Coc Mariana Fix
Coc Mariana Fix
M
UMUR 28 TAHUN G1P0A0 USIA KEHAMILAN 37 MINGGU
PMB MARIANA RAENI RULUNG SARI LAMPUNG SELATAN
(Asuhan Berkelanjutan Pada Masa Kehamilan, Persalinan, Nifas, BBL, dan
Neonatus)
Disusunoleh
Diterima dan disetujui untuk diajukan dan dipertahankan di depan Tim Penguji Laporan
Case Study Asuhan kebidanan Komprehensif Berbasis Riset Program Studi Pendidikan
Profesi Bidan Universitas Malahayati, pada
Hari Rabu
Tanggal 28 September 2022
Pembimbing
Diterima dan disahkan oleh Tim Penguji Laporan Case Study Asuhan Kebidanan
Komprehensif Berbasis Riset. Program Studi Pendidikan Profesi Bidan Universitas
Malahayati, pada :
Hari Rabu
Tanggal 28 September 2022
Penguji I
Penguji II
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat
dan karunia-nya karena atas segala yang diberikan pada kesempatan dan kekuatan
untuk dapat menyelesaikan tugas laporan asuhan kebidanan masa kehamilan, bersalin,
nifas, BBL dan neonatus (continue of care) tepat waktu.
Tujuan dari pembuatan tugas ini tidak lain untuk memenuhi salah satu syarat
mengikuti ujian stase continue of care di Program Study Profesi Bidan Malahayati
Bandar Lampung. Dalam proses penyusunan tugas ini tidak lepas dari dukungan banyak
pihak.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih kepada:
1. Ibu Dainty Maternity, SST., Bdn., M.Keb selaku Kepala Prodi Program Studi
Pendidikan Profesi Bidan sekaligus dosen pembimbing dalam stase
Continuity Of Care
2. Ibu Devi Kurniasari, SST., Bdn., M.Kes selaku Penguji dalam stase Continuity
Of Care
3. Teman-teman dijurusan Profesi Bidan Universitas Malahayati
Penulis menyadari bahwa dalam tugas ini masih terdapat kekurangan. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak demi
kesempurnaan tugas ini. Penulis berharap semoga penelitian ini dapat digunakan
debagai referensi yang bermanfaat bagi banyak kalangan. Akhir kata penulis ucapkan
terimakasih.
Penulis
DAFTAR ISI
Lampiran 1 : Jurnal
Lampiran 2 : Penapisan
Lampiran 3 : Birth Plain
Lampiran 4 : CASP
Lampiran 5 : Lembar Observasi VAS
Lampiran 6 : Jurnal Refleksi
Lampiran 7 : SOP Penerapan Heat Therapy Pada Persalinan
Lampiran 8 : Dokumentasi
Lampiran 9 : Partograph
Lampiran 10 : Lembar Bimbingan
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Kehamilan, persalinan, nifas, dan bayi baru lahir adalah proses alamiah.
Perubahan yang terjadi pada ibu selama masa kehamilan bersifat fisiologis. Oleh
karena itu asuhan yang diberikan merupakan asuhan yang meminimalkan
intervensi. Tenaga kesehatan harus memfasilitasi proses alamiah dari kehamilan,
persalinan, nifas dan menghindari tindakan yang bersifat medis yang tidak terbukti
manfaatnya (Marmi, 2017). Dalam proses kehamilan ini ibu hamil harus
melakukan pemeriksaan ANC yang sesuai standar pelayanan kebidanan tiap
trimesternya. Adapun pemeriksaan ANC terpadu yang harus ibu hamil lakukan
meliputi pemeriksaan pada poli KIA, konsultasi gizi, pemeriksaan laboratorium,
pemeriksaan gigi, dan pemeriksaan oleh dokter. Standar waktu pelayanan tersebut
untuk menjamin perlindungan ibu hamil dan janin (Kemenkes RI, 2019).
Salah satu upaya yang dilakukan adalah memberikan pelayanan kebidanan
secara Continuity of Care (CoC) dari Kehamilan, Persalinan, Nifas, dan Perawatan
Bayi Baru Lahir (BBL). Oleh karena itu perencanaan tersebut rentan terhadap
masalah-masalah fisiologis maupun patologis yang berdampak tidak langsung pada
kesakitan dan kesehatan ibu dan bayi (Kementerian Kesehatan RI, 2020).
Upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan ibu dan anak
adalah dengan melaksanakan asuhan secara berkelanjutan atau continuity of care
(Kemenkes, 2015). Continuity Of Care (COC) adalah pelayanan yang dicapai
ketika terjalin hubungan yang terus-menerus antara seorang wanita dan bidan.
Asuhan yang berkelanjutan berkaitan dengan kualitas pelayanan dari waktu
kewaktu yang membutuhkan hubungan terus menerus antara pasien dengan
tenaga profesional kesehatan. (Pratami, 2015).
Persalinan adalah rangkaian peristiwa keluarnya bayi yang sudah cukup
berada di dalam rahim ibunya, dengan disusul oleh keluarnya plasenta dan
selaput janin dari tubuh ibu. (Fitriana dan Nurwiandani, 2018). Nyeri persalinan
merupakan pengalaman subjektif tentang sensasi fisik yang terkait dengan
kontraksi uterus, dilatasi dan penipisan serviks, serta penurunan janin selama
persalinan. Rasa nyeri ini apabila tidak diatasi dengan tepat, dapat meningkatkan
rasa khawatir, tegang, takut, dan stress, yang pada akhirnya dapat
menyebabkan terjadinya persalinan lama. (Fitriana dan Nurwiandani, 2018).
Persalinan normal menimbulkan kontraksi uterus yang menyebabkan
penipisan, dilatasi serviks sehingga mengakibatkan sensasi nyeri. Nyeri dominan
dirasakan pada saat kala I fase aktif karena semakin bertambahnya volume maupun
frekuensi kontraksi uterus, nyeri yang dirasakan akan semakin terasa kuat.
(Irawati,dkk,2019). Nyeri dapat menimbulkan stress dan rasa ketakutan yang
berlebih sehingga pada proses persalinan ibu hamil dapat lebih memilih untuk
menghindari proses persalinan normal dan lebih memilih melakukan persalinan sc
agar tidak merasakan sensasi nyeri yang ditimbulkan oleh proses persalinan
normal, meningkatnya angka sc sebagian besar disebabkan oleh permintaan ibu
hamil yang takut dan tidak kuat menghadapi nyeri persalinan. Berdasarkan data
dari WHO pada tahun 2010 kasus SC tanpa indikasi di Amerika berjumlah 30,3 %
sedangkan di Indonesia berjumlah 6,8 %. penelitian yang dilakukan oleh Zahra
Ghanbari, et al. mendapatkan hasi sebesar 35% dari responden memilih melahirkan
dengan cara sectio caesaria (SC) karena takut pada nyeri persalinan.
(Rahman,dkk,2017)
Nyeri persalinan dapat di tangani dengan 2 cara yaitu farmakologis dan non
farmakologis cara farmakologis merupakan mengurangi rasa nyeri dengan
menggunakan obat-obatan kimiawi, sedangkan non farmokologis merupakan
metode mengurangi rasa nyeri secara alami tanpa obatobatan kimiawi.
(Utami,dkk,2018). Penanganan nyeri secara farmakologi lebih mahal dan
mempunyai efek yang signifikan, sedangkan penanganan secara non-farmakologi
lebih murah, mudah, efektif dan tanpa efek samping yang signifikan serta dapat
meningkatkan kenyamanan selama persalinan. (Andreinei,2016).
Salah satu cara untuk mengurangi rasa nyeri secara non farmakologi adalah
dengan menggunakan heat therapy (kompres hangat) . Heat therapy atau kompres
hangat adalah tehnik memberikan rasa hangat pada daerah tertentu dengan
menggunakan kantong berisi air hangat, untuk memenuhi rasa nyaman mengurangi
dan membebaskan nyeri, mengurangi dan mencegah spasme otot dan memberikan
rasa hangat dan nyaman pada daerah tertentu. (Fitriana dan Nurwiandani, 2018).
Keefektivitasan kompres hangat terbukti pada penelitian Susilawati pada
tahun 2020 bahwa sebelum dilakukan intervensi itensitas nyeri ringan 0% nyeri
sedang 0% nyeri berat 70% sangat berat 30% , ketika sudah dilakukan intervensi
menjadi nyeri ringan 60% nyeri sedang 30% nyeri berat 10% dan nyeri sangat berat
0%. Hal tersebut membuktikan bahwa penurunan itensitas nyeri oleh kompres
hangat dapat mencapai 60% dan 100% mengalami penurunan itensitas nyeri
(Susilawati,2020).
Kompres hangat dapat mengurangi nyeri dan memberikan rasa nyaman
ketika ibu merasakan nyeri kontraksi pada saat proses persalinan. Teknik kompres
hangat pada proses persalinan dapat mempertahankan komponen vaskuler dalam
keadaan vasodilatasi sehingga sirkulasi darah ke otot panggul menjadi homeostatis,
meningkatkan suhu kulit local, mengurangi terjadinya spasme otot, menghilangkan
sensasi nyeri memberikan kenyamanan dan ketenangan pada ibu bersalin serta
dapat mengurangi kecemasan dan ketakutan menghadapi nyeri selama proses
persalinan. (Marlina,2018).
Data persalinan dari Januari-Agustus 2022 di PMB Mariana Raeni terdapat
30 ibu bersalin primigravida dengan keluhan nyeri hebat kala I dalam persalinan ,
sehingga penulis tertarik untuk melaksanakan heat therapy/kompres hangat untuk
megurangi nyeri persalinan kala I.
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melaksanakan asuhan
kebidanan komprehensif pada Ny.M G1P0A0 di PMB Mariana Raeni Desa
Rulung Sari Kecamatan Natar Lampung Selatan.
2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penulisan laporan ini adalah: “Bagaimana menerapkan
Asuhan Kebidanan komprehensif Ibu Hamil, bersalin, bayi baru lahir dan nifas
terhadap Ny M di PMB Mariana Raeni Desa Rulung Sari Kecamatan Natar
Lampung Selatan ?”
3. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui Penatalaksanaan Asuhan Kebidanan komprehensif terhadap Ny M
di PMB Mariana Raeni Desa Rulung Sari Kecamatan Natar Lampung Selatan.
2. Tujuan Khusus
1. Melaksanakan asuhan kebidanan komprehensif pada ibu hamil Ny. M
dengan pendekatan Manajemen Kebidanan dan didokumentasikan dalam
bentuk SOAP.
2. Melaksanakan asuhan kebidanan komprehensif pada ibu bersalin Ny. M
dengan pendekatan Manajemen Kebidanan dan didokumentasikan dalam
bentuk SOAP.
3. Melaksanakan asuhan kebidanan komprehensif pada Bayi Baru Lahir Ny. M
dengan pendekatan Manajemen Kebidanan dan didokumentasikan dalam
bentuk SOAP.
4. Melaksanakan asuhan kebidanan komprehensif pada ibu nifas Ny. N
dengan pendekatan Manajemen Kebidanan dan didokumentasikan dalam
bentuk SOAP.
5. Manfaat Penelitian
1. Bagi Pasien
Menambah pengetahuan tentang intervensi yang akan diberikan dan
mengatasi masalah yang kemungkinan akan terjadi pada saat menjalani
proses persalinan
2. Bagi Bidan
Menerapkan teori yang diperoleh untuk diaplikasikan secara langsung dalam
melakukan Asuhan Kebidanan secara komprehensif yang berbasis Evidence
based mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, dan bayi baru lahir
1. KEHAMILAN
1. Pengertian kehamilan
Kehamilan didefinisikan seagai fertilisasi atau penyatuan spermatozoa dan
ovum dilanjutkan dengan nidasi dan implantasi.bila dihitung dari saat fertilisasi
hingga lahirnya bayi , kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 280 hari
( 40 minggu atau 9 bulan 7 hari) (iriyanti bayu. 2013)
1. Tanda-tanda kemungkinan
Tanda-tanda kemungkinan menurut adalah sebagai berikut :
1. Tanda Hegar : Segmen bawah rahim melunak
2. Tanda chadwick : Perubahan warna vulva/vagina menjadi kebiruan
3. Tanda Piscasek : Adanya benjolan asimetris pada uterus. Uterus membesar
ke salah satu jurusan hingga menonjol jelas ke jurusan pembesaran tersebut.
4. Tanda Braxton Hicks : Bila uterus dirangsang mudah berkontraksi. Tanda
ini khas untuk uterus dalam masa hamil. Pada keadaan uterus yang
membesar tetapi tidak ada kehamilan,misalnya pada mioma uteri, tanda
braxton hicks tidak ditemukan.
5. Suhu basal : jika sesudah ovulasi tetap tinggi terus antar 32,5 sampai 37,8
adalah salah satu tanda akan bahaya kehamilan. Serimg dipakai dalam
pemeriksaan kemandulan
6. Periksa HCG (Human chorionic gonadotropin)
Dengan tes kehamilan tertentu air kencing pagi hari ini dapat membantu
membuat diagnosis kehamilan sedini-dininya.
2. Tanda-tanda pasti
Tanda-tanda pasti menurut adalah sebagai berikut :
1. Dapat diraba dan kemudian dikenal bagian-bagian janin
2. Dapat dicatat dan didengar bunyi DJJ (denyut jantung janin)
3. Dapat dirasakan gerakan janin
4. Pada pemeriksaan dengan sinar rontgen tampak kerangka janin
5. Dengan USG dapat diketahui pertumbuhan janin (Winkjosastro, 2007)
7. Tanda-Tanda Persalinan
1. Tanda awal persalinan
2. Timbulnya his persalinan
3. Bloody show
4. Premature Rupture of Membrane
5. Tanda pada kala I
1. His belum begitu kuat, datangnya setiap 10-15 menit dan tidak seberapa
mengganggu ibu sehingga ibu masih dapat berjalan
2. Bloody show bertambah banyak
3. Lama kala I untuk primi 12 jam dan untuk multi 8 jam. (Fitriana dan
Nurwiandani,2018).
4. Tanda pada kala II
1. His menjadi lebih kuat, kontraksi selama 50-100 detik, datangnya 2-3
menit.
2. Ketuban biasanya pecah pada kala ini ditandai dengan keluarnya cairan
yang banyak dan pasien mulai mengejan.
3. Pada akhir kala II sebagai tanda bahwa kepala sudah sampai di dasar
panggul, perineum menonjol, vulva menganga, dan rectum terbuka
4. Tanda pada kala III
1. Setelah anak lahir his berhenti sebentar, tetapi setelah beberapa menit
timbul lagi disebut “his pengeluaran uri” yaitu his yang melepaskan
uri sehingga terletak pada segmen bawah rahim (SBR).
2. Bila plasenta telah lepas bentuk uterus menjadi bundar dan dapat
diambil sebagai tanda pelepasan plasenta. (Prawirohardjo, 2016)
3. Faktor Yang Mempengaruhi Persalinan
Factor-faktor tersebut diantaranya adalah :
1. Jalan lahir ( Passage )
Passage adalah factor jalan lahir atau biasa disebut dengan panggul ibu
2. Janin ( Passenger )
Faktor yang berpengaruh terhadap persalinan selain faktor janin, juga ada
plasenta dan air ketuban.
3. Tenaga atau Kekuatan (Power)
Power adalah kekuatan yang mendorong janin keluar. Kekuatan yang
mendorong janin keluar dalam persalinan ialah : his, kontraksi otot-otot perut,
kontraksi diafragma dan aksi dari ligament, dengan kerjasama yang baik dan
sempurna.
4. Penolong.
(Fitriana dan Nurwiandani, 2018).
5. Kebutuhan Dasar Ibu Bersalin
Menurut Abraham Maslow kebutuhan dasar manusia adalah suatu kebutuhan
manusia yang paling dasar/pokok/utama yang apabila tidak terpenuhi akan terjadi
ketidakseimbangan di dalam diri manusia. Adapun kebutuhan fisiologis ibu
bersalin adalah sebagai berikut :
1. Kebutuhan Oksigen
Kebutuhan oksigen diperlukan untuk oksigenasi janin melalui plasenta.
Ventilasi udara perlu diperhatikan hindari menggunakan pakaian yang ketat.
2. Kebutuhan Cairan dan Nutrisi
Anjurkan ibu untuk cukup makan dan minum untuk mencegah terjadinya
dehidrasi.
1. Kebutuhan Eliminasi
Anjurkan ibu untuk berkemih secara spontan sesering mungkin karena
kandung kemih yang penuh dapat mengakibatka menurunnya kontraksi uterus
atau his.
2. Kebutuhan Hygiene
Personal hygiene yang baik dapat membuat ibu merasa aman dan rileks,
mengurangi kelelahan, mencegah infeksi. Tindakan personal hygiene yang
dilakukan bidan diantaranya adalah ; membersihkan daerah genetalia dan
memfasilitasi ibu menjaga kebersihan badan dengan mandi.
3. Kebutuhan Istirahat
Selama proses persalinan berlangsung, ibu bersalin harus tepat memenuhi
kebutuhan istirahat selama persalinan (kala I, II, III maupun IV)
4. Posisi dan Ambulasi
Bidan harus memfasilitasi ibu dalam memilih sendiri posisi persalinan dan
posisi meneran, serta menjelaskan alternative-alternatif posisi persalinan dan
posisi meneran bila posisi yang dipilih ibu tidak efektif.
5. Pengurangan Rasa Nyeri
Nyeri persalinan merupakan pengalaman subjektif tentang sensasi fisik yang
terkait dengan kontraksi uterus, dilatasi dan penipisan serviks, serta penurunan
janin selama persalinan. Rasa nyeri ini apabila tidak diatasi dengan tepat,
dapat meningkatkan rasa khawatir, tegang, takut, dan stress, yang pada
akhirnya dapat menyebabkan terjadinya persalinan lama.
6. Penjahitan Perineum (Jika Diperlukan)
Proses kelahiran bayi dan plasenta dapat menyebabkan robekan, jika tidak
diperbaiki akan mempengaruhi fungsi dan estetika
7. Nyeri Persalinan
Nyeri persalinan merupakan pengalaman subjektif tentang sensasi fisik yang
terkait dengan kontraksi uterus, dilatasi dan penipisan serviks, serta penurunan janin
selama persalinan. Rasa nyeri ini apabila tidak diatasi dengan tepat, dapat
meningkatkan rasa khawatir, tegang, takut, dan stress, yang pada akhirnya dapat
menyebabkan terjadinya persalinan lama.
Rasa nyeri selama persalinan akan berbeda antara satu dengan lainnya. Banyak
faktor yang mempengaruhi rasa nyeri, diantaranya jumlah kelahiran sebelumnya,
emosi, /dukungan keluarga, persiapan persalinan, posisi saat melahirkan, presentasi
janin, kontraksi rahim.
Nyeri persalinan dapat diukur dengan menggunakan skala VAS (Visual
Analogue Scale) ) adalah cara yang paling banyak digunakan untuk menilai
nyeri. Skala linier ini menggambarkan secara visual gradasi tingkat nyeri yang
mungkin dialami seorang pasien. Rentang nyeri diwakili sebagai garis sepanjang 10
cm, dengan atau tanpa tanda pada tiap sentimeter.
Ujung yang satu mewakili tidak ada nyeri, sedangkan ujung yang lain mewakili
rasa nyeri terparah yang mungkin terjadi. Skala dapat dibuat vertikal atau horizontal.
