Anda di halaman 1dari 9

Character Building Kewarganegaraan – FINAL Exam

Nama : Karina Olivia


NIM : 2602065105
Nomor Absen : 6
Kelas : LA53
Code – Course : CHAR6014 – Character Building Pancasila
Nama Jurusan/Prodi : Accounting

Bagian I: Soal Esai


1. Dalam aspek ekonomi, pelaksanaan otonomi daerah berfungsi sebagai indikator untuk
meningkatkan kesajehtaraan masyarakat Indonesia. Perkembangan aspek ekonomi terkait
pelaksanaan otonomi daerah dilihat dari pemberian wewenang kepada pemerintah daerah
untuk mengendalikan dan mengelola berbagai sumber daya ekonomi yang ada di
wilayahnya. Melalui hal ini, akan banyak menimbulkan pengaruh positif bagi wilayah
tersebut, diantaranya adalah, terciptanya suasana yang lebih kondusif dalam
mengembangkan sumber daya lokal guna meningkatkan pendapatan masyarakat,
pembangunan infrastruktur dan pemerataan pembangunan, serta pertumbuhan dari sektor
pariwisata, industri, pertanian, dan perdagangan. Dalam aspek budaya, perkembangan
terkait pelaksanaan otonomi daerah memberikan kesempatan pada pemerintah daerah
untuk, (1) Menjaga pelestarian budaya lokal dengan memberi dukungan melalui kegiatan
budaya, festival, dan sebagainya. (2) Menguatkan identitas lokal dengan mengunakan
bahasa yang dimiliki oleh daerah setempat dalam berkomunikasi dan mengakui adanya
keberagaman budaya. (3) Meningkatkan kreativitas budaya melalui pertunjukan seni,
musik, teater, dan festival budaya yang bisa menyalurkan apresiasi terhadap
keanekaragaman budaya di Indonesia.

Referensi :
Tim Dosen CBDC. Character Building Development Center (CBDC) Universitas Bina
Nusantara Jakarta. Character Building: Kewarganegaraan (CHAR 6014). Halaman 53-
55
Perkembangan otonomi daerah masa kini. (2015, April 23). jogjaprov.go.id. Halaman 1.
Retrieved July 7, 2023, from
https://bkd.jogjaprov.go.id/informasi-publik/artikel/perkembangan-otonomi-daerah-
masa-kini

2.
- Timbulnya Perasaan Senasib dan Seperjuangan karena Ancaman dari Luar = Pada
masa sebelum kemerdekaan, timbul perasaan dari masyarakat Indonesia akan
perasaan senasib dan seperjuangan karena sama-sama dijajah oleh bangsa asing. Oleh
karena itu, masyarakat bersatu dengan meningkatkan rasa solidaritas tanpa
memperdulikan latar belakang mereka dan bersama-sama mencapai kemerdekaan dari
penjajahan yang dilakukan bangsa asing.
- Diciptakannya Ideologi Nasional = Adanya Pancasila yang merupakan ideologi
nasional membuat masyarakat untuk terus mengingat bahwa Pancasila harus selalu
dijadikan pedoman untuk bisa bersatu mencapai kemerdekaan.
- Adanya Pemimpin yang Karismatik = Kehadiran pemimpin yang karismatik sebelum
kemerdekaan seperti Soekarno dan Hatta berperan penting dalam menginspirasi dan
menyatukan masyarakat Indonesia yang pada saat itu masih terpecah belah karena
perbedaan pendapat. Mereka berhasil menciptakan kesadaran masyarakat akan
identitas nasional dan menyatukan perjuangan melawan penjajah.
- Adanya Keinginan untuk Bersatu = Sebelum kemerdekaan, terdapat peristiwa
Sumpah Pemuda, dimana masyarakat Indonesia ingin bersatu untuk mewujudkan
cita-cita nasional.

Referensi :
Tim Dosen CBDC. Character Building Development Center (CBDC) Universitas Bina
Nusantara Jakarta. Character Building: Kewarganegaraan (CHAR 6014). Halaman 64-
65
Tri Nugroho, F. (2021, April 21). Faktor-faktor pembentuk dan penghambat integrasi
nasional. bola.com. Halaman 1. Retrieved July 7, 2023, from
https://www.bola.com/ragam/read/4345665/faktor-faktor-pembentuk-dan-penghambat-
integrasi-nasional

