Masalah yang telah Hasil eksplorasi penyebab Analisis eksplorasi penyebab
No. diidentifikasi masalah masalah 1 Motivasi belajar siswa Hasil kajian literatur: Analisis penyebab: rendah Khafid (2021) motivasi belajar - Guru tidak mempersiapkan dipengaruhi oleh: rencana pembelajaran - Minat siswa dengan baik - Manfaat materi bagi - Guru tidak melakukan kehidupan siswa apersepsi atau brain - Kreatifitas guru dalam storming terlebih dahulu menyampaikan - Guru tidak menyiapkan pembelajaran media pembelajaran - Strategi/teknik/metode sebagai alat bantu pembelajaran guru mengajar - Perhatian orang tua - Sarana dan prasarana pembelajaran - Suasana pembelajaran Widodo (2020) motivasi belajar siswa dipengaruhi oleh: - Faktor internal, terdiri dari: fisik, psikologis - Faktor eksternal, terdiri dari: sosial, keluarga, lingkungan pembelajaran, guru, sumber belajar, fasilitas belajar.
Hasil Wawancara dengan teman
sejawat: - Pemahaman guru mengenai pembelajaran inovatif kurang - Media yang digunakan kurang kreatif dan kurang menarik bagi siswa - Guru cenderung menggunakan metode ceramah dalam pembelajaran 2 Belum layaknya siswa Hasil kajian literatur: Analisis Penyebab : berkebutuhan khusus untuk Strategi yang dapat dilakukan dalam - Keterbatasan pengetahuan bergabung di kelas reguler menangani anak berkebutuhan Guru tentang anak-anak yang karakternya khusus dan anak reguler dalam kelas berkebutuhan khusus heterogen inklusif menurut Ormrod (2008) - Kurangnya pendampingan diantaranya : orang tua selama di rumah - Kumpulkan sebanyak mungkin - Terbatasnya tenaga Guru informasi mengenai setiap anak pendamping khusus untuk - Sesuaikan cara mengajar menangani siswa dengan karakteristik dan berkebutuhan khusus kebutuhan masing masing anak, baik untuk anak berkebutuhan khusus maupun anak reguler - Bersikap fleksibel ketika mengajar - Identifikasi dan ajarkan pengetahuan dan keterampilan yang mungkin belum diperoleh anak karena hambatan tertentu - Lakukan konsultasi dan kerjasama dengan spesialis - Komunikasikan segalanya dengan orang tua secara teratur - Libatkan anak didik dalam pembuatan rencana dan pengambilan keputusan - Tetaplah buka mata terhadap anak didik yang mungkin memenuhi kualifikasi untuk mendapatkan pelayanan khusus.
Hasil Wawancara dengan teman
sejawat: - Siswa berkebutuhan khusus masih terkesan labil, sehingga emosinya cenderung berubah- ubah - Kurang mampu menanggapi materi pelajaran dengan baik - Siswa berkebutuhan khusus hanya tertarik dibidang pelajaran tertentu - Tidak fokus saat di ajak berinteraksi - Asyik dengan dunianya sendiri 3 Relasi/hubungan guru Hasil kajian literatur: Analisis penyebab: dengan orang tua terkait Menurut Rohiat (2008: 28) bahwa: - Sulitnya melibatkan orang pembelajaran masih sangat Pentingnya kerjasama antara guru tua dalam pembelajaran di terbatas dengan orangtua siswa dapat kelas dikatakan sebagai usaha kooperatif - Sibuk kerja menjadikan untuk menjaga dan mengembangkan intensitas pertemuan orang saluran informasi dua arah yang tua dengan putra/putrinya efisien serta saling pengertian antara sangat minim sekolah, personil sekolah, dan - Permasalahan keluarga, orangtua siswa. sehingga si anak diasuh oleh wali, menjadikan intensitas Hasil Wawancara dengan teman komunikasi dengan guru sejawat: juga sangat terbatas - Orang tua jarang dilibatkan dalam kegiatan sekolah - Orang tua belum maksimal ikut membimbing siswa/anaknya di rumah - Orang tua kurang tahu perkembangan putra/putrinya di sekolah khususnya di kelas - Orang tua berkerja sepanjang hari sehingga anak dititipkan kepada neneknya 4 Guru belum maksimal Hasil kajian literatur: Analisis penyebab: mengimplementasikan Menurut Blanchard (dalam Haryono, - Pembelajarannya hanya model-model pembelajaran 2015) menegaskan bahwa menggunakan model inovatif pembelajaran inovatif mencakup ceramah enam unsur yaitu: - Pembelajaran inovatif yang - Pembelajaran bermakna diimplementasikan terkesan - Penerapan pengetahuan masih belum kreatif inovatif - Berpikir tingkat tinggi dan menyenangkan - Kurikulum berdasarkan standar - Responsif terhadap budaya, - Menggunakan penilaian autentik
Hasil Wawancara dengan teman
sejawat: - Pemahaman guru mengenai pembelajaran inovatif kurang - Media yang digunakan kurang kreatif dan kurang menarik bagi siswa - Guru cenderung menggunakan metode ceramah dalam pembelajaran - Belum adanya LCD proyektor di sekolah untuk menunjang pembelajaran inovatif 5 Siswa tidak dapat Hasil kajian literatur: Analisis penyebab: mengerjakan soal – soal Mulyani dan Muhtadi (2019:14) - Siswa tidak memahami hots tentang soal cerita menyatakan bahwa penyebab siswa pertanyaan yang tersaji dalam pelajaran melakukan kesalahan dalam dalam soal – soal latihan matematika mengerjakan soal tipe HOTS hots berdasarkan hasil wawancara: - Siswa malas mengerjakan - Siswa dengan kemampuan tinggi soal – soal sendiri selalu adalah karena kurang teliti dalam meminta bantuan orang mengerjakan soal dan terlalu lain tergesa-gesa dalam mengerjakan - Siswa dengan kemampuan sedang dan rendah adalah melakukan kesalahan berupa memilih strategi dalam menjabarkan masing- masing soal yang sudah dipelajari yang mengakibatkan perhitungan menjadi rumit sehingga bingung mengubah soal cerita kedalam gambar sketsa, lupa konsep dan rumus, kurang teliti dalam menyederhanakan, kesalahan dalam mengitung dan menyimpulkan hasil akhir.
Hasil Wawancara dengan teman
sejawat: - Siswa terbiasa mengerjakan soal bertipe LOTS - Siswa kurang teliti dalam membaca dan memahami soal hots - Siswa kurang berlatih dalam mengerjakan soal – soal hots - Siswa malas untuk berfikir keras 6 Guru masih belum Hasil kajian literatur: Analisis penyebab: memaksimalkan Nikolopoulou dan Gialamas (2016) - Sarpras yang minim pemanfaatan mengelompokkan tantangan - Guru kurang memahami teknologi informasi (TIK) penggunaan TIK dalam proses penggunan TIK dalam dalam pembelajaran pembelajaran ada tiga aspek, yaitu : pembelajaran - Kurangnya dukungan (lack of - Motivasi Guru untuk support) menghasilkan perangkat - Kurangnya kepercayaan (lack pembelajaran yang baik of confidence) masih kurang - Kurangnya perlengkapan (lack of equipment)
Hasil Wawancara dengan teman
sejawat: - Sarpras yang minim di kelas - Guru lebih nyaman di zona aman, dari pada berinovasi - Kurangnya minat guru untuk mengikuti pelatihan media inovatif