VAS juga dapat diadaptasi menjadi skala hilangnya/reda rasa nyeri. Digunakan pada
pasien anak >8 tahun dan dewasa. Manfaat utama VAS adalah penggunaannya sangat
mudah dan sederhana. Namun, untuk periode pasca bedah , VAS tidak banyak
bermanfaat karena VAS memerlukan koordinasi visual dan motorik serta kemampuan
konsentrasi
Sumber : Smeltzer dan Bare, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner
dan Suddarth, 2002
Tidak nyeri 0
Nyeri sangat ringan 1
Nyeri ringan. Ada sensasi seperti dicubit, namun tidak begitu
2
sakit
Nyeri sudah mulai terasa tapi masih bisa ditoleransi 3
Nyeri cukup mengganggu (contoh : nyeri sakit gigi) 4
Nyeri benar-benar mengganggu dan tidak dapat didiamkan
5
dalam waktu lama
Nyeri sudah sampai tahap menganggu indra gerutama
6
penglihatan
nyeri sudah membuat anda tidak bisa melakukan aktifitas 7
nyeri sudah membuat anda tidak bisa berfikir jernih, bahkan
8
terjadi perubahan perilaku
nyeri mengakibatkan anda menjerit-jerit dan menginginkan cara
9
apapun untuk menyembuhkan nyeri
Nyeri berada ditingkat yang paling parah dan bisa
10
menyebabkan tak sadar diri
Persyaratan melakukan pengukuran nyeri dengan menggunakan skala VAS:
1. Penderita sadar atau tidak mengalami gangguan mental/kognitif sehingga dapat
berkomunikasi dengan fisioterapis
2. Penderita dapat melihat dengan jelas, sehingga penderita dapat menunjuk titik
pada skala VAS berkaitan dengan kualitas nyeri yang dirasakannya.
3. Penderita kooperatif, sehingga pengukuran nyeri dapat terlaksana.
Apgar Score
Ket. Tampilan 0 1 2
Appearance Pucat Badan merah, Seluruh tubuh
A (warna kulit) ekstremitas kemerah-
biru merahan
Pulse Rate Tidak ada Kurang dari Lebih dari
P (frekuensi 100x/menit 100x/menit
nadi)
Grimace Tidak ada Sedikit gerak Batuk dan
G (reaksi mimic, bersin
terhadap menyeringai
rangsangan)
Activity Tidak ada Ekstremitas Gerakan aktif
A (tonus otot) dalam sedikit
fleksi
Respiration Tidak ada Lemah/tidak Baik/menangis
R (pernafasan) teratur kuat
(Sumber : Prawirohardjo (2014)
Keterangan :
1. Asfiksia berat : Jumlah nilai 0 sampai 3
2. Asfiksia sedang : Jumlah nilai 4 sampai 6
3. Asfiksia ringan : Jumlah nilai 7 sampai 9
1. Adaptasi Fisiologis Bayi Baru Lahir
1. Sistem Pernafasan
Bayi normal mempunyai frekuensi pernafasan 30-60 kali per menit,
pernafasan diafragma dada dan perut naik dan turun secara bersamaan
(Fraser dan Cooper, 2009).
2. Penurunan Berat Badan Awal
Karena mungkin kurang mendapat nutrisi selama 3 atau 4 hari pertama
kehidupan dan pada saat yang sama mengeluarkan urin, feses, dan
keringat dalam jumlah yang bermakna, neonatus secara progresif
mengalami penurunan berat tubuh sampai diberikan air susu ibu. Dalam
minggu pertama berat bayi mungkin turun dahulu tidak lebih dari 10%
dalam waktu 3-7 hari kemudian naik kembali dan hal ini normal
(Direktorat kesehatan anak khusus, 2010).
3. Sistem Kardiovaskuler dandarah
Frekuensi denyut jantung bayi rata-rata 120-160 kali/ menit.
4. SistemPencernaan
Mekonium yang telah ada di usus besar sejak usia 16 minggu
kehamilan, dikeluarkan dalam 24 jam pertama kehidupan dan
dikeluarkan seluruhnya dalam 48-72 jam. Bayi dapat berdefekasi 8-10
kali perhari atau berdefekasi tidak teratur sekitar 2 atau 3hari.
4. Injeksi Vitamin K
Pemberian vitamin K dapat menurunkan insiden kejadian perdarahan
akibat defisisensi vitamin K1 yang dapat menyebabkan kematian
neonatus. Untuk mencegah perdarahan tersebut, semua bayi baru lahir
diberikan suntikan vitamin K1 (phtomenadione) sebanyak 1 mg dosis
tunggal, intra muskuler pada anterolateral paha kiri. (Kementrian
Kesehatan RI, 2010).
5. Kunjungan Neonatal
Kunjungan neonatal adalah pelayanan kesehatan kepada neonatus
sedikitnya 3 kali yaitu:
1. Kunjungan neonatal I (KN 1) pada 6 jam sampai dengan 48 jam
setelahlahir:
1. mempertahankan suhu tubuhbayi
2. pemeriksaan fisikbayi
3. Dilakukan pemeriksaan fisik: telinga,mata, hidung,
leher,dada.
4. Konseling: jaga kehangatan, pemberian Asi sulit, kesulitan
bernafas, warna kulitabnormal.
2. Lochea
Menurut Sofian (2012) lokia adalah cairan sekret yang berasal dari
kavum uteri dan vagina dalam masa nifas
1. Lochea Rubra(cruenta)
Berisi darah segar dan sisa-sisa selaput ketuban, sel-sel
decidua, vemiks kaseosa, lanugo, mekonium selama 2 hari
pasta persalinan.
2. LocheaSanguilenta
Berwama merah kuning, berisi darah dan lendir hari ke 3-7 pasca
persalinan.
3. LocheaSerosa
Berwama kuning, cairan tidak berdarah lagi, pada hari ke 7- 14
pasca persalinan
4. LocheaAlba
Cairan putih, setelah 2 minggu.
5. Lochiapurulenta
Terjadi infeksi yaitu keluar cairan seperti nanah berbau busuk.
1. Vagina danPerineum.
Segera setelah kelahiran, vagina tetap terbuka lebar, mungkin mengalami
beberapa derajat edema memar, dan celah pada introitus. Setelah satu
hingga dua hari pertama pascapartum, tonus otot vagina kembali, celah
vagina tidak lebar dan vagina tidak lagi edema. Sekarang vagina menjadi
berdinding lunak, lebih besar dari biasanya, dan umumnya longgar
(Varney, 2017).
2. Payudara
Laktasi dimulai pada semua wanita dengan perubahan hormon saat
melahirkan. Apakah wanita memilih menyusui atau tidak, ia
dapatmengalami kongesti payudara selama beberapa hari pertama
pascapartum karena tubuhnya mempersiapkan untuk memberikan nutrisi
kepada bayi. Wanita yang menyusui berespons terhadap menstimulus bayi
yang disusui akan terus melepaskan hormon dan stimulasi alveoli yang
memproduksi susu (Varney, 2017).
1. Nutrisi
2. Pola Istirahat
Ibu nifas dianjurkan tidur siang dan beristirahat selagi bayi tidur
merupakan cara untuk mencegah kelelahan pada ibu nifas (Saifuddin,
2009). Istirahat cukup dibutuhkan karena apabila kurang Istirahat akan
mempengaruhi produksi air susu ibu, memperlambat proses involusi, dan
menyebabkan depresi (Saifuddin, 2010).
3. PersonalHygiene
4. Polaeliminasi
5. DukunganPsikologis
1. Perubahan peran seorang ibu memerlukan adaptasi yang harus
dijalani:
1. Fase Taking In
Periode ketergantungan, periode ini berlangsung dari hari
pertama sampai hari kedua setelah melahirkan.
2. Fase Taking Hold
Pada fase ini akan timbul rasa khawatir akan ketidaknyaman
dan rasa tanggung jawabnya dalam merawat bayi.
3. Fase LetingGo
Menerima tanggung jawab akan peran barunya, fase ini akan
berlangsung sepuluh hari.
2. Post Partum Blues
Melahirkan adalah sebuah karunia terbesar bagi wanita dan momen
yang sangat bahagiakan, tapi kadang harus menemui kenyataan
bahwa tak semua menganggap seperti itu karena ada juga wanita yang
mengalami depresi setelah melahirkan.
PENGKAJIAN:
Tanggal : 01-09-2022
Waktu : Pkl. 14.00 WIB
1. DATA SUBJEKTIF
1. Identitas Pasien:
Identitas Pasien Penanggung Jawab
Status : Suami
1. Nama : Ny.M 1. Nama : Tn. K
2. Umur : 28 tahun 2. Umur : 29 tahun
3. Agama : Islam 3. Agama : Islam
4. Pendidikan : SMA 4. Pendidikan : SMA
5. Pekerjaan : IRT 5. Pekerjaan : Wiraswasta
6. Suku bangsa : Jawa 6. Suku Bangsa : Jawa
7. Alamat : Rulung Sari 7. Alamat : Rulung Sari
8. No Telp : 082269681258 8. No Telp :-
9. Alasan Datang:
Ibu datang dengan alasan ingin memeriksakan kehamilannya (kunjungan rutin)
Keluhan utama:
Ibu mengatakan bahwa dirinya saat ini sedang merasa kontraksi palsu dan nyeri
punggung
Riwayat Haid:
Menarche : 14 tahun Nyeri Haid : tidak ada
Siklus : 28 hari Lama : 7 hari
Warna darah : merah kehitaman
Banyaknya : 2x ganti pembalut/ hari
9. ANC :
ANC Suplement & Fe
Tanggal Tempat MASALAH TINDAKAN/PENKES
Ke (Jenis & Jml)
4 01-09-2022 PMB Mariana Calcifar Tidak ada Tanda-tanda persalinan,
Raeni, SST. bundavin Persiapan persalinan, dan
Cara mengatasi rasa nyeri
11. Riwayat KB
1. Pernah / tidak pernah : Tidak Pernah
2. Rencana Setelah Melahirkan : -
3. Riwayat Penyakit
Ibu mengatakan dirinya tidak pernah menderita penyakit serius seperti penyakit
menular, menurun dan menahun.
