Anda di halaman 1dari 4

Sovy Oktavianti_SD018

LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah

Masalah yang telah Hasil eksplorasi penyebab Analisis eksplorasi penyebab


No.
diidentifikasi masalah masalah
1 Motivasi belajar siswa Hasil kajian literatur: Analisis penyebab:
rendah Khafid (2021) motivasi belajar - Guru tidak mempersiapkan
dipengaruhi oleh: rencana pembelajaran
- Minat siswa dengan baik
- Manfaat materi bagi - Guru tidak melakukan
kehidupan siswa apersepsi atau brain
- Kreatifitas guru dalam storming terlebih dahulu
menyampaikan - Guru tidak menyiapkan
pembelajaran media pembelajaran
- Strategi/teknik/metode sebagai alat bantu
pembelajaran guru mengajar
- Perhatian orang tua
- Sarana dan prasarana
pembelajaran
- Suasana pembelajaran
Widodo (2020) motivasi belajar
siswa dipengaruhi oleh:
- Faktor internal, terdiri dari:
fisik, psikologis
- Faktor eksternal, terdiri dari:
sosial, keluarga, lingkungan
pembelajaran, guru, sumber
belajar, fasilitas belajar.

Hasil Wawancara dengan teman


sejawat:
- Pemahaman guru mengenai
pembelajaran inovatif kurang
- Media yang digunakan kurang
kreatif dan kurang menarik bagi
siswa
- Guru cenderung menggunakan
metode ceramah dalam
pembelajaran
2 Belum layaknya siswa Hasil kajian literatur: Analisis Penyebab :
berkebutuhan khusus untuk Strategi yang dapat dilakukan dalam - Keterbatasan pengetahuan
bergabung di kelas reguler menangani anak berkebutuhan Guru tentang anak-anak
yang karakternya khusus dan anak reguler dalam kelas berkebutuhan khusus
heterogen inklusif menurut Ormrod (2008) - Kurangnya pendampingan
diantaranya : orang tua selama di rumah
- Kumpulkan sebanyak mungkin - Terbatasnya tenaga Guru
informasi mengenai setiap anak pendamping khusus untuk
- Sesuaikan cara mengajar menangani siswa
dengan karakteristik dan berkebutuhan khusus
kebutuhan masing masing
anak, baik untuk anak
berkebutuhan khusus maupun
anak reguler
- Bersikap fleksibel ketika
mengajar
- Identifikasi dan ajarkan
pengetahuan dan keterampilan
yang mungkin belum diperoleh
anak karena hambatan tertentu
- Lakukan konsultasi dan
kerjasama dengan spesialis
- Komunikasikan segalanya
dengan orang tua secara teratur
- Libatkan anak didik dalam
pembuatan rencana dan
pengambilan keputusan
- Tetaplah buka mata terhadap
anak didik yang mungkin
memenuhi kualifikasi untuk
mendapatkan pelayanan
khusus.

