Anda di halaman 1dari 16

Mulyani: Formulasi Masker Peel Off Nano Dari Ekstrak Teh Hijau (Camelia sinensis) Pagar Alam

Dengan Aktivitas Anti Aging

Formulasi Masker Peel Off Nano Dari Ekstrak Teh Hijau (Camelia sinensis)
Pagar Alam Dengan Aktivitas Anti Aging

Handayani Dwi1, Laida Neti Mulyani2*, Veny Larasati1, VitriAgustiarini2,


Asih Margiati2
1 Department of Histology, Faculty of medicine, University of Sriwijaya, Palembang, Indonesia
2 Department of Pharmacy, University of Sriwijaya, Palembang, Indonesia

*Corresponding Email: laidanetimulyani@mipa.unsri.ac.id

ABSTRAK

Ekstrak teh hijau dari Pagar Alam sangat potensial untuk dikembangkan menjadi
suatu sediaan kosmetika masker gel peel off dengan aktivitas anti aging karena
kandungan senyawa polifenol golongan katekin yang tinggi. Nanoteknologi pada
produk kosmetika akan memberikan kemampuan penetrasi ke kulit lebih efektif,
pelepasan senyawa aktif dalam kosmetika yang lebih terkontrol, stabilitas yang
tinggi dan penargetan yang spesifik. Oleh karna itu pada penelitian ini akan
dilakukan enkapsulasi ekstrak etanol teh hijau (Camellia sinensis), formulasi dan
evaluasi sebagai masker gel peel off dengan aktivitas anti-aging melalui uji aktivitas
antioksidan dengan metode peredaman DPPH. Tahapan penelitian antara lain
esktraksi, skrining fitokimia ekstrak dan uji aktivitas antioksidan ekstrak dengan
metode DPPH, enkapsulasi ekstrak, uji aktivitas antioksidan terhadap nano-the
hijau, formulasi dan evaluasi terhadap masker gel peel off nano-teh hijau. Hasil
ekstraksi etanol teh hijau dengan metode UAE diperoleh rendemen sebesar 10,26%
dengan kandungan senyawa flavonoid, alkaloid, steroid dan tannin, menunjukkan
aktivitas anitoksidan dengan nilai IC50 sebesar 98,6 µg/mL. Enkapsulasi ekstrak
menggunakan metode gelasi ionik dengan matriks Kitosan-TPP menunjukkan
ekstrak nano-teh hijau memiliki ukuran partikel 831,2 nm dengan nilai PDI 0,72
dan zeta Potensial 24,9 mV. Aktivitas antioksidan nano the-hijau menunjukkan
peningkatan dengan nilai IC50 sebesar 6,51 µg/mL. Formulasi dan evaluasi masker
Gel peel off nano-ekstrak teh hijau menunjukkan masker gel peel off dengan
parameter sifat organoleptis, viskositas, daya sebar, waktu kering dan pH
memenuhi persyaratan. Berdasarkan hal tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa
nano ekstra dengan aktivitas antioksidan telah berhasil dienkapsulasi dan
diformulasikan sebagai sediaan masker pel peel off dengan aktivitas Anti aging.

Kata Kunci: Teh hijau, nano kosmetika, Masker peel off, Anti aging

Corresponding Author: Laida Neti Mulyani


Address: Department of Pharmacy, University of Sriwijaya, Palembang, Indonesia
Email: laidanetimulyani@mipa.unsri.ac.id

119
Jurnal Farmasi Galenika Vol. 9 No. 3
p-ISSN 2406-9299
e-ISSN 2579-4469
Mulyani: Formulasi Masker Peel Off Nano Dari Ekstrak Teh Hijau (Camelia sinensis) Pagar Alam
Dengan Aktivitas Anti Aging

ABSTRACT

Green tea extract has the potential to be developed into a cosmetic gel peel-off mask
with anti-aging activity due to its high content of polyphenolic compounds in the
catechin group. Nanotechnology in cosmetic products will provide more effective
penetration into the skin, more controlled release of active compounds in cosmetics,
high stability and specific targeting. Therefore, in this study, encapsulation of green
tea (Camellia sinensis) ethanol extract, formulation and evaluation as a peel-off gel
mask with anti-aging activity. The stages of the research included extraction,
phytochemical screening and antioxidant activity test of extracts using the DPPH
method, extract encapsulation, antioxidant activity assay of nano-green tea,
formulation and evaluation of nano-green tea peel-off gel masks. The results of
green tea ethanol extraction using the UAE method obtained a yield of 10.26%
containing flavonoids, alkaloids, steroids and tannins, showing antioxidant activity
with an IC50 value of 98.6 µg/mL. Extract encapsulation using ionic gelation
method with Chitosan-TPP matrix showed nano-green tea extract to have a particle
size of 831.2 nm with a PDI value of 0.72 and a zeta potential of 24.9 mV.
Antioxidant activity of the-green nano showed an increase with an IC50 value of
6.51 µg/mL. Formulation and evaluation of nano-green tea peel-off gel masks
showed that the peel-off gel masks with the parameters of organoleptic properties,
viscosity, spreadability, dry time and pH met the requirements. Based on the above,
it can be concluded that nano green tea extract with antioxidant activity has been
successfully encapsulated and formulated as a gel peel-off mask with anti-aging
activity.

