(PRAKERIN)
PT.ASRINDO CITRASENI SATRIA
“WELL CONTROL EQUIPMENT”
Di Susun Oleh:
GIVA NOFRIANTI
NISN:
0052401898
Menyetujui:
KEPALA JURUSAN
TEKNIK PEMBORAN MIGAS GURU PEMBIMBING
Mengetahui,
KEPALA SEKOLAH
SMKN 1 MANDAU
ZULFIKAR,SP.d
NIP:-
ii
HALAMAN PENGESAHAN SEKOLAH
PEMBIMBING PEMBIMBING
LAPANGAN I LAPANGAN II
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat dan karunianya
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan laporan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN)
ini berjalan dengan lancar .Laporan ini disusun berdasarkan pengalaman dan ilmu penulis yang
diperoleh selama mengikuti kegiatan prakerin di PT.ASRINDO CITRASENI SATRIA
Dalam penulisan laporan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada pihak
pihak yang membantu menyelesaikan laporan ini,khususnya kepada:
1. Bapak ZULFIKAR selaku kepala sekolah SMKN 1 MANDAU.
2. IBU VIVI RUBIANTI ST. selaku Kepala Jurusan Teknik Perminyakan yang telah
membimbing dan mengarahkan saya dalam menyelesaikan tugas PRAKERIN dengan
baik.
3. Bapak WARDI selaku pembimbing lapangan.
4. Bapak WARDI,Bapak DONI ,selaku Pembimbing lapangan yang telah mengajari dan
membantu saya dalam menyelesaikan tugas Kerja Praktek selama di PT.ASRINDO
CITRASENI SATRIA
5. Kedua orang tua saya yang telah memberikan doa restunya dan yang
selalu mendukung saya baik secara moral maupun financial.
6. Serta semua pihak yang telah mendukung dalam penyusunan laporan PRAKERIN
ini.
Akhir kata penyusun berharap semoga laporan PRAKERIN ini,dapat bermanfaat bagi
penyusunan pada khususnya dan para pembaca pada umumnya.
Mandau10-Oktober-2023
Penyusun
GIVA NOFRIANTI
NISN: 0052401898
iv
DAFTAR ISI
............................................................10
GAMBAR 2.4 Area kerja PT(ACS) .................................................................................10
2.6. Lokasi Perusahaan .................................................................................................11
v
..........................................................11
3.1. Well Control Equipment ...................................................................................12
5.1 Kesimpulan.............................................................................................................30
5.2 Saran .......................................................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 31
LAMPIRAN ..................................................................................................................... 32
FOTO KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN ............................................... 32
vi
DAFTAR GAMBAR
PENDAHULUAN
1
BAB II
SEJARAH PERUSAHAAN
2
adalah sebuah perusahaan yang berdiri sejak tahun 1990 dan telah
berpengalaman bekerja sama dengan pemerintahan dan berbagai perusahaan
yang terutama bergerak dibidang pertambangan minyak dan Gas Bumi. Visi
K3 dan mutu adalah untuk menjadi penyedia jasa penyediaan peralatan dan
kendaraan terbaik. Dengan memenuhi seluruh persyaratan dan harapan
pelanggan dan keselamatan dan kesehatan kerja
A. Visi
• Visi PT.Asrindo Citraseni Satria (ACS) Duri
Menjadi perusahaan jasa yang berkualitas, profesional, prioritas dalam
keselamatan dan kesehatan bagi seluruh karyawan serta keluarga, dan
selalu melindungi lingkungan.
B. Misi
• Misi PT. Asrindo Citraseni Satria (ACS) Duri
1. Menerapkan sistem manajemen mutu dan kesehatan kerja dan
manajemen sistem keamanan.
2. Menetapkan karyawan yang terampil dan profesional 6
3. Menggunakan alat dan peralatan sesuai dengan nasional dan standar
internasional.
B. Nilai – Nilai
❖ Dapat dipercaya, sopan & ramah
❖ Disiplin
❖ Saling menghargai
❖ Menciptakan kondisi kerja sehat,aman,bersih,dan rapi.
