Anda di halaman 1dari 20

YAYASAN AL-FATAH AMBON

RSU AL-FATAH AMBON


Jln. Sultan Babullah No : 02 Kel.Honipopu Kec.Nusaniwe Ambon
Kode Pos : 97126
Telp. (0911) 343848
Email : rsualfatah.ambon@yahoo.com / rsualfatah.ambon1968@gmail.com

SURAT KEPUTUSAN
RUMAH SAKIT UMUM AL FATAH AMBON
Nomor : 153/RS.Alf/S.Kep-Dir/XI/2017
Tentang

SELEKSI DAN PENERIMAAN KARYAWAN BARU


RUMAH SAKIT UMUM AL FATAH

Menimbang :
a. Bahwa untuk keberlangsungan pelayanan dan peningkatkan mutu di Rumah Sakit
dibutuhkan karyawan yang berkompeten sesuai bidangnya.
b. Bahwa untuk mendapatkan karyawan yang berkompeten di bidangnya sebelumnya perlu
dilakukan proses seleksi.
c. Bahwa untuk melakukan seleksi diperlukan Tim yang pembentukannya diatur dan
ditetapkan oleh Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Al Fatah Ambon.

Mengingat :
1. Undang-undang No.8 Tahun 1974 tentang pokok-pokok Kepegawaian
2. UU Nomor 36 tahun 2009 Tentang Kesehatan;
3. UU Nomor 44 tahun 2009 Tentang Rumah Sakit;
4. Surat Keputusan No. 07 Tahun 2015 Tentang Pengangkatan Direktur dan Wakil Direktur
Rumah Sakit Umum Al Fatah Ambon.
5. SK No.35 Tahun 2016 tentang Revisi struktur Organisasi RSU Al Fatah Ambon
6. Surat Keputusan No.32 Tahun 2005 Tentang Visi - Misi dan Struktur Organisasi
termasuk Tugas serta Fungsi dan Job Description para Pejabat Rumah Sakit Umum Al
Fatah Ambon.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : SELEKSI DAN PENERIMAAN KARYAWAN BARU RUMAH SAKIT


UMUM AL FATAH
KESATU : Membentuk Tim seleksi penerimaan pegawai Rumah Sakit Umum Al Fatah
Ambon sebagaimana tersebut dalam lampiran.
KEDUA : Tim sebagaimana dimaksud dalam diktum PERTAMA mempunyai tugas
sebagaimana tersebut dalam lampiran.
KETIGA : Tim sebagaimana disebut dalam diktum PERTAMA dalam menjalankan
tugas berpedoman sebagaimana tersebut dalam lampiran.

KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan

Ditetapkan di : Ambon,
Pada Tanggal : 06 November 2017
Lampiran : Surat Keputusan Rumah Sakit Umum Al Fatah Ambon

Nomor : 153/RS.Alf/S.Kep-Dir/XI/2017

SUSUNAN TIM PERTIMBANGAN DAN


SELEKSI PENERIMAAN PEGAWAI
RUMAH SAKIT UMUM Al FATAH AMBON
NO. JABATAN JABATAN DALAM TIM

1 Direktur Utama Penanggung jawab

2. Direktur Umum Ketua

3. Kabag Umum dan Kepegawaian Ketua Teknis

4. Kabid Keperawatan Sekretaris

5. K.Instalasi Anggota
URAIAN TUGAS TIM SELEKSI PENERIMAAN CALON PEGAWAI

RUMAH SAKIT UMUM Al FATAH AMBON

A. Tugas Direktur Utama :


1. Menerima laporan, masukan, menentukan solusi dan memutuskan.
2. Mengevaluasi pelaksanaan seleksi calon Pegawai
3. Bertanggung jawab terhadap semua keputusan yang telah diambil.

B. Tugas Direktur Umum


1. Memberi pertimbangan kepada tim sebelum proses calon pegawai.
2. Memimpin rapat penentuan penerimaan calon pegawai berdasarkan jumlah
penilaian dari tes-tes yang telah dilakukan.
3. Melaporkan dan memberikan masukan ke Direktur utama tentang hasil rapat
seleksi calon pegawai.

C. Tugas Kepala Bagian Umum dan Kepegawaian


1. Menerima usulan-usulan dari masing-masing unit / instalasi yang memerlukan
tambahan / penggantian pegawai.
2. Menyeleksi berkas lamaran yang sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan
3. Menentukan jadwal dimulainya proses seleksi.
4. Melakukan wawancara umum kepada calon pegawai
5. Memberikan penjelasan kepada calon pegawai yang diterima tentang peraturan
dan kebijakan yang berlaku di Rumah Sakit serta menginstruksikan untuk
melakukan orientasi dan menghadap seluruh pejabat struktural untuk mendapat
pengarahan.
D. Tugas Kepala Bidang Keperawatan
1. Menyusun soal-soal dibidang keperawatan sebagai bahan tes teori.
2. Membimbing calon pegawai selama tes praktek maupun selama orientasi.
3. Memberi penilaian dibidang keperawatan mengenai asuhan keperawatan maupun
etika keperawatan selama tes praktek.

