Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PEMENUHAN KEBUTUHAN FISIK DAN PSIKOLOGI


SERTA ASUHAN SAYANG IBU
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Pengantar Asuhan Kehamilan, Persalinan ,
Nifas dan BBL

Dosen Pengampu:

Virna Ghasyiyah, SST.,MTr.Keb

Disusun Oleh Kelompok 2:

1322A0022
Danisa Sabila 1322A

1322B0020
Gisna Nur Azizatillah

1322A0024
Leni Nur Apipah

1322A0012
Mega Yanti Aisyah

1322A0014
Nadya Salma

1322B0030
Putri Olivia Sabrins
Nurhikmah Maulidah

PRODI DIII KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI KESEHATAN INDONESIA (STKINDO)
WIRAUTAMA
BANDUNG
2023/2024

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT dan segala
karunia dan hidayahnya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “PEMENUHAN KEBUTUHAN FISIK DAN PSIKOLOGI SERTA ASUHAN
SAYANG IBU”. Yang mana tujuan penulisan ini adalah untuk memenuhi salah satu
tugas Mata Kuliah Pengantar Asuhan Kehamilan, Persalinan, Nifas dan BBL.

Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat waktu. Meskipun begitu,
kami menyadari bahwa makalah yang kami buat masih jauh dari kata sempurna baik dari
segi penyusunan, bahasa ataupun penulisannya. Maka dari itu kami harapkan saran dan
kritik yang membangun untuk penulis agar bias lebih baik untuk kedepannya.

