KELOMPOK I :
SARI CAHYATI (19542430015)
DODI ABDURRAHIM (19542430005)
dengan tepat waktu. Laporan “KUNJUNGAN (Field Trip)” ini disusun berdasarkan
selaku dosen pengampun mata kuliah Teknologi Penangkapan Ikan dan para
Nelayan dan Kelompok Nelayan yang telah memberikan kami berbagai macam
Penyusun menyadari bahwa laporan ini jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu diharapkan kritik dan saran yang konstruktif guna kesempurnaan
Akhir kata semoga laporan ini dapat berguna bagi diri saya sendiri
Penyusun
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
banyaknya pusara tokoh-tokoh terkemuka seperti pejuang dan ulama. Salah satunya
adalah pusara keramat yang berada di Desa Tabanio, Kecamatan Takisung. Tak
seperti makam ulama terkemuka masa selam lainnya, makam keramat yang berada
keberadaanya kurang terawat. Sekadar diketahui, di daerah ini setidaknya ada lima
makam ulama ternama, yaitu Makam Datu Insad di Desa Sambangan Kecamatan
Sedangkan Pelaihari, dahulu bernama TAJAU PECAH, yang pasti kata itu
Kalimantan Selatan. Sejarah Pelaihari tidak dapat dipisahkan dari komunitas Cina
yang merupakan keturunan dari 12 ahli penambangan Cina. Lokasi ini pada tahun
1976/1977 dibuka dan dikembangkan menjadi sebuah Desa. Dari Ibukota Provinsi
yang cukup jauh bila ukurannya di Pulau Jawa. Namun, bagi masyarakat
Kalimantan, jarak itu dianggap dekat, jika media massa Ibukota memberitakan
adanya konflik antara penduduk asli dan pendatang di Kalimantan. Realitas di Tajau
merebak maju. Bahkan kinitak kentara lagi mana pendatang dan mana yang asli,
yang asli dan pendatang adalah biasa, dan bahkan anak-anaknya tak mengenal
istilah lagi Jawa atau Kalimantan. Mereka semua adalah putra daerah Tajau Pecah.
Budaya yang berkembang pun sulit dibedakan mana budaya Jawa, Bali, Sunda atau
Banjar, karena beberapa budaya ketoprak dan wayang yang sudah termodifikasi,
Kabupaten Tanah Laut termasuk daerah beriklim tropis basah karena tidak
terdapat perbedaan musim yang jelas. Hujan turun merata sepanjang tahun dengan
relative kering antara bulan Juni – Agustus. Berdasarkan hasil penelitian, curah
hujan bagian timur/pantai sebesar 2,324 mm/tahun dengan rata-rata hari hujan 150
hari/tahun dan di bagian barat sampai dengan perbatasan kabupaten curah hujan
berkisar antara 2.500 – 3.000 mm/tahun dan di wilayah timur berkisar antara
2.00 – 2.500 mm/tahun berdasarkan data curah hujan rata-rata bulanan dan
tidak mengalami kekurangan air. Kabupaten Tanah Laut memiliki suhu maksimum
rata-rata berkisar antara 34,0º C sampai 35,0º C dan suhu minimum rata-rata
berkisar antara 20,1º C sampai 22,2º C dengan ratarata temperatur udara setiap
daerah terebut. Tidak itu saja, fieldtrip juga terbukti mampu mengasah kemampuan
Kabupaten Tanah Laut provinsi Kalimantan Selatan. Pantai ini lokasinya persis
Pelaihari ibukota kabupaten Tanah Laut sekitar 49 km, atau sekitar 109 km kalau
kita dari Banjarmasin. Akses jalan cukup lancar, dengan kondisi aspal yang cukup
mulus sehingga perjalanan menuju pantai Batakan Baru ini sangat menyenangkan
menangkap ikan atau biota lainnya yang hidup di dasar, kolom maupun permukaan
perairan. Perairan yang menjadi daerah aktivitas nelayan ini dapat merupakan
perairan tawar, payau maupun laut. Masih banyak nelayan yang menggunakan
biasanya menggunakan peralatan modern dan kapal yang besar yang dilengkapi
teknologi canggih.
Menurut Bapak Abdul Hakim (45 tahun) beliau merupakan nelayan paruh
waktu jadi selain melakukan pengkapan beliau juga bertani. Didesa Batakan Baru
memiliki alat tangkap lempara dasar pancing, jaring hanyut (rengge) dengan
menggunakan jenis kapal penangkapan hutate pantai dengan alat tangkap lempara
dan pancing dengan lama penangkapan sekitar 8-10 jam dan sedangkan kapal
pengangkapan hutate lepas pantai dengan menggunakan alat tangkap jaring hanyut
pokok.
a. Lempara dasar
b. Pancing
Suatu alat penangkap ikan yang terdiri dari mata pancing dan tali atau
mata pancing.
c. Rengge
penangkapan
b. Rengge, 6 inch
Ikan yang di tangkap dan alat tangkapnya :
a. Rengge : Ikan Tenggiri, Ikan Hiu , Ikan Bawal dan Ikan ikan besar lainnya
Mengetahui adanya ikan bisa dengan cara alat bantu dan juga secara
tradisional, mengetahui adanya ikan secara tradisional bisa diliihat dari permukaan
A. Kesimpulan
kekelompok usaha bersama atau tingkat kelas utama. Menurut Bapak Abdul Hakim
(45 tahun) beliau merupakan nelayan paruh waktu jadi selain melakukan pengkapan
beliau juga bertani. Didesa Batakan Baru memiliki alat tangkap lempara dasar
hutate pantai dengan alat tangkap lempara dan pancing dengan lama penangkapan
sekitar 8-10 jam dan sedangkan kapal pengangkapan hutate lepas pantai dengan
Fish Finder