❖ Memastikan keabsahan dokumen pendukung (sertifikat,dll)
3
C. Tujuan dan Sasaran
Tujuan dan sasaran perusahaan (mencakup integrasi kebijakan mutu, K3
dan lingkungan), yang juga mengacu kepada target ukur pelanggan.
4
insentif, mengembangkan iklim untuk menawarkan informasi
dan opini, memberikan kesempatan pendidikan.
• Mengembangkan rencana strategis dengan mempelajari
peluang teknologi dan keuangan, menyajikan asumsi,
merekomendasikan tujuan.
• Menyelesaikan tujuan anak perusahaan dengan membentuk
rencana, anggaran dan hasil pengukuran, mengalokasikan
sumber daya, meninjau kemajuan, membuat koreksi di tengah
jalan.
• Mengembangkan rencana strategis dengan mempelajari
peluang teknologi dan keuangan, menyajikan asumsi,
merekomendasikan tujuan.
• Mengkoordinasikan berbagai usaaha membangun pengadaan,
produksi, pemasaran, bidang, dan layanan teknis kebijakan dan
praktek, mengkoordinasikan tindakan dengan staf perusahaan.
• Membangun citra perusahaan dengan berkolaborasi dengan
pelanggan, pemerintah, organisasi masyarakat, dan karyawan,
menegakkan praktik bisnis yang baik.
• Kontribusi untuk tim upaya mencapai hasil terkait yang
diperlukan.
2) Operation Manager
A. Fungsi
• Bertanggung jawab untuk memastikan perusahaan berjalan
sebaik mungkin dalam memberikan pelayanan guna
memenuhi klien dengan cara yang efektif dan efisien.
B. Tugas, tanggung jawab dan wewenang
• Mengelola dan meningkatkan efisiensi dan efektivitas
perusahaan.
• Memeriksa dan memangkas biaya-biaya yang sama sekali tidak
mementingkan perusahaan.
• Meneliti teknologi baru dan metode alternative efisiensi.
• Mengawasi penyediaan jasa.
5
• Menmbuat pengembangan operasi dalam jangka pendek dan
jangka panjang.
• Meningkatkan sistem operasional, proses kebijakan dalam
mendukung visi-misi perusahaan.
• Mengatur anggaran dan mengelola biaya.
• Mengelola program jaminan kualitas.
6
• Sebagai penghubung dengan penegak hukum dan peneliti
lainnya yang hadir jika terjadi kecelakaan serius.
• Menentukan cara-cara terbaik untuk mencegah kecelakaan.
• Meninjau dan melaporkan performa K3.
• Konsisten dalam melaksanakan aturan-aturan K3.
• Membuat rencana untuk sertifikasi SMK3/OSHAS/ISO 14000/1
8000 yang terintegrasi.
7
• Membuat kontrak kerja karyawan serta memperbaharui masa
berlakunya kontrak kerja.
• Melakukan tindakan disipliner pada karyawan yang melanggar
peraturan atau kebijakan perusahaan.
5) Maintenance
A. Fungsi
6) Purchasing
A. Fungsi
8
• Bertanggung jawab atas pemesanan barang ataupun
kebutuhan perusahaan baik di yard maupun di lapangan.
B. Tugas, tanggung jawab & wewenang
• Mencari dan menganalisa calon supplier yang sesuai dengan
material yang dibutuhkan.
• Melakukan negosiasi harga sesuai standar kualitas material
dan memastikan tanggal pengiriman material.
• Melakukan koordinasi dengan pihak supplier mengenai
kelengkapan dokumen pendukung material sesuai dengan
standar mutu yang berlaku.
• Berkoordinasi dengan bagian Warehouse dan Accounting &
Financial mengenai jadwal dan jumlah material yang akan
diorder.
• Membuat laporan pembelian dan pengeluaran barang
(inventory, material, dll)
• Melakukan pengelolaan pengadaan barang melalui
perencanaan secara sistematis dan terkontrol (FIFO atau
ERP/MRP)
• Melakukan pemilihan seleksi rekanan pengadaan sesuai
kriteria perusahaan
• Bekerjasama dengan departemen-departemen terkait untuk
memastikan kelancaran operasional perusahaan.