Keywords: green tea extract, nano-cosmetics, gel peel off masks, Anti aging

PENDAHULUAN penyusun utama flavonoid golongan


Data prevalensi penuaan pada tahun 2000 katekin pada tehyang dapat digunakan
menunjukkan kenaikan hingga 12,6 % sebagai antioksidan yang terdiri dari
(Ferruci et. al., 2008) dan penelitian epikatekin (EC), epigallokatekin (EGC),
Dewiastuti (2016) Menunjukkan bahwa epigallokatekin-gallat (EGCG), dan
78 dari 136 responden mahasiswa berusia epikatekin-gallat (ECG). Berdasarkan
18-21 tahun telah mengalami penuaan. penelitian sebelumnya teh hijau memiliki
Proses penuaan pada kulit ini dapat kandungan antioksidan 3,17μg/mL (Tita
dibedakan penuaan intrinsik dan proses et al., 2013). Antioksidan tersebut dapat
penuaan ekstrinsik (Ardhie, 2011). menghasilkan efek yang lebih baik apabila
Terjadinya penuaan ekstrinsik ini dapat diformulasikan dalam bentuk sediaan
kita hindari salah satunya adalah dengan topikal pada wajah karena zat aktif dapat
suatu Anti aging. Menurut Price dkk. lebih lama berinteraksi pada wajah. Salah
(1993) menyatakan bahwa terdapat empat satu bentuk sediaan topikal yang dapat
120
Jurnal Farmasi Galenika Vol. 9 No. 3
p-ISSN 2406-9299
e-ISSN 2579-4469
Mulyani: Formulasi Masker Peel Off Nano Dari Ekstrak Teh Hijau (Camelia sinensis) Pagar Alam Dengan
Aktivitas Anti Aging

dikembangkan untuk kosmetika adalah Berdasarkan uraian diatas, maka tujuan


masker gel peel off. dari penelitian ini adalah melakukan
ekstraksi teh hijau, formulasi dan evaluasi
Masker bentuk peel-off mempunyai sediaan masker gel peel-off nano dari
keuntungan, diantaranya penggunaan ekstrak etanol teh hijau (Camellia sinensis
yang mudah, serta mudah untuk dibilas, L.) serta uji aktivitas anti-aging nano-
diangkat atau mudah dilepaskan seperti ekstrak teh hijau (Camellia sinensis L.)
membran elastik (Rieger, 2000). Selain itu melalui uji aktivitas antioksidan secara
masker bentuk gel mengurangi invitro dengan metode DPPH
peradangan yang terjadi karena
kandungan air dalam gel yang cukup METODE PENELITIAN
tinggi akan menghidrasi stratum corneum Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei-
sehingga memberi kesan dingin desember 2021 di Laboratorium
(Sutriningsih et al., 2016). Menurut Farmakologi dan Biologi Farmasi Jurusan
Noormindhawati (2013), masker wajah Farmasi FMIPA Universitas Sriwijaya,
peel-off memiliki kemampuan Laboratorium Pengujian Terpadu Jurusan
meremajakan kulit dan menghambat Kimia FMIPA Universitas Sriwijaya.
penuaan dini. Dengan kemajuan
teknologi dan ilmu kosmetika, Ekstraksi dan karakterisasi ekstrak
penghambatan penuaan dapat dilakukan Serbuk teh hijau (Camellia sinensis L.) di
sehingga kulit terlihat lebih muda yaitu peroleh dari PTPN VII Pagar Alam.
dengan memanfaatkan teknologi Pembuatan ekstrak teh hijau (Camellia
nanopartikel yang bisa digunakan untuk sinensis) dilakukan dengan Ultrasoud
membuat kosmetik (Jancikova et al., assisted Extraction (UAE) menggunakan
2016). Nanopartikel memiliki kelebihan pelarut etanol 96%. Sebanyak 250 gr The
diantaranya kemampuan penetrasi ke Hijau dilarutkan dengan 2,5 L ethanol.
dalam kulit yang lebih efektif, pelepasan Teh hijau yang telah dilarutkan
senyawa kosmetika yang terkontrol dan selanjutnya disonikasi dengan ultrasonic
berkelanjutan, stabilitas yang tinggi, cleaner selama 30 menit. Hasil sonikasi
penargetan yang spesifik dan efisiensi, dipisahkan dengan sentrifugasi 5000 rpm
sehingga kecil kemungkinan terjadinya selama 15 menit. Kemudian dipekatkan
efek samping (Fauzi dan Nurmalina, dengan alat rotary evaporator pada suhu
2012). 40°C (Ditjen POM, 1979) lalu diletakkan
121
Jurnal Farmasi Galenika Vol. 9 No. 3
p-ISSN 2406-9299
e-ISSN 2579-4469
Mulyani: Formulasi Masker Peel Off Nano Dari Ekstrak Teh Hijau (Camelia sinensis) Pagar Alam Dengan
Aktivitas Anti Aging

