Anda di halaman 1dari 4

Nama : Gledis Pangaribuan

NIM : 213020702045

Kelas :B

Jurusan : Ilmu Administrasi Negara

Hari, Tanggal : Selasa, 19 September 2023.

MITOLOGI BATAK

“ AGAMA MALIM DI TANAH BATAK”.

Agama Malim atau sering dikenal dengan Parmalim merupakan kepercayaan pertama yang
dikenal oleh masyarakat batak sebelum mereka mengenal agama Kristen, dan Islam,
Sebelumnya Parmalim di kenal sebagai kepercayaan bukan agama.

Parmalim ( Ugamo Malim ) merupakan agama asli tanah batak yang meyakini dunia adalah
ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Tuhan dalam Malim ini dikenal “Debata Mula Jadi Nabolon
(Maha-Awal & Maha-Besar)”. Agama Parmalim ini merupakan agama warisan turun-
temurun oleh nenek moyang batak yang sangat kental dengan adat dan menghormati nenek
moyang.

Agama Parmalim merupakan agama yang berkembang di tanah Batak di Huta Tinggi,
Sumatera Utara. Yang tersebar di Kawasan sekeliling danau Toba, Samosir, Tapanuli
Utara,Toba, dan sekitarnya.

Nama Parmalim berasal dari kata “ Malim” dari Bahasa melayu yang artinya Ahli dalam
pengetahuan Agama. Tuhan Debata Mula Jadi Nabolon adalah pencipta manusia, langit dan
Bumi dan segala isi alam semesta yang disembah oleh umat Agama Malim.

Awalnya Parmalim dikenal sebagai Gerakan spiritual untuk mempertahankan adat isti adat
dan kepercayaan kuno yang terancam. Yang disebabkan oleh agama baru yang dibawa oleh
Belanda. Gerakan ini kemudian menyebar ketanah batak menjadi Gerakkan Politik yang
menyatukan orang batak melawan Belanda. Gerakan ini dipelopori oleh Guru Somalain
Pardede.
Agama Parmalim mempercayai Debata Mula jadi Nabolon atau Sisisngamangaraja
XIIm(Raja Naisak Bagi) sebagai pencipta alam semesta dan isinya termasuk pencipta
manusia. Selain mempercayai Debata mula jadi Nabolon Mereka juga mempercayai adanya
Tuan lain sesuai dengan kedudukannya.

Agama Parmalim dikenal sebagai agama yang mengharamkan Babi, Anjing serta Darah.
Parmalim juga melakukan upacara atau Ritual Patik ni Ugamo Untuk mengetahui segala
kesalahan dan pengempunan dosa. Sejak lahir hingga ajal seorang penganut agama Parmalim
wajib mengikuti aturan dengan melakukan doa.

Tempat ibadah parmalim disebut “Bale Parsantian” / Bale Pasogit. Bale Parsantian ini secara
fisik memiliki bentuk yang hampir mirip dengan Gereja, namun dilengkapi dengan lapangan
yang cukup luas untuk merayakan hari besar mereka dengan ukiran Gorga didalamnya. Pada
bagian atap bangunan terdapat tiga ekor Ayam yang memiliki tiga warna yang berbeda pula
yang tentu memiliki makna masing masing. Warna hitam sebagai lambing kebenaran, Warna
Putih sebagai lambing kesucian dan Merah sebgai lambang Kekuatan atau kekuasaan . Ketiga
ini dikenal sebagai lambang Keimanan ( Partondion). Ayam merupakan salah satu hewanb
persembahan untuk Tuhan ( Debata). Masyarakat juga mempersembahkan Tarian atau Tor-
Tor. Ketika sudah menikah maka dalam upacara lai laki harus menggunakan Sorban dikepala
mereka dan mengenakan sarung serta selendang Batak, sementara perempuan menggunakan
sarung juga mengonde rambut mereka. Masyarakat Parmalim melaukan ibdah mereka di
Bale poada Hari Sabtu.

Agama Parmalim hingga saat ini memang belum diakui oleh negara sebagi sebuah agama,
sehingga Sebagian orang hanya menganggapnya sebagai aliran kep-ercayaan. Tidak jarang
Ketika membuat KTP ataupun berkas kependudukan lainnya dibuat keterangan sebagai
penganut agama Kristen, Lain dari pada agama Kristen Parmalim diketahui tidak memiliki
lagu pujian akan tetapi menggunakan Gondang Hasapi dan Gondang Bolon.
 Gereja Parmalim

 Ritual Parmalim
 KTP Parmalim ( Beberapa Memilih tidak mencantumkan agama di KTP karena
agama belum diakui Oleh Negara)

Anda mungkin juga menyukai