KELUARGA
Anggota :
Disetujui oleh :
I.
KATA PENGANTAR
tersebut.
Penelitian ini kami susun berdasarkan kerja sama tim yang solid dan sportif
pelajaran Sosiologi, tidak lupa kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
atas waktu, tenaga serta bimbingannya. Juga kepada semua pihak dan TIM yang
jauh dari kata sempurna. Olehnya itu kami kelompok 4 selaku penyusun sangat
mengharapkan kritik dan saran lebih lanjut agar kedepannya dapat lebih baik serta
Kelompok 4
II.
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………...
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………
DAFTAR ISI …………………………………………………………………..
III.
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
kolaboratif.
cerai, secara nasional memang masih menjadi pekerjaan rumah serius bagi
1.
Perilaku Menyimpang adalah perilaku dari para warga masyarakat yang
dianggap tidak sesuai dengan kebiasaan, tata aturan atau norma sosial yang
kriminal.
sosial anak ini sangat memprihatinkan karena kurangnya kasih sayang dari
berperilaku menyimpang.
mempunyai keturunan yang sholeh dan sholehah, tetapi ada juga di dalam
menjalankan berkeluarga antara suami dan istri tidak sependapat maka akan
tangga tersebut.
2.
Padahal seorang anak tidak mempunyai permasalahan terhadap ayah dan
ibunya tetapi anak yang menjadi korban didalam suatu keluarga yang
menjadi hal yang biasa ditemukan dalam ruang lingkup masyarakat, mulai
hidup dalam keluarga yang demikian biasa nya akan berperilaku sosialnya
yang jelek seperti mabuk, mencuri dan mengisap aibon dan berbeda dengan
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian adalah suatu hal yang ingin dicapai dalam sebuah penelitian.
3.
1. Untuk mengetahui actor penyebab terjadinya Disorganisasi
keluarga.
keluarga.
C. MANFAAT PENELITIAN
yang menjadi kajian dari pembelajaran sosiologi. Hal ini tentu bermanfaat
4.
BAB 2
PEMBAHASAN
A. TINJAUAN PUSTAKA
1. Jurnal yang ditulis oleh Fatmala dan Desy (2018) yang berjudul
adalah krisis internal keluarga Selain itu ada juga faktor-faktor yang
disorganisasi vel Bandar oth Zak keluarga dalam novel Bandar oleh
5.
2. jurnal yang ditulis oleh Risza Wahyu Ningrum Universitas Negeri
saling curhat dan saling menguatkan antara suami dan istri serta
6.
Penelitian kualitatif dengan jenis studi kasus ini terfokus pada
bebas melawan orang tua tidak mau pulang ke rumah dan lain
perilaku anak.
7.
3. Siti Alfiah Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq
8.
3) Bagaimana efektivitas bimbingan perkawinan terhadap
dibagi menjadi dua, yakni calon pasangan suami istri dan masuk
9.
Maka, hal inilah yang melatarbelakangi efektivitas bimbingan
B. KERANGKA KONSEP
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN
1. Observasi
terpilih.. Siswa yang terpilih berasal dari kelas XI.1, XI.4, XI.6 Hasil
3. Dokumentasi
A. PEMBAHASAN
Lokasi dan penelitian ini adalah UPT SMA Negeri 5 Makassar kelas X.12
b. Hasil Wawancara
tercerainya kedua orang tua, perilaku orang tua terhadap anaknya serta
peraturan peraturan orang tua yang menurut anaknya tidak bisa ditaati
oleh anaknya”.
Sedangkan menurut Annisa Maylafrida Roemodar faktor
terjadi pertengkaran antara orang tua atau yang ada di dalam keluarga
tersebut selanjutnya karena faktor orang ketiga mungkin saja salah satu
keluarga yaitu perceraian orang tua dan cara parenting kedua orang tua
terhadap anak”.
Dyah Ananda:
“Dampak yang akan terjadi yaitu mengacu pada mental anak dan
“Menurut saya, anak akan merasa kesepian dan juga pastinya anak
Dwinanda:
“Menurut saya, anak bisa menjadi trauma seperti contoh anaknya tidak
mau berbicara dengan orang lain atau mungkin dia merasa ketakutan dan
Indonesia”.
terjadi yaitu mental anak akan rusak/ mental down dan merusak
keharmonisan keluarga”.
Aurelia:
terhadap orang tua dan orang tua juga komunikasi nya dengan anak akan
berkurang”.
3. Solusi pencegahannya terjadinya disorganisasi keluarga menurut
mendekatkan diri kepada anak, mengerti apa yang terjadi pada anak dan
“Menurut saya, mereka harus mengerti satu sama lain dan juga harus
ditanamkan rasa tanggung jawab dan juga orang tua harus lebih
memperhatikan anaknya”.
Adelia Dwinanda:
Aliah Mutmainnah:
Milan Aurelia:
“Menurut saya solusi nya yang paling utama yaitu membuka komunikasi
antar anggota keluarga dan saling percaya antar pasangan suami istri
maupun anak”.
B. KESIMPULAN PEMBAHASAN
dicapai, yaitu:
yaitu peranan orang tua, lainnya seperti faktor ekonomi yaitu kemiskinan,
adanya orang ketiga dalam sebuah rumah tangga dan yang terakhir yaitu
keluarga yang pertama dan paling utama yaitu mengacu pada kondisi mental
keluarga ini yaitu salah satunya perceraian kedua orang tua, hal tersebut
akan membuat anak akan merasa mental down dan merasa malu dengan
antar suami istri, saling percaya satu sama lain dan sebelum menikah
setelah menikah atau yang biasa disebut parenting, yang kedua sebagai
orang tua yang mempunyai anak sebaiknya lebih mendekatkan diri kepada
anak atau lebih membuka forum komunikasi antar anggota keluarga agar
A. KESIMPULAN
penting, di mana orang tua sebagai panutan dan teladan bagi perkembangan
utama yaitu mengurangi egois antar suami istri dan sebelum menikah
setelah menikah atau yang biasa di sebut parenting, yang kedua sebagai
orang tua yang mempunyai anak lebih memperhatikan kondisi anak, jangan
korban disorganisasi keluarga Karena akan merugikan pihak anak dan pihak
orang tua atau mungkin masyarakat sekitar atas kesenjangan negatif yang
orang tua. Oleh karena itu orang tua diharapkan berperan aktif dalam
87, Volum, Nomor, and April Juni. n.d. “ISSN T907-316X Turna,L (,Ogos
http://repo.unsrat.ac.id/564/1/DISORGANISASI_KELUARGA_DAN_PE
NGARUHNYA_TERHADAP_PERKEMBANGAN_KEPRIBADIAN_A
NAK.pdf.
https://www.academia.edu/23470500/PENGARUH_DISORGANISASI_K
ELUARGA_TERHADAP_PERKEMBANGAN_REMAJA.
http://repository.radenintan.ac.id/14261/1/perpus%20pusat%20bab%201.2
.pdf.
“PENGARUH DISORGANISASI KELUARGA TERHADAP
http://repository.radenintan.ac.id/14261/1/perpus%20pusat%20bab%201.2
.pdf.
Ningrum, Risza Wahyu, M. Pd Dr. Hj. Umi Dayati, and S. Pd Dr. Ahmad.
http://repository.um.ac.id/265956/.
RIWAYAT HIDUP
LAMPIRAN
1. Pedoman wawancara:
keluarga?
2. Dokumentasi