3. Kemajuan teknologi yang berdampak negatif bisa mengancam nilai serta jati diri
masyarakat dan dapat membuat hilangnya semangat nasionalisme. Terdapat beberapa
upaya untuk mengembalikannya. Diantaranya, (1) Belajar mencintai produk lokal.
Adanya kemajuan teknologi membuat banyak produk asing masuk ke Indonesia dan
produk lokal terabaikan. Padahal, kualitas dari produk lokal tidak kalah bagus dengan
produk asing. Dengan membeli dan menggunakan produk lokal dapat mengembalikan
nilai dan jati diri masyarakat yang hilang dikarenakan dampak negatif teknologi. (2)
Menyaring setiap informasi yang diterima. Kemajuan teknologi menyebabkan banyak
informasi tersebar melalui media sosial. Namun, kebenarannya belum terjamin. Maka itu,
perlu selalu memeriksa keakuratan dari informasi yang diterima agar tidak berdampak
negatif yang berakibat hilangnya nilai dan jati diri. (3) Dapat menggunakan teknologi
untuk memahami nilai-nilai kebangsaan seperti meningkatkan rasa persatuan, cinta tanah
air dan bangsa, serta meningkatkan semangat gotong royong. Dengan begitu, nilai dan
jati diri masyarakat Indonesia tidak akan pernah pudar.

Referensi :
Tim Dosen CBDC. Character Building Development Center (CBDC) Universitas Bina
Nusantara Jakarta. Character Building: Kewarganegaraan (CHAR 6014). Halaman 77
& 81
Arnaiz, T. (2022, September 10). Bagaimana caranya untuk meningkatkan jati diri
bangsa? bobogrid.id. Halaman 1. Retrieved July 7, 2023, from
https://bobo.grid.id/read/083471008/bagaimana-caranya-untuk-meningkatkan-jati-diri-
bangsa?page=all

4. Warga negara merupakan seseorang yang bertempat tinggal di suatu negara dan
tergolong menjadi masyarakat di wilayah tertentu. Sedangkan warga global merupakan
seseorang yang melakukan tindakan berkaitan dengan bidang sosial, politik, lingkungan,
dan ekonomi yang memiliki pemikiran secara global. Seseorang dapat dikatakan sebagai
warga global jika menyadari dan memahami dunia dengan ruang lingkup yang lebih luas.
Dalam penerapannya, warga negara memiliki keterikatan teritorial, politik, hukum, sosial,
dan juga kultural. Sedangkan, warga global melampaui berbagai batasan tersebut. Contoh
pelaksanaan kewajiban sebagai warga negara adalah dengan membayar pajak secara rutin
dan tepat waktu. Dengan membayar pajak, masyarakat ikut berkontribusi membantu
pemerintah dalam memastikan ketersediaan layanan publik yang memadai dan
berkualitas untuk seluruh masyarakat. Contoh kegiatan yang dapat dilakukan sebagai
warga global adalah dengan menjaga kebersihan lingkungan sekitar agar tetap asri,
seperti tidak membuang sampah sembarangan, mengurangi penggunaan plastik, dan
sebagainya. Dengan begitu, keseimbangan ekosistem dan kelangsungan hidup di masa
depan dapat terjamin.

Referensi :
Tim Dosen CBDC. Character Building Development Center (CBDC) Universitas Bina
Nusantara Jakarta. Character Building: Kewarganegaraan (CHAR 6014). Halaman 89-
90
Aris Yusuf, M. (2023). Pengertian warga negara: Beserta fungsi, hak dan kewajibannya.
gramedia.com. Halaman 1. Retrieved July 7, 2023, from
https://www.gramedia.com/literasi/warga-negara/#3_Kewajiban_sebagai_WNI_atau_Wa
rga_Negara_Indonesia
Ariyo Jordan, J. (2023, February 28). Pentingnya partisipasi warga global dalam
mewujudkan keindahan alam di dunia. binus.ac.id. Halaman 1. Retrieved July 7, 2023,
from https://binus.ac.id/character-building/2023/02/pentingnya-partisipasi-warga-global-
dalam-mewujudkan-keindahan-alam-di-dunia/#:~:text=Partisipasi%20warga%20global
%20dapat%20dilakukan%20dengan%20berbagai%20cara%20seperti
%20menjaga,mewujudkan%20keindahan%20alam%20di%20dunia

