Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN TINGKAH LAKU DAN KESEJAHTERAAN TERNAK

PENGAMATAN RUSA DI DAERAH CIFOR

Kelompok 5

Risky Romadan Akbar ( D14160103 )

Prayoga Surya Galuh ( D14170117 )

Sasi Damarani ( D14180002 )

Clara Puspita ( D14180010 )

Rahmadan Khairul Huda ( D14180016 )

Mentari Dwi Prihatiningrum ( D14180038 )

Benny Ramadhan ( D14180044 )

Sansa Fadila P ( D14180045 )

Hasbi Auzan F ( D14180077 )

DEPARTEMEN ILMU PRODUKSI DAN TEKNOLOGI PETERNAKAN


FAKULTAS PETERNAKAN
IPB UNIVERSITY
BOGOR
2019
Penangkaran Rusa

Rusa di indonesia terdiri dari 4 macam yaitu rusa Sambar yang habitat aslinya ada di
kalimantan dan sumatera dan populasinya terbatas, yang kedua adalah rusa timor yang
habitatnya menyebar hampir di seluruh Indonesia, yang ketiga adalah rusa Bawean berasal
dari pulau Bawea, Madura dan Jawa Timur, populasinya hampir punah,dan yang ke empat
adalah rusa Muncak. Status rusa di kehutanan masih di lindungi berdasarkan UU no.5 Tahun
1990 dan PP no. 7 tahun 1999. Rusa termasuk satwa harapan yang bisa di ternakkan sejak
tahun 2002.
Untuk menjaga populasi dari rusa maka di buatlah penangkaran.Penangkaran adalah
perkembangbiakan rusa dalam habitat buatan (exsitu) dengan memperhatikan perubahan
jenis. Penangkaran di indonesia terbilang masih banyak yang belum optimal. Pemanfaatan
hewan atau ternak yang ada di penangkaran diatur dalam PP no. 8 tanun 1999, pemanfaatan
artinya bisa di konsumsi ataupun di jual.
Sistem penangkaran ada tiga macam yaitu sistem terkurung (seluruh hidupnya
tergantung dari peternak atau yang mengelola penangkaran, yang kedua adalah sistem semi
terkurung (rusa dibiarkan merumput, tetapi rumput yang didalam tidak cukup dan perlu
supply dari luar. Yang ketiga adalah ranch (100% merumput didlam dan tidak ada campur
tangan manusia. Sarana prasarana yang ada di penangkaran diantaranya ada ember (tempat
konsentrat dan untuk minum juga), kandang yard (kandang penimbangan), kandang jepit
(pemberian eartag, pemotongan ranggah), tempat pakan, kandang penelitian, kandang
pembiakan (untuk jantan dan betina yang siap kawin), peneduh (agar rusa terlindung dari
panas).
Teknik dalam penangkaran adalah adanya penyapihan yang biasanya dilakukan antar
umur 2-4 bulan. Rusa yang sakit di pisahkan, pengelompokkan seperti rusa yang siap kawin
di pisahkan, peralatan tagging untuk pemberian tanda pengenal seperti eartag. Pakan rusa ada
macam-macam diantaranya adala legum (kaliandra, lamtoro, turi), hijauan, dan juga
konsentrat.
Tanda-tanda birahi pada jantan adalah dengan sering meraung, berkubang,
menancapkan ranggah ke tanah ataupun ke pohon, sering mencium urin rusa betina. Siklus
birahi pada rusa jantan biasanya adalah 20 hari. Jantan mulai puber pada saat 8 bulan yang
artinya sudah dewasa kelamin dan mampu kawin dan menghasilkkan sperma). Tanda-tanda
birahi pada betina adalah estrus. Kelahiran pada rusa betina terdiri dari tiga tahap yaitu
kontraksi uterus, pengeluaran fetus (anak) dan pengeluaran placenta.Rusa memiliki nilai
ekonomis yang tinggi karena dari ujung kaki sampai rangganya dapat dimanfaatkan,bahkan
sampai limbahnya (seperti fesen dan sisa pakannya yang terbuang).

Hasil pengamatan

Pengamatan dilakukan pada siang hari, tingkah laku yang berhasil diamati pada rusa
adalah rusa cenderung hanya melakukan tingkah laku istirahat dan sesekali makan rumput
atau daun yang ada atau yang diberikan oleh pengunjung dengan cara berjalan mendekati
para pengunjung yang memberi mereka makan. Ada juga rusa yang melakukan defekasi di
sela sela waktu istirahat nya.

Lampiran

Anda mungkin juga menyukai