5. Riwayat Psikososial-Spiritual
1. Riwayat perkawinan :
1. Status perkawinan : menikah, umur waktu menikah : 25 th.
2. Pernikahan ini yang ke 1 sah
3. Hubungan dengan suami : baik
4. Kehamilan ini diharapkan oleh keluarga
Respon & dukungan keluarga terhadap kehamilan ini : bahagia dan mendukung
5. Ibu tinggal serumah dengan : suami
6. Pengambil keputusan utama dalam keluarga : suami
Dalam kondisi emergensi, ibu tidak dapat mengambil keputusan sendiri.
7. Orang terdekat ibu : suami
Yang menemani ibu untuk kunjungan ANC : suami
8. Adat istiadat yang dilakukan ibu berkaitan dengan kehamilan : tidak ada
9. Rencana tempat dan penolong persalinan yang diinginkan : Praktik Mandiri
Bidan (PMB) Mariana Raeni, SST.
10. Penghasilan perbulan: > Rp. 2.500.000,-
11. Praktek agama yang berhubungan dengan kehamilan :
1. Kebiasaan puasa /apakah ibu berpuasa selama hamil ini? Tidak
Jika ‘ya’ frekuensi puasa : -
Keluhan selama puasa : -
Keyakinan ibu tentang pelayanan kesehatan :
√ ibu dapat menerima segala bentuk pelayanan kesehatan yang diberikan
oleh nakes wanita maupun pria;
√ boleh menerima transfusi darah;
√ boleh diperiksa daerah genitalia,
6. DATA OBYEKTIF:
1. PEMERIKSAAN FISIK:
1. Pemeriksaan Umum:
1. Keadaan umum : baik Tensi : 114/77 mmHg
2. Kesadaran : composmentis Nadi : 82x/menit
3. BB Sebelum/ Sekarang : 61 kg / 70 kg Suhu /T : 36,3 C
4. TB : 166 cm RR : 20x/menit
5. LILA : 26 cm
6. Status present
Kepala : rambut hitam, tidak kusam, tidak berketombe
Mata : konjungtiva an anemis, sklera an ikterik
Hidung : bersih, tidak ada polip
Mulut : rongga mulut bersih, lidah bersih, gigi tidak caries
Telinga : bersih
Leher : tidak ada pembengkakan kelenjar tyroid dan vena
jugularis
Ketiak : tidak ada pembengkakan pada kelenjar tyroid
Dada : simetris, belum ada pengeluaran colostrum
Perut : linea nigra, tidak ada striae, tidak ada luka bekas
operasi
Genitalia : pasien mengatakan tidak terdapat pengeluaran
pervaginam
Ekstremitas : Normal, tidak oedem
Refleks patella : Positif kanan dan kiri
Punggung : simetris
Anus : normal, tidak ada hemoroid
7. Status Obstetrik
1. Inspeksi:
1. Muka : tidak ada cloasma gravidarum
2. Mamae : simetris, terdapat hiper pigmentasi pada puting
3. Abdomen : tidak ada bekas luka operasi, terdapat striae alba
dan linea nigra
4. Vulva : bersih
2. Palpasi (Oblique)
5. Leoplod I : pada bagian fundus teraba bulat, lunak, dan tidak
melenting (bokong)
6. Leoplod II : pada bagian kanan perut ibu teraba bagian- bagian
kecil janin (ekstermitas), pada bagian kiri perut
ibu teraba bagian panjang, keras dan datar
(punggung / PUKA).
7. Leoplod III : pada bagian bawah perut ibu teraba bagian bulat,
keras, dan melenting (kepala)
8. Leopold IV : Kedua tangan sejajar (divergen) yang berarti
kepala sudah masuk PAP (3/5)
9. TFU
Mc Donald : 30 cm
TBJ : (30-11) 155 = 2945 gram
4. Auskultasi :
DJJ : 132 x / menit
Punctum Maksimum : 3 Jari dibawah pusat sebelah kanan
10. Perkusi : tidak ada
11. Pemeriksaan panggul : tidak ada
25. PELAKSANAAN
Tanggal 01-09-2022 Jam 14.30 WIB
1. Memberitahu mengenai hasil pemeriksaan tanda-tanda vital ibu bahwa keadaan
umum ibu normal
Rasional : Untuk mengetahui dan mengidentifikasi masalah kesehatan ibu
jika di temukan masalah dapat di tangani lebih awal dan tidak menjadi penyakit
kronis di masa mendatang
Evaluasi : Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan
27. Anjurkan ibu untuk menyusun birth plan (rencana persalinan) untuk
mendapatkan hasil persalinan sesuai dengan yang di inginkan dan membantu
calon ibu untuk lebih tenang menghadapi persalinan. Birth plan juga tidak hanya
dalam proses melahirkan tetapi juga siap menjadi seorang ibu.
Rasional : Agar persalinan ibu dapat berjalan efektif dan sesuai rencana
Evaluasi : Ibu telah menyusun birth plan (rencana persalinan) yang telah
dianjurkan
29. Menjelaskan pada Ibu tentang tanda bahaya pada Kehamilan TM III, di
antaranya yaitu : demam tinggi, kejang, penglihatan kabur, gerakan janin
berkurang, nyeri perut yang hebat, dan oedema pada wajah, tangan serta kaki.
Rasional : Agar ketika ibu mengalami tanda bahaya pada kehamilannya
ibu segera menghubungi petugas Kesehatan
Evaluasi : Ibu memahami penjelasan yang disampaikan dan berjanji akan
segera periksa jika mengalami tanda bahaya tersebut
30. Memberi Therapy pada ibu Fe 1x di minum pada malam hari calsium lactas 1x
di minum pagi hari, asam folat 1x di minum pagi hari
Rasional : Fe untuk membantu pembentukan haemoglobin dalam darah,
Kalsium lactas Sebagai asupan kalsium untuk meningkatkan metabolisme dan
kinerja neuromuskular dan kesehatan tulang sehingga mencegah kram pada
kaki, Asam folat untuk membanttu pertumbuhan janin,dan mencegah lahir
premature
Evaluasi : Ibu bersedia mengkonsumi Fe, Kalsium lactas, dan asam folat
sesuai yang dianjurkan
1. DATA SUBJEKTIF
Identitas Pasien Penanggung Jawab
Status : Suami
Nama : Ny.M Nama : Tn. K
Umur : 28 tahun Umur : 29 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Suku bangsa : Jawa Suku Bangsa : Jawa
Alamat : Rulung Sari Alamat : Rulung Sari
No Telp : 082269681258
KALA I
DATA SUBJEKTIF
1. Alasan masuk kamar bersalin: Ibu mengatakan perutnya kenceng-
kenceng keluar lendir campur darah ,akan melahirkan
2. Keluhan utama: Sakit pada pinggang dan kencang pada perut, sakit
menjalar sampai kepinggang, keluar lendir campur darah
3. Tanda-tanda persalinan:
1. Kontraksi sejak pukul. 22.00 WIB, lama 15 detik, intensitas
2x/10 menit, lokasi ketidaknyamanan di pinggang bawah dan
perut.
2. Pengeluaran pervaginam adalah lendir bercampur darah (blood
slym).
4. Pergerakan janin dalam 24 jam terakhir sekitar 20 kali
5. Riwayat sebelum masuk kamar bersalin, ibu sehat.
6. Riwayat perkawinan 1 kali, pernikahan ke-1, umur nikah 27 tahun, lama
pernikahan 1 tahun.
7. Riwayat Menstruasi
HPHT : 16-12-2021
HPL : 23-09-2022
Menarche : 14 tahun
Siklus : 28 hari
Lamanya : 5 hari
Fluor albus : Tidak ada
Dismenorhe : Tidak ada masalah
Banyaknya : 3 kali ganti pembalut
8. Riwayat Kehamilan Ini
1. Riwayat ANC
ANC teratur, Frekuensi selama hamil 6 kali
2. Obat-obat yang dikonsumsi selama hamil : tidak ada
3. Status imunisasi : T4, tanggal: 26-03-2022
4. Keluhan / masalah yang dirasakan ibu selama hamil
Tgl
ke- UK Jenis Penolong Kompli JK BB Perdarahan Lactasi Kompli
lahir
3. Riwayat Kesehatan
Ibu mengatakan tidak punya penyakit sistemik, penyakit menurun, menular,
seperti TBC, DM, Jantung, HIV/AIDS
Riwayat Kesehatan yang Lalu : Tidak ada
Riwayat Kesehatan Sekarang : Tidak ada
Riwayat Kesehatan Keluarga : Tidak ada
Riwayat alergi obat : Tidak Ada
Riwayat Obstetri Ginekologi : Tidak pernah SC ataupun hamil kembar
4. Kebutuhan Fisik
Pola
Sebelum Hamil Sesudah hamil Keluhan
Kebiasaan
BAB 1x 1x Tidak ada
BAK 3-4 x 5-6 x Tidak ada
Melakukan Melakukan
Aktifitas Tidak ada
pekerjaan di rumah pekerjaan di rumah
Personal
Mandi 2x/hari Mandi 2x/hari Tidak ada
Hyegiene
Tidur siang 1 Tidur siang 1
Istirahat Tidak ada
jam,malam 6-8 jam jam,malam 6-8 jam
Pola
2-3x/minggu Tidak tentu Tidak ada
seksual
Makan 3x /hari Makan 3x /hari
Nutrisi Tidak ada
Jumlah ideal Porsi ideal
2. Pemeriksaan Fisik
1. Kepala
Rambut : normal lurus bersih
Muka : simetris, tidak terdapat cloasma gravidarum, tidak ada
pembengkakan.
Mata : sklera tidak ikterik, konjungtiva merah, mata tidak
cekung
Hidung : simetris
Gigi, lidah, gusi : bersih.
Telinga : bersih simetris
2. Leher
Kelenjar thyroid , getah bening dan vena jugolaris tidak ada pembesaran.
3. Dada / payudara
Bentuk: membesar simetris, areola hiperpigmentasi dan bersih, payudara
membesar, puting menonjol, colostrum mulai keluar, tidak ada benjolan
atau massa.
4. Abdomen
1. Inspeksi
Bentuk bulat, tidak terdapat luka bekas SC, striae gravidarum/albican
tidak ada, linea nigra ada, terlihat gerakan janin.
