Anda di halaman 1dari 1

a.

Konsep dan deskripsi (Nilai-Nilai Tarbiyah Ibadah Kurban Dan Relevansinya Dengan
Pembelajaran Pendidikan Formal)
1. Ibadah Kurban Menurut Qs Al-Ṣaff’at/37: 100-108
menjelaskan sejarah ibadah kurban yang dibagi ke dalam empat episode, yaitu: harapan, ujian, lulus
ujian, dan penghargaan
Banyak pembelajaran penting yang terkandung dalam ayat tersebut.
Kurban adalah bukti nyata ketakwaan dan ketaatan seorang hamba dalam menjalankan perintah-
Nya, meskipun sangat berat. Kurban juga mempererat hubungan antar manusia dan meningkatkan
kualitas pribadi seorang muslim
2. Nilai Pendidikan Keimanan
kepercayaan yang terhujam ke dalam hati dengan penuh keyakinan, tak ada perasaan syak (ragu-
ragu) serta mempengaruhi orientasi kehidupan, sikap dan aktivitas keseharian
Iman ini yang menuntun seseorang untuk bersikap taat, tunduk, patuh, pasrah, dan takwa kepada
Allah SWT. suatu ibadah akan mudah terlaksana bila dilandasi dengan iman yang kuat

3. Nilai Pendidikan Akhlak


Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan perbuatan[1]perbuatan dengan
mudah tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan
Suatu sifat berharga dari sebuah proses menjadikan pribadi seseorang berperilaku santun dalam
kehidupannya yang dapat membentuk karakter seseorang

b. Kontekstualisasi dengan realitas sosial


Ibadah kurban berasal dari kata dasar qurban, yang secara harfiah berarti mendekatkan diri kepada
Tuhan, merupakan bentuk peribadatan yang tidak bisa menafikan peran sosial untuk orang lain. Ia
bukan semata-mata ibadah individual si pelaku kurban kepada Tuhan, melainkan juga terdapat
unsur kepentingannya bagi si pelaku dan lebih luas lagi untuk sesama manusia.
Kurban menjadi paradigma sosial untuk mengentaskan kaum miskin dan membebaskan kaum
tertindas. Maka, spirit kurban menjadi penting di dalam kehidupan umat manusia yang sedang
dilanda penderitaan, penindasan, dan ketidakadilan ekonomi. Perasaan senasib sebagai sesama
umat manusia menjadi kunci untuk memahami perintah kurban.

c. Refleksi hasil kontekstualisasi dalam pembelajaran bermakna.


Ibadah ritual tanpa disertai dimensi sosial akan hampa dan tidak mempunyai makna apa-apa.
Pemaknaan kurban terletak pada unsur-unsur utama kemanusiaan dan berbagai keprihatinan
keterbelakangan, ketertindasan dan membebaskan umat manusia dari ketidakadilan struktur sosial-
ekonomis.
Ibadah Kurban Merupakan simbol ketaatan, pengorbanan, dan cinta. Nabi Ibrahim yang hidup di
tengah masyarakat bercorak pastoralis (kelompok masyarakat peternak), melambangkan sosok
ayah yang demokratis. Kendati Allah yang memberi perintah untuk mengorbankan Nabi Ismail, Nabi
Ibrahim tetap mempunyai pertimbangan kemanusiaan.
Sebagai seorang anak, Nabi Ismail adalah representasi anak yang penuh bakti, baik kepada
orangtua apalagi kepada Allah. Di usia muda, Nabi Ismail sudah memiliki keinsyafan spiritual sebagai
manusia pada yang Maha Absolut. Nabi Ismail dengan penuh kerendahan hati dan percaya diri
meminta agar Nabi Ibrahim melaksanakan perintah Tuhan
Semangat ajaran Kurban sedianya menjadi kritik dan koreksi terhadap model keberagamaan kita
selama ini.

Anda mungkin juga menyukai