Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH SEJARAH PERADABAN DAN PEMIKIRAN

EKONOMI ISLAM
PEMIKIRAN EKONOMI ABU BAKAR SIDDIQ
Dosen Pengampu: Siti Maisyaroh, S.E,M.E

Disusun Oleh Kelompok 1:


1.Muhammad Rifki :2351030200
2.Mita Fadilah :2351030195
3.Diah Ayu Larasati :2351030026
4.Elya Cantika :2351030160
5.Maya Agustin :2351030190
6.Evi Nurhayati :2351030161
7.Ines Anggraini :2351030174

JURUSAN AKUNTANSI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
2023/2024
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh


Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Tanpa pertolongan- Nya mungkin penyusun tidak akan sanggup
menyelesaikannya dengan baik. Sholawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada
baginda tercinta kita yakni Nabi Muhammad SAW.
Makalah ini memuat materi tentang “ kalimat dalam Bahasa Indonesia “ walaupun makalah
ini kurang sempurna dan memerlukan perbaikan tetapi juga memiliki detail yang cukup jelas
bagi pembaca.
Tak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing yang telah membantu
kami dalam mengerjakan makalah. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman
mahasiswa yang juga sudah member konstribusi baik langsung maupun tidak langsung dalam
pembuatan makalah ini.
Wassalamualaikum warahmatulahi wabarakatuh.

Bandar Lampung, 24 Oktober 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................... i

DAFTAR ISI .............................................................................................................. ii

BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................................... 1


1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 1
1.2 Ruang lingkup pembahasan................................................................................. 1
1.3 Tujuan .................................................................................................................. 1

BAB 2 PEMBAHASAN ............................................................................................ 2


2.1 Mengenai Sosok Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq ............................................ 2
2.1.1Kelahiran dan masa Abu Bakar.......................................................................... 2
2.2.1 Kehidupan belia dan keluarga Abu bakar ......................................................... 3
2.3.2 Masa bersama Rosulullah SAW ........................................................................ 3
2.4.3 Hijrah ke Madinah ............................................................................................ 4
2.3.4 Mengangkat Amil zakat yaitu Amil bin Malik ................................................. 7

2.4 Pengembangan dan pengangkatan pertanggungjawaban Baitul maal ................. 8


2.4.1Kebijakan Non Ekonomi Masa khalifah Abu bakar .......................................... 9

BAB 3 PENUTUP ..................................................................................................... 12


3.1 KESIMPULAN .................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 13

ii
BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar belakang


Ekonomi Islam diketahui sebagai suatu disiplin ilmu yang baru berkembang beberapa
dekade belakangan. Namun dalam beberapa literatur ditemukan bahwa ternyata ilmu ekonomi
konvensional itu sendiri sedikit banyak mencontoh ilmu ekonomi Islam. Dan kemudian dapat
dikatakan bahwa ilmu ekonumi Islam telah berkembang bahkan jauh sebelum ilmu ekonomi
konvensional berkembang. Dengan adanya temuan ini maka untuk mengembangkan ekonomi
Islam itu sendiri perlu kajian sejarah lebih lanjut tentang bagaimana sebenarnyaekonomi Islam
berkembang. Karena bahkan di dalam al quran pun tersebar beragam ayat tentang ekonomi,
yang berarti konsep ekonomi telah ada sejak zaman Rosulullah SAW dan diteruskan pada
zaman khulafaurrasyidin dan seterusnya Abu bakar as siddiq sebagai Khulafaurrasyidin
pertama dikenal sebagai sahabat Rosulullah SAW yang paling dekat dengan beliau. Masa
kepemimpinan Abu bakar berlangsung selama kurang lebih dua tahun tiga bulan. Selama masa
kekhalifahannya itu Abu bakar telah membuat berbagai kebijakan baik dari segi militer politik
sosial maupun ekonomi. Dalam makalah ini penulis akan mencoba menguraikan apa saja
kebijakan yang diterapkan oleh Abu bakar as siddiq selama masa kekhalifahannya baik dari
segi ekonomi maupun non ekonomi. Kemudian penulis akan mencoba menganalisis relevansi
pemikiran dan kebijakan ekonomi Abu bakar dengan pemikiran dan praktik ekonomi
kontemporer.
1.2 Ruang lingkup pembahasan
Pembahasan makalah ini dibatasi pada sejarah hidup Abu bakar sejak lahir hingga
wafatnya. Termasuk masa sebelum kekhalifahan dan sesudahnya serta kebijakan ekonomi
maupun non ekonomi yang diterapkan pada masa kekhalifahan Abu bakar dan analisis
relevansinya dengan praktik ekonomi kontemporer.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini antara lain:
a.Memenuhi tugas mata kuliah Ilmu pengantar ekonomi islam
b.Menguraikan fakta fakta sejarah tentang Abu bakar as siddiq sebelum menjadi khalifah
c.Menguraikan fakta fakta sejarah tentang Abu bakar as siddiq setelah menjadi khalifah
d.Menganalisis relevansi pemikiran dan kebijakan ekonomi pada masa kekhalifahan Abu bakar
dengan pemikiran dan praktik ekonomi kontemporer.