• Memastikan ketersediaan barang/material melalui
controlstock dll.
9
• Menerima invoice dari PT. PERTAMINA HULU ROKAN (PHR)
terkait dengan penerimaan/ pendapatan.
• Melakukan pembayaran kepada supplier melalui bank Mandiri
ke rekening supplier.
• Melakukan penjurnalan terkait transaksi yang terjadi di
perusahaan.
• Membuat dan memeriksa laporan keuangan.
Area kerja PT. Asrindo Citraseni Satria terdiri dari 3 (Tiga) area yaitu:
a. Lokasi Rig
Lokasi rig adalah area dimana dilakukannya pengeboran. Pada
tahun 2002/2023 PT. Asindo Citraseni Satria telah menyediakan
service pada lokasi rig dan proyek penyedian alat
berat,transportasi karena telah adanya tersedia sumur yang
dapat dilakukan untuk pengeboran. Biasanya lokasi rig ini berada
pada area Chevron Pacific atau pemberi kontrak kerja.
b. Drilling
10
Drilling adalah proses pembuatan lubang tegak atau miring
dengan berbagai garis tengah yang mengarah ke bagian bumi dan
bertujuan untuk mendapatkan minyak bumi.
c. Yard
Yard adalah lokasi/ tempat kerja yang berada dalam kawasan atau
area kantor Pt. Asrindo Citraseni Satria . Yard dapat dikatakan
sebagai support yang menyediakan layanan service kepada PHR
atau pemberi kerja. Bagian –bagian yang menjadi support dilokasi
yard yaitu logistik, transport, maintenance, dan asset.
11
3.1 BAB III
DASAR TEORI
Well control adalah teknik yang digunakan dalam operasi minyak dan gas
seperti pemboran , workover sumur dan penyelesaian sumur untuk
menjaga tekanan hidrostatis dan tekanan formasi untuk mencegah
masuknya fluida formasi ke dalam lubang sumur . Teknik ini melibatkan
estimasi tekanan fluida formasi, kekuatan formasi bawah permukaan dan
penggunaan casing dan densitas lumpur untuk mengimbangi tekanan
tersebut dengan cara yang dapat diprediksi. [1] Memahami tekanan dan
12
hubungan tekanan penting dalam Gambar 3.1 BOP stack class
13
Gambar 3.3 annular type hydrill
Ditempat paling atas dari susunan BOP Stack. Annular preventer berisi
rubber packing element yang dapat menutup lubang annulus baik lubang
dalam keadaan kosong ataupun ada rangkaian pipa bor.
2. Ram Preventer
Ram preventer hanya dapat menutup lubang annulus untuk ukuran pipa
yaitu pada keadaan tidak ada pipa bor dalam lubang.
Jenis ram preventer yang biasanya digunakan antara lain adalah :
1) Pipe Ram
Pipe Ram digunakan untuk menutup lubang bor pada waktu rangkaian
pipa bor berada pada lubang bor.
14
Gambar 3.5 Blind or Blank Rams
2) Shear Rams
Shear rams digunakan untuk memotong drill pipe dan seal sehingga
lubang bor kosong (open hole), digunakan terutama pada offshore floating
rigs.
3. Drilling spool
Drilling spool adalah terletak diantara Ram Preventer. Drilling Spool
berfungsi sebagai tempat pemasangan choke line (yang mengsirkulasikan
“kick” keluar dari lubang bor ), dan Kill Line (yang memompakan lumpur
berat ).Ram preventer pada sisa-sisanya mempunyai “Cutlets” yang
digunakan untuk maksud yang sama.
15
4. Casing Head ( Well Head )
Casing Head merupakan alat tambahan pada bagian atas casing yang
berfungsi sebagai fondasi BOP Stack.
16
3.1.4 Mud Pump
Mud Pump merupakan peralatan utama dalam sistem sirkulasi pemboran,
pompa ibarat jantung dalam sistem sirkulasi. Mud Pump berfungsi untuk
mensirkulasikan lumpur pemboran dari Mud Tank sampai ke dasar sumur,
melalui Swivel hingga ke bit, kemudian naik lagi melalui Annulus sampai
kembali ke tangki lagi.
