SURAT KEPUTUSAN
RUMAH SAKIT UMUM AL FATAH AMBON
Nomor : 153/RS.Alf/S.Kep-Dir/XI/2017
Tentang
Menimbang :
a. Bahwa untuk keberlangsungan pelayanan dan peningkatkan mutu di Rumah Sakit
dibutuhkan karyawan yang berkompeten sesuai bidangnya.
b. Bahwa untuk mendapatkan karyawan yang berkompeten di bidangnya sebelumnya perlu
dilakukan proses seleksi.
c. Bahwa untuk melakukan seleksi diperlukan Tim yang pembentukannya diatur dan
ditetapkan oleh Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Al Fatah Ambon.
Mengingat :
1. Undang-undang No.8 Tahun 1974 tentang pokok-pokok Kepegawaian
2. UU Nomor 36 tahun 2009 Tentang Kesehatan;
3. UU Nomor 44 tahun 2009 Tentang Rumah Sakit;
4. Surat Keputusan No. 07 Tahun 2015 Tentang Pengangkatan Direktur dan Wakil Direktur
Rumah Sakit Umum Al Fatah Ambon.
5. SK No.35 Tahun 2016 tentang Revisi struktur Organisasi RSU Al Fatah Ambon
6. Surat Keputusan No.32 Tahun 2005 Tentang Visi - Misi dan Struktur Organisasi
termasuk Tugas serta Fungsi dan Job Description para Pejabat Rumah Sakit Umum Al
Fatah Ambon.
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di : Ambon,
Pada Tanggal : 06 November 2017
Lampiran : Surat Keputusan Rumah Sakit Umum Al Fatah Ambon
Nomor : 153/RS.Alf/S.Kep-Dir/XI/2017
5. K.Instalasi Anggota
URAIAN TUGAS TIM SELEKSI PENERIMAAN CALON PEGAWAI
DEFINISI
Rumah Sakit sebagai salah satu sarana pelayanan kesehatan sangat berperan dalam
melakukan upaya kesehatan. Dalam upaya memberikan pelayanan diperlukan tenaga yang
profesional.
Untuk mendapatkan tenaga yang profesional maka diperlukan seleksi penerimaan calon
pegawai, sehingga diharapkan tenaga kerja yang diterima adalah tenaga yang benar-benar
profesional, berhasil guna serta mempunyai dedikasi tinggi.
Penerimaan staf merupakan tahap yang sangat kritis dalam manajemen SDM. Bukan saja
karena biaya proses penerimaan staf sangat mahal tetapi merekrut orang yang tidak tepat ibarat
menanam benih yang buruk. Ia akan menghasilkan buah yang dapat merusak tatanan sebuah
organisasi secara keseluruhan. Rumah sakit merupakan sebuah organisasi pelayanan jasa yang
sifat produknya intangible (tidak bisa dilihat) tetapi bisa dirasakan. Dan pelayanan ini hampir
mutlak langsung diberikan oleh staf (bukan oleh mesin/atau alat). Sehingga sikap, perilaku dan
karakter staf sangat mempengaruhi kualitas jasa yang diberikan. Oleh karena itu, proses
penerimaan SDM rumah sakit harus memperhatikan sikap, perilaku dan karakter calon staf.
Oleh karena seleksi dan penerimaan karyawan baru merupakan hal yang sangat mendasar
dalam menetukan perbaikan SDM, maka dari itu perlu disusun suatu panduan yang diharapkan
menjadi acuan dalam penerimaan staf di RSU Al Fatah Ambon, dimana tujuan dari proses
penerimaan adalah menghasilkan kandidat calon staf yang berkualitas dan memiliki nilai-nilai
sumber daya manusia sesuai dengan kualifikasi yang distandarkan dengan tepat.
BAB II
RUANG LINGKUP
Lingkup pembahasan panduan penerimaan staf ini meliputi : identifikasi kebutuhan staf,
perencanaan seleksi staf, pelaksanaan seleksi penerimaan staf, penempatan staf dan penentuan
status staf.
