Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH TEORI NATIVISME

Dosen pengampu mata kuliah:


Windo Dicky Irawan, S.Pd., M.Pd.

Disusun oleh:
Zeta Ferindo : 2288201008
Fadli hidayat : 2288201025
Bachtiar : 2288201015

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KOTABUMI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

2023/2024
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberi rahmat dan karunia nya sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Teori Nativisme” sebelum membahas lebih jauh
tentang teori nativisme, sebagai pengantar, saya ingin mengucapkan terima kasih atas
kesempatan yang diberikan untuk menulis makalah ini. Makalah ini membahas salah satu
teori dalam psikologi perkembangan yang sangat penting, yaitu teori nativisme.Teori
nativisme menarik perhatian banyak ahli psikologi karena teori ini mengemukakan bahwa
sejumlah kemampuan dasar dalam perkembangan manusia sudah ada sejak lahir atau bawaan.
Teori ini menantang pandangan bahwa kemampuan manusia sepenuhnya didapat dari
pengalaman dan belajar.Dalam makalah ini, saya akan membahas secara mendalam tentang
teori nativisme, termasuk sejarah, pengertian, dan prinsip-prinsip utamanya. Saya juga akan
membahas tentang dukungan dan kritik yang diberikan terhadap teori ini, serta implikasinya
dalam kehidupan sehari-hari dan praktik pendidikan.Saya berharap makalah ini dapat
memberikan pemahaman yang lebih baik tentang teori nativisme dan memberikan wawasan
yang bermanfaat bagi pembaca. Terima kasih telah membaca kata pengantar ini, dan selamat
membaca makalah tentang teori nativisme.

Kotabumi, 4 April 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................ i
DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang........................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................
1.3 Tujuan.....................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................
2.1 Pengertian Teori Nativisme...................................................................................
2.2 Sejarah Teori Nativisme........................................................................................
2.3 Konsep Dasar Teori Nativisme.............................................................................
2.4 Kontroversi dan Kritik Teori Nativisme................................................................
BAB III PENUTUP............................................................................................................
3.1 Kesimpulan............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada zaman yang semakin modern ini, bahasa menjadi hal yang sangat penting dan relevan
dalam kehidupan manusia. Kemampuan untuk memahami, menguasai, dan menggunakan
bahasa secara efektif dapat mempengaruhi kesuksesan dan hubungan antar individu dalam
masyarakat. Salah satu teori yang membahas tentang bagaimana manusia mempelajari bahasa
adalah teori nativisme.
Teori nativisme adalah teori yang mengusulkan bahwa manusia dilahirkan dengan
kemampuan bawaan untuk mempelajari bahasa secara alami. Teori ini menganggap bahasa
sebagai refleksi dari struktur bawaan dalam otak manusia dan bukan hasil belajar. Menurut
teori nativisme, setiap anak dilahirkan dengan "pemrograman bahasa" yang sudah terpasang
dalam otaknya, yang memungkinkannya untuk mempelajari bahasa dengan cepat dan mudah.
Dalam makalah ini, akan dibahas lebih lanjut tentang teori nativisme, termasuk asal usul teori,
penjelasan tentang bagaimana manusia dilengkapi dengan kemampuan bawaan untuk
mempelajari bahasa, dan bagaimana teori ini mempengaruhi pandangan tentang bagaimana
manusia mempelajari bahasa. Selain itu, makalah ini juga akan membahas kontroversi dan
kritik yang terkait dengan teori nativisme.
Diharapkan makalah ini dapat memberikan pemahaman yang lebih jelas tentang teori
nativisme dan bagaimana teori ini dapat mempengaruhi pandangan kita tentang bahasa dan
cara belajar bahasa.
1.2 Rumusan Masalah
Dari pendahuluan tersebut, dapat dirumuskan beberapa masalah yang akan dibahas dalam
makalah, yaitu:
1. Apa itu teori nativisme dan bagaimana teori ini diusulkan?
2. Bagaimana teori nativisme menjelaskan kemampuan bawaan manusia untuk
mempelajari bahasa?
3. Bagaimana pandangan teori nativisme mempengaruhi cara kita memahami cara
manusia mempelajari bahasa?
4. Apa saja kontroversi dan kritik yang terkait dengan teori nativisme dan bagaimana
implikasinya terhadap cara kita memahami bahasa dan belajar bahasa?
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah tersebut adalah untuk memberikan pemahaman yang lebih
dalam tentang teori nativisme dan bagaimana teori ini mempengaruhi pandangan kita tentang
bahasa dan cara manusia mempelajari bahasa. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menjelaskan kontroversi dan kritik yang terkait dengan teori nativisme, serta implikasinya
terhadap pemahaman kita tentang bahasa dan cara belajar bahasa.
Dengan membahas teori nativisme secara lebih detail, diharapkan pembaca akan lebih
memahami bagaimana manusia mempelajari bahasa dan bagaimana teori ini mempengaruhi
cara kita memahami bahasa sebagai sebuah sistem. Selain itu, dengan mempertimbangkan
1
kritik dan kontroversi yang terkait dengan teori ini, pembaca juga dapat memperoleh
pemahaman yang lebih kritis dan komprehensif tentang cara manusia mempelajari bahasa dan
bagaimana kita dapat memaksimalkan kemampuan kita dalam mempelajari bahasa.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Teori Nativisme