di atas penangas air pada suhu 70-80°C Campuran dihomogenkan dan diinkubasi
sampai diperoleh ekstrak kental. menggunakan operation time maksimum
pada suhu 25°C. Perubahan yang terjadi
Karakterisasi ekstrak yang dilakukan diamati dan serapan diukur menggunakan
adalah pengamatan organoleptis yang spektrofotometer UV-Vis pada λmaks 516
meliputi warna, bentuk, dan bau pada nm (Yudiati dkk., 2011). Setelah
ekstrak. Selanjutnya dilakukan Penetapan didapatkan presentasi inhibisi dari
Kadar Air (Depkes RI, 2000). Identifikasi masing-masing konsentrasi kemudian
kandungan flavonoid Ekstrak dengan ditentukan persamaan y = a + bx dengan
KLT Ekstrak dengan eluen butanol : asam perhitungan secara linear dimana x adalah
asetat glasial : air (4 : 5 : 1). Visualisasi konsentrasi dan y adalah presentasi
dilakukan dibawah lampu UV 365 nm dan inhibisi. Aktivitas antioksidan diyatakan
penampak bercak menggunakan dengan nilai IC50 didapatkan dari nilai x
ammonia. Skrining fitokimia hanya setelah mengganti y = 50 (Simiati, 2012).
dilakukan untu identifikasi flavonoid dan Aktivitas antioksidan dinyatakan dalam %
tannin mengikuti metode yang dilakukan inhibisi yang ditentukan menggunakan
oleh Saifudin dkk (2011). persamaan
Abs Kontrol-Abs Sampel
%Inhibisi =� �x100 …….
Abs Kontrol
Uji aktivitas antioksidan ekstrak (1)
Larutan induk ekstrak teh hijau 100
μg/mL dibuat dengan melarutkan 5 mg Enkapsulasi ekstrak etanol dan
ekstrak dalam aquabidest, dihomogenkan karakterisasi nano-ekstrak the hijau
dan dicukupkan volumenya hingga 50 Ekstrak teh hijau dilarutkan dengan
mL. Dilakukan pengenceran sehingga menggunakan etanol 70% kemudian
diperoleh konsentrasi 2, 4, 6,8 dan 10 ditambahkan aquadest. Setelah itu asam
μg/mL. Sebagai suatu pembanding asetat glasial untuk melarutkan kitosan
digunakan Vitamin C dengan variasi dengan menggunakan magnetic stirrer
konsentrasi yang sama (Agustini, 2002). hingga larut. Pembuatan nanopartikel
Larutan uji dan larutan pembanding dilakukan dengan dengan perbandingan
dipipet sebanyak 2 mL dari berbagai antara kitosan : NaTTP : ekstrak yaitu
konsentrasi dimasukkan dalam wadah 5:1:1. Hasil dari nanopartikel kemudian
dilapisi aluminium foil kemudian disentrifugasi selama 15 menit
ditambahkan 2 mL larutan DPPH 0,4 mM. menggunakan kecepatan 3000 rpm dan
122
Jurnal Farmasi Galenika Vol. 9 No. 3
p-ISSN 2406-9299
e-ISSN 2579-4469
Mulyani: Formulasi Masker Peel Off Nano Dari Ekstrak Teh Hijau (Camelia sinensis) Pagar Alam Dengan
Aktivitas Anti Aging

dilakukan pengujian karakteristik Proses pembuatan masker gel peel of


nanopartikel. Ekstrak yang sudah biomassa S. platensis dengan cara
dienkapsulasi selanjutnya dilakukan menimbang semua bahan terlebih dahulu.
karkterisasi. Karakterisasi Ini 10,375% HPMC 60SH didispersikan
meliputipengukuran ukuran partikel, dalam akuades yang telah dipanaskan
distribusi pasrtikel, Zeta potensial dan % hingga mengembang dengan cara b/v,
transmitan dari nano-teh hijau gerus hingga terbentuk dispersi yang
menggunakan particle size analyzer. homogen (massa 1). Sebanyak 4% PVA
Selanjutnya dilakukan Uji aktivitas dalam akuades panas di atas magnetic
antioksidan nano-ekstrak dengan metode stirrer pada suhu 90ºC dengan cara b/v
yang sama seperti pada pengujian ekstrak (massa 2). Larutan 10,375% HPMC 60SH
pada tahapan sebelumnya. dan 4% PVA dicampurkan lalu tandai
sebagai massa 3. Sebanyak 0,075%
Formulasi dan evaluasi Nipagin dan 0,025% nipasol dilarutkan
dalam 4 mL gliserin (massa 4). Massa 4
Formulasi Masker gel peel off nano- yang diperoleh dimasukkan ke dalam
ekstrak teh hijau massa 3, lalu ditambahkan 1% ekstrak the
Formula masker gel Peel off nano ekstrak hijau, diaduk sampai homogen, dan
Teh Hijau yang akan digunakan pada tambahkan air hangat hingga didapat 100
formulasi memiliki komposisi seperti mL sediaan, selanjutnya dikemas dalam
pada table berikut, pot krim (Septianoba, 2017).

Tabel 1. Formula Optimal Masker Gel Evaluasi Mutu Fisik Sediaan


Peel-off (Sunnah, 2020) Evaluasi mutu fisik sediaan untuk sediaan
Komposisi Jumlah gel meliputi sifat organoleptis, viskositas,
Ekstrak Nano-The Hijau 1% daya sebar, homogenitas dan lama waktu
PVA 4g mengering. Pengamatan organoleptis
HPMC 10,375 g pada sediaan masker gel peel-off
Nipagin 0.025 g dilakukan secara visual yang meliputi
Gliserin 2% warna, bau dan tekstur (Septiani, 2011).
Aquadest Ad 100 Uji homogenitas dilakukan dengan
menggunakan sediaan yang dioleskan
pada sekeping kaca atau bahan transparan
123
Jurnal Farmasi Galenika Vol. 9 No. 3
p-ISSN 2406-9299
e-ISSN 2579-4469
Mulyani: Formulasi Masker Peel Off Nano Dari Ekstrak Teh Hijau (Camelia sinensis) Pagar Alam Dengan
Aktivitas Anti Aging