E. Tugas Kepala Instalasi


1. Menyusun soal-soal yang sesuai bidangnya sebagai bahan tes teori.
2. Mengusulkan kepada Kepala Bagian Umum dan Kepegawaian kebutuhan tenaga
di unit kerjanya disertai dengan alasannya.
3. Membimbing dan memberikan penilaian pada calon pegawai selama tes praktek
maupun orientasi.

Ambon, 06 November 2017


BAB I

DEFINISI

Rumah Sakit sebagai salah satu sarana pelayanan kesehatan sangat berperan dalam
melakukan upaya kesehatan. Dalam upaya memberikan pelayanan diperlukan tenaga yang
profesional.

Untuk mendapatkan tenaga yang profesional maka diperlukan seleksi penerimaan calon
pegawai, sehingga diharapkan tenaga kerja yang diterima adalah tenaga yang benar-benar
profesional, berhasil guna serta mempunyai dedikasi tinggi.

Penerimaan staf merupakan tahap yang sangat kritis dalam manajemen SDM. Bukan saja
karena biaya proses penerimaan staf sangat mahal tetapi merekrut orang yang tidak tepat ibarat
menanam benih yang buruk. Ia akan menghasilkan buah yang dapat merusak tatanan sebuah
organisasi secara keseluruhan. Rumah sakit merupakan sebuah organisasi pelayanan jasa yang
sifat produknya intangible (tidak bisa dilihat) tetapi bisa dirasakan. Dan pelayanan ini hampir
mutlak langsung diberikan oleh staf (bukan oleh mesin/atau alat). Sehingga sikap, perilaku dan
karakter staf sangat mempengaruhi kualitas jasa yang diberikan. Oleh karena itu, proses
penerimaan SDM rumah sakit harus memperhatikan sikap, perilaku dan karakter calon staf.

Oleh karena seleksi dan penerimaan karyawan baru merupakan hal yang sangat mendasar
dalam menetukan perbaikan SDM, maka dari itu perlu disusun suatu panduan yang diharapkan
menjadi acuan dalam penerimaan staf di RSU Al Fatah Ambon, dimana tujuan dari proses
penerimaan adalah menghasilkan kandidat calon staf yang berkualitas dan memiliki nilai-nilai
sumber daya manusia sesuai dengan kualifikasi yang distandarkan dengan tepat.
BAB II
RUANG LINGKUP

Lingkup pembahasan panduan penerimaan staf ini meliputi : identifikasi kebutuhan staf,
perencanaan seleksi staf, pelaksanaan seleksi penerimaan staf, penempatan staf dan penentuan
status staf.

1. Identifikasi Kebutuhan Staf


Perencanaan tenaga kerja dalam jangka panjang ditentukan oleh sisi permintaan perusahaan,
yaitu perkiraan kebutuhan tenaga kerja dan sisi penawaran yaitu ketersediaan tenaga kerja di
pasar. Perkiraan kebutuhan tenaga kerja perusahaan ditentukan oleh perkiraan tersedianya
tenaga kerja di perusahaan dan rencana-rencana perusahaan. Sedangkan perkiraan
tersedianya tenaga kerja itu sendiri ditentukan dari analisis beban kerja, analisis perpindahan
tenaga kerja, dan analisis kelebihan atau kekurangan tenaga kerja. Analisis kelebihan atau
kekurangan tenaga kerja perusahaan berkaitan dengan besarnya jumlah tenaga kerja yang
ada pada perusahaan tersebut berada pada kondisi berlebih atau kurang jika dikaitkan
dengan beban kerja. Analisis tersebut dapat dilaksanakan apabila sudah diketahui beban
kerjanya. Analisis beban kerja sendiri memberikan arahan tentang produktivitas.
Produktivitas kerja dapat digambarkan dalam efisiensi penggunaan tenaga kerja, dimana
tenaga kerja tersebut akan dapat digunakan secara efisien jika jumlah tenaga kerja yang ada
seimbang dengan beban kerjanya.

