Anda di halaman 1dari 17

Pemeriksaan laboratorium darah dan

urin pada penyakit penyerta Kehamilan


(Hipertensi, Diabetus mellitus, dan TBC)
Lia Dwi Prafitri, SST., MPH
DO’A SEBELUM BELAJAR
• Diawali dengan membaca Al-fatikhah
Tujuan Pembelajaran:

Melakukan praktik Skrining dan Deteksi Dini pada


penyakit yang menyertai kehamilan
Hipertensi
Tujuan Pemeriksaan penunjang
• Pemeriksaan penunjang pada hipertensi dalam kehamilan
bertujuan untuk menentukan jenisnya dan
mengidentifikasi komplikasi jika ada.
Pemeriksaan laboratorium
• Pemeriksaan darah lengkap dilakukan untuk melihat ada tidaknya
trombositopenia karena preeklampsia. Pemeriksaan darah tepi dapat
melihat adanya mikroangiopati hemolisis dan trombisitopenia.
Sementara itu, pada pasien yang dicurigai terjadi HELLP
syndrome, pemeriksaan enzim hepar juga harus dilakukan.
• Urinalisis dapat dilakukan untuk skrining ada tidaknya proteinuria.
• Proteinuria umumnya tidak ditemukan pada kasus hipertensi
gestasional, tapi bisa ditemukan pada jenis hipertensi dalam kehamilan
lainnya.
• Sementara itu, trombositopenia dengan atau tanpa peningkatan
transaminase selalu ditemukan pada HELLP syndrome dan terkadang ada
pada tipe lain, namun tidak ada pada hipertensi gestasional ataupun
kronis.
Pemeriksaan darah & urin deteksi diabetes miletus
• Darah: gula darah (sewaktu & puasa)
• Urin: urin reduksi/glukosa urin
Sampling pemeriksaan Kadar Metode pemeriksaan Kadar Pemeriksaan untuk
Gula Darah Glukosa pemantauan DM
• Pasien puasa 6-12 jam • Reduksi, enzimatik dan • Yang digunakan adalah gula
sebelum diambil sampel lainnya. (yang paling sering darah puasa, 2 jam PP dan
• Setelah diambil darah, digunakan enzimatik) yaitu pemeriksaan glucated
pasien diminta metode glukosa oksidasi hemoglobin, khususnya
makan/minum glukosa per (GOD) dan metode HbA serta pemeriksaan
oral (75gr) untuk TTGO dan heksokinase. fruktosamin (namun jarang
harus habis dalam 15-20 • Metode GOD memiliki digunakan karena
menit akurasi & presisi yang baik memakan waktu lama)
• 2 jam kemudian diambil pada reaksi pertama, tapi • Pemeriksaan lain yang bisa
darah untuk pemeriksaan reaksi kedua rawan dilakukan adalah urinalisa
glukosa 2 jam PP interferen (tak spesifik). rutin. Bisa digunakan
• Metode heksokinase juga sebagai self assessment
memiliki akurasi & presisi untuk control glukosa
yang sangat baik & metode melalui reduksi urin.
referens.
someone@example.com
Tuberculosis paru
Bakteri tahan
asam (BTA)

bakteriologis Kultur

Tes cepat
Pemeriksaan
molekuler (TCM)
penegak
diagnosa
Tuberculine skin
test (TST)
imunologis
Interferon
gamma release
assay (IGRA)
Pemeriksaan BTA
• Sudah dikembangkan lebih dari 100 tahun lalu oleh Robert Koch
• Keterbatasan: memerlukan sedikitnya 104 dalam ml sputum. Hal ini
menyebabkan hampir 50% kasus tb paru hasil bta nya negative, selain
itu sekitar 30% penderita paru tidak dapat memproduksi sputum
sehingga hasil pemeriksaan mikroskopik bta negaitf belum
menyingkirkan diagnosis tb paru.
• salah satu pemeriksaan specimen urin untuk menunjang diagnosis tb
adalah uji lipoarabinomannan (lam).
• Lipopolisakarida LAM dapat ditemukan dalam jumlah yang cukup besar
pada kultur M. tuberculosis secara in vitro. Lipopolisakarida LAM
memiliki kesamaan ukuran dengan mioglobin pada kerusakan otot
yang juga dapat masuk ke urin dari aliran darah dengan fungsi
glomerulus ginjal yang baik
Pemeriksaan darah rutin (darah lengkap & LED)

• Hasil pemeriksaan darah rutin kurang menunjukkan indkator yang


spesifik untuk tb paru.
• Pemeriksaan led untuk jam pertama & kedua dibutuhkan, juga sebagai
indikator tingkat kestabilan keadaan nilai keseimbangan penderita
sehingga sebagai respon terhadap pengobatan penderita serta
kemungkinan sebagai predeteksi tingkat penyembuhan penderita.
• Limfosit dapat menggambarkan daya tahan tubuh penderita.
• Led sering meningkat pada proses aktif, tapi led nomal juga tidak
menyingkirkan diagnosa
Pemeriksaan bactec

• Dasar teknik pemeriksaan tuberkulosis biakan dengan BACTEC


ini adalah metode radiometrik. Mycobacterium
Tuberculosis memetabolisme asam lemak yang kemudian
menghasilkan CO2 yang akan dideteksi growth indexnya oleh
mesin ini. Sistem ini dapat menjadi salah satu alternatif
pemeriksaan biakan secara cepat untuk membantu
menegakkan diagnosis dan melakukan uji kepekaan.
Pemeriksaan lanjut untuk TB
• Tes igra: untuk memeriksa keberadaan dari tb di organ lain seperti:
kelenjar limfa, tulang, otak.
• ada tes IGRA diketahui bahwa sel darah putih seseorang yang terinfeksi
bakteri tuberkulosis akan melepaskan interferon-gamma (IFN-g) ketika
bercampur dengan antigen. Antigen sendiri adalah senyawa yang
menghasilkan respons imun untuk melawan infeksi bakteri.
• Apabila IFN-g terdeteksi melalui pemeriksaan ini, artinya kuman
tuberkulosis ada dalam tubuh Anda.
• Sebelum menjalani tes IGRA, dokter akan mengambil sampel darah Anda,
yang kemudian dicampurkan dengan antigen dan senyawa lainnya.
• Akan tetapi, IGRA hanya bertujuan untuk apakah bakteri M. tuberculosis
ada di dalam tubuh atau tidak. IGRA tidak dapat membedakan apakah
Anda mengidap TB laten atau penyakit TB aktif.
SGD
• Kelompok 1 : Kehamilan dengan Hipertensi
• Kelompok 2 : Kehamilan dengan DM
• Kelompok 3 : Kehamilan dengan TBC
Carilah artikel yang terkait dengan tema sesuai pembagian
kelompok, setelah itu lakukan analisa pada artikel yg
diperoleh, seperti: penatalaksanaan yg dilakukan pada
penyakit pada kehamilan dengan Hipertensi/ DM/ TBC.
Do’a Akhir Belajar

Anda mungkin juga menyukai