lain yang cocok. Sediaan harus wajah. Kaca yang telah diolesi masker
menunjukkan susunan yang homogen dan dimasukkan ke dalam oven pada suhu
tidak terlihat adanya butiran kasar (Ditjen 36,5 ± 20C dan sediaan diamati sampai
POM RI., 1979). Uji daya sebar Sebanyak proses pengeringan selesai (Vieira et al.,
0,5gram sediaan gel diletakkan diatas 2009).
kaca ukuran 5× 5 cm yang diberi kertas
grafik, kemudian ditutup plastik mika HASIL DAN PEMBAHASAN
ukuran (5 × 5) cm, ditambahkan beban Hasil
50gr, 100gr, 150gr, dan 200gr secara Ektraksi dan Karakterisasi
bergantian masing-masing selama 1 Dari hasil ekstraksi teh hijau dengan
menit, kemudian diukur diameter menggunakan UAE diperoleh rendemen
sebarnya (Niyogi et al., 2012). Penentuan hasil 10,26 %. Hasil karakterisasi
pH sediaan dilakukan dengan organoleptis menunjukkan bentuk
menggunakan alat pH meter. Sampel ekstrak adalah kental seperti karamel
dibuat dalam konsentrasi 1%. Kemudian dengan warna hijau kehitaman, ekstrak
elektroda dicelupkan dalam larutan tidak berbau dan rasa agak kelat. Hasil
tersebut hingga menunjukkan harga pH penetapan kadar air dperoleh hasil kadar
konstan. Angka yang ditunjukkan pH air sebesar 7% Pada penentuan parameter
meter merupakan pH sediaan (Rawlins, susut pengeringan untuk ekstrak pada
2003). Penentuan viskositas sediaan penelitian ini diperoleh hasil sebesar
dilakukan dengan alat viskometer 8,6%. Sementara itu hasil skrining
Brookfield. Dengan cara menimbang 100 fitokimia dapat dilihat pada tabel 1.
gram sediaan masker peel-off ekstrak
Tabel 1. Skrining Fitokimia Ekstrak Teh
etanol buah teh hijau kemudian diatur
Hijau Pagar Alam
spindle dan kecepatan yang digunakan, Golongan senyawa Keterangan
dijalankan viskometer Brookfield, Alkaloid
Wagner +
kemudian viskometer dari masker peel-off Mayer +
akan terbaca (Batubara, 2016; Umayah, Dargendrof +
Flavonoid +
2016). Lama waktu mengering dilakukan
Steroid dan Triterpenoid +
dengan cara sebanyak 0,5gr sampel Tanin +
letakkan diatas permukaan kaca objek Saponin -
hingga membentuk lapisan tipis, ini
meniru pengaplikasian masker pada
124
Jurnal Farmasi Galenika Vol. 9 No. 3
p-ISSN 2406-9299
e-ISSN 2579-4469
Mulyani: Formulasi Masker Peel Off Nano Dari Ekstrak Teh Hijau (Camelia sinensis) Pagar Alam Dengan
Aktivitas Anti Aging

Uji aktivitas antioksidan ekstrak konsentarsi larutan uji dengan persen


Hasil identifikasi dengan kromatografi peredaman yaitu Y=0,2733x +24,233
lapis tipis yang dilakukan untuk dimana hubungannya berbanding lurus
mengetahui profil senyawa di dalam yaitu semakin tinggi konsentrasi zat uji
ekstrak dan sebagai tahapan awal untuk maka semakin tinggi pula persen
skrining antioksidan pada esktrak. Profil peredaman. Berdasarkan pengujian, IC50
hasil KLT dengan menggunakan silica dari ekstrak etanol daun teh hijau sebesar
GF254 dengan eluen methanol kloroform 94,28 μg/mL.
dengan perbandingan 9:1 dapat dilihat
Enkapsulasi ekstrak dan
pada Gambar. 1
karakteriksasi nano-teh hijau
Hasil enkapsulasi ekstrak teh hijau dan
karakterisasi nano- ekstrak dapat dilihat
pada gambar 2 dan tabel 2

(a) (b) (c) (d)


Gambar 1. Kromatogram skrining
antioksidan Ekstrak dengan KLT
Keterengan:(a) Penampakan Visual;
(b) visualisasi dengan UV 366;
(c) visualisasi dengan UV 254;
(d) Visualisasi dengan larutan DPPH Gambar 3. Hasil enkapsulasi ekstrak teh
hijau dengan metode gelasi ionik
Secara visual hasil reaksi hasil reaksi
antara larutan pereaksi DPPH dengan Tabel 2. Karakteristik nano-ekstrak teh
larutan uji ekstrak etanol daun teh hijau Hijau
Karakteristik Nano-ekstrak
sebelum dilakukan penguukuran dengan
Z-Average 831,2
spektrofotometri UV-VIs menunjukkan
Polydispersity Index 0,72
perubahan warna dari ungu menjadi
Distribusi Ukuran 719,7± 113,3
kuning. Sementara itu hasil analisisi
(d.nm) (74,3%)
kuantitatif aktivitas antitoksidan
93.09 ± 13,48
dinyatakan dengan IC50 yang dihitung dari
(25,7 %)
persamaan regresi linier antara

125
Jurnal Farmasi Galenika Vol. 9 No. 3
p-ISSN 2406-9299
e-ISSN 2579-4469
Mulyani: Formulasi Masker Peel Off Nano Dari Ekstrak Teh Hijau (Camelia sinensis) Pagar Alam Dengan
Aktivitas Anti Aging

Tabel 3. Evaluasi Sediaan Nano-Ekstrak


Parameter Hasil Pengamatan
evaluasi Sediaan
Warna: Kuning
Organoleptis pucat
Aroma: aroma khas
teh
Tekstur: Semisolid
Kental
Gambar 4. Hasil pengukuran ukuran Viskositas 3780 cP
dan disktribusi molekul menggunakan
PSA Homogenitas Homogen
Daya sebar 6,66 cm
Uji aktivitas antioksidan nano-ekstrak pH 5,34
the hijau Waktu Kering 20 enit
Hasil penentuan aktivitas antioksidan dari
nano-ekstrak menujukkan hasil yang jauh Pembahasan
lebih tinggi dari aktovitas antioksidan Ekstraksi dan Karakterisasi
ekstrak teh hijau. Berdasarkan Sarwa et.al. (2013) telah melakukan
perhitungan terhadap kurva baku linier y optimasi metode ekstraksi dengan
= 7,3759x + 1,9397 dan R2= 0,9907, beberapa metode menggunakan pelarut
diperoleh nilai IC50 untuk nano-ekstrak ethanol diperoleh rendemen sebesar 6.03
adalah 6,51 μg/mL. % menggunakan metode maserasi 12 jam
dan 6,09 % untuk sonikasi 20 menit. Jika
Formulasi dan evaluasi nano-ekstrak
teh hijau dibandingkan dengan rendemen pada
Optimasi formula basis dari masker gel peneltian ini, menunjukkan hasil ekstraksi
telah dilakukan pada penelitian pada penelitian ini jauh lebih baik dengan
sebelumnya (Septianoba, 2017) dengan waktu sonikasi yang lebih singkat. Hasil
komposisi gel terdiri dari PVA, HPMC 60 ini juga menunjukkan bahwa metode UAE
SH, gliserin, Metil paraben propel paraben lebih efisien. Peningkatan rendemen
dan akuades. dengan metode UAE dapat dijelaskan
bahwa amplitude yang melewati medium
ekstraksi menghasilkan perubahan
densitas dan modulus elstisitas sacara
local serta perpindahan massa antar fase
126
Jurnal Farmasi Galenika Vol. 9 No. 3
p-ISSN 2406-9299
e-ISSN 2579-4469
Mulyani: Formulasi Masker Peel Off Nano Dari Ekstrak Teh Hijau (Camelia sinensis) Pagar Alam Dengan
Aktivitas Anti Aging