2. Perencanaan Seleksi Penerimaan Staf


Perencanaan seleksi penerimaan staf dilakukan dalam beberapa tahapan yaitu : seleksi
administrasi, penjadwalan tes, pelaksanaan seleksi penerimaan staf, pengenalan dan
pembekalan (orientasi) umum dan penempatan staf.
BAB III
TATA LAKSANA

A. Identifikasi Kebutuhan Staf


Rumah Sakit melakukan identifikasi staf sebelum melakukan perencanaan seleksi
penerimaan staf. Dengan memberikan wewenang kepada masing- masing kepala unit untuk
mengajukan permintaan tenaga kerja ke bagian SDM & Diklat sesuai dengan analisa
kebutuhan staf unit terkait beserta perhitungan beban kerja. Kepala Sub Bagian SDM &
Diklat merekap kebutuhan staf setiap unit yang mengajukan tambahan staf untuk dilaporkan
kepada Kepala Bagian Umum dan Kepegawaian. Tindak lanjut yang dilakukan oleh bagian
Umum dan Kepegawaian yaitu menyampaikan dan mendiskusikan serta menganalisa
permintaan tenaga kerja kepada Direktur Utama, untuk melakukan proses perencanaan
seleksi penerimaan staf baru. Pengajuan permintaan kebutuhan staf yang disetujui oleh
Direktur Utama kemudian didisposisikan kepada staf SDM untuk kemudian dilakukan
tindak lanjut pelaksanaan seleksi penerimaan staf. Untuk pengajuan permintaan kebutuhan
staf yang belum atau tidak mendapatkan persetujuan dari Direktur Utama, maka tidak akan
ditindaklanjuti ke proses seleksi penerimaan calon staf. Hasil keputusan ini merupakan
pertimbangan yang dihubungkan dengan kondisi rumah sakit. Bagian SDM menyampaikan
keputusan ini kepada bagian dan Bidang yang mengajukan permintaan kebutuhan staf.

B. Perencanaan Penerimaan Calon Staf Baru


Kepala Bagian Umum dan Kepegawaian membuat pengumuman/ informasi lowongan kerja
melalui media masa (facebook, Instagram dan Whatsapp) maupun media cetak (Koran).

C. Perencanaan Seleksi Penerimaan Staf


Perencanaan seleksi penerimaan staf dilakukan dalam beberapa tahapan yaitu :
1. Seleksi Administrasi
Pengajuan permintaan akan kebutuhan staf yang telah disetujui oleh Direktur
Utama, ditindaklanjuti oleh Kepala bagian Umum dan Kepegawaian dengan
melaksanakan proses seleksi administrasi. Seleksi administrasi ini dilakukan pada
berkas-berkas surat lamaran yang sudah masuk dan sudah diarsipkan. Proses seleksi
administrasi ini dilakukan oleh bagian Umum dan Kepegawaian bersama dengan unit
terkait. Yang menjadi dasar pertimbangan dari seleksi administrasi adalah sebagai
berikut :
a. Tanggal masuk berkas lamaran, dipilih berkas lamaran yang jarak antara masuk ke
rumah sakit dengan tanggal seleksi tidak terlalu lama (maksimal 1 tahun).
b. Foto, dipilih yang dari foto tersebut wajahnya menunjukkan seseorang yang ramah.
c. Domisili, dipilih yang alamatnya adalah dari sekitar daerah rumah sakit
d. Kelengkapan administrasi yang meliputi sebagai berikut :
Tabel 3.1
Perencanaan Seleksi Penerimaan Staf Administrasi
No Bagian Kelengkapan Administrasi
Kelengkapan Umum
1 Semua Bagian 1. Surat Lamaran
2. Riwayat hidup
3. Fotokopi ijasah legalisir
4. Fotokopi transkrip nilai
5. Fotokopi KTP (yang masihberlaku)
6. Surat Keterangan Berkelakuan Baik
7. Surat Keterangan Berbadan Sehat
8. Surat Keterangan Pengalaman Kerja
9. Fotokopy sertifikat pelatihan-pelatihan yang pernah diikuti
10. Foto terbaru
11. Verifikasi Ijazah & STR
Kelengkapan Khusus
1 Dokter Umum 1. Ijasah legalisisr S1 Kedokteran
2. Fotokopi sertifikat ACLS/BTLS
3. Fotokopi Surat Tanda Registrasi (STR)
4. Verifikasi Ijazah & STR
2 Dokter Spesialis 1. Fotokopi ijasah legalisir S1 Dokter Spesialis
2. Fotokopi surat keterangan anggota dokter spesialis
3. Fotokopi Surat Tanda Registrasi (STR)
4. Verifikasi Ijazah & STR
3 Perawat 1. Fotokopi ijasah D3/S1 keperawatan legalisir
2. Fotokopi Surat Tanda Registrasi (STR)
3. Verifikasi Ijazah & STR
4 Bidan 1. Fotokopi ijasah D3/S1 Kebidanan legalisir
2. Fotokopi Surat Tanda Registrasi (STR)
3. Verifikasi Ijazah & STR
6 Radiologi 1. Fotokopi ijasah D3 radiografer legalisir
2. Fotokopi STR
3. Verifikasi Ijazah & STR
7 Laboratorium 1. Fotokopi ijasah D3 analis kesehatan
2. Fotokopi STR
3. Verifikasi Ijazah & STR
8 Apoteker 1. Fotokopi ijasah S1 Farmasi Apoteker legalisir
2. Fotokopi STRA
3. Verifikasi Ijazah & STR
9 AsistenApoteker 1. Fotokopi ijasah SMF/ D3 AA legalisisr
2. Fotokopi STR
3. Verifikasi Ijazah & STR
10 AhliGizi 1. Fotokopi ijasah D3 ahli gizi
2. Fotokopi STR
3. Verifikasi Ijazah & STR
11 Sanitasi 1. Fotokopi ijasah D3 Kesling / S1 Tekhnik Lingkungan legalisir
2. Fotokopi STR
3. Verifikasi Ijazah & STR
12 RM 1. Fotokopi ijasah D3/S1 RM legalisir
2. Fotokopi STR
3. Verifikasi Ijazah & STR
13 Satpam 1. Sertifikat Satpam
2. Surat pengalaman kerja sebagai satpam
3. Verifikasi Ijazah & STR