Istilah nativisme berasal dari kata “natus” yang berarti “lahir” atau “nativis”yang berarti
“pembawaan”dengan demikian nativisme dapat di artikan sebagai memandang manusia
(anak manusia) sejak lahir telah membawa suatu kekuatan yang disebut potensi (dasar).
Dalam konteks teori bahasa, nativisme mengacu pada pandangan bahwa kemampuan
bahasa merupakan bawaan alami dalam otak manusia dan bukan hasil belajar semata.
Pandangan ini menekankan bahwa setiap anak dilahirkan dengan struktur bawaan untuk
memahami bahasa, sehingga mereka mampu mempelajari bahasa dengan cepat dan
mudah. Oleh karena itu, teori nativisme menolak pandangan bahwa kemampuan bahasa
hanya dipengaruhi oleh lingkungan atau pengalaman belajar, dan bahwa manusia bersifat
pasif dalam mempelajari bahasa.

2.2 Sejrah Teori Nativisme

Teori nativisme adalah pandangan bahwa keterampilan atau kemampuan tertentu bersifat
alamiah atau sudah tertanam dalam otak sejak lahir. Teori ini bertentangan dengan teori
empirisme, yang menyatakan bahwa otak hanya memiliki sedikit kemampuan bawaan
dan hampir segala sesuatu dipelajari melalui interaksi dengan lingkungan. Pelopor aliran
nativisme adalah Arthur Schopenhauer, seorang filosof Jerman yang hidup pada tahun
1788-1880. Aliran ini berpendapat bahwa perkembangan individu ditentukan oleh bawaan
sejak ia dilahirkan.
Teori ini pertama kali dikemukakan oleh seorang filsuf Jerman, Gottfried Wilhelm
Leibniz pada abad ke-17, namun pengembangannya dilakukan oleh Noam Chomsky pada
tahun 1950-an.
Chomsky mengkritik pandangan behaviorisme yang mendominasi ilmu bahasa pada saat
itu, yang menganggap bahwa bahasa dipelajari melalui pengalaman dan rangsangan
lingkungan. Menurut Chomsky, bahasa bukan hanya hasil belajar, tetapi juga terkait
dengan struktur bawaan dalam otak manusia. Ia berpendapat bahwa manusia dilahirkan
dengan kemampuan bawaan untuk memahami struktur bahasa dan menghasilkan kalimat
yang belum pernah mereka dengar sebelumnya.
Teori nativisme yang dikemukakan oleh Chomsky ini terus dikembangkan dan menjadi
salah satu teori dominan dalam ilmu bahasa modern. Beberapa penelitian telah dilakukan
untuk menguji teori ini, termasuk studi mengenai kemampuan anak-anak dalam
mempelajari bahasa dan perbandingan antara bahasa manusia dengan bahasa hewan.
Meskipun masih menjadi perdebatan dalam ilmu bahasa, teori nativisme telah
memberikan kontribusi penting dalam memahami bahasa manusia dan cara manusia
memperolehnya.

