yang sesuai. Metode seperti metode Merrifield adalah teknik umum yang digunakan.
Sintesis Biologis: Dalam sel, peptida dibuat melalui proses translasi, yang melibatkan
ribosom dan RNA. Sel mengikuti urutan kode genetik dalam mRNA untuk menghasilkan
rantai peptida yang sesuai.
Sintesis Semi-Sintetis: Sintesis semi-sintetis melibatkan modifikasi molekul peptida alami
atau sebelumnya dibuat dengan menambahkan atau mengganti asam amino tertentu dalam
rantai.

Anda mungkin juga menyukai