Bagian Umum dan Kepegawaian akan memeriksa lamaran tersebut sesuai dengan
standar kelengkapan data. Apabila dari berkas-berkas lamaran yang telah di arsip memenuhi
kualifikasi dengan kebutuhan dan direkomendasikan oleh bagian Umum dan Kepegawaian
unit terkait, maka bagian Umum dan Kepegawaian segera melaksanakan tindak lanjut ke
tahap penjadwalan pelaksanaan tes penerimaan calon staf. Namun apabila dari berkas-berkas
lamaran yang ada ternyata tidak ada yang sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan maka
bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas untuk mencarikan pelamar dengan
mengumumkan informasi lowongan kerja ke khalayak umum dengan cara memasang iklan
lowongan kerja baik melalui media cetak maupun melalui media sosial yang ada di rumah
sakit (FaceBook dan website) dan bekerjasama dengan instansi pendidikan.

2. Penjadwalan Tes
Tindak lanjut dari hasil seleksi administrasi adalah penjadwalan tes. Tes yang akan
dilaksanakan dalam proses penerimaan calon staf adalah tes tertulis dan tes wawancara.
Sebelum pelaksanaan tes, bagian Umum dan Kepegawaian harus menghubungi pihak-pihak
yang akan terlibat dalam tes tersebut, yaitu kepala unit terkait. Bagian Umum dan
Kepegawaian menghubungi masing-masing pihak tersebut dan menyampaikan agenda
pelaksanaan tes. Setelah semua pihak bersepakat akan hari, tanggal dan waktu pelaksanaan
tes, maka bagian Umum dan Kepegawaian segera menindaklanjuti dengan melakukan
pemanggilan kepada pelamar (via telepon atau sms) yang sudah direkomendasikan untuk
mengikuti tes calon staf rumah sakit.
Ketentuan tim penguji dalam tes wawancara adalah sebagai berikut :
Tabel 3.2
Ketentuan tim penguji dalam tes wawancara
No Bagian yang di uji Tim Penguji
1 Medis Ketua Yayasan, Direktur Utama, Direktur Pelayanan dan
Kepala unit Terkait.
2 Non Medis Ketua Yayasan, Direktur Utama, Direktur Umum dan
Kepala Bagian Terkait.

D. Pelaksanaan Seleksi Penerimaan Staf


Bagian Umum dan Kepegawaian mengampu pelaksanaan seleksi penerimaan staf.
Pelaksanaan seleksi sesuai dengan jadwal yang sudah disepakati oleh pihak-pihak yang
berkepentingan. Sehari sebelum pelaksanaan, staf SDM menyiapkan ruangan untuk tes
tertulis dan tes wawancara, serta menyiapkan beberapa berkas yang digunakan dalam
pelaksanaan seleksi tersebut, yang meliputi:
1. Daftar hadir
Daftar hadir untuk peserta yang akan mengikuti ujian seleksi dan untuk tim penguji
yang akan menguji peserta.

2. Materi Ujian
Materi ujian untuk tes tertulis terdiri dari 3 soal ujian, yaitu:
1) Materi Umum, ini adalah soal mengenai pengetahuan umum.
2) Materi Khusus, ini adalah materi yang disesuaikan dengan keahlian atau
ketrampilan dari masing-masing bagian.