2. Palpasi
1. Leopold I : TFU teraba se-px dan fundus teraba
bulat, lunak dan tidak melenting, yang berarti
bokong
2. Leopold II : Pada perut bagian kanan teraba
bagian datar, keras dan memanjang seperti papan
yang berarti punggung janin, dan bagian kiri
teraba bagian-bagian kecil yang berarti
ekstremitas bayi (PUKA)
3. Leopold III: Pada perut bagian bawah teraba bulat,
keras dan melenting yang berarti kepala dan sudah
tidak dapat digoyangkan
4. Leopold IV: Kedua tangan sejajar (divergen) yang
berarti kepala sudah masuk PAP (3/5)
Mc Donald : 30 cm
DJJ : 142 kali / menit
TBJ : (30-11) 155 = 2945 gram
3. Auskultasi
Punctum maksimum sebelah kanan, DJF: 142 kali/ menit, teratur.
4. His
Frekuensi: 3 kali/ 10 menit, durasi 45 detik, intensitas kuat.
1 Tidak nyeri 0
2 Nyeri sangat ringan 1
Nyeri ringan. Ada sensasi seperti
3 2
dicubit, namun tidak begitu sakit
Nyeri sudah mulai terasa tapi masih
4 3
bisa ditoleransi
Nyeri cukup mengganggu (contoh :
5 4
nyeri sakit gigi)
Nyeri benar-benar mengganggu dan
6 tidak dapat didiamkan dalam waktu 5
lama
Nyeri sudah sampai tahap
7 menganggu indra gerutama 6
penglihatan
nyeri sudah membuat anda tidak
8 7 7
bisa melakukan aktifitas
nyeri sudah membuat anda tidak
9 bisa berfikir jernih, bahkan terjadi 8
perubahan perilaku
nyeri mengakibatkan anda menjerit-
10 jerit dan menginginkan cara apapun 9
untuk menyembuhkan nyeri
Nyeri berada ditingkat yang paling
11 parah dan bisa menyebabkan tak 10
sadar diri
Total skor 7
6. Ekstremitas
Tidak ada oedema, tidak ada kelainan, tidak ada varices, warna kuku pink
bersih, reflek patella positif.
7. Genetalia eksterna dan Anus
Vagina: bersih, ada tanda chadwick,tidak ada kelainan, fluor albus, oedema,
varices, bekas luka, infeksi.
Anus: tidak ada hemoroid
3. Pemeriksaan Dalam
1. Indikasi : Ibu mengatakan mulas sejak 8 jam yang lalu, keluar
lendir campur darah, ketuban (+) , his (+), hamil aterm
2. Tujuan : untuk mengetahui kedaan ibu inpartu dan berada difase
persalinan
1. Hasil : Pembukaan 6 cm, selaput ketuban (+),
presentasi kepala, teraba ubun-ubun kecil, terdapat lendir
bercampur darah (blood slym)
2. Kesimpulan
Ibu inpartu kala I fase aktif, pembukaan 6 cm, presentasi kepala,
ketuban (+).
C. DATA PENUNJANG
HB : 12,5 gr %,
Golda : O+
Triple eliminasi : Non Reaktif
D. ANALISA DATA
Diagnosa :
Ibu Ny. M G1P0A0, hamil 40 minggu, inpartu kala I fase aktif
janin tunggal hidup intra uterina, letak memanjang, presentasi kepala.
Dasar diagnosa:
1. Ibu mengatakan ini hamil yang ke 1, belum pernah keguguran
2. HPHT: 16-12-2021, TP ; 23-09-2022
3. Hasil VT Pembukaan: 6 cm
4. DJJ tunggal disebelah kanan perut ibu
5. Leopold II teraba keras memanjang seperti papan
6. Pada pemeriksaan dalam teraba ubun-ubun kecil
7. ibu mengatakan rasa yang sakit dipinggang ketika kontraksi datang dan
mengatakan seperti tidak kuat menahannya
8. hasil penilaian menggunakan VAS didapat skore 7
Masalah : Ibu mengatakan nyeri di pinggang bawah dan perineum apalagi saat
kontraksi datang
Kebutuhan : mengurangi rasa sakit ibu
Diagnosa potensial : -
Tindakan segera : mengurangi rasa sakit dengan melakukan heat therapy/kompres
hangan pada daerah sacral dan perineum ibu dengan menngunakan buli panas dan
handuk hangat untuk mengurangi rasa nyeri persalinan saat kontraksi.
E. PENATALAKSANAAN
1. Memberitahu hasil pemeriksaan bahwa kondisi kesehatan ibu dan bayi
baik.
Tekanan darah ibu 110/70 mmHg, nadi: 85 kali /menit, Suhu : 36,8*C.
Pernafasan : 22 kali / menit. DJF (+), 142 kali / menit
Rasionalisasi : Dengan memberitahu hasil pemeriksaan kepada ibu, diharapkan
ibu merasa tenang
Evaluasi : Ibu dan keluarga sudah mengerti
5. Mengajarkan kepada ibu teknik meneran yang nyaman dan rilex dengan
posisi sesuai keinginan ibu , boleh terlentang setengah duduk, miring
kekiri, atau jongkok.
Rasionalisasi: Teknik meneran yang nyaman dan rileks serta pernafasan yang
baik akan mempercepat proses kala II persalinan
Evaluasi: Ibumemilih posisi miring kekiri karena dirasakan lebih nyaman dan
mengurangi nyeri yang dirasakannya.
CATATAN PERKEMBANGAN
KALA II
Nama pasien:
No. RM:35 Ruang: VK
Ny. M
Pukul:
Umur: 28 Tahun Tanggal: 23-09-2022
10.00 WIB
S: Subyekif
1. Ibu mengatakan perutnya kencang -
kencang semakin kuat
2. Ibu mengatakan ingin meneran
3. Ibu mengatakan merasa ingin BAB
O: Obyektif
1. Keadaan umum: Baik
2. Kesadaran: Compos mentis
3. TTV : TD:110/80 mmHg, N: 82x/
menit, R: 22x/ menit, S:36.6 C
4. HIS: 5x dalam 10 selama 45 detik
5. DJJ: 142x/ menit, teratur.
6. Inspeksi pemeriksaan tanda gejala kala II
1. Ada tekanan dari anus
2. Perineum menonjol
3. Vulva membuka
7. Pemeriksaan dalam:
Portio : tidak teraba
Pembukaan: 10 cm
Ketuban: sudah pecah (spontan)
Presentasi: belakang kepala
Posisi: UUK jam 12
Penurunana: hodge IV
A: Assesment
Ny. M, G1P0A0, hamil 40 minggu,
partus kala II, janin tunggal hidup, intra
uterina, letak memanjang presentasi
kepala.
Dasar:
1. Ibu mengatakan ini hamil yang
pertama dan belum pernah keguguran
2. HPHT: 16-12-2022
3. Pembukaan: 10 cm
4. DJJ tunggal disebelah kiri perut ibu
5. Leopold II teraba keras memanjang
seperti papan
6. Pada pemeriksaan dalam teraba ubun-
ubun kecil
Masalah: -
Kebutuhan : pertolongan persalinan
P: Planning
1. Memberitahu ibu bahwa hasil
pemeriksaan pembukaan sudah
lengkap dan akan dipimpin bersalin.
Rasional: Pembukaan lengkap ditandai
dengan pemeriksaan pembukaan porsio 10
cm, vulva membuka, anus menonjol, yang
menandakan persalinan masuk kala II
Evaluasi: Ibu mengerti dan siap untuk
memasuki kala II dan mengikuti instruksi
untuk meneran dengan rileks dan posisi
miring.
O: Obyektif
1. Keadaan umum: Baik
2. Kesadaran: Composmentis
3. TTV: TD: 100/70 mmHg
R: 20x/ menit
N: 80x/ menit
S: 36.6C
4. Palpasi uterus: Tidak teraba jain ke dua
5. Kontraksi: Keras
6. TFU: Setinggi pusat
7. Inspeksi tanda-tanda pelepassan plasenta
A: Assesment
Ny. M, P1A0, kala III
Dasar:
1. Bayi lahir pukul: 10.30 wib
2. BB: 2900 gram, PB: 50 cm, LK/LD:
33/36 cm
Masalah: -
Kebutuhan MAK III
P: Planing
1. Menyuntikkan oxy 10 IU secara IM pada
1/3 paha atas lateral dalam waktu kurang
dari 1 menit setelah bayi lahir dan
jelaskan pada ibu tujuan dari tindakan
yakni agar ari-ari cepat lahir.
Rasional: Oxytocyn 10 IU segera setelag
bayi lahir akan mencegah secara dini
terjadinya HPP dan mempercepat pelepasan
placenta.
Evaluasi: Oxytocin 10 IU sudah disuntikan.
2. Memastikan tanda pelepasan plasenta.
Rasional : tanda plasenta lepas ditandai
dengan tali pusat yang memanjang, semburan
darah yang mendadak dan singkat, perubahan
tinggi uterus dari diskoid menjadi
globular,meningginya tinggi fundus uteri,
kontraksi fundus uteri
Evaluasi: tampak semburan darah mendadak,
umbilikal memanjang, kontraksi fundus uteri
membulat.
3. Membantu persalinan plasenta
1. Memindah klem 5-6 cm di depan vulva
2. Melakukan penegangan tali pusat setiap
ada kontraksi menggunakan tangan kanan
ke arah bawah sejajar lantai dengan
telapak tangan menghadap ke atas,
sedang tangan kiri berada di atas simfisis
mendorong uterus ke arah belakang atas
(dorsokranial).
3. Lakukan dorsokranial hingga plasenta
lepas, minta ibu meneran dan penolong
membantu menegangka tali pusat
mengikuti poros jalan lahir.
4. Bila tali pusat bertambah panjang, maka
pindahkan klem 5-6 cm di depan vulva,
kemudian lakukan penegangan tali pusat
kembali.
5. Setelah plasenta berada pada introitus
vagina, lahirkan plasenta menggunakan
kedua tangan dengan memutar plasenta
searah jarum jam hingga selaput ketuban
terpilin.
