Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Allah SWT memiliki 99 nama baik nan indah yang disebut asmaul husna. Sebagai seorang
muslim sudah sepatutnya untuk mengagungkan nama-nama Allah tersebut melalui sebuah
doa dengan menyebutkan asma-Nya. Terkait dengan asmaul husna dan anjuran berdoa
dengan nama-Nya dinyatakan oleh Allah dalam Surah Al-A'raf ayat 180.

Surah Al-A'raf ayat 180 Arab, Latin dan Terjemahan

‫َوهّٰلِل ِ ااْل َ ْس َم ۤا ُء ْال ُح ْس ٰنى فَا ْد ُع ْوهُ بِهَ ۖا َو َذرُوا الَّ ِذي َْن ي ُْل ِح ُد ْو َن فِ ْٓي اَ ْس َم ۤا ِٕى ٖ ۗه َسيُجْ َز ْو َن َما َكانُ ْوا‬
‫يَ ْع َملُ ْو َن‬

Arab Latin: Wa lillāhil-asmā`ul-husnā fad'ụhu bihā wa żarullażīna yul-hidụna fī asmā`ih,


sayujzauna mā kānụ ya'malụn

Artinya: Allah memiliki Asmaulhusna (nama-nama yang terbaik). Maka, bermohonlah


kepada-Nya dengan menyebut (Asmaul husna) itu dan tinggalkanlah orang-orang yang
menyalahartikan nama-nama-Nya. Mereka kelak akan mendapat balasan atas apa yang telah
mereka kerjakan.

Dari sembilan puluh sembilan asmaul husna, satu di antaranya yaitu al-Hadi. Al-Hadi artinya
Yang Memberi Petunjuk, atau dikenal juga dengan al-Huda.

Dalam buku Al-Asma Al-Husna oleh Umar Sulaiman al-Asyqar, al-Hadi berarti Yang
Memberi Petunjuk dan menunjukkan hamba-hamba kepada Allah SWT, menunjukkan jalan
kebajikan, dan amalan yang bisa mendekatkan kepada-Nya.

Ulama Ibnu Atsir menjelaskan tentang nama Allah, Al-Hadi: "Dia yang membuat hamba-
hamba-Nya mengetahui, yang memberi tahu cara bagaimana mengenal kepada-Nya sampai
mereka mengakui ketuhanan-Nya. Dan dia yang menunjukkan kepada setiap makhluk apa
yang harus dilakukan untuk kelangsungan hidup dan keberadaannya."

Kata al-Hadi tercantum dalam Surah Al-Hajj ayat 54.

‫هّٰللا‬
‫اط ُّم ْستَقِي ٍْم‬ ِ ‫اِ َّن َ لَهَا ِد الَّ ِذي َْن ٰا َمنُ ْٓوا اِ ٰلى‬
ٍ ‫ص َر‬
Arab Latin: innallāha lahādillażīna āmanū ilā sirātim mustaqīm

Artinya: Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pemberi petunjuk kepada orang-orang yang
beriman ke jalan yang lurus.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian Al-Hadi?
2. Apa saja bukti-bukti kebenaran Al-Hadi?
3. Bagaimana meneladani sifat Allah ?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian Al-Hadi.
2. Dapat menjelaskan bukti-bukti kebenaran Al-Hadi.
3. Untuk mengetahui dan dapat meneladani sifat-sifat Allah.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Al-Hadi