3. Blangko Penilaian untuk test wawancara


Blangko penilaian wawancara ini untuk menilai sejauh mana kompetensi dan motivasi
kerja pelamar. Blangko penilaian yang disiapkan adalah sebagai berikut :
Tabel 3.3
Blangko penilaian wawancara untuk tim penguji dari rumah sakit
PENILAIAN
Team Working
NO NAMA Pengalaman Penguasaan Sosial
Pendidikan Motivasi Attitude & Gaji
Kerja Materi Kemasyarakatan
Kepemimpinan

Tabel 3.4
Panduan Pengisian Kolom Lembar Penilaian
No Aspek Penilaian Keterangan
1 No Nomor urut pelamar yang dinilai
2 Pendidikan Gelar pendidikan pelamar dan lembaga pendidikannya
3 Motivasi Hal yang mendasari keinginan untuk bekerja
4 Pengalaman Kerja Tempat kerja sebelumnya (jika ada)
5 Penguasaan materi Pemahaman tentang materi yang berkaitan di
bidangnya
6 Attitude Sikap selama menjalani tes wawancara
7 Team working & Kepemimpinan Menggali informasi tentang kemampuan kerjasama
dan sikap kepemimpinan, bisa dengan contoh kasus
8 Gaji Gaji yang diinginkan
9 Sosial Kemasyarakatan Kegiatan atau aktivitas pelamar di masyarakat

Tabel 3.5
Kompetensi Penilaian Wawancara
No Tim Penilai Aspek yang dinilai
1 Kepala unit, Kepala sub bidang penguasaan materi, attitude
atau bagian terkait
2 Direktur Utama Pendidikan, motivasi, pengalaman kerja, penguasaan
materi, attitude, team working & kepemimpinan, gaji,
sosial kemasyarakatan

Standar Penilaian :
a. Poin SB (Sangat Baik) untuk nilai 85 – 100
b. Poin B (Baik) untuk nilai 75 – 84
c. Poin C (Cukup) untuk nilai 50 - 74
d. Poin K (Kurang) untuk nilai 31 - 49
e. Poin SK (Sangat Kurang) untuk nilai ≤ 30

1. Pada hari H pelaksanaan tes penerimaan :


Sesaat sebelum tes penerimaan dimulai, bagian Umum dan Kepegawaian mengumpulkan
seluruh peserta tes yang sudah mengisi daftar hadir. Bagian Umum dan Kepegawaian
menyampaikan agenda tes yang akan dilaksanakan, dimulai dari tes tertulis yang terdiri dari
tes dengan materi umum, materi keahlian atau ketrampilan di bidang masing-masing. Materi
tes diberikan secara berbarengan dan untuk pengerjaannya diserahkan kepada peserta. Boleh
mengerjakan materi yang umum dulu baru kemudian materi keahlian atau ketrampilan, atau
sebaliknya kemudian staf SDM akan menyatukan hasil jawaban pelamar tersebut dengan surat
lamarannya atau CV pelamar. Kemudian pelamar di minta mempersiapkan diri untuk tes
selanjutnya, yaitu tes wawancara dengan tim penguji yang dilakukan secara bergantian.

2. Setelah tes penerimaan berakhir


Sesaat setelah pelaksanaan tes berakhir, bagian Umum dan Kepegawaian
mengumpulkan kembali seluruh peserta tes dan memberitahukan bahwa pelaksanaan tes
sudah berakhir dan untuk pengumuman hasil akan diberitahukan via telepon/sms 3 (tiga) hari
setelah pelaksanaan tes. Peserta yang lolos maupun tidak lolos akan diberitahukan.
Setelah peserta tes pulang, bagian Umum dan Kepegawaian mengumpulkan tim penguji untuk
mengadakan pembahasan dari hasil tes wawancara. Masing-masing penguji diminta untuk
menyebutkan nama-nama peserta tes yang direkomendasikan untuk diterima sebagai calon
staf, kemudian dilakukan diskusi yang hasil dari diskusi tersebut adalah berupa kesepakatan
nama-nama yang direkomendasikan untuk diterima. Bagian Umum dan Kepegawaian
kemudian membuat laporan pelaksanaan tes penerimaan staf dengan hasil kesepakatan dari
tim penguji untuk disampaikan dan dimintakan persetujuan dari Direktur Utama. Apabila dari
tim penguji ternyata tidak muncul nama yang direkomendasikan, maka Bagian Umum dan
Kepegawaian akan mengajukan proses tes penerimaan ulang.

