Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PENDAHULUAN

PEMBERIAN OKSIGEN NASAL KANUL

Dibuat oleh : SHARA SEPTIOLA YESA


Nim : 2114201150

Pembimbing Akademik Pembimbing klinik

( ) ( )

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ALIFAH PADANG

TAHUN AJARAN 2022/2023


1. Defenisi

Oksigen atau zat asam adalah unsur kimia dalam sistem tabel periodik yang
mempunyai lambang O dan nomor atom 8. Beliau merupakan unsur golongan
kalkogen dan dapat dengan remeh bereaksi dengan nyaris semua unsur lainnya (utamanya
menjadi oksida). Nasal kanul digunakan untuk terapi oksigen pada pasien dengan
kebutuhan oksigen rendah hingga sedang (saturasi oksigen 90-95%), menggunakan laju
1-4 L/menit tanpa sistem humidifikasi dan 1-10 L/menit dengan sistem humidifikasi.

2. Anatomi fisiologi

a) Hidung
Merupakan saluran udara yang didalam nya terdapat bulu bulu halus (silia)
guna untuk menyaring udara yang terdapat debu atau partikel.
b) Faring
Merupakan tempat persimpangan antara jalan nafas dan udara, guna nya untuk
jalan masuk bagi oksigen.
c) Laring
Merupakan saluran nafas yang membentuk suara, terletak didepan faring.
d) Trakea
Merupakan bagian lanjutan dari laring, yang memilki panjang 9-11 cm.
e) Paru paru kanan
Paru paru kanan terdiri dari 3 lobus, yaitu lobus dextra superior, lobus media,
lobus inferior.
f) Bronkus
Merupakan lanjutan dari trakea, mempunyai struktur yang serupa dengan
trakea dan dilapisi dengan jenis sel yang sama.
g) Bronkiolus
Merupakan cabang dari bronkus, pada ujung bronkiolus terdapat gelembung
paru/hawa alveoli

3. Indikasi

Indikasi pemberian oksigen adalah adanya hipoksemia, atau kondisi khusus seperti
pneumothorax dan keracunan karbon monoksida. Oksigen diberikan sampai target
terapi tercapai.

4. Kontra indikasi

utama terapi oksigen dengan nasal kanul adalah jalan napas yang tersumbat, baik
akibat trauma hidung, penggunaan tampon hidung, atau akibat infeksi/inflamasi.

5. Komplikasi

Komplikasi pada pemasangan nasal kanul untuk terapi oksigen tetap dapat terjadi
walaupun prosedur ini tindakan yang relatif aman. beberapa komplikasi yang mungkin
terjadi yaitu iritasi pada mukosa hidung, iritasi kulit sekitar hidung, serta hiperoksia
dan hiperkapnia.

 Komplikasi pada Mukosa


Risiko komplikasi pada mukosa hidung berupa rasa tidak nyaman akibat keringnya mukosa
hidung. Laju aliran yang lebih tinggi (>6 L/menit) tanpa sistem humidifikasi yang efektif
dapat menyebabkan pengeringan hidung mukosa, perdarahan dan obstruksi jalan napas.

 Iritasi Kulit
Penggunaan nasal kanul jangka panjang dapat menyebabkan iritasi pada kulit yang
bersentuhan dengan nasal kanul, misalnya pada telinga, pipi, leher, dan hidung.
 Hiperoksia dan Hiperkapnia
Kerusakan jaringan dan peningkatan risiko mortalitas terjadi pada penggunaan yang tidak
sesuai indikasi, misalnya pada sindrom koroner akut tanpa hipoksia. Dokter juga harus
mewaspadai risiko hiperkapnia pada pasien risiko tinggi, misalnya pada pasien penyakit paru
obstruksi kronik.
Daftar pustaka

https://www.kompasiana.com/lutfialpian/54f94b1ca333116f068b4ac3/teknik-
pemberian-oksigen-dengan-face-mask-dan-nasal-kanul

https://www.google.com/search?
q=komplikasi+pemberian+oksigen+nasal+kanul&rlz=1C1YTUH_idID1011ID1011&
sxsrf=ALiCzsaXzvQJs1UlnH3oyhU__RwKvU1BZQ
%3A1660488999375&ei=Jw35Yom6Fuzz4-
EPoL6ukA8&ved=0ahUKEwjJ6dfHy8b5AhXs-
TgGHSCfC_IQ4dUDCA0&uact=5&oq=komplikasi+pemberian+oksigen+nasal+kanu
l&gs_lcp=Cgdnd3Mtd2l6EAM6BwgAEEcQsAM6BwgjELACECdKBAhBGABKB
AhGGABQgAJYyyBgiiRoAXABeAKAAdoKiAG4GJIBDTMuMy40LTEuMS4wLj
GYAQCgAQHIAQjAAQE&sclient=gws-wiz#imgrc=pZOQqSoYwC_eDM

Anda mungkin juga menyukai