Secara etimologi kata al-Hadi diambil dari akar kata hadaya, yaitu huruf ha, dal dan ya. Ia
dapat diartikan dengan penunjuk jalan karena ia selalu berada di depan memberi petunjuk.
Tongkat bagi orang-orang tertentu misalnya orang buta dapat dikatakan sebagai al-Hadi
karena ia digunakan mendahului kakinya sebagai petunjuk ke mana kaki harus melangkah.
Selain itu al-Hadi juga dapat berarti menyampaikan dengan lemah lembut. Dari makna ini
terlahir istilah hadiah karena hadiah biasanya disampaikan dengan kelembutan sebagai
bentuk simpatik seseorang pada orang lain. Dari kata tersebut juga terlahir kata al-hadyu yang
berarti binatang yang disembelih di baitullah sebagai persembahan. Dalam al-Qur’an kata al-
Hadi yang diserta dengan alif dan lam tidak ada. Kata yang ada Hadi tanpa alif dan lam
sebanyak tiga kali Allah Swt sebagai Al Hadi berarti Allah Swt yang menganugerahkan
petunjuk. Petunjuk Allah Swt kepada manusia bermacam-macam sesuai dengan kebutuhan
manusia itu sendiri.
Nama al-Hādi merupakan nama ke-94 dari 99 al-Asmā` al-Ḥusnā. Kata al-
Hādi berakar kata dari huruf ha`, dal, dan ya` berarti tampil ke depan untuk memberi
petunjuk dan menyampaikan dengan lemah lembut. Imam al-Ghazali menjelaskan makna al-
Hādi berarti Dia yang Maha memberikan petunjuk kepada makhluk-Nya untuk mengenal
diri-Nya.
Kata al-Hādi tidak pernah disebutkan sama sekali dalam al-Qur`an. Akan tetapi
dengan padanan kata hādi dan hād (tanpa alif dan lam), kata tersebut dapat ditemukan dalam
al-Qur`an. Kata tersebut ditemukan sebanyak sepuluh kali dalam al-Qur`an. Seperti firman
Allah Swt:
“Dan cukuplah Tuhanmu menjadi pemberi petunjuk dan penolong.” (QS. al-Furqān
[25]: 31)

Dengan mengikuti petunjuk Allah, umat Muslim diberikan kesempatan untuk


menjalani kehidupan yang baik sekaligus membekali diri di akhirat nanti. Dengan manfaat
petunjuk tersebut, sudah sepatutnya manusia bertakwa kepada-Nya.
Umat Muslim dapat meneladani Al Hadi dengan menimba ilmu sebanyak-banyaknya
agar bisa menjadi panutan atau petunjuk bagi orang-orang terdekat. Diharapkan ilmu yang
dibagikan dapat membantu orang lain untuk menuju ke jalan yang benar.

Selain untuk membantu orang lain, ilmu pengetahuan yang dimiliki seseorang juga
akan mendatangkan pahala yang berlipat ganda.

Berikut adalah doa yang bisa dibacakan umat Muslim untuk memohon petunjuk dari
Allah SWT agar diberikan petunjuk, terutama disaat-saat sulit, dikutip dari buku Kumpulan
Doa Pembuka Rezeki oleh Fayumi Al-Maliki:

Allahumma inni as’aluka rahmatan min ‘indika tuhdii bihaa qalbii, wa tajma’u bihaa syamlii
wa turaddu bihal fitana ‘anni watushlihu bihaa diinii wa tahfazdu bihaa ghaa’ibii wa tarfa’u
bihaa syahidii watuzakki bihaa ‘amalii, watubayyidhu bihaa wajhii watulhimunii bihaa
rusydii, wata’shimunii bihaa min kulli suu’in.

Artinya: Ya Allah, aku memohon kepada-Mu, curahkanlah rahmat dari sisi-Mu, yang
dengannya hati mendapat petunjuk, terkumpul segala yang bercerai-cerai dan terhimpun
segala yang terpisah-pisah, tertolak segala fitnah atas diriku dan bertambah baik urusan
agamaku, terpelihara segala sesuatu yang jatuh dariku dan terangkat segala yang dekat
denganku, disucikan segala perbuatanku dan dicerahkan wajahku, diberi ilham menuju
petunjuk dan terpelihara diriku dari segala sesuatu yang jelek.

B. Bukti Kebenaran Al-Hadi

Allah memberi petunjuk dan bimbingan kepada hamba-hamba-Nya dan menjadikan hati
mereka senantiasa kembali kepada-Nya serta tunduk pada perintah-Nya. Dengan kata lain,
Allah memberi hidayah kepada manusia menuju hal yang bermanfaat, dan bisa menjauhkan
dari mudarat, sehingga menemukan kebenaran serta jalan yang lurus. Mengutip buku Akidah
Akhlak oleh H. Aminudin & Harjan Syuhada, petunjuk Allah SWT terbagi menjadi empat
macam.
1. Hidayah bersifat umum

Petunjuk ini diberikan kepada seluruh makhluk Allah tanpa terkecuali. Berupa hal mengenai
kemaslahatan perkara dunia dalam keberlangsungan hidup manusia. sebagaimana firman
Allah dalam Surah Thaha ayat 50.