Bagian Umum dan Kepegawaian akan memeriksa lamaran tersebut sesuai dengan
standar kelengkapan data. Apabila dari berkas-berkas lamaran yang telah di arsip memenuhi
kualifikasi dengan kebutuhan dan direkomendasikan oleh bagian Umum dan Kepegawaian
unit terkait, maka bagian Umum dan Kepegawaian segera melaksanakan tindak lanjut ke
tahap penjadwalan pelaksanaan tes penerimaan calon staf. Namun apabila dari berkas-berkas
lamaran yang ada ternyata tidak ada yang sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan maka
bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas untuk mencarikan pelamar dengan
mengumumkan informasi lowongan kerja ke khalayak umum dengan cara memasang iklan
lowongan kerja baik melalui media cetak maupun melalui media sosial yang ada di rumah
sakit (FaceBook dan website) dan bekerjasama dengan instansi pendidikan.
2. Penjadwalan Tes
Tindak lanjut dari hasil seleksi administrasi adalah penjadwalan tes. Tes yang akan
dilaksanakan dalam proses penerimaan calon staf adalah tes tertulis dan tes wawancara.
Sebelum pelaksanaan tes, bagian Umum dan Kepegawaian harus menghubungi pihak-pihak
yang akan terlibat dalam tes tersebut, yaitu kepala unit terkait. Bagian Umum dan
Kepegawaian menghubungi masing-masing pihak tersebut dan menyampaikan agenda
pelaksanaan tes. Setelah semua pihak bersepakat akan hari, tanggal dan waktu pelaksanaan
tes, maka bagian Umum dan Kepegawaian segera menindaklanjuti dengan melakukan
pemanggilan kepada pelamar (via telepon atau sms) yang sudah direkomendasikan untuk
mengikuti tes calon staf rumah sakit.
Ketentuan tim penguji dalam tes wawancara adalah sebagai berikut :
Tabel 3.2
Ketentuan tim penguji dalam tes wawancara
No Bagian yang di uji Tim Penguji
1 Medis Ketua Yayasan, Direktur Utama, Direktur Pelayanan dan
Kepala unit Terkait.
2 Non Medis Ketua Yayasan, Direktur Utama, Direktur Umum dan
Kepala Bagian Terkait.
2. Materi Ujian
Materi ujian untuk tes tertulis terdiri dari 3 soal ujian, yaitu:
1) Materi Umum, ini adalah soal mengenai pengetahuan umum.
2) Materi Khusus, ini adalah materi yang disesuaikan dengan keahlian atau
ketrampilan dari masing-masing bagian.
Tabel 3.4
Panduan Pengisian Kolom Lembar Penilaian
No Aspek Penilaian Keterangan
1 No Nomor urut pelamar yang dinilai
2 Pendidikan Gelar pendidikan pelamar dan lembaga pendidikannya
3 Motivasi Hal yang mendasari keinginan untuk bekerja
4 Pengalaman Kerja Tempat kerja sebelumnya (jika ada)
5 Penguasaan materi Pemahaman tentang materi yang berkaitan di
bidangnya
6 Attitude Sikap selama menjalani tes wawancara
7 Team working & Kepemimpinan Menggali informasi tentang kemampuan kerjasama
dan sikap kepemimpinan, bisa dengan contoh kasus
8 Gaji Gaji yang diinginkan
9 Sosial Kemasyarakatan Kegiatan atau aktivitas pelamar di masyarakat
Tabel 3.5
Kompetensi Penilaian Wawancara
No Tim Penilai Aspek yang dinilai
1 Kepala unit, Kepala sub bidang penguasaan materi, attitude
atau bagian terkait
2 Direktur Utama Pendidikan, motivasi, pengalaman kerja, penguasaan
materi, attitude, team working & kepemimpinan, gaji,
sosial kemasyarakatan
Standar Penilaian :
a. Poin SB (Sangat Baik) untuk nilai 85 – 100
b. Poin B (Baik) untuk nilai 75 – 84
c. Poin C (Cukup) untuk nilai 50 - 74
d. Poin K (Kurang) untuk nilai 31 - 49
e. Poin SK (Sangat Kurang) untuk nilai ≤ 30
E. Penempatan Staf
Penempatan merupakan tindak lanjut dari proses seleksi, yaitu menempatkan calon
staf yang diterima (lulus seleksi) pada jabatan atau pekerjaan yang membutuhkannya dan
sekaligus mendelegasikan authority kepada orang tersebut. Dengan demikian, calon staf itu
akan dapat mengerjakan tugas-tugasnya pada jabatan yang bersangkutan. Untuk mendukung
berhasilnya proses penempatan dengan baik, maka diperlukan adanya proses orientasi
kepada calon staf. Pihak-pihak yang harus mendapatkan orientasi adalah sebagai berikut :
1. Anggota staf klinis dan nonklinis baru, diberikan orientasi tentang rumah sakit,
tentang unit kerja atau unit dimana mereka ditugaskan dan tentang tanggungjawab
pekerjaan serta setiap penugasan khusus.
