2, Agustus 2020: 69 - 79
dengan slurry cement yang sedikit dibandingkan data CBL - VDL, kemudian dikaitkan dengan
primary cementing. pengaruhnya terhadap laju alir produksi minyak
Squeeze cementing merupakan teknik penyemenan dan water cut. Prosedur perhitungan dilakukan
yang secara umum diaplikasikan pada zona air, zona dengan menggunakan rumus sebagai berikut. E.
gas yang tidak diinginkan, kesalahan pemilihan zona TOC = Top Perforasi - Estimasi kedalaman (ft)
perforasi, kebocoran pada casing, dan recompletion diatas top perforated, Cement in casing (CIC) = (OE
zona target lainnya (Al-Houti, dkk., 2017). Penelitian tubing – E.TOC) x Casing Capacity 7”, Cement in
ini menggunakan metode penyemenan hesitate formation (CIF) = Cement slurry/hole x Total hole
yang sebelumnya belum pernah diangkat menjadi x 0.1781 bbl/cuft, Total cement slurry = CIC + CIF,
penelitian. Teknik dalam evaluasi suatu pekerjaan
Jumlah semen yang dibutuhkan = (Total slurry yang
squeeze cementing pada metode ini memiliki tujuan
dibutuhkan x 5.615 cuft/bbl) / Yield point, Air bersih
yang sama dengan metode squeeze cementing
lainnya, namun yang membedakan metode ini yang dibutuhkan (Fresh Water) = Jumlah semen x
dengan metode lainnya adalah prosedur dan cara ((4.15 gal/sack) / (42 bbl/sack)), Fracture pressure
kerja penyemenannya, teknik ini sangat cocok = Gradient fracture x top perforation, Aditif yang
dilakukan pada lapangan yang strong water drive. dibutuhkan = Jumlah semen x konsentrasi gal/sack.
Besarnya zona air pada lapangan membuat semen
Squeeze Cementing
disekitar perforasi terdesak air dan masuk kedalam
zona perforasi dan mempengaruhi produksi. Metode Squeeze cementing adalah pekerjaan dengan
ini mampu menahan air pada saat proses squeeze proses yang menggunakan tekanan yang berbeda
cementing dilakukan dengan menggunakan tekanan untuk memaksa bubur semen melewati lubang dalam
yang tinggi secara berselang (intermitten), sehingga casing dan kedalam perforasi atau formasi yang
penyemenan bisa dilakukan dengan optimal. terbuka (Hoadley, dkk., 2011). Pekerjaan squeeze
Pada sumur minyak indikator keberhasilan cementing merupakan pekerjaan yang unik dan
squeeze cementing diantaranya adalah dilihat dari menantang. Setiap pekerjaan harus dianalisis dan
analisa well logging, salah satunya seperti cement diharuskan sesuai dengan tujuan perawatan sumur
bond log (CBL), variable density log (VDL) dan
(Hadiaman & Neto, 2011). Sebelum melakukan
pengaruh setelah dilakukan penyemenan terhadap
laju produksi minyak dan water cut pada minyak pekerjaan workover banyak macam analisis data
yang diproduksikan. Dengan demikian, pekerjaan yang bisa memberikan data tentang permasalahan,
squeeze cementing walaupun sudah dikerjaan sesuai salah satunya yaitu chan’s diagnostic (Abraham,
dengan metode penyemenan yang direncanakan, dkk., 2015).
belum tentu bisa dikatakan berhasil sebelum
dilakukan evaluasi lebih lanjut terhadap pekerjaan.
Tujuan penelitian mengevaluasi desain squeeze 20
Surface Pressure (psi x 100)
70
Evaluasi Pekerjaan Squeeze Cementing
dengan Metode Hesitate Pada Sumur Minyak (Fitrianti, Firdaus, dan M. Yoghi Satria)
Evaluasi Squeeze Cementing Cement bond log (CBL) merupakan suatu alat
sonic log yang digunakan untuk evaluasi penilaian
Integritas sumur secara keseluruhan bisa kualitas ikatan semen. Cement bond log pada alat
ditentukan dengan menganalisis construction wireline logging pada dasarnya memiliki prinsip
record, historical record, cement bond log, plugging kerja yang sama. Dasar operasi kerja dari alat
record, dan melaui uji tekanan casing, serta teknik ini adalah dengan memasukkan sinyal ultrasonik
pemantauan lainnya (Haagsma, dkk., 2015). kedalam lubang sumur dan pembacaan pada daerah
Acoustic cement log adalah teknologi diagnostik semen terikat bagus akan lemah, sedangkan dengan
yang digunakan oleh industri untuk mengevaluasi adanya semen yang tidak terikat dengan bagus
kualitas semen dibelakang casing (Bybee, 2007) yang merupakan indikasi kurangnya semen akan
written by Assistant Technology Editor Karen memungkinkan casing untuk beresonansi.