1
Bab II
Pembahasan

2.1 Mengenai Sosok Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq


2.1.1Kelahiran dan masa Abu Bakar
Abu bakar dilahirkan dengan nama Abdullah bin ‘utsman bin Amir bin Amr bin Ka’ab
bin Sa’ad bin Tayim bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ay Quraisy at-taimi, 2 tahun 4 bulan setelah
tahun gajah. Abu bakar dilahirkan dikota Mekah.
Ayah Abu bakar utsman bin amir atau yang lebih dikenal dengan Abu Quhafah
merupakan seorang pedagang dari Bani quraisy yang cukup termuka di Mekah saat itu. Ibunya
Ummul Khair juga merupakan seorang wanita turunan ningrat. Namun kebahagiaan sepasang
suami istri ini kerapkali diuji manakala mereka tak kunjung dikaruniai anak. Oleh karenanya
kelahiran sosok Abu bakar saat itu sangat membahagiakan hati mereka.
Oleh ibunya ia kemudian dinamai Abdul Kakbah atau berarti budak kakbah Abu bakar
dinamai Abdul kakbah karena ibunya pernah berdoa kepada Allah dan kemudian
bersumpahakan mengelilingi kakbah apabila diberikan anak yang dapat bertahan hidup. Akan
tetapi ayahnya lebih sering memanggilnya dengan nama Abdullah. Dan tanpa disadari nama
itupun menjadi doa. Karena seiring dengan berjalannya waktu Abu bakar tumbuh menjadi
seorang hamba Allah sejati yang hanya mempersembahkan hidupnya untuk Allah SWT.
Selain Abdullah, Abu bakar juga memiliki julukan kecil dari ibunya yaitu Atiq yang
berarti seseorang yang berbeda lebih unggul dari yang lainnya. Atiq juga dapat diartikan
sebagai seorang berwajah tampan. Semua nama itu menjadi doa baginya. Abu bakar tumbuh
sebagai seorang yang mencintai kebaikan dan berwajah tampan yang memberikan
ketenteraman hati bagi orang yang memandangnya. Pada waktu waktu selanjutnya nama Atiq
dan Abdullah kemudian digantikan popularitasnya oleh Abu bakar yang berarti ayah dari
Bakar. Bakar sendiri memiliki makna yang mirip dengan Atuq yaitu tergesa gesa atau menjadi
yang pertama. Dan lagi nama ini menjadi doa bagi Abu bakar di mana ia dikenal sebagai orang
yang selalu pertama dalam kebaikan dan membela Islam termasuk menjadi orang pertama
yang memeluk Islam. Dan setelah ia menjadi seorang muslim dia mendapatkan dua julukan
lain yang merupakan keistimewaannya yaitu Ash-shiddiq yangbearti membenarkan atau
menerima tanpa ada keraguan, dan Awwah yaitu seseorang yg berhati nurani dan pengasih.
Semua nama yang diberikan kepada Abu bakar itu menjadi doa baginya. Sejak kecil
Abu bakar telah menunjukan sikap tidak suka kepada berhala berhala. Sikap yang sama seperti
yang ditunjukkan oleh Nabi Ibrahim terhadap berhala. Ia merasa bahwa menyembah patung
patung berhala itu adalah tindakan yang tidak masuk akal karena menurutnya berhala itu
hanyalah sesuatu yang tidak bisa mendengarkan dan tidak juga mengabulkan permintaannya.
Selain dijaga dari kemusyrikan Abu bakar pada masa mudanya memiliki perilaku yang sangat
baik.