meningkat sehingga rendemen meningkat teh hijau terhadap kandungan flavonoid,


pada waktu yang singkat (Gonzalez- alkaloid, steroid dan triterpernoid dimana
centeno, 2015). menunjukkan hasil yang positif untuk
golongan senywa tersebut. Sementara
Uji organoleptis terhadap ekstrak Anand (2015) melakukan hasil skrining
dilakukan sebagai pengenalan awal fitokimia dari ekstrak methanol teh hijau
ekstrak secara objektif dan sederhana. menunjukkan hasil yang positif untuk
Sementara enentuan kadar air digunakan alkaloid, flavonoid, steroid, tannin dan
sebagai salah satu parameter untuk hasil negative untuk terpenoid dan tannin.
menetapkan residu air setelah evaporasi.
Kadar air ini sesuai dengan syarat mutu Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak
kadar air yaitu < 10% (Voight, 1994). Aktivitas antioksidan dari ekstrak melalui
Kadar air yang terlalu tinggi akan rentan skrining dengan menggunakan KLT
terhadap pertumbuhan mikroba yang ditandai dengan terbentuknya warna
dapat menurukan stabilitas ekstrak kuning pucat-putih dengan background
(Syaifudin, 2011). Sementara penentuan berwarna ungu yang menunjukkan bahwa
susut pengeringan merupakan salah satu ekstrak etanol teh hijau memiliki aktivitas
parameter non spesifik yang bertujuan antioksidan. Senyawa yang memiliki
untuk memberikan batasan maksimal aktivitas antioksidan memiliki sifat
(rentang) tentang besarnya senyawa yang kepolaran yang rendah dan berada pada
hilang pada proses pengeringan (Depkes rentang UV jauh (366) atau memiliki
RI., 2000). Berdasarkan hasil tersebut kisaran panjang gelombang diatas 400nm
dapat dijelaksan bahwa kemungkinan Hal ini ditunjukkan oleh visualisasi
massa yang dapat hilang karena dengan larutan DPPH dimana yang
pemanasan pada suhu 105oC ini meliputi menunjukkan perubahan warna kuning
molekul air, minyak atsiri dan pelarut pucat sejajar dengan spot yang aktif UV
etanol sebesar 8,6% dari berat ekstrak 366 dengan kisaran nilai Rf 0.0-0.5.
(Utami dkk., 2017). Terbentuknya warna kuning pucat ini
disebabkan larutan DPPH mendonorkan
Hasil skrining fitokimia menunjukkan atom hidrogen kepada ekstrak sehingga
hasil yang sama dengan yang dilakukan tereduks. Background ungu tidak terlalu
oleh Narmada (2020) yang melakukan nampak sebab larutan DPPH yang
skrining fitokimia dari ekstrak methanol

127
Jurnal Farmasi Galenika Vol. 9 No. 3
p-ISSN 2406-9299
e-ISSN 2579-4469
Mulyani: Formulasi Masker Peel Off Nano Dari Ekstrak Teh Hijau (Camelia sinensis) Pagar Alam Dengan
Aktivitas Anti Aging

digunakan konsentrasinya sangat rendah berada pada rentang 100-200 μg/mL.


(Prakash, 2001). Perbedaan aktivitas antioksidan
dipengaruhi oleh jumlah senyawa
Penentuan aktivitas antioksidan dilakukan flavonoid, lokasi pengambilan sample dan
sebagai suatu parameter Anti aging karena teknik ekstraksi juga akan mempengaruhi
secara teoritis mekanisme aging dapat nilai IC50 (Rohman, 2007). Hasil nilai
disebabkan oleh rekasi oksidasi oleh IC50 ini menunjukkan kemampuan
karena itu digunakan metode DPPH. aktifitas antioksidan 1/20 dari aktivitas
Perubahan larutan secara visual dari ungu antioksidan Vitamin C yang digunakan
menjadi kuning pada larutan sampel ini sebagai suatu pembanding dimana
menunjukkan bahwa atom hidrogen yang diperoleh nilai IC50 nya 2,35 μg/mL
mengandung satu proton dan satu elektron (ppm) (Gambar 3). Vitamin C merupakan
yang berasal dari senyawa peredam salah satu antioksidan yang telah banyak
radikal bebas akan mereduksi DPPH digunakan dalam sediaan kosmetika anti
sehingga terbentuk senyawa DPP- aging¸oleh karena itu digunakan vitamin
Hidrazin yang stabil. Sementara nilai IC50 C sebagai pembanding
yang diperoleh dari persamaan regresi
linier merupakan konsentrasi efektif Enkapsulasi ekstrak dan karakterisasi
larutan uji yang diperlukan untuk nano-teh hijau
menurunkan 50% intensitas dibandingkan Pembuatan nano-ekstrak teh hijau
larutan pereaksi. digunakan metode gelasi ionik yang
merupakan metode disperse polimer.
Dari nilai IC50 ekstrak teh hijau sebesar Kitosan yang merupakan polimer kationik
94,28 μg/mL dapat digolongkan sebagai akan bereaksi dengan anion multivalent
antioksidan kuat karena berada pada TPP. Pembentukan mikropartikel terjadi
rentang 100-200 μg/mL (Pribadi, dkk., ketika kitosan didispersikan dengan
2008). Konsentrasi ini sangat tinggi jika NaTTP sebagai anion multivalen
dibandingkan dengan IC50 yang dilakukan (Monhanraj dan Chen, 2020). Pada proses
oleh Chaerunnissa (2021) 5,58 μg/mL enkpasulasi ekstrak teh hijau ini
dengan pelarut yang sama. Sementara digunakan variasi ekstrak 0,1% atau
penelitian Fajar (2018) menyebutkan sekitar 100 μg/mL, dengan pertimbangan
bahwa kisaran IC50 pada ekstrak teh hasil konsentrasi ini didasarkan nilai IC50 yang
penyeduhan pada variasi waktu dan suhu diperoleh dari uji Invitro