Bybee, contains highlights of paper SPE 101420,
\”Reliability of Cement-Bond-Log Interpretations Variable Density Log (VDL)
Compared to Physical Communication Tests VDL membaca nilai ikatan semen dengan
Between Formations,\” by Douglas Boyd, SPE, Salah formasi maupun dengan casing. Variable density log
Al-Kubti, SPE, Osama Hamdy Khedr, SPE, Naeem diperkenalkan dengan receiver berjarak 5 feet untuk
Gambar 1. Hesitation Squezee Pressure Behavior
71
Lembaran Publikasi Minyak dan Gas Bumi Vol. 54 No. 2, Agustus 2020: 69 - 79
a) b) c)
High CBL:
IV
V
Amplitudo (mV)
Poor Bond
Transmitter
speed
I Time(s)
Low CBL:
Proper Bond
III Casing wave
Arrival Formation Arrivals Mud Arrivals
3ft or CBL Receiver: CBL Log as
measurements of peaks of
amplitudes of the 1st half cycle
of returned waves
II
Gambar 3
Berbagai jenis channel dalam selubung semen, b). Alat CBL/VDL normal,
dan c). Deteksi ikatan semen yang baik dan buruk (Ashena, Thonhauser, Eng, & Dianati, 2014).
72
Evaluasi Pekerjaan Squeeze Cementing
dengan Metode Hesitate Pada Sumur Minyak (Fitrianti, Firdaus, dan M. Yoghi Satria)
73
Lembaran Publikasi Minyak dan Gas Bumi Vol. 54 No. 2, Agustus 2020: 69 - 79
Casing wave Space 914.4 mm (3ft) waves Space 1.524 mm (5ft) waves
First arrival of casing wave/s First arrival of casing wave/s
Amplitude of 0 400 0 400
Layer acoustic energy Full-waveform recording/s Full-waveform recording/s
0 100 0 400 0 400
Chan
2.00m neling
angel 1
o
360
Chan
2.00m neling
2
angel
o
180
Chan
Injection tube
2.00m neling
angel 3
o
90
Chan
neling
1.00m angel
45o
Chan
22.5o 4
1.00m neling
angel
22.5o
2.00m Eccen
tricity 5
Gambar 5
Model sumur kalibrasi dan gelombang dari CBL – VDL.
Sumur X
WC BOPD
120
100
80
60
40
20
0
20
0
20
0
0
20
20
20
20
0
20
02
02
02
02
2
02
20
20
0
0
0
20
20
/2
/2
/2
/2
/2
/2
/2
/2
2
/
/
9/
7/
18
11
25
4
2
16
30
28
14
21
23
6/
4/
4/
5/
6/
6/
6/
4/
4/
5/
5/
5/
4/
Gambar 6
Performa produksi minyak & Water sumur X setelah squeeze cementing interval squeeze cementing.
74
Evaluasi Pekerjaan Squeeze Cementing
dengan Metode Hesitate Pada Sumur Minyak (Fitrianti, Firdaus, dan M. Yoghi Satria)
produksi air terus meningkat, sehingga water/oil Performa Produksi Minyak & Water Sumur X
ratio terus meningkat. Produksi minyak sampai Sebelum Squeeze cementing.
sebelum dilakukan squeeze cementing sumur X pada Setelah dilakukan pekerjaan squeeze cementing
tanggal 21 Maret 2020 mencapai 8.24 bbl/day dan terlihat bahwa ada peningkatan performa produksi
water cut 99.58%. Setelah dilakukan penanganan sumur dan berkurangnya water cut pada sumur
pada sumur yaitu dengan memasangkan packer pada produksi. Pada tanggal 13 April 2020 terlihat
kedalaman yang dicurigai, namun produksi air masih peningkatan produksi minyak mulai dari 8.24 bbl
terus meningkat. Kondisi ini dicurigai bahwa ikatan
meningkat menjadi 32.64 bbl dan water cut mulai
semen dibelakang casing pada area perforasi sudah
dari 99.58% menurun menjadi 94.82% seperti
menurun, sehingga menimbulkan celah atau rongga
Gambar grafik berikut.
yang menyebabkan air masuk ke zona produksi.
