Anda di halaman 1dari 9

TUGAS MAKALAH

MENGANALISIS BERITA

Tugas kelompok ini di susun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Dosen Pengampu : Indrawati, S.S., M.Pd.
Kelompok 2

Disusun oleh:
1. Fitri Novitasari [23051330093]
2. Faqih Hanzalah [23051330085]
3. Azzahri Fahlepi Putra [23051330088]
4. Indri Aprianti [23051330101]

PROGRAM STUDI JURNALISTIK


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG
2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, bahwasannya atas limpahan rahmat
dan karuniaNya, kami telah diberikan kesempatan untuk dapat menyelesaikan tugas karya tulis
ini dalam bentuk makalah dengan judul “MENGANALISIS BERITA”
Adapun tujuan penulisan makalah ini, adalah untuk memenuhi salah satu syarat dalam
menyelesaikan tugas semester ganjil mata kuliah Bahasa Indonesia tahun pelajaran 2023/2024.
Makalah ini memuat tentang Latar belakang system periodik unsur, yang disajikan secara
sistematis berdasarkan literatur dari beberapa sumber. Terimakasih disampaikan kepada ibus
dosen pengampu mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah membimbing dan memberikan materi
demi lancarnya tugas ini.
Namun demikian, penulis dalam hal ini sangat menyadari, bahwa penulisan makalah ini masih
sangat jauh dari sempurna. Oleh karena itu, ibarat tiada gading yang tak retak, tentunya masih
banyak kekurangan yang terdapat pada penulis, dengan segala kerendahan hati dan segenap
kemampuan yang kami miliki, penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada para
pembaca. Teriring harapan, sudilah kiranya para pembaca memberikan kritik serta saran yang
membangun, demi kesempurnaan di masa yang akan datang.

Palembang 21, september 2023

DAFTAR ISI

2
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………..2
DAFATR ISI………………………………………………………………………………………3
PENDAHULUAN ………………………………………………………………………………..4
MODEL PENELITIAN…………………………………………………………………………………….4
PEMBAHASAN ………………………………………………………………………………….5

a. Kesalahan Ejaan…………………………………………………………………………………6
b. Kesalahan Morfologi………………………………………………………………7
c. Kesalahan Sinteksis……………………………………………………………………………..8

PENUTUP

Kesimpulan ………………………………………………………………………..8
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………9

PENDAHULUAN

3
Bahasa merupakan bagian penting penting bagi manusia sebagai makhluk sosial.
Melaluiberbahasa, kita bisa saling berkomunikasi satu sama lain. Dan salah satu media untuk
berkomunikasi adalahmedia massa cetak, seperti surat kabar atau koran. Koran memiliki ciri khas, yaitu
menggunakan bahasayang lugas dan sistematika dalam ejaan bahasa Indonesia. Hal itu bertujuan untuk
memberikan pengetahuankepada pembaca tentang ejaan bahasa indonesia. Tetapi seringkali ejaan-
ejaan tersebut kurang tepat, ataumemiliki kesalahan-kesalahan yang tidak disadari pembaca jika tidak
teliti

METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang kami gunakan merupakan penelitian kualitatif deskriptif, yaitu berupa kata-
kata maupun kalimat. Dalam penelitian ini pengumpulan data berlangsung secara simultan dengan
kegiatan analisis data. Analisis kualitatif berfokus pada penunjukkan makna dan deskripsi pada artikel
yang ada pada koran Kompas.
Objek penelitian yang kami gunakan adalah surat kabar harian Kompas edisi 3 Oktober 2019 dan
terdapat kesalahan berbahasa bidang ejaan, morfologi, semantik, dan sintaksis.Teknik pengumpulan data
yang digunakan adalah teknik simak dan catat. Hal ini dikarenakan objekdalam penelitian ini merupakan
kata dan kalimat yang terdapat pada surat kabar Kompas edisi 3 Oktober2019.
Dalam menganalisis kesalahan ejaan dalam penulisan berita adalah kesalahan penggunaantanda
baca, huruf kapital, dan lain-lain. Lalu, kesalahan pada bidang morfologi dapat diketahui dalam kesalahan
bentuk kata dan penulisan kata. Kesalahan bidang semantik dapat dilihat dari kesalahan penggunaan
makna kata dalam wacana yang tidak sesuai. Dan kesalahan bidang sintaksis dapat diketahui melalui
kesalahan dalam penyusunan frase, klausa, penggunaan kalimat tidak logis, dan penggunaan kalimat
efekif.