Hasil Wawancara dengan teman


sejawat:
- Siswa berkebutuhan khusus
masih terkesan labil, sehingga
emosinya cenderung berubah-
ubah
- Kurang mampu menanggapi
materi pelajaran dengan baik
- Siswa berkebutuhan khusus
hanya tertarik dibidang
pelajaran tertentu
- Tidak fokus saat di ajak
berinteraksi
- Asyik dengan dunianya sendiri
3 Relasi/hubungan guru Hasil kajian literatur: Analisis penyebab:
dengan orang tua terkait Menurut Rohiat (2008: 28) bahwa: - Sulitnya melibatkan orang
pembelajaran masih sangat Pentingnya kerjasama antara guru tua dalam pembelajaran di
terbatas dengan orangtua siswa dapat kelas
dikatakan sebagai usaha kooperatif - Sibuk kerja menjadikan
untuk menjaga dan mengembangkan intensitas pertemuan orang
saluran informasi dua arah yang tua dengan putra/putrinya
efisien serta saling pengertian antara sangat minim
sekolah, personil sekolah, dan - Permasalahan keluarga,
orangtua siswa. sehingga si anak diasuh oleh
wali, menjadikan intensitas
Hasil Wawancara dengan teman komunikasi dengan guru
sejawat: juga sangat terbatas
- Orang tua jarang dilibatkan
dalam kegiatan sekolah
- Orang tua belum maksimal ikut
membimbing siswa/anaknya di
rumah
- Orang tua kurang tahu
perkembangan putra/putrinya di
sekolah khususnya di kelas
- Orang tua berkerja sepanjang
hari sehingga anak dititipkan
kepada neneknya
4 Guru belum maksimal Hasil kajian literatur: Analisis penyebab:
mengimplementasikan Menurut Blanchard (dalam Haryono, - Pembelajarannya hanya
model-model pembelajaran 2015) menegaskan bahwa menggunakan model
inovatif pembelajaran inovatif mencakup ceramah
enam unsur yaitu: - Pembelajaran inovatif yang
- Pembelajaran bermakna diimplementasikan terkesan
- Penerapan pengetahuan masih belum kreatif inovatif
- Berpikir tingkat tinggi dan menyenangkan
- Kurikulum berdasarkan standar
- Responsif terhadap budaya,
- Menggunakan penilaian autentik

Hasil Wawancara dengan teman


sejawat:
- Pemahaman guru mengenai
pembelajaran inovatif kurang
- Media yang digunakan kurang
kreatif dan kurang menarik bagi
siswa
- Guru cenderung menggunakan
metode ceramah dalam
pembelajaran
- Belum adanya LCD proyektor
di sekolah untuk menunjang
pembelajaran inovatif
5 Siswa tidak dapat Hasil kajian literatur: Analisis penyebab:
mengerjakan soal – soal Mulyani dan Muhtadi (2019:14) - Siswa tidak memahami
hots tentang soal cerita menyatakan bahwa penyebab siswa pertanyaan yang tersaji
dalam pelajaran melakukan kesalahan dalam dalam soal – soal latihan
matematika mengerjakan soal tipe HOTS hots
berdasarkan hasil wawancara: - Siswa malas mengerjakan
- Siswa dengan kemampuan tinggi soal – soal sendiri selalu
adalah karena kurang teliti dalam meminta bantuan orang
mengerjakan soal dan terlalu lain
tergesa-gesa dalam mengerjakan
- Siswa dengan kemampuan sedang
dan rendah adalah melakukan
kesalahan berupa memilih strategi
dalam menjabarkan masing-
masing soal yang sudah dipelajari
yang mengakibatkan perhitungan
menjadi rumit sehingga bingung
mengubah soal cerita kedalam
gambar sketsa, lupa konsep dan
rumus, kurang teliti dalam
menyederhanakan, kesalahan
dalam mengitung dan
menyimpulkan hasil akhir.

Hasil Wawancara dengan teman


sejawat:
- Siswa terbiasa
mengerjakan soal bertipe
LOTS
- Siswa kurang teliti dalam
membaca dan memahami soal
hots
- Siswa kurang berlatih dalam
mengerjakan soal – soal hots
- Siswa malas untuk berfikir
keras
6 Guru masih belum Hasil kajian literatur: Analisis penyebab:
memaksimalkan Nikolopoulou dan Gialamas (2016) - Sarpras yang minim
pemanfaatan mengelompokkan tantangan - Guru kurang memahami
teknologi informasi (TIK) penggunaan TIK dalam proses penggunan TIK dalam
dalam pembelajaran pembelajaran ada tiga aspek, yaitu : pembelajaran
- Kurangnya dukungan (lack of - Motivasi Guru untuk
support) menghasilkan perangkat
- Kurangnya kepercayaan (lack pembelajaran yang baik
of confidence) masih kurang
- Kurangnya perlengkapan (lack
of equipment)

Hasil Wawancara dengan teman


sejawat:
- Sarpras yang minim di kelas
- Guru lebih nyaman di zona
aman, dari pada berinovasi
- Kurangnya minat guru untuk
mengikuti pelatihan media
inovatif

Anda mungkin juga menyukai