2. Pekerja kontrak, diberikan orientasi tentang rumah sakit, tentang unit kerja dan unit
dimana mereka ditugaskan dan tentang tanggungjawab pekerjaan serta setiap
penugasan khusus mereka
3. Mahasiswa/Trainer, dilakukan oreintasi pada rumah sakit dan tanggungjawab yang
diberikan
Proses orientasi ini melibatkan Bagian Umum dan Kepegawaian dan bagian terkait di mana
calon staf tersebut ditempatkan.
1. Bagian Umum dan Kepegawaian akan menjelaskan tentang aturan kekaryawanan
sebelum calon staf masuk bergabung bersama RSU Al Fatah dan ditempatkan sesuai
dengan latar belakang pendidikannya. Aturan kekaryawanan yang dijelaskan kepada
calon staf adalah sebagai berikut :
a. Menjalani masa percobaan kerja/Orientasi
Calon staf akan menjalani masa percobaan kerja selama 1(satu) bulan, dengan
ketentuan:
1) Menjalani masa orientasi selama 1 (satu) bulan
Dalam masa orientasi ini calon staf akan didampingi oleh kepala sub bagian
terkait (atau yang diberi wewenang untuk mendampingi) dalam melakukan
tindakan pelayanan kepada pasien. Calon staf harus mempelajari alur dan sistem
kerja, tugas dan kewenangannya serta mempelajari dan memahami SPO yang
berlaku di bagian tersebut. Setelah 1 (satu) bulan masa orientasi, akan diadakan
ujian evaluasi masa orientasi. Apabila hasilnya baik maka calon staf bisa
melanjutkan ke masa magang, apabila hasilnya tidak bagus, akan diberikan
kesempatan untuk mengulang masa orientasi selama 1 (satu) kali.
2) Menjalani masa magang selama 2 ( dua ) bulan
Dalam masa magang ini calon staf dapat dijadwalkan mandiri. Kepala Unit
terkait terkait (atau yang diberi wewenang untuk mendampingi) diharapkan untuk
selalu mengawasi dan mengingatkan kepada calon staf untuk selalu bekerja
sesuai dengan tugas dan kewenangannya dan selalu mentaati SPO setiap tindakan
yang akan dilakukan. Setelah 2 (dua) bulan masa magang, akan diadakan ujian
evaluasi masa magang. Apabila hasilnya baik maka calon staf bisa langsung di
kontrak, apabila hasilnya tidak baik, akan diberikan kesempatan untuk
mengulang masa magang selama 1 (satu) kali.
a. Orientasi Umum
Program orientasi umum adalah proses pengenalan secara umum tentang
organisasi, tanggung jawab, hak dan kewajiban untuk seluruh calon karyawan.
Orientasi umum terdiri dari :
1) Struktur Organisasi
2) Visi, Misi Falsafah dan Moto RSU Al Fatah
3) Pasien Safety
4) Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
5) Mutu Pelayanan RSU Al Fatah
b. Orientasi Khusus
Program orientasi khusus adalah proses pengenalan secara khusus tentang
struktur organisasi di unit kerja masing-masing, uraian tugas disetiap unit yang
terkait, tanggung jawab, hak dan kewajiban, standar prosedur perunit kerja untuk
seluruh calon karyawan berdasarkan profesi.
G. Gaji
Calon staf selama menjalani masa percobaan akan mendapatkan upah/ gaji sesuai
dengan ketentuan berikut :
1) Staf Honor : gaji diterima sebesar standar honor yang telah ditetapkan
Yayasan Wakaf Al Fatah Ambon.
H. Seragam
Calon staf belum mendapat seragam rumah sakit sebelum menyelesaikan masa
percobaan selama 3 (tiga) bulan, maka ketentuan pemakaian seragam adalah sebagai
berikut :
1) Staf Putri : Bahan atas menggunakan Kemeja warna Putih,
Bagi Calon staf bidan atau perawat menggunakan seragam Putih Praktek Klinik,
bahan bawah menggunakan Celana Kain Putih tidak ketat, jilbab menutup dada
dan warna menyesuaikan dengan warna jilbab yang telah diseragamkan di RSU
Al Fatah.