6. Melakukan massase pada perut ibu
selama 15 detik,
7. Memeriksa kelengkapan plasenta dan
letakkan pada tempat yang telah
disediakan (kendil).
Rasional: Pertolongan persalinan kala III
dngan menerapkan manajemen aktiv kala
III akan meminimalisasi komplikasi pada
kala III.
Evaluasi: Placenta telah lahir lengkap
pukul 10.45 WIB
8. Memeriksa kemungkinan adanya
laserasi pada jalan lahir.
Rasional: Robekan jalan lahir sesegera
mungkin dilakukan heacting untuk
meminimalisasi jumlah darah yang keluar
dan mencegah infeksi.
Evaluasi: terdapat robekan perineum derajat
1
CATATAN PERKEMBANGAN
KALA IV
Nama pasien: No. RM: Ruang:
Ny. M
Umur: 28Tahun Tanggal: 23-09-2021 Pukul:
10.45 WIB
S: Subjekif
1. Ibu mengatakan lega karena
ari-ari bayinya sudah lahir.
2. Ibu mengatakan masih merasa
mules.
O: Objektif
1. Keadaan umum: Baik
2. Kesadaran: Composmentis
3. TTV: TD: 120/80 mmHgR:
20x/ menitN: 80x/ menitS:
36.8C
4. Kontraksi: Keras
5. TFU: 2 jari di bawah pusat
6. Perdarahan: ± 100 cc
7. Lochea: Rubra
8. Perinium: laserasi derajat 1
A: Assasment
Ny.M, P1A0 kala IV
Dasar :
Placenta telah lahir lengkap, utuh
bersama katiledon dan selaput
ketubannya
Masalah: -
Kebutuhan: Nutrisi dan istirahat
P: Planning
1. Melakukan heating perineum
Rasionalisasi : dengan
melakukan heating perineum
diharapkan luka segera diatasi
dan perdarahan tidak terjadi
Evaluasi : Heating sudah
dilakukan , ibu mendapatkan 2
jahitan.
2. Mengobservasi keadaan
umum dan TTV, TD, nadi,
kontraksi, kandung kemih dan
perdarahan setiap 15 menit
pada 1 jam pertama dan setiap
30 menit pada jam kedua.
Rasional: Memantau keadaan
umum ibu.
Evaluasi: telah dilakukan
pemantauan dengan partograf.
Dengan hasil KU: baik,
kesadaran: compos mentis, TD
105/70 mmHG, Nadi: 82x/menit,
R: 22x/menit, T: 36,8C,
kontraksi baik, kandung kemih
300 ml.
3. Mengelap ibu dengan air DTT
dan mengganti pakaian ibu
dengan yang bersih.
Rasional: Membersihkan tuk
menghibdari resiko infeksi dan
memberi rasa nyaman.
Evaluasi:bu sudah di lap
4. Menganjurkan ibu memassase
uterus secara mandiri sesekali
agar kontraksi uterus kuat dan
untuk makan minum dan
istirahat cukup untuk
menambah energi dan
mengembalikan tenaga yang
sudah hilang.
Rasional: masasse meningkatkan
kontraksi uterus, mencegah
HPP. Asupan nutrisi dan
istirahat yang cukup agar ibu
kembali sehat n prima dengan
produksi asi yang cukup.
Evaluasi: Ibu memassase fundus
dan makan yang telah
disediakan dengan menu
seimbang.
5. Memindah ibu ke kamar nifas
setelah 2 jam.
Rasional: agar ibu lebih nyaman
Evaluasi: ibu telah dipindahkan
1. DATA SUBYEKTIF
1. IDENTITAS / BIODATA
Identitas Pasien Penanggung Jawab
Status : Suami
Nama : Ny.M Nama : Tn. K
Umur : 28 tahun Umur : 29 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Suku bangsa : Jawa Suku Bangsa : Jawa
Alamat : Rulung Sari Alamat : Rulung Sari
No Telp : 082269681258
2. Keluhan Utama
Ibu post partum 1 hari yang lalu mengatakan perutnya masih mules
3. Riwayat Persalinan
Waktu melahirkan : 23 September 2022
Pukul : 10.30 WIB
Jenis Kelamin : Perempuan
Berat Badan : 2900 gram,
Panjang badan : 50 cm,
Apgar Score : 9/10
Jenis Persalinan : Spontan
Tempat persalinan : PMB Mariana Raeni
Plasenta : Lahir Pukul 10.45 WIB
Lama Persalinan
1. Lama persalinan : 5 jam 45 menit
2. Kala 1 : 3 jam 0 menit
3. Kala 2 : 30 menit
4. Kala 3 : 15 menit
5. Kala 4 : 2 jam 0 menit
6. Jumlah perdarahan : 250 cc
7. Kala 1 : 20 cc
8. Kala 2 : 80 cc
9. Kala 3 : 100 cc
10. Kala 4 : 50 cc
D. Riwayat Kehamilan
Trimester I : 2x ANC di PMB Mariana Raeni
Keluhan : Mual Muntah
Terapi : B6, Antacid, Asam Folat
Trimester II : 2x ANC di PMB Mariana Raeni
Keluhan : Pusing kadang – kadang
Terapi : Fe,Vitamin C dan Calcium
Trimester III : 2x ANC di PMB Mariana Raeni
Keluhan : Nyeri Punggung pada kehamilan 9 bulan
Terapi : Calcium,Fe, Vitamin C
F. Keadaan Psikososial
1. Keadaan Psiko
1. Penerimaan ibu terhadap kelahiran bayi
Ibu sangat bersyukur bayi lahir dengan sehat., perut masih terasa mules, saat
ini ASI ibu belum lancar keluarnya
.
2. Tanggapan ibu terhadap masa nifas
Ibu mengerti tentang keadaan masa nifas yaitu ibu akan mengalami masa
pemulihan yang ditandai dengan keluarnya darah dari jalan lahir selama 40
hari.
2. Keadaan sosial
1. Tanggapan keluarga terhadap kelahiran bayi
Ibu dan keluarga senang dengan keadaan bayinya yang sehat, bayi sangat
dinantikan kelahirannya.
2. Orang yang tinggal satu rumah dengan ibu
Tinggal satu rumah dengan suami dan ibu kandung serta adiknya. Ibu
kandungnya sangat baik, dan membantu ibu dalam mengurus bayinya.
3. Pemecahan masalah dari ibu
Pengambilan keputusan dalam pemecahan masalah dari ibu atas kesepakatan
antara ibu dengan suami.
G. Riwayat Kesehatan
1. Penyakit yang pernah/sedang diderita
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit apapun dan tidak pernah di
rawat di rumah sakit sebelumnya.
2. Penyakit yang pernah/sedang diderita keluarga
Ibu mengatakan di dalam keluarga juga tidak pernah ada yang menderita
penyakit apapun baik darah tinggi maupun gula tinggi
3. DATA OBYEKTIF
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Status Emosional : Baik
Tanda Vital
Tekanan : 110/70 mmHg
Nadi : 76x/menit
Pernapasan : 24x/menit
Suhu : 37,°C
Muka
Kelopak Mata : Tidak Oedem
Konjungtiva : Merah Muda
Sklera : Putih tidak ikterik
Cloasma Gravidarum :Tidak Ada bersih
Mulut & Gigi :
Lidah/Geraham : Bersih Putih tidak ada bercak
Gigi : Bersih tidak ada caries gusi tidak bengkak tidak ada perdarahan
Carries :Tidak ada caries
Kelenjar tyroid : Pembesaran kelenjar tiroid, kelenjar getah bening, dan vena
Jugularis eksterna.
Dada
Jantung : Tidak terdengar mur – mur
Paru-paru : Tidak terdengar Rontchi dan whezing tidak terdengar
Pernapasan : Tidak Sesak
Payudara : Membengkak kiri dan kanan
Puting Susu : Menonjol Simetris, areola menghitam.
Pengeluaran : Colostrum bening pada payudara kanan dan kiri
Benjolan :Tidak ada benjolan /massa
Nyeri : Tidak ada
Kemerahan : Tidak ada
Punggung & Pinggang
Punggung : Normal tidak ada pembengkokan punggung
Nyeri Sudut Costoverbratre : tidak ada
Ekstremitas atas :
Oedem :Tidak Ada Oedema, kuku dan jari tidak pucat
Ketegangan :Tidak Ada Kemerahan tidak ada
Varises :Tidak Ada Varises
Abdomen
Bekas Operasi :Tidak Ada
Pembesaran :
Konsistensi :Baik, Keras
Benjolan :Tidak Ada Benjolan
Kontraksi :Baik Keras
Pembesaran liver :Tidak Ada Pembesaran Liver
TFU :TFU 3 jari bawah Pusat
Strie :Tampak Pada perut
Pemeriksaan Diastasis Recti : Normal/ Tidak Normal
Ano Genital
Perineum
Vulva Vagina : Baik, Warna merah muda
Luka : rupture perineum derajat 1 heating (+)
Fistula : Tidak Ada Fistula
Varises : Tidak Ada varises pada vulva dan vagina
Pengeluaran Pervaginam: Darah warna merah
Lokhea : Rubra
Anus : Tidak Ada Pembengkakan hemoroid
Kaki
Oedema : Tidak Ada
Tanda Hofman : Tidak Ada
Kemerahan : Tidak Ada
Serviks
Warna : Merah Muda
Posisi : Ante fleksi
Konsistensi : Lunak
Nyeri : Tidak Ada
Pengeluaran : Lochea
Lochea : Rubra
Volume : +/- 50 cc
Dinding Vagina
Warna : Merah
varises : Tidak Ada
Oedema : Tidak Ada
Luka : Penonjolan/Fistula/Varises : Tidak Ada
Nyeri : Tidak Ada
Luka Perineum : Ada Luka Hecting (Basah/kering)
Laserasi derajat : 1(Satu )
4. DATA PENUNJANG
Tidak dilakukan
5. ANALISA DATA
DIAGNOSA : Ny. M Umur 28 tahun P1A0 2 hari Post Partum 12 jam
Dasar :
1. Ibu mengatakan ini hari pertama dari persalinan anak pertama
2. Waktu melahirkan : tanggal 23 September 2022
3. Pukul : 10.30 WIB
4. Jenis Kelamin bayi: Perempuan , BB : 2900 gram, PB : 50 cm,
5. Apgar : Score : 9/10
6. Jenis Persalinan : Spontan
7. Ibu mengatakan perut bagian bawah masih terasa mulas
8. Kontraksi uterus : baik
9. TFU : 2 jari di bawah pusat
10. Terdapat pengeluaran : lochea rubra
11. PELAKSANAAN
1. Melakukan pemeriksaan keadaan umum, kesadaran, tanda-tanda vital, payudara
(pembesaran, puting susu menonjol/tidak, ASI/Kolostrum sudah keluar,
pembengkakan, radang, benjolan), dan pengeluaran lochea.