2
Ia hampir tidak pernah meminum minuman keras yang saat itu hampir diminum oleh semua
orang. Seolah dengan nama nama yg diberikan, ia telah dijaga oleh Allah SWT dari
lingkungannya yang saat itu tidak kondusif.
2.3.1 Kehidupan belia dan keluarga Abu bakar
Abu bakar berasal dari keluarga Taim yang merupakan salah satu kabilah dari Quraisy
yang bertugas untuk mengelola urusan denda materi dan pembayarannya dan saat itu Bani Taim
memberikan tugas yang penting bagi Abu bakar di usianya yang masih belia. Setelah memasuki
masa dewasanya Abu Bakar menikah dengan Qutailah binti Abdul uza. Dari pernikahan
pertamanya ini ia dianugerahi dua orang anak yaitu Asma dan Abdullah. Namun pernikahannya
yang sudah berlangsung lama itu kemudian berakhir karena Abu bakar memeluk islam dan
istrinya enggan mengikutinya. Sesudah perpisahannya dengan Qutailah binti Adbul uza , Abu
bakar pun menikah dengan Ummu Ruman dan keduanya dianugerahi Aisyah serta
Abdurahman. Meskipun saat itu Ummu Ruman belum bersyahadat namun tidak lama setelah
menikah dengan Abu bakar ia pun memeluk dan mendedikasikan dirinya untuk Islam.
Sayangnya Abdurahman putranya masih enggan untuk memantapkan hatinya pada Islam serta
enggan berhadapan dengan Abu bakar. pada Perang badar dan Perang uhud. Tetapi pada
akhirnya ia memeluk Islam sebelum perjanjian Hudaibiah.
Pada masa mudanya juga Abu bakar mulai merintis karirnya sebagai pedagang. Ia
memilih kain yang merupakan komoditas penting saat itu sebagai spesialisasinya. K eahliannya
dalam berdagang juga tidak diragukanl agi. Ia kerap kali pergi melakukan perjalanan dagang
di pusat perdagangan besar seperti Suria, Mesir, Yaman, Mesopotamia dan Busra.
Kecakapannya menjadikan ia berhasil meraih kesuksesan dalam waktu yang singkat. Dan
karenanya ia dianggap sebagai seorang yang terkemuka di Mekah.
Dalam berdagang Abu bakar hampir sama dengan Rasulullahh SAW. Ia adalah orang
yang jujur dan mendapat kepercayaan orang banyak. Abu bakar saat itu juga merupakan satu
dari sedikit orang Mekah yang memiliki keahlian baca dan tulis.
2.3.2 Masa bersama Rosulullah SAW
Meskipun tidak banyak literatur yang menerangkan tentang masa muda Abu bakar namun
diperkirakan Abu bakar telah mengenal dan bersahabat dengan Rasulullah SAW selama
bertahun tahun sehingga keduanya mengenal karakter satu sama lain dengan baik. Ini pula yang
menjadikan Abu bakar termasuk orang pertama yang masuk Islam karena rasa percayanya
kepada Rasulullah SAW Ia juga membenarkan kabar tentang perjalanan isra miraj Rasulullah
SAW di saat semua orang menganggap Rasulullah SAW telah gila. Selain sahabat terdekat
Rasulullah SAW Abu bakar juga menjadi mertua Rasulullah SAW setelah beliau menikahi
Aisyah putri Abu bakar. Namun sebelum itu keduanya juga memiliki hubungan kekerabatan
karena nasabnya bertemu di kakek keenam dari ibu maupun ayah keduanya.
Selama masa hidupnya banyak yang dialami oleh Abu bakar bersama Rasulullah.
Diantaranya adalah ketika ia menemani Rasulullah SAW hijrah dari Mekah ke Madinah.
Karena kesetiaannya itu ia diangkat sebagai sekretaris Rasulullah SAW.

Ia tidak pernah absen dari mendampingi Rasulullah SAW. Ia pula yang membangkitkan
semangatorang orang di sekitarnya untuk berjuang menegakkan agama Allah SWT. Bahkan

3
Abu bakar pula menjadi orang pertama yang berani memulai dakwah secara terang terangan
ketika ia berteriak di ka’bah dan menyampaikan tentang konsep ketauhidan kepada Allah SWT
di hadapan banyak orang.
Kedekatan Rasulullah SAW dan Abu bakar pun ternyata telah dijelaskan di berbagai
literatur. Seorang bijak yang pernah didatangi oleh Abu bakar dia mengatakan Aku telah
melihat dan membawa banyak buku yang menjelaskan bahwa seorang nabi terakhir yang
ditunggu& unggu akan muncul dari Haram. Pada awalnya ia dimusuhi semua orang. Ia
didampingi seorang dewasa yang senatiasa membantu dan mendukungnya. Pendampingnya itu
adalah seorang pemuda berakhlak mulai pemberani bak kesatria yang akan selalu bersamanya.
Pemuda itu berkulit putih berbadan kurus tingginya sedang dan berhati lembut dan sebuah tahi
lalat di perutnya dan ada sebuah tanda di atas lutut kirinya. Bahkan Rasulullah SAW pernah
berkata “Abu bakar adalah orang yg paling banyak memberikan penghormatannya dengan
persahabatan dan harta benda”.
Selain senantiasa mendampingi Rasulullah SAW dalam menegakkan agama islam,
Abu bakar juga memberikan sumbangan hartanya untuk memperjuangakan agama Allah
karena ia yakin bahwa meski hartanya disumbangkan untuk berjuang dijalan Allah tidak akan
berkurang justru menjadi bekal baginya di akhirat nanti.

2.4.3Hijrah ke Madinah
Abu bakar hijrah ke Madinah pada waktu yang bersamaan dengan hijrahnya Rasulullah
saw.bahkan ,abu bakar lah yang menemani Rasulullah saw bermalam di gua tsur saat
bersembunyi dari kejaran kaum kafir quraisy Mekah yang berniat membunuh rasulullah saw
Setelah sampai di Madinah rasulullah saw banyak kebijakan yang dibuat rasulullah saw untuk
mengekspansi dakwah dan menegakkan ajaran agama Islam di Madinah. Salah satunya adalah
mempersaudarakan kaum Muhajirin dan kaum anshar. Abu bakar sendiri dipersaudarakan
dengan kharijah dan kemudian ia tinggal di rumahnya.Pada masa setelah hijrah itu pula
rasulullah saw menjadi pemimpin diMadinah.di bawah kepemimpinan rasulullah saw kamu
muslimin Madinah hidup tenteram dan damai sementara di Mekah kaum musyrikin masih terus
menentang dakwah rasulullah saw. Mereka pun melakukan rencana penyerangan ke Madinah
yang kemudian terealisasikan pada Perang badar. Pada saat itu, ayah abu bakar,abu quhafah
dan putranya abdurrahman belum memeluk Islam. Keduanya ikut dalam Perang badar sebagai
pembela kaum musyrikin. Bahkan abdurrahman ikut melawan kaum muslimin pada Perang
hud dan Perang khandak. Meskipun pada akhirnya abdurrahman memeluk Islam setelah
perjanjian hudaibiah dan ayah abu bakar,abu quhafah, menyusul pada fathul Mekah.Setelah
bertahun-tahun memimpin Madinah,rasulullah saw pun memasuki masa tuanya. Beliau merasa
bahwa waktu untuk menemui kekasihnya sudah semakin dekat.