2) Staf Putra : Bahan atas Menggunakan Kemeja warna putih, bahan bawah
menggunakan celana kain.
I. Jam Kerja
1) Medis
Tabel 3.6
Jam Kerja Medis
Shift pagi : 08.0 – 14.00 wit
Shift siang : 14.00 – 08.00 wit
2) Penunjang Medis
Tabel 3.7
Jam Kerja Penunjang Medis
Shift pagi : 08.00 – 14.00 wit
Shift siang : 14.00 – 08.00 wit
a) Ahli Gizi
Tabel 3.8
Jam Kerja Penunjang Ahli Gizi
Shift pagi : 08.00 – 16.00 wit
Shift siang : 08.00 – 18.00 wit
3) Non Medis
a) Administrasi
Jam kerja bagian administasi adalah jam kerja kantor masuk pada pukul 08.00 –
16.00 wit dan karyawan libur di hari Sabtu dan Minggu.
b) Linen
Tabel 3.9
Jam Kerja Non Medis Linen
Shift pagi : 08.00 – 16.00 wit
Shift siang : 08.00 – 18.00 wit
c) Satpam
Tabel 3.10
Jam Kerja Non Medis Satpam
Shift Pagi : 08.00 – 08.00 wit
Dengan ketentuan jam kerja 1 (Satu) hari kerja 2 (Dua) hari libur.
e) IPSRS
Tabel 3.12
Jam Kerja Non Medis IPSRS
Shift pagi : 08.00 – 08.00 wit
Dengan ketentuan jam kerja 1 (Satu) hari kerja 2 (Dua) hari libur.
f) Pengolah Gizi
Tabel 3.13
Jam Kerja Non Medis Pengolah Gizi
Shift pagi : 05.30 – 16.00 WIB
Dengan ketentuan jam kerja 1 (Satu) hari kerja 1 (Satu) hari libur.
J. Ijin kerja
Calon staf berhak mendapat ijin kerja maksimal 3 (tiga) hari dengan surat ijin atau surat
sakit.
K. Kedisiplinan
Presensi staf menggunakan fingerprint presensi kehadiran dan kepulangan,
dijelaskan bahwa dispensasi keterlambatan staf adalah 15 (lima belas) menit. Ada
dispensasi keterlambatan yang diijinkan melewati 15 (lima belas) menit dan
sepengetahuan bagian Umum dan Kepegawaian dan atasannya langsung, yaitu :
Tabel 3.14
Kedisiplinan SDM
No Dispensasi Keterlambatan Keterangan
1 Alasan kesehatan diri atau Yang dimaksud keluarga adalah suami/ istri,
keluarga anak, kakek, nenek, orang tua dan saudara yang
tinggal dalam satu rumah
2 Melakukan pekerjaan RS Contoh melakukan pekerjaan RS :
Bagian keuangan datang ke Bank lebih pagi agar
tidak mengalami antrian panjang di bank untuk
keperluan transfer uang atau setor gaji staf
3 Dinas luar Tugas dinas luar yang waktunya itu
diperhitungkan antara jarak tempuh RS dengan
lokasi dinas luar.
Contoh dinas luar :
a. Diminta menghadiri pertemuan di Dinkes
Ambon pkl 08.00 Wit, jam kerja dimulai
08.00 Wit jarak tempuh RS ke lokasi
Dinkes 30 menit, maka berangkat ke RS
dulu untuk presensi setelah itu baru
persiapan dinas luar.
b. Undangan dinas luar jam 08.00 jam kerja
dimulai 08.0 Wit, jarak tempuh RS ke
lokasi dinas adalah 45 menit, maka bisa
langsung ijin ke undangan dinas tersebut.
4 Ijin sekolah / sedang Yang dimaksud adalah sedang ada/masih ada
melaksanakan tugas belajar kegiatan di kampus, sehingga saat masuk jam
kerjanya tidak dapat hadir tepat waktu
5 Takziyah Disesuaikan dengan situasi dan kondisi
BAB IV
DOKUMENTASI
Ditetapkan di : Ambon,
Pada Tanggal : 06 November 2017