Bandung, 13 April 2023

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Persalinan atau melahirkan anak adalah suatu peristiwa yang sangat
besar artinya, sebab sangat mendalam kesannya. Mengapa demikian, Karena
melahirkan berarti mengadakan yang semula belum ada. Begitu pula dengan
melahirkan anak yang telah lama ditunggu kedatangannya.
Lahirnya anak tidak akan begitu saja, tetapi memerlukan persiapan-
persiapan seperti persiapan fisik, mental dan materi yang cukup agar kelahiran
anak dapat berjalan dengan lancer serta menghasilkan ibu dan anak yang sehat.
Dalam proses persalinan, ibu mengeluarkan tenaga agar terbukanya jalan lahir
untuk anak, sehingga terjadilah rasa sakit sampai beberapa saat setelah
melahirkan anak. Disinilah pentingnya persiapan untuk mengimbangi apa yang
akan terjadi dalam proses melahirkan/persalinan itu.
B. RUMUSAN MASALAH
1 .Apa yang dimaksud dengan persalinan?
2. Apa saja pemenuhan kebutuhan fisik dan psikologis ibu bersalin?
3. Bagaimana Agar pemenuhan fisik dan psikologogis serta asuhan sayang ibu
terpenuhi?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa itu persalinan.
2. Untuk mengetahui apa saja kebutuhan fisik dan psikologi ibu bersalin.
3. Untuk mengetahui cara agar kebutuhan ibu bersalin terpenuhi.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Persalinan
Persalinan adalah saat yang menegangkan dan menggugah emosi ibu dan
keluarganya, bahkan dapat menjadi saat yang menyakitkan dan menakutkan
bagi ibu. Untuk meringankan kondisi tersebut, pastikan bahwa setiap ibu akan
mendapatkan asuhan sayang ibu selama persalinan dan kelahiran.
B. Pemenuhan Kebutuhan Fisik Pada Ibu
1. Mengatur Aktivitas Dan Posisi Ibu
Disaat mulainya persalianan sambil menunggu pembukaan lengkap. Ibu
masih dapatdiperbolehkan melakukan aktivitas, namun harus sesuai dengan
kesanggupan ibu agar ibu tidak terasa jenuh dan rasa kecemasan yang
dihadapi oleh ibu saat menjelang persalinan dapat berkurang. Di dalam kala I
ibu dapat mencoba berbagai posisi yang nyaman selama persalinandan
kelahiran. Peran suami di sisi adalah untuk membantu ibu berganti posisi
yang nyaman agar ibu merasa ada orang yang menemani di saat proses
menjelang persalinan.Disini ibu diperbolehkan berjalan, berdiri, duduk,
jongkok, berbaring miring atau merangkak. Posisi tegak seperti berjalan,
berdiri atau jongkok dapat membantu turunnya kepala bayi dan seringkali
mempersingkat waktu persalnan.
Untuk itu kita sebagai tenaga kesehatan di sarankan agar membantu ibu untuk
sesering mungkin berganti posisi selama persalinan. Perlu di ingat bahwa
jangan menganjurkan ibu untuk mengambil posisi terlentang. Sebab jika ibu
berbaring terlentang maka berat uterus, janin, cairan ketuban, dan plasenta
akan menekan vena cava inferior. Hal iniakan menyebabkan turunnya aliran
darah dari sirkulasi ibu ke plasenta. Kondisi seperti ini akan menyebabkan
hipoksia (kekurangan oksigen pada janin). Posisi terlentang juga akan
memeperlambat proses persalinan.
2. Membimbing Ibu Untuk Rileks Sewaktu Ada HIS
His merupakan kontraksi pada uterus yang mana his ini termasuk tanda-tanda
persalinanyang mempunyai sifat intermitten, terasa sakit, terkoordinasi, dan
simetris serta terkadang dapat dipengaruhi dari luar secara fisik dan psikis.
Karena his sifatnya menimbulkan rasa sakit, makaibu di sarankan menarik
nafas panjang dan kemudian anjurkan ibu untuk menahan nafassebentar,
kemudian dilepaskan dengan cara meniup sewaktu ada his.
3. Menjaga Kebersihan Ibu
Saat persalinan akan berlangsung anjurkan ibu untuk mengososngkan
kandung kemihnyasecara rutin selama persalinan. Disini ibu harus berkemih
paling sedikit setiap 2 jam atau lebih atau jka ibu terasa ingin berkemih.
Selain itu, tenaga kesehatan perlu memeriksa kandung kemih pada saat
memeriksa denyut jantung janin (saat palpasi di lakukan) tepat di atas
simpisis pubis untuk mengetahui apakah kandung kemih penuh atau tidak.
Jika ibu tidak dapat berkemih dikamar mandi, maka ibu dapat diberikan
penampung urin. Apabila terjadi kandung kemih yang penuh maka akan
mengakibatkan:
a. Memperlambat turunnya bagian terbawah janin dan mungkinakna
menyebabkan partus macet.
b. Menyebabkan ibu tidak nyaman.
c. Meningkatkan risiko perdarahan pasca persalinan yang disebabkan atonia
uteri.
d. Mengganggu penatalaksanaan distosis bahu.
e. Meningkatkan risiko infeksi saluran kemih pasca persalinan.
Disaat persalinan berlangsung tenaga kesehatan (bidan) tidak dianjurkan
untuk melakukan kateterisasi kandung kemih secara rutin. Sebab kateterisasi
ini hanya di lakukan pada kandung kemih yang penuh dan ibu tidak dapat
berkemih sendiri. Kateterisasi ini akan menimbulkan beberapa masalah seperti
menimbulkan rasa sakit, menimbulkan risiko infeksi dan perlukaan melalui
kemih ibu.
4. Pemberian Cairan Dan Nutrisi
Tindakan kita sebagai tenaga kesehatan yaitu memastikan ibu untuk mendapat
asupan(makanan ringan dan minum air) selama persalinan dan kelahiran bayi.
Karena fase aktif ibuhanya ingin mengkonsumsi cairan. Maka bidan
menganjurkan anggota keluarga untuk menawarkan ibu minum sesering
mungkin dan makan ringan selama persalinan, karena
C. Tindakan Asuhan Sayang Ibu Pada Kala II
1. Memanggil ibu sesuai nama panggilan sehingga akan ada perasaan dekat dengan bidan
2. Memberikan dukungan emosional
3. Membantu pengaturan posisi
4. Memberikan cairan dan nutrisi
5. Keleluasaan untuk ke kamar mandi secara teratur
6. Pencegahan infeksi
7. Memberikan informasi dan menjawab pertanyaan dari ibu dan keluarga sehubungan
dengan proses persalinan
D. Prinsip Sayang Ibu
1. Memahami bahwa kelahiran merupakan proses alami dan fisiologis.
2. Menggunakan cara-cara yang sederhana dan tidak melakukan intervensi tanpa ada

3. Memberikan rasa aman, berdasarkan fakta dan memberi kontribusi pada keselamatan
indikasi.

jiwa ibu.
4. Asuhan yang diberikan berpusat pada ibu.
5. Menjaga privasi serta kerahasiaan ibu.
6. Membantu ibu agar merasa aman, nyaman dan didukung secara emosional.
7. Memastikan ibu mendapat informasi, penjelasan dan konseling yang cukup.
8. Mendukung ibu dan keluarga untuk berperan aktif dalam pengambilan keputusan.
9. Menghormati praktek-praktek adat dan keyakinan agama.
10. Memantau kesejahteraan fisik, psikologis, spiritual dan sosial ibu/ keluarganya selama

11. Memfokuskan perhatian pada peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit.


kehamilan, persalinan dan nifas.