4
Pada saat rasulullah saw merasa ajalnya sudah dekat, beliau mengisyaratkan agar
kepemimpinannya diganti oleh abu bakar Siddiq.

Setelah kepergian rasulullah saw terjadi perdebatan di kalangan umat muslim saat itu
tentang siapa yang akan menjadi pemimpin selanjutnya.bahkan,sesaat setelah rasulullah saw
meninggal,abu bakar mendengar laporan yang mengusik: kaum muslim penduduk asli
Madinah sedang bertemu untuk memilih pemimpin mereka sendiri, seolah-olah mereka dan
para imigran dari Mekah adalah kelompok yang terpisah: ini sangat mungkin merupakan ajal
dari akhir ummah.
Abu bakar kemudian mengumpulkan beberapa sahabat rasulullah membubarkan
pertemuan itu dan kemudian memohon kepada penduduk Madinah untuk mempertimbangkan
kembali agar memilih hanya satu pemimpin saja. Dia sendiri mencalonkan umar dan satu
sahabat lainnya. Umar terkejut dan dia menganggap bahwa abu bakar sebagai sahabat terdekat
rasulullah saw lebih pantas untuk menjadi pemimpin yang menggantikan rasulullah saw yang
kemudian gelar untuk pemimpin ini dikenal dengan sebutan khalifah.keputusan pengangkatan
abu bakar sebagai khalifah ini mungkin mengejutkan bagi sebagian orang yang tidak hadir
dalam perundingan itu.bahkan ali saat itu tengah memandikan jenasah rasulullah saw.
Pengangkatan abu bakar sebagai khalifah pertama ini sedikit menyakitkan hati karena ali
selama ini menganggap bahwa ia adalah orang yang sangat dekat dengan rasulullah saw dan di
saat-saat akhir hidup rasulullah saw,ia merasa bahwa dirinya lah yang akan menjadi penerus
rasulullah saw.dikarenakan peristiwa ini pula,terjadi ketegangan sempat terjadi ketegangan
antara pendukung ali dengan abu bakar. Dan pada perkembangannya,ini melahirkan dua sekte
agama Islam yang berbeda yaitu Sunni dan Syiah. Syiah merupakan golongan yang menjadi
pengikut ali.Situasi ini juga yang memunculkan adanya pertentangan dari golongan arab
yahudi yang menyatakan bahwaa mereka tidak pernah berjanji setia kepada abu bakar ataupun
ummah tetapi hanya kepada Muhammad sendiri dan janji tersebut telah batal dengan kematian
Muhammad,Mereka tetap mengakui keesaan Allah dan otoritas rasulullah saw sebagai
pembawa risalah bahkan mereka tetap melaksanakan sholat dan kewajiban-kewajiban lainnya
kecuali menunaikan zakat.
Mereka menganggap dengan meninggalnya Rasulullah saw kewajiban mereka untuk
memberikan pembayaran kepada Madinah juga sudah tidak ada.lebih dari itu kekacauan yang
terjadi sepeninggal rasulullah saw adalah kemunculan nabi-nabi palsu, kepala-kepala suku
yang melangkah lebih jauh dan menganggap bahwa diri mereka sendiri lah pembawa risalah
itu yang menggantikan rasulullah saw dan memiliki hak untuk membuat peraturan serta
mengeluarkan undang-undang kekacauan politik ini yang kemudian membawa kepada
kebijakan Abu Bakar yang tegas. Bahwa ia menyamakan antara kemurtadan dengan
pengkhianatan.

Meskipun Rasulullah mengatakan bahwa tidak ada paksaan dalam beragama dan Abu bakar
tidak menyangkal itu. Namun, apabila seseorang sudah masuk ke dalam agama Islam maka ia
wajib patuh dan tunduk terhadap segala aturan Islam. Oleh karenanya abu bakar menegakkan
prinsip tersebut.begitulah sekilas tentang kondisi politik dan sosial sepeninggal Rasulullah
saw. Beruntungnya, abu bakar yang diangkat sebagai khalifah pertama saat itu merupakan

