Dasar Teori Destilasi
Dasar Teori Destilasi
Untuk dipelajari teknik pemisahan dan pemurnian suatu larutan biner dengan destilasi.
Dasar teori
1. Pengertian dan prinsip destilasi
Destilasi merupakan cara untuk memisahkan zat cair dari campurannya didasarkan dari perbedaan titik
didih atau kemampuan zat untuk menguap (Setiawan, 2018). Pada proses destilasi, suatu bahan
berbentuk cair akan berubah ke bentuk gas dengan berbagai temperatur dan tanpa adanya kontar udara
luar. Hasil destilasi yaitu larutan hasil pengembunan uap dalam penampung disebut destilat (Pujiastuti
and Adani, 2017). Destilasi dilakukan dengan cara menguapkan dan mengembunkan uapnya untuk
pengendapan suatu bahan sehingga bahan tersebut terpisahkahkan atau termunikan dari suatu larutan
(Mowaviq et al., 2021). Pada destilasi, zat yang menguap adalah zat yang memiliki titik didih lebih
rendah, sedangkan zat akan mengembun dan akan menguap saat tercapai titik didihnya jika zat tersebut
memiliki titik didih yang lebih tinggi (Fatimura, 2014).
2. Skema sederhana peralatan destilasi (dijelaskan fungsi bagian dari rangkaian alatnya)
Skema yang ditunjukkan pada gambar 1 adalah alat destilasi konvensional (sederhana), alat ini sering
digunakan untuk permurnian sampel (Setiawan, 2018).
Proses destilasi dipengaruhi oleh jenis larutan, volume larutan, suhu, waktu destilasi dan tekanan
(Pujiastuti and Adani, 2017). Perbedaan titik didih dari masing-masing komponen mempengaruhi proses
destilasi. Proses destilasi juga bergantung pada tekanan uap karena tiap komponen memiliki karakteristik
titik didih yang berbeda-beda. Selain itu, konsentrasi komponen atau campuran zat dapat
mempengaruhi proses destilasi suatu campuran zat (Fatimura, 2014).
Aseton
Aseton memiliki sifat fisik berbentuk cairan tidak berwarna, dan bau seperti buah dengan ambang bau
0,1 - 662,5 ppm. Sifat kimianya, yaitu memiliki titk lebur -95,4 °C, Titik didih 56,2 °C, titik nyala < -20 °C,
Tekanan uap 233 hPa pada 20 °C, 0,79 g/cm3 pada 20 °C, dan pH 5 - 6 pada 395 g/l 20. Aseton dapat
menyebabkan iritasi mata yang serius, mengantuk dan pusing, serta dapat menyebabkan kulit kering dan
pecah-pecah. Apabila terkena kulit, segera lepaskan semua yang terkontaminasi dan bilas kulit dengan
air. jika terkena mata, maka segera bilas dengan air selama beberapa menit. Jika tertelan, JANGAN
dimuntahkan, bilas mulut dengan air, dan Konsultasikan dengan dokter.
DAFTAR PUSTAKA
Effendi, V.P., Widjanarko, S.B., 2014. Essential Oil Distillation and Characterization of Sweet Flag Rhizome
(Acorus calamus) with Studies Long Time of Distillation and Ratio between the Material and
Solvent. Jurnal Pangan dan Agroindustri 2, 1–8.
Fatimura, M., 2014. TINJAUAN TEORITIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI OPERASI PADA KOLOM
DESTILASI. JURNAL MEDIA TEKNIK 11, 23.
Mowaviq, M.I., Hajar, I., Putri, T.W.O., 2021. Kendali Alat Destilasi Air Laut Elektrik Berbasis
Mikrokontroler. KILAT 10, 280–286.
Nugraheni, K.S., Khasanah, L.U., Utami, R., Ananditho, B.K., 2016. PENGARUH PERLAKUAN
PENDAHULUAN DAN VARIASI METODE DESTILASI TERHADAP KARAKTERISTIK MUTU MINYAK
ATSIRI DAUN KAYU MANIS 9, 52–58.
Pujiastuti, Y.A., Adani, S.I., 2017. PENGARUH SUHU DAN WAKTU OPERASI PADA PROSES DESTILASI
UNTUK PENGOLAHAN AQUADES DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MULAWARMAN. Jurnal
Chemurgy 1, 31–32.
Rubiyanto, D., 2020. Variasi Metode Destilasi pada Sifat Kualitatif dan Komposisi Kimia Minyak Atsiri
Ruku-Ruku (Ocimum tenuiflorum). Universitas Islam Indonesia 1.
Setiawan, T., 2018. RANCANG BANGUN ALAT DESTILASI UAP BIOETANOL DENGAN BAHAN BAKU BATANG
PISANG. Jurnal Media Teknologi 4, 119–121.