2.3 Konsep Dasar Teori Nativisme


Teori nativisme adalah pandangan bahwa manusia memiliki kemampuan bawaan untuk
memahami konsep dasar dalam pengetahuan, seperti konsep waktu dan bilangan. Teori ini
menyatakan bahwa kemampuan bawaan ini didapatkan secara hereditas dan tidak perlu

3
dipelajari secara eksplisit. Teori nativisme dikemukakan oleh sejumlah ahli,
termasuk Noam Chomsky, seorang ahli linguistik terkemuka.
Teori nativisme juga memiliki pengaruh dalam psikologi pendidikan. Teori ini
menekankan bahwa setiap manusia memiliki bakat yang baik sejak lahir dan akan tumbuh
menjadi pribadi yang baik. Teori nativisme dalam psikologi pendidikan bersumber kepada
Leibnitzian Tradition, yaitu tradisi yang memusatkan potensi dalam diri individu manusia.
Teori ini mengakui adanya faktor genetik atau faktor genetik orang tua yang
mempengaruhi perkembangan anak. Oleh karena itu, pada prinsipnya teori apriori
mengakui adanya kodrat anak yang mempengaruhi perkembangan anak. Konsep dasar
nativisme masih menjadi topik perdebatan di kalangan ahli psikologi dan filsafat, tetapi
tetap menjadi salah satu pandangan utama dalam pemahaman tentang kemampuan dasar
manusia.

2.4 Kontroversi dan Kritik Teori Nativisme

Teori nativisme dalam pembelajaran bahasa juga mendapat kritik dan kontroversi. Salah
satu kritik terhadap teori ini adalah bahwa teori ini tidak dapat menjelaskan bagaimana
anak-anak dapat mempelajari bahasa dengan cepat dan mudah meskipun mereka tidak
memiliki pengetahuan sebelumnya tentang bahasa. Selain itu, teori ini juga dianggap
terlalu mengabaikan peran lingkungan dalam pembelajaran bahasa. Beberapa ahli bahasa
juga berpendapat bahwa teori ini terlalu menyederhanakan kompleksitas pembelajaran
bahasa dan tidak mempertimbangkan faktor sosial dan budaya yang mempengaruhi
pembelajaran bahasa. Namun, meskipun mendapat kritik, teori nativisme masih dianggap
sebagai salah satu teori yang penting dalam pembelajaran bahasa.
Beberapa kontroversi dan kritik yang muncul terhadap teori nativisme antara lain:

Kurangnya bukti empiris yang kuat: Beberapa kritikus menganggap bahwa teori nativisme
belum memiliki cukup bukti empiris yang kuat untuk mendukung klaim bahwa ada sistem
bawaan dalam otak manusia yang secara khusus mengatur kemampuan bahasa. Beberapa
penelitian menyatakan bahwa pengalaman belajar dan lingkungan eksternal juga memiliki
peran penting dalam perkembangan bahasa pada anak-anak.

Ketidakjelasan konsep Universal Grammar: Konsep Universal Grammar yang diajukan


oleh Chomsky masih belum jelas dalam definisi dan karakteristiknya. Beberapa ahli
bahasa merasa bahwa konsep ini masih abstrak dan sulit diuji secara empiris, sehingga
menjadi kontroversial dan dipertanyakan.

Perbedaan variasi bahasa: Teori nativisme menganggap bahasa sebagai struktur bawaan
yang sama untuk semua manusia, namun kenyataannya terdapat variasi bahasa yang
signifikan di berbagai daerah dan budaya. Kritikus mengemukakan bahwa teori nativisme
kurang memperhatikan variasi bahasa ini dan cenderung bersifat universalis dalam
pendekatannya.