5
pemimpin yang bijaksana. Dalam pidatonya ketika diangkat sebagai Khalifah ia mengatakan
"Hai rakyatku awasilah agar aku menjalankan pemerintahan dengan hati-hati. Aku bukan yang
terbaik di antara kalian, aku membutuhkan semua nasihat dan bantuan kalian. Jika aku benar
dukunglah aku jika aku salah tegurlah aku. Mengatakan yang benar kepada orang yang ditunjuk
untuk memerintah merupakan kesetiaan yang tulus, menyembunyikan adalah pengkhianatan.
Menurut pandanganku yang kuat dan yang lemah adalah sama kepada keduanya aku ingin
berbuat adil. Jila aku taat kepada allah dan rasul-Nya taatlah kepadaku, jika aku mengabaikan
hukum allah dan rasul-Nya aku tidak berhak untuk kalian taati”.
Setelah rasulullah Saw wafat, Abu bakar sebagai khalifah pertama yang merupakan
pemimpin sekaligus kepala negara kaum muslimin menghadapi beberapa persoalan dalam
negeri. Persoalan ini merupakan suatu pemberontakan yang dimana kelompok tersebut
mencoba memisahkan diri dari pemerintahan Madinah. Kelompok pemberontak tersebut terdiri
dari kelompok murtad yang keluar dari agama Islam dan kembali menyembah berhala,
kelompok yang berisi orang-orang yang mengaku nabi dan pengikutnya serta kelompok orang
yang menolak untuk membayar zakat.dalam waktu yang singkat pada masa kekhalifahan abu
bakar yaitu kurang lebih 2 bulan terhitung dari 11 & 13 h atau 432 M -436 M. Beliau
mengambil langkah-langkah kebijakan dalam menyempurnakan ekonomi Islam.beberapa
kebijakan ekonomi dan fiskal pada masa pemerintahan khalifah abu bakar adalah Kelompok
orang yang menolak untuk membayar zakat pernah suatu waktu mengusir amil zakat yang
merupakan utusan khalifah untuk menunggu zakat di wilayah mereka. Tetapi mereka hanya
bersedia untuk membayar zakat fitrah saja dan menolak untuk membayar zakat maal(harta).
Bahkan diantara mereka terdapat orang-orang yang menolak untuk membayar zakat apapun.
Mereka mengatakan bahwa mereka tidak mau membayar zakat karena Rasulullah Saw telah
wafat. Mereka merasa tidak ada lagi kewajiban bagi mereka untuk membayar zakat sebab
mereka bersyahadat kepada Nabi Muhammad Saw bukan kepada abu bakar. Abu Bakar merasa
marah dan dengan tegas mengatakan"Demi Allah saya akan perangi setiap orang yang
memisahkan salat dan zakat- zakat adalah kewajiban yang jatuh pada kekayaan. Demi Allah
kalau mereka menolak dalam membayarkan apa-apa yang dulu mereka bayarkan kepada rasul
Allah Shalallahu alaihi wassalam saya akan perangi mereka!".

Apa yang dikatakan Abu Bakar bukanlah suatu ancaman belaka melainkan hal ini merupakan
suatu peringatan dari Abu Bakar untuk meluruskan apa yang seharusnya dipahami Bagi beliau
membayar zakat dan mendirikan sholat merupakan suatu kewajiban bagi umat Islam yang
berarti tidak ada pembeda atau pemisah. dalam pelaksanaannya Sholat dan zakat keduanya
termasuk ke dalam rukun Islam yang merupakan suatu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh
seluruh umat Islam di dunia ini tanpa terkecuali.maka dari itu Abu Bakar sangat marah dan
memerangi orang-orang yang membedakan dan memisahkan kewajiban melaksanakan sholat
dan membayar zakat.khalifah Abu Bakar bukan hanya bicara mengenai hal ini,beliau benar-
benar mengirim laskar untuk memerangi orang-orang yang menolak untuk membayar zakat
agar mereka bertaubat dan mau untuk membayar zakat.hal ini dilakukan karena jika kelompok-
kelompok tersebut dibiarkan, maka kaum muslimin akan semakin terpecah.
Pada awalnya umar bin khattab meminta Abu Bakar untuk menghentikannya supaya
penyerangannya kepada para pemberontak tersebut dan berkata :

6
"Bagaimana bisa kamu memerangi manusia,sedangkan rasulullah shalallahu alaihi wasallam
telah bersabda: ,Saya dioerintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka mengucapkan
"tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah" Dan barangsiapa yang mengucapkan
"tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah maka dia telah terlindungi harta dan
jiwanya dariku kecuali dengan haknya. sedangkan (apabila mereka menyembunyikan
kekafiran dan kemaksiatan maka Allah-lah yang menghisab mereka,namun Abu Berkata :"Aku
akan memerangi mereka sekalipun mereka hanya menolak membayar zakat satu kali zakat
atau menolak memberikan kambing muda yang biasa mereka serahkan kepada rasulullah SAW,
Maka umar bin Khattab berkata "Demi Allah tidaklah kebijakannya yang demikian itu
melainkan karena Allah telah melapangkan dada Abu Bakar untuk memerangi mereka, maka
saya mengetahui bahwa dia benar.
Pada akhirnya berdasarkan hasil musyawarah tersebut dan juga bersama dengan para
sahabat yang lain,abu bakar memutuskan untuk memerangi kelompok tersebut. Peristiwa ini
dikenal dengan sebutan Perang Iddah atau perang melawan kemurtadan. Abu bakar
mengirimkan laskar untuk memerangi mereka. Hal ini bertujuan agar mereka bertaubat dan
mau kembali membayar zakat.karena mayoritas kabilah di Arab murtad dan tidak tersisa selain
di pusat pemerintahan Islam yang masih kuat yaitu di madinah dan di mekah,Abu Bakar
terpaksa mengirimkan laskar mujahiddin sebanyak sebelas batalyon yaitu:

1.batalyon khalid bin al Falid untuk memerangi Najd (riyadh) dan albattah.
2.batalyon Ikrimah bin abu jahal untuk memerangi yamamah.
3.batalyon Syarjil untuk bantuan tempur memerangi yamamah.
4.-batalyon tarifah bin hajiz untuk memerangi bani Sulaim dan rabi'ah hawayin.
5.batalyon amru bin ash untuk memerangi pabilah qadha'ah .
6.batalyon khalid bin SaKid untuk memerangi Syam.
7.batalyon al a'la bin al hadrami untuk memerangi bahrain yaitu kabilah abdul qais dan kabilah
rabi'ah.
8.batalyon khuzaifah bin Muhshin untuk memerangi Diba oman.
9.batalyon arfajah bin hartsumah untuk memerangi Mahrah.
10.batalyon al Muhajir bin Abi mayyah untuk memerangi Shan'a yaman.
11.batalyon Suwaid bin Muqrin untuk memerangi tuhamah, yaman.
Para pemimpin laskar mujahiddin tersebut melaksanakan tugas mereka dengan
memerangi kelompok-kelompok pemberontak tersebut,memutus mata rantai mereka,
melumpuhkan propaganda sesat, dan memberi pelajaran bagi seluruh kaum muslimin dari
generasi ke generasi. bahwa Islamnya seseorang haruslah kaffah (utuh) dan jangan mengurangi
atau menambahkan apa-apa yang ada pada agama Islam.

7
2.3.4 Mengangkat Amil zakat yaitu Amil bin Malik
Zakat diberikan kepada mustahil atau orang-orang muslim yang berhak menerimanya.
Abu bakar yang terkenal dengan keakuratan dan ketelitiannya beliau dalam mengelola dan
menghitung zakat merupakan salah satu alasan bahwa beliau mengangkat seorang amil zakat
yang dapat membantu beliau dalam mengelola dan menghitung harta zakat tersebut.Pada masa
abu bakar,beliau mengangkat seorang amil zakat yaitu anas bin Malik. Dalam memilih seorang
amil zakat, beliau sangat memperhatikan orang seperti apa yang dipilih. Abu bakar memilih
seseorang yang memiliki sifat-sifat kejujuran dan keadilan yang amanah dan juga paham
mengenai urusan zakat pada khususnya dan perkara-perkara hukum Islam pada umumnya
.Dalam perhitungan dan pengelolaan zakat pada masa pemerintahan abu bakar sangat
akurat.karena abu bakar sendiri pun merupakan sosok yang sangat teliti dan penuh kehati-
hatian.
Pernah suatu waktu dikatakan kepada anas bahwa:"Jika seseorang yang harus membayar
unta betina berumur 8 tahun sedangkan dia tidak memilikinya dan ia menAwarkan untuk
memberikan seekor unta betina berumur dua tahun, hal tersebut dapat diterima.kolektor zakat
akan mengembalikan 20 dirham atau dua ekor kambing padanya sebagai kelebihan
pembayaran. Hal tersebut membuktikan bawa betapa akuratnya perhitungan dan pengumpulan
zakat yang dilakukan oleh abu bakar.

2.4 Pengembangan dan pengangkatan pertanggungjawaban Baitul maal


Zakat yang dikumpulkan tersebut dijadikan sebagai pendapatan negara dan dihimpun
diBaitul maal yang kemudian nantinya akan didistribusikan kepada kaum Muslimin. Selama
masa pemerintahan abu bakar zakat yang dihimpun di dalamBaitul maal tidak pernah
menumpuk dalam jangka waktu yang lama karena akan langsung didistribusikan kepada
seluruh kaum Muslimin. Hal ini terbukti ketika beliau wafat hanya ditemukannya satu dirham
dalam perbendaharaan negara.Pada awalnya abu bakar tinggal di Sikh pinggiran kota Madinah
dimana tempat Baitul maal dibangun. Pada saat itu abu ubaid diutus sebagai penanggung
jawabBaitul maal .Kemudian, abu bakar pindah ke Madinah bersamaan dengan tempat
penghimpunan zakat tersebut tetapi walaupun berpindah tempat, sistem pendistribusiannya
tetap sama seperti yang sebelumnya.Pada tahun kedua kekhalifahan abu bakar, Baitul maal
bukan hanya sebagai tempat pengelola harta umat saja melainkan juga dijadikan sebagai tempat
penyimpanan harta negara. Beliau menyiapkan tempat khusus di rumahnya untuk menyimpan
harta tersebut. Beliau merasa aman dalam menyimpan harta tersebut dirumahnya.
Hal ini karena pada masa pemerintahan beliau harta Baitul maal yang langsung
didistribusikan membuat kas perbendaharaan yang dihimpun tidak dalam jumlah yang
banyak.Pada masa kepemimpinannya beliau mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya dan keluarganya sehari-hari. Dengan adanya beban sebagai kepala negara saat itu
secara tidak langsung berpengaruh pada aktivitas perdagangannya. Hal inipun telah diketahui
dan dengan kesepakatan bersama selama kepemimpinan beliau,Baitul maal juga mengeluarkan
kebutuhan khalifah abu bakar. Setelah berjalannya waktu,menurut riwayat tunjangan yang
diberikan kepada abu bakar ditetapkan 2.000 -2.500 dirham dan menurut keterangan lain
mencapai 6.000 dirham per tahun.