Bagian II: Soal Kasus


5. (a)
- Ancaman terhadap stabilitas sosial = Ancaman yang dapat terjadi dan mengganggu
ketahanan nasional adalah, (1) Konflik antar kelompok masyarakat yang berbeda
pendapat dan berakhir pada ketegangan antar masyarakat. (2) Melakukan penyebaran
berita palsu yang dapat mempengaruhi keputusan dalam melakukan pemilihan. (3)
Ancaman terorisme yang bertujuan untuk mengacaukan proses berlangsungnya
Pemilu.
- Gangguan yang mengganggu ketertiban = Beberapa gangguan yang bisa
mengganggu jalannya Pemilu dan ketahanan nasional adalah, (1) Kerusuhan yang
timbul di masyarakat. (2) Terjadinya aksi protes yang tidak terkendali dan
menimbulkan kekacauan. (3) Melakukan sabotase saat berlangsungnya Pemilu.
- Hambatan terkait dengan keberagaman = Adanya keberagaman dapat memunculkan
konflik yang bisa menjadi hambatan menjelang Pemilu dan mengganggu ketahanan
nasional. Contohnya, ada perbedaan pendapat dan muncul berbagai isu sensitif
berkaitan dengan suku, agama, etnis, dan budaya yang berakhir pada konflik.
- Tantangan terkait permasalahan sosial = Tantangan yang dapat mengganggu
ketahanan nasional ketika berlangsungnya Pemilu adalah, (1) Polaritas politik yang
semakin meningkat dan memicu perpecahan antar partai politik. (2) Tantangan
menciptakan suasana yang kondusif, adil dan terbuka bagi semua peserta Pemilu. (3)
Tantangan menghadapi keadilan sosial, kesenjangan ekonomi, dan perlindungan hak
asasi manusia dalam konteks Pemilu.
Salah satu cara untuk mengantisipasi pemilu 2024 agar berlangsung aman adalah
tentunya setiap masyarakat Indonesia harus memiliki ketahanan nasional yang kuat dan
dapat menghadapi serta mengatasi setiap AGHT yang mungkin saja terjadi saat pemilu
berlangsung. Selain itu, juga dapat dilakukan dengan, (1) Meningkatkan keamanan. (2)
Mencegah terjadinya penyebaran berita palsu. (3) Pengawasan independen, menerapkan
transparansi selama Pemilu berlangsung. (4) Penegakan hukum yang tegas.

Referensi :
Tim Dosen CBDC. Character Building Development Center (CBDC) Universitas Bina
Nusantara Jakarta. Character Building: Kewarganegaraan (CHAR 6014). Halaman 70
dan 73
Felice, N. (2023, February 27). Hubungan ketahanan nasional dan AGHT. binus.ac.id.
Halaman 1. Retrieved July 7, 2023, from
https://binus.ac.id/character-building/2023/02/hubungan-ketahanan-nasional-dan-aght/
Viska. (2023, March 13). Wapres imbau satukan langkah untuk pemilu aman, damai dan
berkualitas. kominfo.go.id. Halaman 1. Retrieved July 9, 2023, from
https://www.kominfo.go.id/content/detail/47898/wapres-imbau-satukan-langkah-untuk-
pemilu-aman-damai-dan-berkualitas/0/berita

5. (b) Beberapa cara yang bisa dilakukan diantaranya adalah :


1. Melakukan penguatan lembaga politik. Tujuannya adalah untuk menciptakan dimensi
politik yang efektif. Hal ini dapat dilakukan dengan memastikan setiap lembaga
memiliki independensi dan akuntabilitas yang tinggi dalam melaksanakan tugasnya.
2. Memiliki pemimpin yang berkualitas. Dalam melaksanakan tugasnya, setiap
pemimpin harus memiliki visi misi yang jelas, melakukan pengambilan keputusan
dengan tepat, menjunjung tinggi negara dan rakyatnya, bersikap adil dan bertanggung
jawab.
3. Masyarakat ikut berpartisipasi secara aktif dalam melakukan pengambilan keputusan
politik yang bersifat demokrasi. Adanya partisipasi dari masyarakat dapat
memperkuat hubungan baik antara rakyat dengan pemerintah dan negara.
4. Menegakkan hukum secara adil. Hukum harus ditegakkan secara objektif dan semua
warga negara harus diperlakukan sama di mata hukum. Adanya hukum yang adil
akan melindungi masyarakat dan meningkatkan kepercayaan terhadap pemerintah.
5. Melakukan diplomasi yang efektif seperti menjalin kerja sama dan menjaga relasi
yang baik dengan negara lain, serta memperjuangkan kepentingan negara.

Referensi :
Tim Dosen CBDC. Character Building Development Center (CBDC) Universitas Bina
Nusantara Jakarta. Character Building: Kewarganegaraan (CHAR 6014). Halaman 69-
70
Bagaimana agar dimensi politik dapat menjadi modal yang kuat untuk menunjang
ketahanan nasional. (2023, July 9). markombur.com. Halaman 1. Retrieved July 11,
2023, from https://www.markombur.com/2023/07/bagaimana-agar-dimensi-politik-
dapat.html