3. Setelah ada persetujuan dari Direktur Utama


Bila laporan yang telah diserahkan mendapat persetujuan dari Dirrektur Utama, maka
Bagian Umum dan Kepegawaian segera menindaklanjuti dengan mengumumkan hasil tes
penerimaan staf. Dan memberitahukan kepada calon staf terpilih kapan harus mulai masuk
bekerja.Hasil keputusan Direktur Utama ini menandai berakhirnya proses penerimaan. Bagian
Umum dan Kepegawaian kemudian mengarsipkan blangko penilaian tim penguji, berkas
pelamar yang tidak terima, dan berkas pelamar yang diterima pada personal file sesuai dengan
bagiannya.

E. Penempatan Staf
Penempatan merupakan tindak lanjut dari proses seleksi, yaitu menempatkan calon
staf yang diterima (lulus seleksi) pada jabatan atau pekerjaan yang membutuhkannya dan
sekaligus mendelegasikan authority kepada orang tersebut. Dengan demikian, calon staf itu
akan dapat mengerjakan tugas-tugasnya pada jabatan yang bersangkutan. Untuk mendukung
berhasilnya proses penempatan dengan baik, maka diperlukan adanya proses orientasi
kepada calon staf. Pihak-pihak yang harus mendapatkan orientasi adalah sebagai berikut :
1. Anggota staf klinis dan nonklinis baru, diberikan orientasi tentang rumah sakit,
tentang unit kerja atau unit dimana mereka ditugaskan dan tentang tanggungjawab
pekerjaan serta setiap penugasan khusus.
2. Pekerja kontrak, diberikan orientasi tentang rumah sakit, tentang unit kerja dan unit
dimana mereka ditugaskan dan tentang tanggungjawab pekerjaan serta setiap
penugasan khusus mereka
3. Mahasiswa/Trainer, dilakukan oreintasi pada rumah sakit dan tanggungjawab yang
diberikan
Proses orientasi ini melibatkan Bagian Umum dan Kepegawaian dan bagian terkait di mana
calon staf tersebut ditempatkan.
1. Bagian Umum dan Kepegawaian akan menjelaskan tentang aturan kekaryawanan
sebelum calon staf masuk bergabung bersama RSU Al Fatah dan ditempatkan sesuai
dengan latar belakang pendidikannya. Aturan kekaryawanan yang dijelaskan kepada
calon staf adalah sebagai berikut :
a. Menjalani masa percobaan kerja/Orientasi
Calon staf akan menjalani masa percobaan kerja selama 1(satu) bulan, dengan
ketentuan:
1) Menjalani masa orientasi selama 1 (satu) bulan
Dalam masa orientasi ini calon staf akan didampingi oleh kepala sub bagian
terkait (atau yang diberi wewenang untuk mendampingi) dalam melakukan
tindakan pelayanan kepada pasien. Calon staf harus mempelajari alur dan sistem
kerja, tugas dan kewenangannya serta mempelajari dan memahami SPO yang
berlaku di bagian tersebut. Setelah 1 (satu) bulan masa orientasi, akan diadakan
ujian evaluasi masa orientasi. Apabila hasilnya baik maka calon staf bisa
melanjutkan ke masa magang, apabila hasilnya tidak bagus, akan diberikan
kesempatan untuk mengulang masa orientasi selama 1 (satu) kali.
2) Menjalani masa magang selama 2 ( dua ) bulan
Dalam masa magang ini calon staf dapat dijadwalkan mandiri. Kepala Unit
terkait terkait (atau yang diberi wewenang untuk mendampingi) diharapkan untuk
selalu mengawasi dan mengingatkan kepada calon staf untuk selalu bekerja
sesuai dengan tugas dan kewenangannya dan selalu mentaati SPO setiap tindakan
yang akan dilakukan. Setelah 2 (dua) bulan masa magang, akan diadakan ujian
evaluasi masa magang. Apabila hasilnya baik maka calon staf bisa langsung di
kontrak, apabila hasilnya tidak baik, akan diberikan kesempatan untuk
mengulang masa magang selama 1 (satu) kali.

F. Pengenalan dan Pembekalan (Orientasi)


Program Orientasi atau Masa Percobaan merupakan salah satu program di bidang
Sumber Daya Manusia dalam memberikan pengarahan dan bimbingan serta
mempersiapkan para karyawan baru agar dapat bekerja cepat, tepat dan efisien sesuai
dengan peran dan fungsinya.