128
Jurnal Farmasi Galenika Vol. 9 No. 3
p-ISSN 2406-9299
e-ISSN 2579-4469
Mulyani: Formulasi Masker Peel Off Nano Dari Ekstrak Teh Hijau (Camelia sinensis) Pagar Alam Dengan
Aktivitas Anti Aging

Berikut gambar sambung silang kitosan-


TPP dengan menggunakan metode gelasi

Kitosan TPP Ci-TPP ekstrak Nano ionik (Putri, dkk., 2018).

Gambar 5. Ilustrasi proses enkapsulasi


ekstrak The Hijau dengan pembawa Karakterisasi yang dilakukak meliputi
Kitosan (Deshmuk, 2019)
sifat organoleptis, ukuran dan distribusi

Perbandingan Na-TPP dan kitosan yang Ukuran nanopartikel, transmitan dan

digunakan merupakan hasil optimasi dari polydispersity index (PDI). Karakterisasi

Sunnah, dkk. (2020), serta Ayumi (2018). sifat organoleptik tingkat kejernihahn

Hasil dari proses ini menunjukkan larutan dilakukan secara visual menunjukkan

yang transparan (Gambar 4). Partikel nano suspense terlihat jernih (gambar 7).

tidak akan terlihat secara kasat mata, Suspense yang terlihat jernih

sehingga keberhasilan sintesis nano akan menunjukkan menunjukkan bahwa

terlihat dari suspense yang jernih dan partikel didalamnya berukuran nanometer

transparan. sehingga bersifat kasat mata dan


transparan (Perdana, 2007).

Ukuran dan distribusi nano partikel yang


telah diukur dengan menggunakan PSA
menunjukkan hasil seperti tertera pada
Tabel 2. Nilai Z-Average nanopartikel
Gambar 6. Ikatan sambung silang antara
Kitosan dan TPP melalui gelasi ionik berdasarkan grafik hasil pengukuran pada
(Putri, dkk., 2018) Tabel 2 memberikan pernyataan untuk
merujuk pada Quality Report. Jenis
Pada metode gelasi ionik, kitosan
kualitas data hasil seperti ini merupakan
dilarutkan dalam larutan asam encer
peringatan yang timbul karena jenis data
untuk memperoleh kation kitosan yaitu
yang terukur namun hal ini bukan berarti
gugus amin, dimana gugus amin yang
data ukuran partikel dan distribusinya
bermuatan positif akan membentuk
tidak bisa digunakan (Malvern
sambung silang dengan gugus negative
Instruments Limited, 2014). Nilai ini
dari polianion NaTPP membentuk
adalah hasil analisis kumulan (κn) dari
kompleksasi antara muatan yang berbeda
instrumen berdasarkan probabilitas
tersebut yang menyebabkan nanopartikel
distribusi data hasil dari. Dynamic Light
kitosan yang dihasilkan lebih stabil.
129
Jurnal Farmasi Galenika Vol. 9 No. 3
p-ISSN 2406-9299
e-ISSN 2579-4469
Mulyani: Formulasi Masker Peel Off Nano Dari Ekstrak Teh Hijau (Camelia sinensis) Pagar Alam Dengan
Aktivitas Anti Aging

scattering (DLS) yang merupakan partikel berinteraksi melelaui gaya-gaya


intensitas rata-rata harmonik vanderwals sehingga mudah membentuk
(International Standard Organization, agregat.
2017).
Nilai PDI yang tinggi kemungkinan
Berdasarkan hasil karakterisasis dari dari terjadinya aglomerasi juga didukung oleh
nano ekstrak teh hijau dengan pembawa hasil pengukuran transmitansi yang
Kitosan-TPP baik ukuran dan distribusi kurang dari 90%. Persen transmitan ini
partikel serta nilai PDI yang besar pada digunakan untuk mengukur tingkat
seperti tertera pada tabel 2 dan gambar 4 kejernihan secara kuantitatif dari nano-
menunjukkan bahwa nano-ekstrak yang ekstrak. Dari hasil pengukuran diperoleh
dibuat memiliki ukuran yang sangat luas nilai % transmitan 81,8%. Semakin kecil
dan mengandung partikel besar atau ukuran partikel maka nilai % transmitan
agregat yang dapat mengalami yang dihasilkan semakin tinggi, karena
sedimentasi (Malvern Instrument, 2005). akan semakin besar nilai cahaya yang
Target ukuran partikel dari penelitian akan diteruskan. Pada hasil pengukuran
sebenarnya berada dibawah rentang transmitan diperoleh hasi 81,8 %
500nm. Untuk partikel yang berukuran kemungkinan terdapat partikel berukuran
100-300nm umumnya nilai PDI akan besar sehingga gerak brown partikel
berada dibawa 0,3 maka dapat dikatakan lambat dan menyebabkan partikel
baik, untuk ukuran partikel 500nm dan beraglomerasi dan mengalami
memiliki PDI diatas 0,5 dikatakan besar sedimentasi (Sumardjo, 2006).
dan teraglomerasi (Nanocomposix, 2012).
Karena ukuran PDI diatas 0,5, maka Uji Aktivitas Antioksidan Nano-
ukuran partikel rata- rata yang dihasilkan Ekstrak
tidak dapat digunakan. Indikasi adanya Peningkatan aktivitas antioksidan dari
aglomerasi berdasarkan nilai PDI yang ekstrak yang ternkapsulasi ini disebabkan
dihasilkan pada penelitian ini diduga adanya peningkatan stabilitas dari ekstrak
muatan zeta potensial partikel lebih yang sudah terenkapsulasi. Penelitian
rendah dari medium pendispersi yaitu yang dilakukan oleh Muhammad (2020)
24,9 (Vaughn dan Williams, 2007). menunjukkan bahwa enkapsulasi pada
Sistem disperse dengan nilai zeta ekstrak Cinnamon menujukkna adanya
potensial yang rendah akan menyebakan peningkatan stabilitas senyawa terhadap
130
Jurnal Farmasi Galenika Vol. 9 No. 3
p-ISSN 2406-9299
e-ISSN 2579-4469
Mulyani: Formulasi Masker Peel Off Nano Dari Ekstrak Teh Hijau (Camelia sinensis) Pagar Alam Dengan
Aktivitas Anti Aging