8
2.4.1 Kebijakan Non Ekonomi Masa khalifah Abu bakar
Abu bakar tak hanya memiliki kebijakan dalam ekonomi saja, namun terdapat pula
kebijakan non-ekonomi yang diterapkan oleh beliau semasa kekhali+ahannya. Kebijakan besar
non-ekonomi khalifah abu bakar yaitu Pembukuan kitab Al Qur'an yang semula hanya berupa
potongan-potongan ayat yang tersebar pada setiap sahabat Rasulullah Saw. Al Qur'an
diturunkan secara berangsur-angsur kepada Rasulullah Saw semasa hidup beliau, sehingga
penulisan ayat-ayat Al Qur'an telah dilaksanakan semenjak masa awal diturunkannya Al
Qur'an. Hal tersebut dipicu oleh Rasulullah Saw yang setiap kali mendapatkan Wahyu
Rasulullah Saw selalu membacakan, mengajarkan, serta memerintah untuk menghafalkan ayat
Al Qur'an kepada sahabat-sahabat beliau. Para sahabat menuliskan setiap wahyu yang turun
menggunakan bahan yang berbeda-beda, seperti kertas, daun kurma, potongan batu yang
memiliki alas lurus, tulang, dan kulit-kulit binatang.

Pembukuan Al Qur'an menjadi sebuah kitab yang utuh dan sempurna tidak dilakukan semasa
ketika Rasulullah saw masih hidup karena kedatangan wahyu yang turun secara bertahap
hingga Rasulullah Saw wafat. Wafatnya Rasulullah saw menjadikan abu bakar sebagai khalifah
pertama setelah beliau. Sehingga khalifah abu bakar memikul beban yangberat semasa
kepemimpinannya. Hingga suatu hari khalifah abu bakarmengalami kegelisah akan suatu hal
yang menerpa pikirannya saat itu.kegelisahan tersebut muncul akibat ide khalifah abu bakar
yang tiba-tiba saja terbesit dalam benaknya untuk membukukan Wahyu-Wahyu Allah Swt
menjadisebuah buku atau kitab yang lengkap dan sempurna agar setiap wahyu yangtelah turun
dan disampaikan oleh Rasulullah Saw tidaklah hilang, walaupunbanyak sahabat Rasulullah
Saw yang hafiz Al Qur'an. Kegelisahan khalifah abu bakar-akar semakin mencapai puncaknya
ketika umar bin khattab menghampirinya dan memberikan kabar bahwa!a banyak sahabat yang
hafiz Al Qur'an gugur di medan perang, menimbulkan kecemasan di kalangan sahabat
khususnya umar bin khattab, karena cemas hal tersebut dapat menyebabkan hilangnya al
Qur'an uran. Kegelisahan khalifah abu bakar akar akhirnya sampai padabatasnya, beliau pun
memberitahukan umar bin khattab mengenai idenya itu, umar bin khattab langsung setuju
dengan ide bagus dari khalifah bu bakar. Namun persetujuan dari umar bin khattab pun tidak
membuat kegelisahan khalifah abu -akar hilang. Hal tersebut karena khalifah abu -akar ragu
akan idenya, mengingat Rasulullah saw tidak pernah melakukan hal tersebut beliaupun ragu
untuk melakukannya. Akibat dukungan penuh dan bujukan dari umar bin Khattab, khalifah abu
-akar akhirnya setuju untuk melaksanakan ide milik beliau itu. Tanpa basa basi khalifah abu -
akar langsung memerintahkan Daid bin tsabit untuk memimpin tugas pengumpulan ayat-ayat
Al Qur'an. Namur Karena beban tanggung jawab yang diberikan kepada Daid bin tsabit
tersebutsangat berat, Daid bin tsabit menjadi ragu akan kemampuannya sendiri. Kaliini
khalifah abu -akar menyampaikan kepercayaan beliau kepada Daid bin tsabit yang merupakan
sesosok pria cerdas sehingga khalifah abu -akar tidak ragu untuk memberikan tanggung jawab
tesebut padanya. Mendengar pujian dan pernyataan dari khalifah abu -akar yang
mendukungnya secara penuh melalui kepercayaan beliau, akhirnya Daid bin tsabit menyetujui
untuk melaksanakan ide khalifah abu -akar. Daid bin tsabit memulai tugasnyadengan
berpegang teguh kepada tulisan berisi Wahyu-wahyu Allah Swt yangtersimpan di dalam rumah
Rasulullah Saw, hafalan-hafalan dari para sahabat rasulullah Saw yang telah hafiz Al Qur'an
dan juga melalui tulisan-tulisan para sahabat Rasulullah Saw sewaktu Rasullullah Saw
menyampaikan Wahyu dari Allah SWT yang kemudian para sahabat tuliskan dengan niatan