Program Orientasi di RSU Al Fatah terbagi menjadi 2 (dua) yaitu:

a. Orientasi Umum
Program orientasi umum adalah proses pengenalan secara umum tentang
organisasi, tanggung jawab, hak dan kewajiban untuk seluruh calon karyawan.
Orientasi umum terdiri dari :
1) Struktur Organisasi
2) Visi, Misi Falsafah dan Moto RSU Al Fatah
3) Pasien Safety
4) Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
5) Mutu Pelayanan RSU Al Fatah

b. Orientasi Khusus
Program orientasi khusus adalah proses pengenalan secara khusus tentang
struktur organisasi di unit kerja masing-masing, uraian tugas disetiap unit yang
terkait, tanggung jawab, hak dan kewajiban, standar prosedur perunit kerja untuk
seluruh calon karyawan berdasarkan profesi.

Setelah menjalani masa orientasi khusus selama 3 (tiga) bulan pertama,maka


untuk menentukan apakah calon karyawan tersebut dapat melanjutkan untuk menjadi
staf kontrak atau menjalani masa orientasi selama 3 (tiga) bulan kedua jika belum
dinyatakan lulus dan memenuhi standar penilaian yang dilakukan oleh Ka. Unit
terkait. Jika memenuhi standar perunit kerja maka calon karyawan dinyatakan lulus
oleh Ka. Instalasi/Manajer perunit kerja dan kemudian diserah terimakan kepada Ka.
Ruangan untuk dapat ditempatkan diruangan menjadi pegawai honor. Kemudian staf
tersebut diserahkan pada bagian Umum dan Kepegawaian untuk dapat diproses dan
diangkat menajdi pegawai honor dengan menggunakan Surat Keputusan Yayasan
Wakaf Al Fatah dan dengan dibuatkan surat tugas dari Direktur Utama.

G. Gaji
Calon staf selama menjalani masa percobaan akan mendapatkan upah/ gaji sesuai
dengan ketentuan berikut :
1) Staf Honor : gaji diterima sebesar standar honor yang telah ditetapkan
Yayasan Wakaf Al Fatah Ambon.
H. Seragam
Calon staf belum mendapat seragam rumah sakit sebelum menyelesaikan masa
percobaan selama 3 (tiga) bulan, maka ketentuan pemakaian seragam adalah sebagai
berikut :
1) Staf Putri : Bahan atas menggunakan Kemeja warna Putih,
Bagi Calon staf bidan atau perawat menggunakan seragam Putih Praktek Klinik,
bahan bawah menggunakan Celana Kain Putih tidak ketat, jilbab menutup dada
dan warna menyesuaikan dengan warna jilbab yang telah diseragamkan di RSU
Al Fatah.
2) Staf Putra : Bahan atas Menggunakan Kemeja warna putih, bahan bawah
menggunakan celana kain.

I. Jam Kerja
1) Medis
Tabel 3.6
Jam Kerja Medis
Shift pagi : 08.0 – 14.00 wit
Shift siang : 14.00 – 08.00 wit

2) Penunjang Medis

Tabel 3.7
Jam Kerja Penunjang Medis
Shift pagi : 08.00 – 14.00 wit
Shift siang : 14.00 – 08.00 wit

a) Ahli Gizi

Tabel 3.8
Jam Kerja Penunjang Ahli Gizi
Shift pagi : 08.00 – 16.00 wit
Shift siang : 08.00 – 18.00 wit

3) Non Medis
a) Administrasi
Jam kerja bagian administasi adalah jam kerja kantor masuk pada pukul 08.00 –
16.00 wit dan karyawan libur di hari Sabtu dan Minggu.

b) Linen
Tabel 3.9
Jam Kerja Non Medis Linen
Shift pagi : 08.00 – 16.00 wit
Shift siang : 08.00 – 18.00 wit

c) Satpam
Tabel 3.10
Jam Kerja Non Medis Satpam
Shift Pagi : 08.00 – 08.00 wit
Dengan ketentuan jam kerja 1 (Satu) hari kerja 2 (Dua) hari libur.

d) Kasir dan Keuangan


Tabel 3.11
Jam Kerja Non Medis Kasir dan Keuangan
Shift pagi : 08.00 – 16.00 wit
Shift siang : 16.00 – 08.00 wit

e) IPSRS
Tabel 3.12
Jam Kerja Non Medis IPSRS
Shift pagi : 08.00 – 08.00 wit
Dengan ketentuan jam kerja 1 (Satu) hari kerja 2 (Dua) hari libur.

f) Pengolah Gizi
Tabel 3.13
Jam Kerja Non Medis Pengolah Gizi
Shift pagi : 05.30 – 16.00 WIB

Dengan ketentuan jam kerja 1 (Satu) hari kerja 1 (Satu) hari libur.