degradasi oleh panas dan cahaya. Ekstrak saat dioleskan pada kulit. Kemampuan
teh hijau banyak mengandung flavonoid menyebar adalah karakteristik penting
yang memiliki aktivitas antioksidan, dalam formulasi karena mempengaruhi
flavonoid sangat tidak stabil oleh factor transfer bahan aktif pada daerah target
lingkungan seperti temperature, pH dan dalam dosis yang tepat, kemudahan
cahaya (Manach, 2004). Sehingga penggunaan, tekanan yang diperlukan
peningkatan aktivitas antioksidan pada agar dapat keluar dari kemasan, dan
penelitian ini dapat dijelaskan, karena penerimaan oleh konsumen (Garg, et al.,
adanya peningkatan kestabilan senyawa 2002). Dari hasil pengukuran diameter
antioksidan setelah terenkapsulasi daya sebar, menunjukkan bahwa diameter
terhadap perubahan lingkungan. daya sebar memenuhi persyaratan.
Viskositas merupakan tolak ukur fisik
Formulasi dan evaluasi masker the yang biasanya diukur untuk menaksir
hijau pengaruh kondisi tekanan pada produk
Masker gel peel off didapatkan dari semisolid (Liebermann dkk, 1996).
formula optimum Septianoba (2017). Viskositas gel dapat mengalami
Seingga tidak dilakukan optimasi basis penurunan selama penyimpanan, makin
Kembali. Pengamatan organoleptis rendah viskositas maka makin tinggi
meliputi warna bau dan bentuk selama 8 tahanannya.. Hal ini dapat dimungkinkan
hari tidak menunjukkan adanya karena beberapa faktor seperti kemasan
perubahan. Sementara pengamatan yang kurang kedap dan kelembapan
homogenitas menujukkan bahwa sediaan ruangan penyimpanan gel yang tidak
tersebut karena terdapat persamaan warna terkontrol dapat menyebabkan gel
yang merata dan tidak adanya partikel menyerap uap air dari luar, sehingga
atau bahan kasar yang dapat diraba viskositas gel menurun. Hasil dari
(Setyaningrum, 2013). Persyaratan pengukuran viskositas menunjukkan hasil
homogenitas gel dimaksudkan agar bahan 3780 cP sementara rentang nilai viskositas
aktif dalam gel terdistribusi merata. Selain gel yang harus dipenuhi adalah 2000-4000
itu agar gel tidak mengiritasi ketika cP. Sehingga dapat disimpulkan hasil
dioleskan di kulit. pengukuran viskositas memenuhi
persyaratan.
Hasil Uji daya sebar dilakukan untuk
mengetahui kemampuan menyebar gel
131
Jurnal Farmasi Galenika Vol. 9 No. 3
p-ISSN 2406-9299
e-ISSN 2579-4469
Mulyani: Formulasi Masker Peel Off Nano Dari Ekstrak Teh Hijau (Camelia sinensis) Pagar Alam Dengan
Aktivitas Anti Aging

Pengujian waktu kering sediaan dilakukan memenuhi persyaratan pH untuk sediaan


dengan mengamati waktu yang diperlukan topikal yaitu antara 4-8 (Aulton,1988).
gel untuk mengering, yaitu waktu dari saat
mulai dioleskannya masker gel peel off Kesimpulan
pada kaca hingga terbentuk lapisan yang Ekstraksi teh hijau (Camellia sinensis)
dapat dikelupas. Semua formula hijau pagar alam dengan pelarut ethanol
memenuhi persyaratan uji waktu kering dan metode UAE diperoleh rendemen
yaitu 15-30 menit (Slavtcheff, 2000), sebesar 10,26% dengan kandungan
sementara hasil pada penelitian ini senywa flavonoid, alkaloid, steroid, tannin
menunjukkan waktu mengering sediaan yang menunjukkan aktivitas anti oksidan
gel adalah 20 menit sehingga memenuhi dengan nilai IC50 sebesar 98,6 µg/mL.
persyaratan. Masker gel peel-off yang Ekstrak yang dienkapsulasi dengan
lebih cepat mengering memberikan metode gelasi ionik Kitosan-TPP memilik
kenyamanan terhadap pemakaian, ukuran partikel 831,2 nm dengan nilai PDI
sedangkan masker gel peel-off yang lebih 0,72 dan zeta Potensial 24,9 mV. Nano
lama mengering menyebabkan kurang ekstrak teh hijau yang telah dienkapsulasi
nyaman dalam penggunaannya. berpotensi sebagai suatu anti Aging dan
Konsentrasi PVA berpengaruh terhadap menunjukkan peningkatan aktivitas
kecepatan mengering. antioksidan dengan nilai IC50 sebesar 6,51
µg/mL. Formulasi dan evaluasi masker
Pemeriksaan pH merupakan parameter Gel peel off nano-ekstrak teh hijau dengan
fisikokimia yang harus dilakukan untuk menunjukkan bahwa masker gel
sediaan topikal karena pH berkaitan memenuhi persyaratan dengan parameter
dengan efektivitas zat aktif, stabilitas zat sifat organoleptis, viskositas, daya sebar,
aktif dan sediaan, serta kenyamanan di waktu kering, pH yang masuk dalam
kulit sewaktu digunakan. pH yang terlalu rentang.
asam dapat mengakibatkan iritasi
sedangkan pH yang terlalu basa dapat UCAPAN TERIMA KASIH
menyebabkan kulit bersisik. Dari hasil Kami sampaikan terima kasih
pengukuran pH terlihat bahwa masker gel kepada Fakultas Kedokteran Universitas
peel-off ekstrak nano the Hijau adalah Sriwijaya yang telah membantu mendanai
5,34, hal ini menununjukkan sediaan penelitian ini melalui program Hibah
Penelitian PNBP Sains teknologi dan Seni