E. Posisi
1. Posisi setengah duduk
Keuntungan:
a. Memberikan rasa nyaman bagi ibu.
b. Memberikan kemudahan untuk beristirahat diantara kontraksi.
c. Membantu penurunan janin dengan bantuan gaya gravitasi sehingga mempercepat
kelahiran
2. Posisi merangkak
Keuntungan:
a. Mengurangi rasa nyeri pada punggung saat persalinan.
b. Membantu bayi melakukan rotasi.
c. Peregangan perineum lebih sedikit
3. Posisi jongkok atau berdiri
Keuntungan:
a. Membantu penurunan kepala bayi.
b. Memperbesar dorongan untuk meneran.
c. Mengurangi rasa nyeri
4. Posisi berbaring miring ke kiri
Keuntungan:
a. Memberi rasa santai pada ibu yang letih.
b. Memberi oksigen yang baik pada janin karena mengurangi penekanan pada vena cava
inferior.
c. Membantu mencegah terjadi laserasi perineum

F. Posisi yang tidak dianjurkan:


1. Posisi terlentang (supine)
a. Posisi ini dapat memperlama waktu persalinan. Besar kemungkinan terjadi laserasi
perineum dan dapat mengakibatkan kerusakan pada syaraf kaki dan punggung.
b. Dapat menyebabkan hipotensi karena bobot uterus dan isinya menekan aorta, vena cava
inferior serta pembuluh-pembuluh darah lain sehingga menyebabkan suplai darah ke
janin menjadi berkurang, dimana akhirnya ibu dapat pingsan dan bayi mengalami fetal
distress.
c. Ibu mengalami gangguan untuk bernafas.
d. Buang air kecil terganggu.
e. Mobilisasi ibu kurang bebas.
f. Ibu kurang semangat.
g. Rasa nyeri yang bertambah.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Pemberian dukungan fisik dan psikologis selama persalinan akan dapat


membantumempercepat proses persalinan dan membatu ibu memperoleh kepuasan dalam
melalui proses persalinan normal.

Kebutuhan dasar pada ibu merupakan unsur yang di butuhkan oleh ibu dalam
menjaga keseimbangan baik secara fisik dan psikologi. hal ini bertujuan untuk
mempertahankan kehidupan dan kesehatan ibu. Pemasukan dan keluaran selama
aktivitas dan suhu ibu hamil minum kira -kira 1500 ml perhari, sedangkan
kebutuhan cairan tubuh kira-kira 2500ml perhari sehingga kekurangan 1000 ml
perhari diperoleh dari makanan dan oksidasi dalam proses metabolisme.

2. Bidan telah melakukan asuhan sayang ibu pada pasien bersalin di bidan
praktek mandiri dengan baik.

Pemberian secara komprehensif terhadap asuhan sayang ibu ditemukan bahwa


item asuhan sayang ibu yang berkenaan dengan kebutuhan fisik seperti;
pencegahan infeksi, menghargai privasi ibu dan yang lainnya sudah dilakukan
dengan baik oleh bidan kemudian yang berkenaan dengan komunikasi dan
emosional ibu seperti; pemberian informasi anjuran untuk bertanya kekhawatiran
ibu dan lainnya.

Informasi mendalam mengenai manajemen asuhan sayang ibu pada tahap


perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, prorganisasian sudah baik.

B. Saran

Bagi institusi terkait agar dapat menjadikan asuhan sayang ibu menjadi pedoman
yang baku dalam pelaksanaan asuhan persalinan normal dengan perlu di
modifikasi dan di sempurnakan terlebih dahulu. Agar tercapai asuhan sayang ibu
yang komprehensif sehingga persalinan menjadi aman dan nyaman bagi pasien
bersalin. Selain itu disarankan agar institusi pendidikan kebidanan agar lebih
meningkatkan pendidikan psikologi dan fisik pada ibu bersalin, agar bidan yang
akan datang lebih faham tentang kebutuhan fisik dan juga psikologis ibu bersalin.

Anda mungkin juga menyukai