Ada 2 macam tipe Mud Pump yaitu: Duplex dan Triplex. Perbedaan dari
keduanya adalah di dalam jumlah piston dan cara kerjanya. Dimana pompa
Duplex (pompa gerak ganda) adalah pompa yang sering di pakai akan tetapi
pompa Triplex (pompa gerak tuggal), Saat ini yang paling sering di pakai.
Pompa triplex memiliki beberapa kelebihan jika di bandingkan dengan
pompa duplex yaitu harga yang lebih murah, dan berat yang lebih ringan
sehingga dapat mempermudah saat rig akan moving.
Cara kerjanya dalam mencegah terjadinya kick adalah menghidupkan Mud
pump kemudian dialiri menggunakan line yang dipasang ke tanki yang berisi
air panas lalu disalurkan kedalam annulus agar kick dapat tercegah.
Mud pump dioperasikan ketika :
1. Saat sirkulasi lumpur.
2. Ketika dilakukannya drilling.
3. Ketika mematikan sumur (kill well).
17
Pressure Relief Valve merupakan suatu alat yang fungsi utamanya untuk
menjaga dan melindungi Line serta pompa lumpur dari tekanan yang
berlebih, presurre relief valve akan menggerus secara otomatis pressurre
yang berlebih tersebut dan kemudian tekanan berlebih akan masuk ke dalam
mud tank, pressurre relief valve dapat di setting sesuai dengan pressurre yang
kita inginkan dan tergantung kedalaman sumur, cara penyetingan yaitu
denagn cara memutar baut dari bagian paling atas pressurre relief valve,
berukuran 2 inchi x 5000 psi.
2. Pulsation Dempener
Pulsation Dempener merupakan suatu alat yang fungsi utamanya untuk
menetralkan aliran serta sebagai alat peredam, bagian dalam dari Suction
Dempener terdapat bleder yang mmiliki bentuk seperti balon yang elastic,
bleder tersebut berisikan Nitrogen (N2) yang berfungsi untuk membuat aliran
yang di dorong oleh piston menjadi teratur, agar lumpur yang akan di
injeksikan ke dalam sumur dapat tersalur dengan baik.
3. Gauge Valve
Gauge Valve merupakan suatu alat yang berguna untuk menahan Pressure,
gauge valve biasanya di gunakan pada saat pompa mengalami kerusakan dan
harus di perbaiki, Gauge Valve akan menahan pressurre agar pressurre
tersebut tidak masuk ke dalam Dishard Line dan pompa. Cara
pengoprasiannya yaitu dengan memutar bagian dari baling-balingnya ,
Pressurre yang mampu di tahan yaitu 0-500 psi dan berukuran 4 Inchi.
4. Suction Line
Suction line merupakan Line yang berfungsi menyalurkan lumpur dari
Mud Tank Melewati Charging Pump untuk di pompakan oleh piston ke
lubang sumur, ukuran dari Suction Line ini adalah 8 Inchi.
5. Dischard Line
Dischard Line merupakan Line yang berfungsi untuk meneruskan lumpur
yang di pompakan oleh piston ke lubang sumur dengan pressurre berkisar
antara 150-200 psi tergantung ke dalaman lubang, ukuran Dischard Line ini 4
Inchi.
6 Charging Pump
Charging Pump merupakan pompa Sentrifugal yang berfungsi
meneruskan mud dari mud tank ke Mud Pump, Charging Pump bekerja
seperti mesin pompa air, dia akan menghisap mud yang ada di tangki melalui
mesin elmot ke mesin suction, sehingga pada langkah hisap di ruang Linier
terpenuhi dengan baik.
Charging pump di lengkapi dengan Manifold yanng berguna untuk
membuang mud yang sudah tidak di perlukan lagi untuk di buang di Mud Pit
dan untuk mengambil air tawar untuk membuat lumpur baru.
7. Suction Strainer
Suction Strainer merupakan alat yang terletak di Line Suction yang
merupakan bagian dari Charging Pump, fungsi utamanya adalah untuk
menyaring benda-benda asing yang dapat mengganggu proses sirkulasi
18
seperti sarung tangan, kayu, kertas, karung dan benda asing lainnya. Melalui
Dischard Line dan di injeksikan ke lubang bor.