Surah Thaha ayat 50 Arab, Latin dan Terjemahan

‫ي اَ ْع ٰطى ُك َّل َش ْي ٍء خَ ْلقَهٗ ثُ َّم ه َٰدى‬


ْٓ ‫قَا َل َربُّنَا الَّ ِذ‬

Arab latin: Qāla rabbunallażī a'tā kulla syai`in khalqahụ summa hadā

Artinya: Dia (Musa) menjawab, "Tuhan kami ialah (Tuhan) yang telah menganugerahkan
kepada segala sesuatu bentuk penciptaannya (yang layak), kemudian memberinya petunjuk."

Quran Kemenag memberikan penjelasan terkait petunjuk dalam ayat ini, yang dimaksud
adalah akal, insting (naluri), dan kodrat alamiah untuk kelanjutan hidup makhluk Allah.

2. Hidayah kebenaran

Penjelasan yang Allah beri mengenai jalan yang benar dan salah, maupun hal yang
baik dan buruk. Tidak semua makhluk Allah mau mengambil petunjuk satu ini, sehingga ada
yang hatinya terbuka dan tertutup. Sebagai contoh dalam Surah Fussilat ayat 17, Allah
menerangkan kisah kaum terdahulu yang diberi hidayah tetapi enggan mengikutinya.

‫َواَ َّما ثَ ُم ْو ُد فَهَ َدي ْٰنهُ ْم فَا ْستَ َحبُّوا ْال َعمٰ ى َعلَى ْاله ُٰدى‬
Arab Latin: Wa ammā samụdu fa hadaināhum fastahabbul-'amā 'alal-hudā

Artinya: Adapun (kaum) Samud, mereka telah Kami beri petunjuk, tetapi mereka lebih
menyukai kebutaan (kesesatan) daripada petunjuk itu.

3. Hidayah taufik

Allah mengkhususkannya kepada orang-orang yang memang mengambil petunjuk yang Dia
beri. Dijelaskan dalam Surah Muhammad ayat 17, Allah akan memberi anugerah berupa
ketakwaan kepada mereka yang mencari bimbingan-Nya.
‫َوالَّ ِذي َْن ا ْهتَ َد ْوا َزا َدهُ ْم هُدًى َّو ٰا ٰتىهُ ْم تَ ْق ٰوىهُ ْم‬
Arab Latin: Wallażīnahtadau zādahum hudaw wa ātāhum taqwāhum

Artinya: Orang-orang yang mendapat petunjuk akan ditambahi petunjuk(-nya) dan


dianugerahi ketakwaan (oleh Allah).

4. Hidayah akhirat

Petunjuk Allah satu ini diberikan kepada hamba-Nya yang memperbaiki diri setelah
mendapat hidayah-Nya. Mereka yang mengambil petunjuk Allah dengan serius, sehingga
bisa menjalankan perintah-Nya dan meninggalkan apa yang Dia larang.

Allah memberi hidayah menuju surga-Nya kepada orang yang mendapat petunjuk, dalam
Surah Al-A'raf ayat 43.

ُ ‫ي لَ ْوٓاَل اَ ْن هَ ٰدىنَا هّٰللا‬ ‫هّٰلِل‬


َ ‫ْال َح ْم ُد ِ الَّ ِذيْ هَ ٰدىنَا لِ ٰه َذ ۗا َو َما ُكنَّا لِنَ ْهتَ ِد‬
Arab Latin: Alhamdu lillāhillażī hadānā lihāżā, wa mā kunnā linahtadiya lau lā an hadānallāh

Artinya: Segala puji bagi Allah yang telah menunjukkan kami ke (surga) ini. Kami tidak akan
mendapat petunjuk sekiranya Allah tidak menunjukkan kami.