Rasional : Agar ibu mengetahui keadaannya
Evaluasi : Ny. M telah mendapatkan pemeriksaan dengan keadaan umum
nya baik serta hasil pengeluaran ASI/kolostrum sedikit dan ibu telah
mengetahui keadaan nya
2. Mejelaskan pada ibu bahwa mulas yang dialami adalah normal.
Rasional : Rasa mulas yang dialami merupakan hal normal karena proses
involusi uterus untuk mengembalikan uterus ke bentuk semula sebelum hamil.
Evaluasi : Ny. M telah mengetahui tentang rasa mulas yang dialami.
3. Menganjurkan ibu untuk memenuhi asupan nutrisi yang cukup dengan
mengkonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat dan protein, kalsium
dan lain-lain.
Rasional : Agar membantu pembentukan energi ibu dan kebutuhan akan
nutrisi terpenuhi.
Evaluasi : Ny. M bersedia untuk memenuhi asupan nutrisi makanan dan
minuman.
4. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup dengan mengikuti pola tidur bayi
Rasional : Agar ibu tidak merasa lelah dan kurang tidur
Evaluasi : Ny. M mengikuti pola tidur bayi nya untuk memenuhi kebutuhan
istirahatnya
5. Menganjurkan ibu untuk menyusui bayi nya sesering mungkin dan mengajarkan
cara menyusui yang benar
Rasional : Agar ibu mengetahui serta mengerti frekuensi menyusui dan
cara menyusui yang benar
Evaluasi : Ibu bersedia menyusui bayi nya sesering mungkin dan telah
memahami cara menyusui yang benar
6. Mengajarkan ibu melakukan perawatan tali pusat pada bayinya dengan
mengganti kassa steril setiap basah
Rasional : Agar tali pusat tetap terjaga kebersihan nya
Evaluasi : Ny. M telah mengerti dan bersedia untuk melakukan perawatan
tali pusat pada bayi
1. DATA SUBYEKTIF
1. Identitas
1. Identitas Bayi
Nama : Bayi Ny. M
Umur : 0 hari
2. Identitas Orang Tua/Wali
Nama : Ny. M
Umur : 28 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Alamat : Rulung Sari
3. Anamnesa
1. Riwayat kehamilan
Hamil : 40 minggu
Frekuensi ANC : 6 kali
Imunisasi TT : TT4
Kenaikan BB Hamil : 9 kg
Riwayat penyakit/kehamilan
1. Perdarahan : tidak
2. Eklamsia : tidak
3. Pre eklamsia : tidak
4. Penyakit Kelamin : tidak
5. Penyakit Lain : tidak
Komplikasi Persalinan
Ibu : tidak ada
4. Riwayat persalinan
1. Lama kala I : 5 jam
2. Lama kala II : 30 menit
3. Warna air ketuban : Jernih
4. Jenis persalinan : Spontan pervaginam
5. Penolong : Bidan
6. Jam/tgl lahir : 23 September 2022, pkl 10.30 WIB
7. Jenis kelamin : Perempuan
8. BB/PB : 2900 gram, 50
9. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
KU : Baik
Kesadaran : Composmentis
BB : 2900 gr
Tanda-tanda vital
Nadi : 138 x/menit
Respirasi : 56 x/menit
Suhu : 36,7ºC
2. Pemeriksaan Fisik
Muka : Simetris, normal, warna kemerahan
Ubun-ubun : UUK normal
Hidung : Normal, terdapat septum
Bibir : Normal, palatum ada, gusi normal, refleks hisap (+)
Telinga : Sejajar, normal
Leher : tidak ada kelenjar getah bening, tidak ada kelenjar tiroid, dan
tidak pembesaran vena jugularis
Dada : Simetris, retraksi dada tidak ada, suara nafas normal
Tali pusat : Dalam keadaan dibungkus kain kassa steril dan tidak ada
perdarahan
Punggung : Tidak ada spina bifida
Genetalia : Bersih, pengeluaran (+)
Anus : Lubang anus (+)
Ekstremitas : Simetris, jari tangan dan jari kaki lengkap, geraknya aktif
3. Reflek
Reflek Moro : ada
Reflek Rooting : ada
Reflek Walking : ada
Reflek Grasping : ada
Reflek Sucking : ada
Reflek Tonick Neck : ada
4. Antropometri
Lingkar Kepala : 32 cm
Lingkar Dada : 32 cm
Lingkar Lengan : 11 cm
5. Eliminasi
Miksi : pada pukul 10.40 WIB
Defekasi/Pengeluaran meconium : pada pukul 10..40 WIB
6. Pemeriksaan penunjang
1. Urine : Tidak dilakukan
2. Darah : Tidak dilakukan
3. ANALISA
Diagnosa : Bayi Ny. M umur 0 hari neonatus cukup bulan
Dasar diagnosa : - Lahir pada tanggal 23 September 2022 pukul 10.30
WIB
1. Usia kehamilan 40 minggu
2. BB 2900 gr, PB 50 cm
3. Refleks pada bayi positif
Masalah : Tidak ada
Dasar masalah : Tidak ada
Kebutuhan : Menjaga kehangatan tubuh bayi
Diagnosa potensial : Tidak ada
Tindakan Segera : Tidak dilakukan tindakan segera
4. PENATALAKSANAAN
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga
Rasional : Agar Ny. M dan keluarga mengetahui dan mengerti keadaan
bayinya
Evaluasi : Ny. M dan keluarga telah mengetahui keadaan bayinya
2. Mengganti popok dan memakaikan pakaian hangat dan bersih pada bayi
Rasional : Untuk menjaga suhu tubuh bayi
Evaluasi : Popok bayi Ny. M telah diganti dan dipakaikan pakaian yang
hangat dan bersih
3. Memberikan injeksi Vit K 1 jam setelah bayi lahir
Rasional : Untuk membantu proses pembekuan darah dan mencegah
perdarahan yang bisa terjadi pada bayi
Evaluasi : Bayi Ny. M telah diberikan injeksi Vit K pada pukul 10.40
WIB pada paha kiri
4. Memberikan salep mata 1 jam setelah bayi lahir
Rasional : Agar terhindar dari infeksi mata
Evaluasi : Bayi Ny. M telah diberika salep mata pada pkl 11.30 WIB
5. Memberikan imunisasi HB0 1 jam setelah pemberian injeksi Vit K
Rasional : Agar bayi terhindar dari penyakit Hepatitis B
Evaluasi : Bayi Ny. M telah diberi imunisasi HB0 pada pukul 12.00
WIB pada paha sebelah kanan
6. Rawat gabung ibu dan bayi serta menganjurkan ibu untuk memberi ASI sesuai
kebutuhan bayi
Rasional : Agar bounding antara ibu dan bayi dapat terjalin dengan baik
dan bayi mendapat asupan nutrisi yang cukup
Evaluasi : Bidan telah melakukan rawat gabung pada Ny. M dan bayinya
serta ibu bersedia memberi ASI sesuai kebutuhan
BAB IV
PEMBAHASAN
Pengukuran Nyeri & Nyeri Persalinan (2012) disebutkan bahwa selama proses
persalinan, impuls nyeri berjalan dari uterus sepanjang serat-serat syaraf besar ke
substansia gelatinosa di dalam spinal kolumna (kolumna vertebra) untuk sel-sel
transmisi memproyeksikan pesan nyeri ke otak. Adanya stimulasi seperti penerapan
heat therapy/kompres hangat mengakibatkan pesan yang berlawanan yang lebih
kuat serta cepat dan berjalan sepanjang serat syaraf kecil ini menutup gate di
substansia gelatinosa lalu memblokir pesan nyeri tersebut sehingga penerapan heat
therapy/kompres hangat untuk mengurangi nyeri persalinan dapat efektif digunakan
oleh ibu bersalin.
Nyeri akibat spasme otot berespon baik panas, karena panas melebarkan
pembuluh darah dan meningkatkan aliran darah local. Panas meredakan nyeri
dengan menyingkirkan produk-produk inflamasi, seperti bradikinin, histamine dan
prostaglandin yang akan menimbukakan nyeri local. Panas juga merangsang serat
saraf yang menutup gerbang nyeri kemudian tranmisi impuls nyeri ke medulla
spinalis dan otak dapat dihambat, sehingga ini akan memberikan rasa nyaman
disaat ibu akan melahirkan anaknya (Potter, 2005)
Bayi dilahirkan pada tanggal 23 September 2022 pukul 10.30 WIB, jenis
kelamin Perempuan, BB 2900 gram, Panjang Badan 50 Cm, LK 30 cm, LD 32 cm,
AS 9/10. Sesuai dengan birthplan segera dilakukan inisiasi menyusui dini segera
setelah lahir, dilakukan terapi profilaksis pemberian Vitamin K 1mg, salep mata
tetrasiklin 1% dan imunisasi Hepatitis 0. Dilakukan rawat gabung ( rooming in )
bersama ibunya dan ayah beserta keluarga dapat berkunjung tanpa dibatasi
waktunya.