J. Ijin kerja
Calon staf berhak mendapat ijin kerja maksimal 3 (tiga) hari dengan surat ijin atau surat
sakit.
K. Kedisiplinan
Presensi staf menggunakan fingerprint presensi kehadiran dan kepulangan,
dijelaskan bahwa dispensasi keterlambatan staf adalah 15 (lima belas) menit. Ada
dispensasi keterlambatan yang diijinkan melewati 15 (lima belas) menit dan
sepengetahuan bagian Umum dan Kepegawaian dan atasannya langsung, yaitu :

Tabel 3.14
Kedisiplinan SDM
No Dispensasi Keterlambatan Keterangan
1 Alasan kesehatan diri atau Yang dimaksud keluarga adalah suami/ istri,
keluarga anak, kakek, nenek, orang tua dan saudara yang
tinggal dalam satu rumah
2 Melakukan pekerjaan RS Contoh melakukan pekerjaan RS :
Bagian keuangan datang ke Bank lebih pagi agar
tidak mengalami antrian panjang di bank untuk
keperluan transfer uang atau setor gaji staf
3 Dinas luar Tugas dinas luar yang waktunya itu
diperhitungkan antara jarak tempuh RS dengan
lokasi dinas luar.
Contoh dinas luar :
a. Diminta menghadiri pertemuan di Dinkes
Ambon pkl 08.00 Wit, jam kerja dimulai
08.00 Wit jarak tempuh RS ke lokasi
Dinkes 30 menit, maka berangkat ke RS
dulu untuk presensi setelah itu baru
persiapan dinas luar.
b. Undangan dinas luar jam 08.00 jam kerja
dimulai 08.0 Wit, jarak tempuh RS ke
lokasi dinas adalah 45 menit, maka bisa
langsung ijin ke undangan dinas tersebut.
4 Ijin sekolah / sedang Yang dimaksud adalah sedang ada/masih ada
melaksanakan tugas belajar kegiatan di kampus, sehingga saat masuk jam
kerjanya tidak dapat hadir tepat waktu
5 Takziyah Disesuaikan dengan situasi dan kondisi
BAB IV
DOKUMENTASI

Kegiatan pendokumentasian dalam proses penerimaan staf sangat diperlukan untuk


benar-benar memastikan bahwa proses yang dijalankan adalah berlaku sama dan seragam untuk
semua bagian yang ada di rumah sakit. Kegiatan pendokumentasian juga diperlukan untuk
memastikan bahwa proses penerimaan staf sudah sesuai dengan peraturan yang berlaku serta
memastikan bahwa calon staf yang akan diterima adalah orang yang tepat. Baik secara
kompetensi maupun secara kepribadian.
1. Untuk kegiatan dokumentasi pada proses penerimaan, maka Direktur Umum membuat ceklist
tentang urutan proses penerimaan staf. Ceklist ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah
proses penerimaan staf yang dilaksanakan oleh Bagian Umum dan Kepegawaian sesuai
dengan panduan yang ada atau tidak.
2. Untuk kegiatan dokumentasi pada calon staf, maka Direktur Umum melakukan pemeriksaan
referensi yaitu meneliti siapa referensi calon staf pada saat melamar, dipercaya atau tidak
untuk memberikan informasi mengenai sifat, perilaku, pengalaman kerja dan hal-hal lain yang
dianggap penting dari pelamar. Referensi pada dasarnya adalah seseorang yang dapat
memberikan informasi dan jaminan mengenai pelamar yang bersangkutan. Ada 2 (dua)
macam refensi yang bisa digunakan, yaitu :
a. Personel references adalah referensi yang dapat memberikan informasi mengenai karakter
dan kondisi kesehatan atau penyakit yang pernah dialami pelamar. Referensi ini biasanya
diberikan oleh keluarga atau teman-teman dekat.
b. Employement references adalah referensi yang dapat memberikan informasi atau semacam
jaminan mengenai latar belakang maupun pengalaman kerja pelamar bersangkutan.
Referensi ini biasanya diberikan oleh perusahaan asal pelamar atau oleh teman yang telah
pernah bekerja sama dalam suatu organisasi. Jadi pada prinsipnya, semakin penting,
strategis, dan vital suatu jabatan, semakin cermat pemeriksaan referensi.
3. Untuk dokumentasi kondisi kesehatan caln staf diperlukan Evaluasi Medis yaitu pemeriksaan
kesehatan fisik calon staf apakah memenuhi spesifikasi yang telah ditentukan untuk jabatan
yang bersangkutan. Evaluasi ini hendaknya diperhatikan dengan cermat karena sangat
menentukan prestasi kerja staf. Tidak mungkin staf akan dapat berprestasi baik jika sering
sakit dan tidak dapat hadir untuk melaksanakan tugas-tugasnya.

Ditetapkan di : Ambon,
Pada Tanggal : 06 November 2017

Anda mungkin juga menyukai