C. Meneladani Allah dengan Sifat Al-Hadi

1. Meyakini bahwa petunjuk Allah Swt banyak sekali


Di dalam kehidupan di dunia, manusia sangat membutuhkan petunjuk. Petunjuk yang
dibutuhkan sangat banyak dan ia harus yakin bahwa Allah Swt memiliki petunjuk-petunjuk
itu. Agama mensyariatkan shalat hajat dan istikharah karena semata-mata manusia
memerlukan eksistensi petunjukNya. Dengan demikian ketika seseorang melaksanakan shalat
hajat atau istikharah, maka secara tidak langsung ia meminta petunjuk kepada Allah Swt Dzat
yang memiliki petunjukpetunjuk
tersebut.
2. Meyakini bahwa agama merupakan petunjuk atau hidayah tertinggi
Allah Swt memberikan banyak hidayah atau petunjuk kepada hambanya. Setidaknya
ada empat petunjuk yang diberikan oleh Allah swt kepada manusia.
Pertama, Naluri. Hal pertama yang diberikan oleh Allah Swt adalah naluri. Naluri
merupakan dorongan yang diciptkan oleh Allah Swt kepada manusia dalam rangka
memenuhi kebutuhan hidupnya. Seorang bayi yang terlahir ke dunia misalnya, dengan
nalurinya langsung mencari air susu ibunya.
Kedua, panca indera. Allah Swt memberikan panca indera kepada manusia agar
dengan panca indera mereka dapat eksis di muka bumi ini. Hanya saja banyak orang tertipu
dengan panca inderanya, misalnya ketika seseorang di malam hari melihat bintang-bintang
yang kecil sekali padahal dalam realitasnya ia besar.
Ketiga, Akal. Akal diberikan oleh Allah Swt untuk meluruskan petunjuk panca indera.
Dengan akal manusia mampu menyaring dan menyimpulkan seluruh informasi yang
diberikan oleh panca indera.
Keempat, Agama. Meskipun akal berfungsi menyaring informasi tetapi kemampuan
akal terbatas karena akal hanya bisa menelaah alam fisik saja. Dengan demikian diperlukan
agama untuk menelaah bidang yang tidak adapat dijangkau oleh akal.

3. Memberikan petunjuk kepada orang lain dengan sungguh-sungguh dan tanpa


pamrih
Bagi yang meneladani asma Allah al-Hadi, maka ia akan memberikan petunjuk
kepada orang lain dengan sungguh-sungguh dan tanpa pamrih. Hal ini harus dilakukan karena
Allah Swt dalam memberikan petunjuknya kepada manusia tanpa didasari pamrih. Dengan
demikian orang yang memiliki ilmu berkewajiban menyampaikan ilmunya sebagai petunjuk
untuk membawa orang dari kegelapan menuju cahaya Allah Swt.
BAB III

PENUTUP

Al Hadi sang maha memberi petunjuk yaitu Allah Subhanallahtaala, adanya sesuatu yang
dikehendaki atas segala hal yang menyangkut kebenaran. Mendapatkan segala petunjuk atas
kebimbangan dari suatu permasalahan, dapat diketahui melalui apa apa yang ada sebagai
petunjuknya hingga akhirnya terungkap suatu kebenaran.

Agar manusia tidak tertipu dengan kehidupan dunia yang fana, lalu Allah memberikan
tuntunan menuju jalan yang benar dan penuh kedamaian. Dan Allah menyeru manusia ke
Darus-salam, yakni surga, dan memberikan petunjuk kepada orang yang Dia kehendaki ke
jalan yang lurus, yakni Islam. Petunjuk Allah diberikan kepada siapa saja yang mau
menerimanya. Hal ini menjadikan makna dari Al Hadi sebagai arti sang maha memberi
petunjuk, bahwa segala sesuatu yang telah ditetapkan, Allah ketahui atas perkara hal yang
menyangkut kebenaran. Maka dari itu, makna Al Hadi dalam Asmaul Husna mengajarkan
kita sepenuhnya untuk percaya bahwa permasalahan dapat diselesaikan dengan melihat
adanya sebuah petunjuk hingga mendapati sebuah kebenaran.

Jadi demikian ulasan mengenai makna Al Hadi yang termasuk dalam 99 Asmaul
Husna beserta arti hingga salah satu Surah Al Quran dan terjemah serta tafsir ayat, semoga
dapat bermanfaat
DAFTAR PUSTAKA

http://makalahqw.blogspot.com/2019/10/meneladani-allah-dengan-sifat-al-hadi.html

http://www.fiqih17.com/2017/09/pengertian-dan-nilai-nilai-yang.html

http://warmus17.blogspot.com/2017/08/pengertian-dan-nilai-nilai-yang_27.html

https://materianakpramuka.blogspot.com/2017/08/pengertian-penjelasan-al-razzaq.html

https://lathifashofi.wordpress.com/2011/05/10/makalah-asmaul-husna/
MAKALAH

AKIDAH AKHLAK
ASMAUL HUSNA (Ar-Razzaq)

DI SUSUN OLEH :

NAMA KELOMPOK :

1. DENDRA PURNAMA D.
2. DINA RAHMAYANI
3. ANGGUN ANGGRAINI
4. ALINI ANGGRAININGSIH

KELAS : XII IPS A

MA AL-IHSAN BULUH RAMPAI


TP. 2023-2024

Anda mungkin juga menyukai