6. (a) Ada beberapa alasan mengapa kesadaran literasi digital dan pemikiran kritis penting
dalam penggunaan teknologi informasi terutama jelang Pemilu 2024, diantaranya adalah,
(1) Untuk menangkal munculnya disrupsi informasi, seperti informasi tidak akurat,
manipulatif, atau hoaks yang berkaitan dengan Pemilu. Dengan begitu, akan membantu
masyarakat untuk bisa membedakan mana informasi yang terpercaya dan tidak. Selain
itu, juga mempermudah masyarakat dalam mengambil keputusan sesuai fakta dan
mengurangi kemungkinan terpengaruh oleh informasi menyesatkan. (2) Agar dapat
dengan mudah mengidentifikasi berbagai misinformasi dan disinformasi yang tersebar
melalui teknologi. Hal ini bertujuan agar masyarakat tidak mudah terjerumus dalam
berbagai informasi yang tidak diketahui kebenarannya dan dapat mengganggu jalannya
Pemilu. (3) Untuk mencegah terjadinya penyebaran informasi palsu atau hoaks. Dengan
mempunyai kesadaran digital dan pemikiran kritis, dapat dengan mudah mengenali dan
mencegah penyebaran informasi palsu lebih lanjut. Menjelang Pemilu, penyebaran
informasi palsu dapat mengganggu integritas dalam proses Pemilu dan juga dapat
memengaruhi pandangan masyarakat terhadap kandidat dan berbagai isu yang berkaitan
dengan politik. (4) Untuk dapat membantu pemerintah dalam meningkatkan kemampuan
dengan membentuk tim yang bertugas untuk melakukan pemantauan terhadap
penyebaran informasi yang mengarah pada misinformasi dan disinformasi yang tersebar
secara digital. (5) Untuk menimbulkan partisipasi aktif dari masyarakat untuk ikut terlibat
dalam diskusi politik secara konstruktif. Dengan berpatisipasi, masyarakat dapat
mendapat pengetahuan baru terkait dengan isu-isu yang berkaitan dengan Pemilu.
Dengan memiliki kesadaran literasi digital dan pemikiran kritis menghasilkan beberapa
manfaat, yaitu, (1) Memperoleh informasi baru dengan cepat. (2) Menghemat waktu
karena semua informasi bisa didapatkan secara online. (3) Menghindari risiko munculnya
informasi palsu, dan sebagainya.

Referensi :
Tim Dosen CBDC. Character Building Development Center (CBDC) Universitas Bina
Nusantara Jakarta. Character Building: Kewarganegaraan (CHAR 6014). Halaman 84-
85
Doni. (2022, January 22). Literasi digital masyarakat indonesia membaik. kominfo.go.id.
Halaman 1. Retrieved July 11, 2023, from
https://www.kominfo.go.id/content/detail/39858/literasi-digital-masyarakat-indonesia-
membaik/0/artikel
Meidhi Honova, S. (2023, February 28). Pentingnya literasi digital bagi seluruh
masyarakat. binus.ac.id. Halaman 1. Retrieved July 11, 2023, from
https://binus.ac.id/character-building/2023/02/pentingnya-literasi-digital-bagi-seluruh-
masyarakat/

6. (b) Terdapat beberapa kualifikasi yang harus dimiliki untuk menjadi warga negara yang
baik di era digital, diantaranya adalah :
1. Memiliki literasi digital yang baik. Hal tersebut dapat meningkatkan kemampuan
seseorang untuk memahami dan ikut berpatisipasi dalam dunia digital secara cerdas.
Selain itu, dapat meningkatkan literasi informasi yang meningkatkan kemampauan
seseorang untuk bisa menganalisis dan mengidentifikasi setiap informasi yang
diterima secara efektif.
2. Memiliki perilaku baik di lingkungan sekitar sesuai dengan aturan yang berlaku di
setiap negara serta memiliki rasa hormat pada sesama manusia. Seperti menjunjung
tinggi kesetaraan dan keadilan bagi sesama tanpa membeda-bedakan.
3. Memiliki pemikiran kritis yang melibatkan kemampuan untuk menganalisis berbagai
informasi dengan cermat, dapat membedakan antara fakta dengan opini, dapat
mengidentifikasi informasi palsu, dan dapat membuat keputusan dengan tepat.
4. Memiliki etika yang baik dengan bertanggung jawab dan saling menghormati, seperti
menghargai privasi orang lain, menghindari penyebaran konten yang merugikan, dan
mematuhi aturan dan regulasi yang berlaku.

Referensi :
Tim Dosen CBDC. Character Building Development Center (CBDC) Universitas Bina
Nusantara Jakarta. Character Building: Kewarganegaraan (CHAR 6014). Halaman 86
Abigail Eikwine Mangkang, T. (2023, March 1). Menjadi warga negara yang baik dan
cerdas di era digital. binus.ac.id. Halaman 1. Retrieved July 11, 2023, from
https://binus.ac.id/character-building/2023/03/menjadi-warga-negara-yang-baik-dan-
cerdas-di-era-digital/

Anda mungkin juga menyukai