132
Jurnal Farmasi Galenika Vol. 9 No. 3
p-ISSN 2406-9299
e-ISSN 2579-4469
Mulyani: Formulasi Masker Peel Off Nano Dari Ekstrak Teh Hijau (Camelia sinensis) Pagar Alam Dengan
Aktivitas Anti Aging

Tahun 2021, rekan-rekan di Fakultas Scavenging Activity and Thermal


Stability of Cinnamon Extract-
Kedokteran dan Fakultas MIPA yang
Loaded Nanosphere, Journal of
telah membantu dalam penelitian dan Sustainable Agriculture. 35: 147-156.
Nanocomposix. 2012. Nanocomposix’s
penulisan artikel ini.
Guide To Dynamic Light
ScaterringMeasurement and Analysis.
DAFTAR PUSTAKA Vol 1.3, Sandiego.
Narmada, I.B. et. Al. 2020 Phytochemical
Anand, J., Upadhyaya, B., Pramod R., Screening antioxidant Activity,
Nishant, R. 2015. Biochemical Functional Group and Chemical
characterization and Pharmacognostic element Characterization analaysis of
evaluation of purified catechins in Epigallocatechin-3-Gallate (EGCG)
green tea cultivars of India. Biotech, 3: in east Javanese Green Tea
285-294. Methanollic Extract: an Experimental
Chaerunnisa, A.Y., Khuzaimah, Z., In vitro Studi. Sys Rev Pharm. 11(5):
Surachman, E., 2021. Peel off Gel 511-519.
Mask Containing Green Tea Leaf Perdana, D. 2007. Pengenmbangan Awal
Extract with Antioxidant Activity. Sistem Pembawa polimerik Berbasis
Indo J. Pharm. 3:1-8. Nanopartikel. Bandung: institute
Departemen Kesehatan Republik Teknologi Bandung.
Indonesis, 2008. Parameter Standard Prakash 2001 A, 2001, antioxidan activity
Umum Ekstrak Tumbuhan Obat, Edisi Prakash, A. 2001. Antioxidan activity.
1, Departemen Kesehatan Republik Medallion Laboratories Analytical
Indonesia, Jakarta, Indonesia. Progress. 19 (2).
Fajar, R.I., Luh, P. W., Lutfi, S., 2018. Pribadi, I., M. Da’I dan W. Utami. 2008.
Kandungan Senyawa Flavonoid dan Uiji aktivitas Anti Radikal Buah
aktivitas Antioksidan Ekstrak Teh Psidium guajava L. dengan metode
Hijau pada Perlakuan Suhu Awal dan DPPH serta penetapan kadar Fenolik
Lama Penyeduhan. Jurnal Rekayasa dan Flavonoid. Jurnal farmasi
dan Management Agroindustri. 6:3: Indonesia Pharmacon. 9 (2) : 52-56
196-202. Rohman, A., S. Riyanto dan N.K.
Gonzalez- Centeno MR, Comas-Serra F, Hidayati. 2007. Aktivitas Antioksidan
Femenia A, Rosello C, Simal S. 2015. Kandungan fenolik Total dan
Effect Of Power Ultrasonic Flavonoid Total daun Mengkudu.
Application on Aqueuous Extraction Agritech. 27(4): 147-151.
Of Phenolic Compounds And Sarwa, K.K., Mithun, R., Manabendra, D.
Antioxidant Capacity From Grape 2013. Extraction of green Tea Leaves:
Pomace: Experimental Kinetics and The Use of differen Methode, their
modelling. Ultraon Sonochem. 22: Optimization and Comparative
506-514. Evaluation. Bioscience Biotechnology
Mohanraj, V.J. and Y. Chen. 2006. Research Asia, 10, 383-386.
Nanoparticles: A Review, Tropical Syaifudin, A., dkk. 2011. Standarisasi
Journal of Pharmaceutical Bahan Obat Alam. Edisi Pertama.
Research,5:1. Yogyakarta. Graha Ilmu.
Muhammad, D.R.A., Juvinal, J.G.,
Dewettinck K. 2020. The Radical
Utami,Y.R, dkk. 2017. Standarisasi
Simplisia dan Etanol Daun Leilem

133
Jurnal Farmasi Galenika Vol. 9 No. 3
p-ISSN 2406-9299
e-ISSN 2579-4469
Mulyani: Formulasi Masker Peel Off Nano Dari Ekstrak Teh Hijau (Camelia sinensis) Pagar Alam Dengan
Aktivitas Anti Aging

(Clerodendrum minahase Teisjm &


Binn). Journal of Pharmaceutical and
Medicinal Science 1:32-39.
Vaugh, J.M. dan Williams R.O. 2007.
Nanoparticle Enginering in swarbick.
James Encyclopedia of pharmaceutical
Technology Third edition. Volume 1. New
York: Nova science Publisher.

134
Jurnal Farmasi Galenika Vol. 9 No. 3
p-ISSN 2406-9299
e-ISSN 2579-4469

Anda mungkin juga menyukai