Dilakukan asuhan kebidanan nifas dengan hasil Keadaan umum ibu baik, TD
110/80 mmhg, Nadi 81x/mnt, RR 24x/mnt, Suhu 360C. ASI kolostrum sudah
keluar. Sesuai dengan birthplan ibu diberikan acetaminofen dosis tinggi 3x650 mg
untuk mengatasi nyerinya. Memberikan edukasi tentang perawatan payudara,
personal hygiene, tanda bahaya nifas dan menjadwalkan kunjungan ulang
berikutnya.
2. Jurnal Refleksi
Nama mahasiswa : Mariana Raeni
Tempat Praktik : PMB Mariana Raeni
Periode : 31 Agustus 2022- 07 Oktober 2022
Pembimbing Praktik : Dainty Maternity, S.ST, Bdn, M.Keb
5. Kesimpulan/ Sintesis
Hal positif yang saya pelajari dari pengalaman ini adalah bagaimana kita
sebagai tenaga kesehatan selalu meng-update ilmu pengetahuan sehingga dapat
memberikan asuhan yang sesuai dengan evidence based kebidanan terbaru.
Penerapan heat therapy/kompres hangat,pada persalinan fase aktif dapat
diterapkan untuk mengurangi intensitas nyeri persalinan. Pada Ny.M setelah
diberikan intervensi penerapan heat therapy/kompres hangat penurunan intensitas
nyeri berdasarkan skala VAS dengan nilai 7 (Nyeri sudah sampai tahap
menganggu indra terutama penglihatan) setelah intervensi 30 menit pertama
dilakukan pengukuran skala VAS didapatkan skala 4 (Nyeri sudah mulai terasa
tapi masih bisa ditoleransi),. penerapan heat therapy/kompres hangat dapat
mengurangi nyeri karena berdasarkan Teori Kontrol Gerbang (Gate Control
Theory) dalam buku Teori Pengukuran Nyeri & Nyeri Persalinan (2012)
disebutkan bahwa selama proses persalinan, impuls nyeri berjalan dari uterus
sepanjang serat-serat syaraf besar ke substansia gelatinosa di dalam spinal
kolumna (kolumna vertebra) untuk sel-sel transmisi memproyeksikan pesan nyeri
ke otak. Adanya stimulasi seperti penerapan heat therapy/kompres hangat
mengakibatkan pesan yang berlawanan yang lebih kuat serta cepat dan berjalan
sepanjang serat syaraf kecil ini menutup gate di substansia gelatinosa lalu
memblokir pesan nyeri tersebut sehingga penerapan heat therapy/kompres hangat
untuk mengurangi nyeri persalinan dapat efektif digunakan oleh ibu bersalin.
Kemudian hasil penelitian Taavoni, dkk (2013) yang berjudul “Effect of
Sacrum-Perineum Heat Therapy on Active Phase Labor Pain and Client
Satisfaction: A Randomized, Controlled Trial Study” terapi panas yang
diterapkan pada area sakral-perineum selama persalinan dapat melebarkan
pembuluh darah dan meningkatkan aliran darah sehingga dapat mempengaruhi
transmisi impuls nyeri dan meningkatkan elastisitas kolagen. Peningkatan
sirkulasi darah lokal dapat mengurangi metabolit yang mengaktifkan nosiseptor.
Heat therapy juga dapat mengurangi pembengkakan, sehingga mengurangi
tekanan pada ujung nosiseptif local.
1. Kesimpulan
Setelah dilakukan asuhan kebidanan berkelanjutan berbasis riset pada Ny M
diputuskan untuk melakukan intervensi penerapan heat therapy/kompres hangat
untuk mengurangi nyeri persalinannya. Didapatkan penurunan skor nyeri dari
sebelum intervensi skala VAS 7 ( Nyeri sudah membuat anda tidak bisa melakukan
aktifitas ), setelah 30 menit intervensi terdapat penurunan intensitas nyeri skala
VAS 4 ( nyeri masih terasa tapi masih bisa ditoleransi ), pada 30 menit kedua
dilakukan lagi pengukuran skala VAS didapatkan skala 4 ( nyeri masih terasa tapi
masih bisa ditoleransi ), pada 30 menit ketiga didapatkan skala VAS 4 (nyeri
masih terasa tapi masih bisa ditoleransi) dan pada 30 menit ke empat kembali
dilakukan pengukuran skala nyeri didapatkan skor 3 ( nyeri ringan ) pengukuran
skala nyeri dihentikan karena pembukaan servix sudah mencapai 8cm.
Terdapat penurunan skala intensitas nyeri dari sebelum intervensi 7
(Nyeri sudah membuat anda tidak bisa melakukan aktifitas) menjadi skala 3 ( Nyeri
ringan ) setelah pemberian intervensi penerapan heat therapy/kompres hangat..
Penerapan heat therapy/kompres hangat pada persalinan fase aktif dapat
mengurangi intensitas nyeri persalinan dan tidak memiliki efek samping.
2. Saran
1. Bagi Masyarakat
Dapat menerapkan heat therapy/kompres hangat untuk mengurangi intensitas
nyeri persalinan sehingga kasus rujukan dan sectio caesarea dikarenakan ibu
yang tidak tahan terhadap nyeri persalinan dapat dieliminasi.
2. Bagi Mahasiswa
Diharapkan dapat menggunakan kesempatan belajar dalam praktik dengan baik
dan terus melakukan update ilmu pengetahuan yang berbasis riset agar dapat
memberikan pelayanan sesuai dengan evidence based kebidanan.
Perngertian Heat Therapy atau kompres hangat adalah tehnik memberikan rasa
hangat pada daerah tertentu dengan menggunakan kantong berisi air
hangat, untuk memenuhi rasa nyaman, mengurangi dan membebaskan
nyeri, mengurangi dan mencegah spasme otot dan memberikan rasa
hangat dan nyaman pada daerah tertentu.
Tujuan 1. Melancarkan sirkulasi darah dan menstimulasi pembuluh darah.
2. Mengurangis pasme otot dan meningkatkan ambang nyeri.
3. Menghilangkan sensasi rasa nyeri, merangsang peristaltic usus,
pengeluaran getah bening.
4. Memberikan ketenangan dan kenyamanan pada ibu inpartu.
PENAPISAN
NO PENYULIT YA TIDAK
1 Riawayat Bedah Sesar √
2 Perdarahan Pervaginam √
3 Kehamilan Kurang Bulan √
4 Ketuban Pecah dengan Mekonium √
5 Ketuban Pecah Lama ( 12 Jam ) √
6 Ketuban Pecah dengan Kehamilan Kurang Bulan √
7 Ikterus √
8 Anemia Berat √
9 Preeklamis Berat / Eklamsia √
10 Tinggi Fundus Uteri > 40 cm dan < 25 cm √
11 Demam lebih > 38 °C √
12 Gawat Janin √
13 Presentase Bukan Belakang Kepala √
14 Tali Pusat Menumbung √
15 Gemeli √
16 Presentasi Majemuk √
17 Primipara Fase Aktif Palpasi 5/5 √
18 Syok √
19 Hypertensi √
20 Kehamilan dengan Penyulit Sistemik ( Asma DM √
Jantung Kelainan Darah )
21 TB < 140 cm √
22 Kehamilan diluar Kandungan √
23 Psotterm Pregnancy √
24 Partus Tak Maju ( Kala I Lama Kala II Lama Kala √
II Tak maju )
25 Kehamilan dengan Mioma Uteri √
26 Kehamilan dengan Riwayat Penyakit Tertendu √
( Hepatitis ,HIV )
Dari hasil Penapisan terhadap Ny. M tidak ditemukan Resiko tinggi yang
memerlukan rujukan, Ny. M dalam keadaan sehat dan dapat melahirkan secara
normal.
DAFTAR PUSTAKA
Dilakukan pengukuran nyeri menggunakan VAS terhadap ibu bersalin pada saat
pembukaan 6 cm didapatkan hasil :
1 Tidak nyeri 0
2 Nyeri sangat ringan 1
Nyeri ringan. Ada sensasi seperti
3 2
dicubit, namun tidak begitu sakit
Nyeri sudah mulai terasa tapi masih
4 3
bisa ditoleransi
Nyeri cukup mengganggu (contoh :
5 4
nyeri sakit gigi)
Nyeri benar-benar mengganggu dan
6 tidak dapat didiamkan dalam waktu 5
lama
Nyeri sudah sampai tahap
7 menganggu indra gerutama 6
penglihatan
nyeri sudah membuat anda tidak
8 7 7
bisa melakukan aktifitas
nyeri sudah membuat anda tidak
9 bisa berfikir jernih, bahkan terjadi 8
perubahan perilaku
nyeri mengakibatkan anda menjerit-
10 jerit dan menginginkan cara apapun 9
untuk menyembuhkan nyeri
Nyeri berada ditingkat yang paling
11 parah dan bisa menyebabkan tak 10
sadar diri
Total skor 7
Dilakukan pengukuran nyeri menggunakan VAS terhadap ibu bersalin setelah 30 menit
didapatkan hasil :
1 Tidak nyeri 0
2 Nyeri sangat ringan 1
Nyeri ringan. Ada sensasi seperti
3 2
dicubit, namun tidak begitu sakit
Nyeri sudah mulai terasa tapi masih
4 3 3
bisa ditoleransi
Nyeri cukup mengganggu (contoh :
5 4
nyeri sakit gigi)
Nyeri benar-benar mengganggu dan
6 tidak dapat didiamkan dalam waktu 5
lama
Nyeri sudah sampai tahap
7 menganggu indra gerutama 6
penglihatan
nyeri sudah membuat anda tidak
8 7
bisa melakukan aktifitas
nyeri sudah membuat anda tidak
9 bisa berfikir jernih, bahkan terjadi 8
perubahan perilaku
10 nyeri mengakibatkan anda menjerit- 9
jerit dan menginginkan cara apapun
untuk menyembuhkan nyeri
Nyeri berada ditingkat yang paling
11 parah dan bisa menyebabkan tak 10
sadar diri
Total skor 3
1 07.00 6 cm Score 7
2 07.30 - Score 4
3 08.00 - Score 4
4 08.30 8 cm Score 3