4
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis Kesalahan Berbahasa pada Berita “Dirut PT INTI Jadi Tersangka KPK”.

a. Kesalahan Ejaan

5
 Paragraf ke-2
Kesalahan : Rencana memasukkan pengaturan bukan mantan terpidana kasus
korupsi dalam syarat pencalonan itu muncul di forum uji publik draf revisi peraturan
KPU (PKPU) tentang Pencalonan Pilkada di Gedung KPU di Jakarta, Rabu
(2/10/2019).
Perbaikan : kalimat bukan mantan terpidana kasus korupsi seharusnya diapit tanda
kutip.

 Paragraf ke-3
Kesalahan : Dalam draf PKPU itu muncul pengaturan yang mirip dengan PKPU
Pencalonan DPR danDPRD serta Pencalonan DPD pada Pemilu 2019.
Perbaikan : Setelah kata “itu” dan “DPD” seharusnya menggunakan tanda koma
agar dapat memberi jeda pada kalimat.

 Paragraf ke-3
Kesalahan : Di Pasal 4 Ayat 1 Huruf h draf revisi PKPU Pencalonan Pilkada disebut
syarat calon “bukan mantan terpidana bandar narkoba atau mantan terpidana
kejahatan seksual terhadap anak”.
Perbaikan : Penggunaan tanda kurung pada angka 1, menjadi Pasal 4 Ayat (1).
Setelah kata“Pilkada”, “terpidana”, dan “narkoba” seharusnya menggunakan tanda
koma.

 Paragraf ke-5
Kesalahan : Sebagai contoh penangkapan Bupati Kudus, Jawa Tengah, M Tamzil,
oleh Komisi Pemberantasan Korupsi pada pertengahan Juli lalu.
Perbaikan : Setelah kata “contoh” seharusnya menggunakan tanda koma. Nama M
Tamzilseharusnya diberi tanda titik menjadi M.Tamzil

 Paragraf ke-7
Kesalahan : Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi Titi
Anggraini mengapresiasi upaya KPU.
Perbaikan : Nama Titi Anggraini seharusnya diapit oleh tanda koma.

 Paragraf ke-9
Kesalahan : KPU perlu memberikan akses yang luas dan mudah kepada publik baik
saatkampanye maupun di hari pemungutan suara,” ujarnya.
Perbaikan : Setelah kata “publik” seharusnya diberi tanda koma.

 Paragraf ke-10
Kesalahan : Salah satu ketentuan yang diubah ialah Pasal 4 Ayat 1 Huruf j
Perbaikan : Angka1 seharusnya diapit oleh tanda kurung.

 Paragraf ke-13
Kesalahan : Pakar yang hadir adalah Komisioner Komisi Pemilihan Filipina Luie
Tito F Guiadan Manajer Teknik International Institute for Democracy and Electoral
Assistance Peter Wolf.
Perbaikan : Nama Luie Tito F Guia seharusnya diapit tanda koma dan huruf F-nya
diapit tanda titik. Setelah kata Assistance juga seharusnya diberi tanda koma.