Performa sumur produksi X seperti gambar grafik Performa Produksi Minyak & Water Sumur X
berikut. Setelah Squeeze cementing.
Tabel 1
Interval squeeze cementing
1080’ – 1090’
1162’ – 1168’
1 X
1174’ – 1192’
1217’ – 1227’
1384’ – 1394’
2 Y 1510’ – 1518’
1532’ – 1542’
Sumur Y
WC BOPD
180
160
140
120
100
80
60
40
20
0
Gambar 7. Performa Produksi Minyak & Water Sumur Y Sebelum Squeeze cementing
Gambar 7
Performa produksi minyak & water sumur Y sebelum squeeze cementing.
75
Lembaran Publikasi Minyak dan Gas Bumi Vol. 54 No. 2, Agustus 2020: 69 - 79
76
Evaluasi Pekerjaan Squeeze Cementing
dengan Metode Hesitate Pada Sumur Minyak (Fitrianti, Firdaus, dan M. Yoghi Satria)
Pada interval 1510’ - 1518’ setelah dilakukan log makin kebawah amplitudo semakin membesar yang
CBL - VDL dapat dilihat berdasarkan data bahwa mengindikasikan bonding yang buruk, berpotensi
amplitudo bernilai dibawah 10 mV dan bernilai menimbulkan channeling/microannulus yang bisa
good bonding. Pembacaan VDL terlihat bahwa dilihat dari radial map. Oleh karena itu air berpotensi
spektrum energi masih ada yang terlihat jelas yang untuk masuk melewati channeling/microannulus
mengindikasikan potensi kecil adanya channeling/ pada semen.
microannulus. Dilihat dari atas interval squeeze
Pengaruh Squeeze cementing Terhadap Laju
semen memiliki ikatan yang bagus dan dilihat dari
Produksi Minyak dan Water Cut
radial map berpotensi channeling/microannulus
yang kecil, sedangkan dibawah interval squeeze Berdasarkan data performa produksi pada
makin kebawah amplitudo semakin membesar yang lapangan KTB terlihat bahwa produksi minyak
mengindikasikan bonding yang buruk, berpotensi pada sumur Y terus menurun dari tahun 2019 dan
menimbulkan channeling/microannulus yang bisa produksi air terus meningkat, sehingga water/oil
dilihat dari radial map. Oleh karena itu air berpotensi ratio terus meningkat. Produksi minyak sampai
untuk masuk melewati channeling/microannulus sebelum dilakukan squeeze cementing sumur Y pada
pada semen.
tanggal 15 Maret 2020 mencapai 9.64 bbl/day dan
Pada interval 1532’ - 1542’ setelah dilakukan log water cut 99.43%. Setelah dilakukan penanganan
CBL - VDL dapat dilihat berdasarkan data bahwa pada sumur yaitu dengan memasangkan packer pada
amplitudo bernilai dibawah 10 mV dan bernilai
kedalaman yang dicurigai, namun produksi air masih
good bonding. Pembacaan VDL terlihat bahwa
terus meningkat. Kondisi ini dicurigai bahwa ikatan
spektrum energi masih ada yang terlihat jelas yang
mengindikasikan potensi kecil adanya channeling/ semen dibelakang casing pada area perforasi sudah
microannulus. Dilihat dari atas interval squeeze menurun, sehingga menimbulkan celah atau rongga
semen memiliki ikatan yang kurang bagus dan dilihat yang menyebabkan air masuk ke zona produksi.
dari radial map berpotensi channeling/microannulus Performa sumur produksi Y seperti Gambar grafik
yang kecil, sedangkan dibawah interval squeeze berikut.
Tabel 2
Hasil Perhitungan desain squeeze cementing sumur X
Tabel 3
Hasil perhitungan desain squeeze cementing sumur Y
78
BOP Blow Out Preventer