Anggota Kelompok 9 :
1. Nasywa Abista Fairuza (P0122173)
2. Rara CleophilaKalma (P0122203)
3. Rizaldi Setyawan (P0122211)
4. Ruth Mega Mutiara Sitorus (P0122213)
Abdurrahman Wahid
3. Strategi dan langkah yang dilakukan Abdurrahman Wahid untuk mencapai puncak
perkembangan kognitif
Kecerdasan Abdurrahman Wahid telah diakui oleh semua kalangan. Bacaannya yang luas,
idenya cemerlang dan segar, bahkan sering tak mampu dijangkau publik secara luas.
Abdurrahman Wahid, yang juga dikenal sebagai Gus Dur, adalah seorang tokoh politik dan
intelektual Indonesia. Kemampuan Abdurrahman Wahid dalam membaca realitas
membuatnya mendapatkan pengakuan ilmiah dari semua kalangan, bahkan masyarakat luar
negeri takjub dengan kecerdasan Abdurrahman Wahid. Kecerdasannya menonjol, cepat
menangkap sesuatu dan menentukan sumber masalah, ia kerap berangkat dari asumsi dan
akumulasi pengetahuan yang dia punya dan, memang, analisisnya pada umumnya tepat.
Abdurrahman Wahid atau akrab disapa Gus Dur dikenal sebagai seorang tokoh yang bijaksana
dalam mengambil keputusan. Ia memiliki pemahaman yang mendalam tentang isu-isu sosial,
politik, dan agama. Kemampuannya untuk melihat masalah dari berbagai sudut pandang
membantu dalam memimpin negara yang kompleks seperti Indonesia. Ia adalah seorang yang
sangat terbuka dan toleran terhadap perbedaan agama, suku, dan budaya. Ia mempromosikan
dialog antaragama dan menghormati hak asasi manusia. Pendekatan ini membantu
memperkuat kerukunan antarumat beragama di Indonesia. Sifat kepedulian sosial dan
keterlibatan Gus Dur dalam isu-isu sosial merupakan salah satu faktor kesuksesannya. Ia
sangat peka terhadap masalah-masalah masyarakat seperti kemiskinan, pendidikan, dan
perlindungan hak asasi manusia. Keterlibatannya dalam gerakan sosial membantu
memperjuangkan keadilan dan keberagaman di Indonesia. Gus Dur adalah sosok yang
memiliki integritas tinggi dan tekad yang kuat dalam memperjuangkan kebenaran dan
keadilan. Ia tidak takut untuk mengambil sikap yang tegas dan melawan ketidakadilan, bahkan
jika itu berarti berhadapan dengan kepentingan politik atau otoritas yang kuat. Gus Dur adalah
seorang intelektual dengan kecerdasan yang luar biasa. Ia memiliki wawasan yang luas
tentang agama, politik, sejarah, dan budaya. Kemampuannya untuk memahami konteks global
dan lokal membantunya dalam merumuskan kebijakan yang tepat dan menghadapi tantangan
yang kompleks.
Beberapa strategi yang dilakukan oleh Abdurrahman Wahid dalam mencapai puncak
perkembangan kognitifnya antara lain adalah sebagai berikut :
a. Pembelajaran seumur hidup: Abdurrahman Wahid selalu mendorong pembelajaran
sepanjang hayat. Dia mungkin terus belajar dan memperdalam pengetahuannya melalui
membaca, mendengarkan ceramah, berdiskusi dengan orang lain, dan terlibat dalam dialog
intelektual.
b. Mempertahankan rasa ingin tahu: Penting untuk tetap memiliki rasa ingin tahu yang tinggi
dan terus-menerus mencari pengetahuan baru. Ini dapat dilakukan dengan mengikuti berita
terkini, membaca buku dan artikel, serta mengeksplorasi berbagai topik yang menarik
minatnya.
c. Refleksi diri: Abdurrahman Wahid mungkin telah mengadopsi praktik refleksi diri, yang
melibatkan introspeksi dan evaluasi diri secara teratur. Dengan merenungkan pengalaman
dan tindakan, seseorang dapat mendapatkan wawasan baru dan meningkatkan pemahaman
diri.
d. Mengikuti perkembangan terbaru: Untuk mencapai puncak perkembangan kognitif,
penting untuk tetap terkini dengan perkembangan dalam berbagai bidang pengetahuan.
Abdurrahman Wahid mungkin mengikuti perkembangan politik, sosial, budaya, dan agama
untuk tetap relevan dan memperkaya pemahamannya.
e. Mengambil bagian dalam kegiatan intelektual: Abdurrahman Wahid mungkin terlibat
dalam konferensi, seminar, dan kelompok diskusi yang relevan dengan minat dan bidang
keahliannya. Melalui partisipasi aktif dalam kegiatan intelektual, seseorang dapat terus
mengasah pikiran dan mengeksplorasi gagasan-gagasan baru.
f. Menerapkan pengetahuan dalam tindakan: Abdurrahman Wahid mungkin telah
menerapkan pengetahuan dan pemahamannya dalam tindakan nyata. Dengan
menghubungkan teori dengan praktik, seseorang dapat memperkuat pemahaman dan
meningkatkan kemampuan kognitif.