9. Manifold
Manifold berfungsi sebagai tempat berkumpulnya Mud yang di pompakan
dari Mud Pump, Manifold ini terdapat Valve yang berfugsi untuk membuka
dan menutup aliran.
10. Piston
Piston berfungsi untuk memindahkan dan meneruskan energi mekanis dari
Power End menuju ke Fluid End pompa dengan prinsip merubah gerak
putaran atau rotasi poros engkol menjadi gerak translasi.
12. Liner
Liner merupakan tempat jebakan dan memompakan cairan dan tempat
piston melakukan gerakan bolak balik untuk menghisap lumpur pemboran.
19
3. Elmot ( electic motor )
4. Penerangan
20
dikendalikan secara manual dan otomatis bekerja pada BOP
Stack dengan “high presure line” disebut “Choke Line”. Bila
dihidupkan choke manifold membantu menjaga back pressure
dalam lubang bor untuk mencegah terjadinya intrusi fluida
formasi. Lumpur bor dapat dari BOP Stack ke sejumlahvalve
(yang membatasi aliran dan langsung ke reserve pits), mud gas
separator atau mud conditioning area back pressure dijaga
sampai lubang bor dapat dikontrol kembali.
3.1.8 Fluida
Fluida pemboran merupakan suatu campuran (liquid) dari
beberapa unsur yang terdiri dari air (air tawar atau asin),
minyak, tanah liat, bahan-bahan kimia, gas, busa maupun
detergen. Lumpur merupakan salah satu bagian terpenting dari
sistem pemboran, atau lazim disebut “darahnya pemboran”
yang berfungsi untuk membantu sistem pemutar dalam operasi
pemboran sumur.
Fungsi utama dari lumpur pengeboran dapat diringkas sebagai
berikut:
1.Memindahkan serpihan batuan bor dari sumur
2.Mengapungkan dan melepaskan serpihan batuan
3.Mengontrol tekanan diformasi
4.Menutup formasi yang permeable
5.Menjaga stabilitas pengeboran sumur
6.Meminimalisasi kerusakan formasi
7.Mendinginkan, melumasi dan menyokong mata bor dan
susunan pemboran
8.Menyalurkan energi hidraulik ke peralatan dan mata bor
9.Menjaga agar evaluasi formasi memadai
10.Mengontrol korosi sehingga pada tingkat yang wajar
11.Memfasilitasi penyemenan dan komples
12.Meminimalisasikan dampaknya pada lingkungan
21
BAB IV
PEMBAHASAN
22
Rangkaian BOP Stack terdiri dari peralatan sebagai berikut :
1. bell nipple
Gunanya untuk mengarahkan alat alat yang akan dimasukkan kedalaman
lubang,dan juga mempunyai saluran untuk lupur yang keluar dari lubang
bor.
2. Annular Preventer
Memiliki fungsi yang sama dengan pipe ram yaitu menjepit pipe dengan
berbagai ukuran.
Beberapa type annular :
1) Hydrill , U.S.A
2) Ronseng,chinese
3) Townsen,U.S.A
4) Shaffer.U.S.A
3. Ram Preventer
Jenis ram preventer yang biasanya digunakan antara lain adalah :
1) Pipe ram
2) Blind or Blank Rams
3) Shear Rams
4) Blind shear rams
4. Drilling Spools
Fungsinya sebagai penghubung dari well ke BOP, dan line masuk dan
line keluar.
5. DSAF (drilling spool adafter flank)
Fungsinya sebagai penghubung dari well ke bop dengan ukuran tertentu.
6. Adafter spool
Memiliki fungsi yang sama dengan drilling spool yang membedakan
ukuran lubang bawah dan atas berbeda.
7. CasingHead ( Well Head )
Merupakan tumpuan dari rangkaian bop stack.
23
Gambar 4.2 Accumulator unit
Accumulator Unit tersedia untuk tekanan kerja 1.500 psi, 2000 psi,
3000 psi, dan 5000 psi. Dari empat tenaga kerja tersebut yang sering
dipakai tekanan 3000 psi karena tekanan hidrolis 3000 psi tekanan
tertinggi yang diperlukan untuk mengoperasikan Ram bop dalam
keadaan darurat.