6
b. Kesalahan Morfologi

 Judul Berita
Kesalahan : kata “eks”
Perbaikan : seharusnya diganti dengan kata “mantan”

 Paragraf ke-1
Kesalahan : kata “ikut” merupakan kesalahan
Perbaikan : seharusnya diganti dengan kata “dalam”

 Paragraf ke-2
Kesalahan : kata “pengaturan”
Perbaikan : seharusnya ditulis menjadi “Per-atur-an = peraturan”

 Paragraf ke-3
Kesalahan : Kata “tak bisa”
Perbaikan : seharusnya ditulis “tidak bisa”

 Paragraf ke-3
Kesalahan : kata “di Pasal”
Perbaikan : Seharusnya “Dalam Pasal”

 Paragraf ke-3
Kesalahan : Kata “disebut”
Perbaikan : Seharusnya diganti menjadi “menyatakan”

 Paragraf ke-3Kesalahan : kata “tak ada”


Perbaikan : Seharusnya ditulis “tidak ada”

 Paragraf ke-4,5,8, dan 10Kesalahan : kata “eks”


Perbaikan : seharusnya diganti dengan kata “mantan”

 Paragraf ke-4,5,8, dan 10


Kesalahan : kata “napi”
Perbaikan : seharusnya ditulis “narapidana”

 Paragraf ke-6
Kesalahan : kata “pelarangan”
Perbaikan : seharusnya ditulis menjadi “larang-an = larangan”

 Paragraf ke-11
Kesalahan : kata “bias”
Perbaikan : dapat diubah menjadi “rancu” agar pembaca dapat lebih mudah
memahamibacaan

7
 Paragraf ke-13
Kesalahan : kata “International Institute for Democracy and Electoral Assistance”
Perbaikan : karena menggunakan bahasa asing, seharusnya ditulis dalam huruf
miring menjadi “International Institute for Democracy and Electoral Assistance

c. Kesalahan Sintaksis

 Paragraf ke-10
Kesalahan : Dalam perubahan PKPU terbaru, kemudian syarat itu dijabarkan tidak
pernah judi, mabuk, pemakai atau pengedar narkoba, berzina, dan perbuatan
melanggar kesusilaan lainnya.
Perbaikan : Dalam perubahan PKPU terbaru, syarat itu dijabarkan menjadi tidak
pernah judi, mabuk, pemakai atau pengedar narkoba, berzina, dan perbuatan
melanggar kesusilaan lainnya.

 Paragraf ke-13
Kesalahan : KPU juga menggelar diskusi terfokus membahas “Implementasi e-
Rekapitulasi diNegara Lain”.
Perbaikan : KPU juga menggelar diskusi terfokus yang membahas “Implementasi
e-Rekapitulasi di Negara Lain”

SIMPULAN
Di dalam surat kabar terdiri dari beberapa berita yang tidak jarang terdapat kesalahan-kesalahan
berbahasa yang tidak disadari oleh pembaca. Kesalahan berbahasa terbut terdiri dari segi ejaan,
morfologi, semantik, dan sintaksis. Berdasarkan dari hasil analisis kesalahan berbahasa dalam bidang
tersebut pada surat kabar Kompas Oktober 2019 dapat disimpulkan bahwa dalam berita yang
berjudul “Larangan Calon Eks Koruptor Digulirkan Lagi.” Terdapat kesalahan diantara nya dalam bidang
ejaan delapan kesalahan, bidang morfologi dua belas kesalahan, dan bidang sintaksis dua kesalahan.

8
DAFTAR PUSTAKA
Barus, S. W. (2010). Jurnalistik Petunjuk Menulis Berita. Jakarta: ErlanggaChaer, A. (2008). Morfologi
Bahasa Indonesia: Pendekatan Proses. Jakarta: Rineka Cipta.Mahsun. (2005). Metode Penelitian Bahasa:
Tahapan Strategi, Metode, dan Tekniknya. Jakarta: Rajawali PersManaf, N. A. (2009), Sintaksis dan
Terapannya dalam Bahasa Indonesia. Padang: Sukabina Press Arif,Sunarya. (2012, 17 November).
Sintaksis dalam Tataran Linguistik. Diakses pada 9 Desember 2019, dari
https://arifsunarya.wordpress.com/2012/11/17/sintaksis-dalam-tataran-linguistik/https://
arifsunarya.wordpress.com/2012/11/17/sintaksis-dalam-tataran-linguistik/

Anda mungkin juga menyukai