Faktor lingkungan dan pengalaman belajar: Beberapa kritikus menganggap bahwa faktor
lingkungan dan pengalaman belajar memiliki peran yang lebih signifikan dalam
perkembangan bahasa daripada yang diajukan dalam teori nativisme. Mereka berpendapat
4
bahwa lingkungan dan pengalaman belajar anak, termasuk interaksi sosial, input bahasa
yang diterima, dan konteks budaya, juga berkontribusi dalam pembentukan kemampuan
bahasa.

Kurangnya perhatian terhadap faktor sosial, kultural, dan kontekstual: Kritikus teori
nativisme menganggap bahwa teori ini cenderung mengabaikan faktor sosial, kultural, dan
kontekstual dalam pembelajaran bahasa. Beberapa bahasa memiliki aspek sosial dan
kultural yang kompleks, seperti norma-norma berbicara, varietas bahasa, atau bahasa
diglosia, yang tidak sepenuhnya dapat dijelaskan oleh teori nativisme.

Namun, penting untuk diingat bahwa teori nativisme Chomsky juga memiliki banyak
dukungan dan pengaruh yang signifikan dalam studi bahasa modern. Meskipun
kontroversial dan dikritik, teori nativisme masih menjadi salah satu pendekatan yang
penting dalam pemahaman kita tentang bagaimana manusia mempelajari bahasa, dan terus
menjadi topik penelitian dan perdebatan di bidang linguistik dan kognisi manusia.

5
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Teori nativisme adalah pandangan bahwa kemampuan bahasa adalah bawaan atau ada
dalam struktur otak manusia sejak lahir, dan bukan hasil dari pembelajaran atau
pengalaman belajar.Teori nativisme pertama kali dikemukakan oleh Noam Chomsky pada
tahun 1950-an, dan mengajukan konsep Universal Grammar yang menyatakan bahwa ada
struktur gramatikal bawaan yang sama dalam otak manusia yang membentuk dasar bagi
perkembangan bahasa. Teori nativisme telah memberikan kontribusi yang signifikan
dalam pemahaman kita tentang bagaimana manusia mempelajari bahasa dan menjadi
salah satu pendekatan dominan dalam studi bahasa modern. Namun, teori nativisme juga
menghadapi kontroversi dan kritik, termasuk kurangnya bukti empiris yang kuat,
ketidakjelasan konsep Universal Grammar, perbedaan variasi bahasa, kurangnya perhatian
terhadap faktor sosial, kultural, dan kontekstual, serta penekanan yang berlebihan pada
faktor bawaan dan kurangnya perhatian terhadap faktor lingkungan dan pengalaman
belajar. Meskipun demikian, teori nativisme tetap menjadi topik penelitian yang penting
dan terus menjadi perdebatan dalam bidang linguistik dan kognisi manusia, serta
memberikan dasar bagi pemahaman kita tentang kemampuan bahasa manusia dan proses
pembelajarannya. Oleh karena itu, sebagai peneliti dan pengamat bahasa, penting untuk
memahami baik aspek positif maupun kontroversi dari teori nativisme, serta
menggabungkan pendekatan ini dengan pendekatan lain dan mempertimbangkan faktor-
faktor lain yang relevan dalam pemahaman tentang bagaimana manusia mempelajari
bahasa.

6
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Nativisme
https://serupa.id/nativisme-pengertian-kemunculan-pewarisan-inti-pribadi-perkembangan/
https://www.kompasiana.com/rospinka21074/63a325c3470fea067c501ab7/teori-belajar-
nativisme
https://dosenpsikologi.com/teori-nativisme
https://artikelsiana.com/2023/02/nativisme-adalah-ini-pengertian-dan-konsep-
pemikirannya.html
https://www.researchgate.net/publication/
355963991_Teori_Pemerolehan_Bahasa_Nativisme_LAD

Anda mungkin juga menyukai