1) Botol accumulator
3) Air pump
4) For way
Berfungsi untuk open dan close dari blind ram ,pipe ram ,shear ram,
kill line.
5) Air reservoir
6) By pas
24
7) Regulator setting valve
1) Triplex pump
2) Air pump
Air pump adalah suatu alat yang dapat menghasilkan angin yang
digerakkan dengan Air compressor.
1) Radiator
25
Alat yang harus terpasang dirangkaian mud pump yang berfungsi
sebagai pendingin enginee.
1) Engine
26
pull stationary dampener berfungsi untuk meredam tekanan. Didalam pull
stationary dampener terdapat gas nitrogen .Kapasitas dampener maximum 1000
psi.
2) Fluid End
Komponen dari Fluid End:
1. Liner
Ukuran Liner Mud Pump : 4” , 4,5” ,5” ,6” .
Didalam liner terdapat rubber piston yang berfungsi untuk menghasilkan
pressure untuk mentransfer air.
2. Setting Valve
Terdapat 6 setting valve ,yang fungsinya untuk mengatur pressure.
3. Insert Valve
Terdapat 6 insert valve ,yang fungsinya untuk menahan pressure.
27
4.4 Mud Tank
Mud tank merupakan kotak-kotak baja berbentuk segiempat yang dipakai untuk menampung
fluida setelah keluar dari sumur bor.
Mud Agitator terletak diatas Tank , disetiap tank terdapat dua buah Mud Agitator ,Yang
fungsinya untuk mengaduk lumpur.
28
1. Shale shaker
3. Desilter
29
5.1 Kesimpulan
Setelah saya melakukan PRAKERIN (Praktik Kerja Industri) di
PT.ASRINDO CITRASENI SATRIA Saya mendapatkan banyak manfaat,
baik itu pengalaman, pengetahuan, dan semua yang terkait dalam dunia kerja.
Sehingga saya dapat menambah wawasan yang saya dapatkan selama ini,
karena hanya dengan praktek saya bisa mengetahui seberapa jauh kemampuan
yang sudah saya dapat di sekolah. Sehingga suatu saat nanti jika saya
memasuki dunia kerja tidak akan ragu melakukannya, karena sebelumnya
sudah mempunyai pengalaman yang baik.
5.2 Saran
Bagi siswa atau siswi yang melakukan kegiatan Praktek Kerja Industri
(PRAKERIN) saran yang paling penting adalah menjaga nama baik sekolah di
mana perusahaan tempat di laksanakan kegiatan Praktek Kerja Industri
(PRAKERIN) dan mematuhi peraturan yang ada di perusahaan.
Bagi sekolah sebaiknya siswa atau siswi yang akan diterjunkan ke
perusahaan untuk mengikuti PRAKERIN dibekali terlebih dahulu mengenai
pekerjaan yang akan dilakukan dalam perusahaan, sehingga siswa atau
siswi merasa siap baik secara mental maupun fisiknya.
Untuk Perusahaan diharapkan agar kerjasama antara sekolah dengan
perusahaan lebih ditingkatkan dengan banyak memberi peluang kepada siswa/i
SMK untuk praktik kerja industri (prakerin). Peningkatan penggunaan safety
di tempat bekerja agar lebih ditingkatkan lagi.Dan hubungan komunikasi
antara karyawan dengan siswa/i prakerin diharapkan selalu terjaga
keharmonisannya agar dapat tercipta suasana kerjasama yang baik.
30
DAFTAR PUSTAKA
https://wpiwellkin.com/pdf/Model-C-and-CHD-Tubing-Spider-Manual.pdf
diakses pada tanggal: 19 September 2023 pukul 19.00 wib
https://sumberbelajar.seamolec.org/Media/Dokumen/597425f33f6dc50f35615
54e/a3819dbc52013d9fea2d259fc8ad9269.pdf
di akses pada tanggal: 23 September 2023 pukul 22.25 wib
31
LAMPIRAN
BOP STUCK
32