9
untuk dirinya sendiri. Khalifah abu -akar pun tak hanya berdiam diri, beliau juga
ikutberkontribusi dalam pembukuan tersebut membantu Daid bin Tsabit, tak jarang khalifah
abu -akar memantau perkembangan kebijakan pembukuan Al Qur'an tersebut.Setelah sekian
lama Daid bin tsabit melakukan tugasnya tentunya dengan kesabaran dan ketekunan yang
sangat tinggi, akhirnya Daid bin Tsabit dapat menyelesaikan beban berat yang ia pikul selama
ini dengan penuh tanggung jawab. Daid bin tsabit berhasil mengumpulkan, menyusun dan
menjadikan wahyu-wahyu Allah SWT menjadi satu kitab yang dituliskan diatas adim (kulit
yang disamak). Keberhasilan Daid bin Tsabit akhirnya dapatmenjadikan kitba Al-Qur'an
pertama menjadi satu jilid yang diberi nama Mushaf.
Selain kebijakan pembukuan Al-Qur'an yang dikenal sebagai Mushaf, khalifah abu -akar
juga membuat sebuah kebijakan non&ekonomi berupa kebijakan militer. Kebijakan tersebut
ditujukan kepada militer yang dikirim oleh khalifah abu -akar ke medan perang untuk
mempertahankan dan memperluasdaerah kaum Muslim. Dalam kebijakan khalifah abu -akar,
beliau memberikansebuah imbauan kepada para militer yang hendak pergi ke medan perang
untuk tidak menyakiti wanita, tidak menyakiti anak-anak dan merusak lingkungan alam
(tanaman dan binatang).
Relevansi dengan konsep/praktek ekonomi Kontemporer
Beberapa kebijakan ekonomi yang diterapkan oleh abu -akar selama masa amanahnya
menjadi khalifah ternyata memiliki beberapa relevansi dengan konsep/praktek ekonomi saat
ini, di antaranya:
1.Penerapan Kembali Kebijakan Zakat Kebijakan Fiskal merupakan salah satu kebijakan
yang hingga saatini selalu diterapkan hampir di seluruh dunia. Zakat pada masa abu -akar dapat
diserupakan dengan pajak yang dibebankan kepada penduduk diberbagai negara saat ini.
Dalam berbagai peraturan perundang undangan saat ini, pemaksaan pemerintah kepada
pengenaan pajak bukanlah halyang salah, karena pajak merupakan salah satu sumber
pendapatan utama negara dan pendapatan ini akan digunakan untuk kepentingan khalayak
banyak pula, sehingga pemerintah memiliki otoritas untuk menindak wajib pajak yang tidak
mau memenuhi kewajiabannya.Meskipun saat itu Abu Bakar memaksakan kembali pajak
karenakewajiban itu asalnya dari Allah swt.

2. Pengangkatan Amil Zakat Pada masa kekhalifahannya


Abu Bakar melakukan inovasi dengan mengangkat amil zakat yang bertugas untuk
mengelola zakat. Pada Perkembangannya, amil zakat kemudian dideskripsikan sebagai seorang
atau sekelompok orang yang dibentuk oleh masyarakat dan disahkan oleh pemerintah untuk
mengelola pelaksanaan ibadah zakat (Fatwa DSN MUI) zakat dewasa ini dipisahkan sebagai
lembaga yang hanya menangani ibadah zakat dan seperti terpisah dari lembaga keuangan,
karena pengelolaan keuangan yang sudah lebih kompleks dimasa saat ini.karena sederhananya
perekonomian dan kebijakan ekonomi padamasa abu -akar, tugas amil zakat saat itu dapat
dipersamakan dengan tugas Lembaga Perpajakan saat ini, atau di Indonesia dikenal dengan
direktorat Jenderal Pajak yang berada di bawah kementerian keuangan.
3.Balance Budget Policy Pada Baitul Maal

10
Balance Budget Policy yang diterapkan oleh abu -akar saat itu ternyata berkembang menjadi
pemikiran ekonomi yang populer saat ini.kebijakan anggaran berimbang ini merupakan
kebijakan yang dipilih pemerintah apabila ingin mencapai peningkatan disiplin dan
kepastiananggaran. Karena seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa abu-akar sangat
disiplin dan teliti dalam permasalahan keuangan.
Kebijakan anggaran berimbang ini menyamakan antara pengeluaran dengan pendapatan,
atau setara notasi ditulis sebagai G=T. Hal ini sama seperti yang diterapkan oleh abu bakar. Ia
senantiasa mengeluarkan apa saja yang menjadi pendapatan negara untuk keperluan negara dan
mengembalikan harta kekayaan negara yang semula memang menjadi bagian dirinya. Pada
zaman kekhalifahan abu-akar memang hampir tidak ditemukan harta di dalam Baitul Maal
kecuali 1 dirham, karena ia selalu mengeluarkan kembali pendapatan negara untuk keperluan
negaranya.

11
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Dari beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pemikiran ekonomi yang saat ini
berkembang sebenarnya telah ada jauh sebelum para ekonomi konvensional mencetuskannya,
yaitu salah satunya di zaman kekhalifahan Abu Bakar Ash-Shiddiq. Pada masa ini beberapa
kebijakan ekonomi yang diambil oleh Abu Bakar telah tercakup relevan dengan ekonomi
konvensional secara makro, meskipun kebijakan dan pemikiran ekonomi itu sendiri diambil
dari perintah Allah SWT dalam Al Qur'an maupun melanjutkan apa yang telah dibangun oleh
Rasulullah Saw.
Kebijakan ekonomi yang relevan itu diantaranya adalah penegasan kembali kewajiban
zakat, di mana zakat merupakan sumber utama pendapatan negara, yang apabila ditarik
relevansinya dengan ekonomi kontemporer maka zakat dapat diserupakan dengan pajak.
Kemudian pengangkatan amil Zakat dapat diserupakan dengan adanya badan di bawah
kementrian keuangan yang khusus menangani masalah perpajakan, contohnya adalah
Direktorat jenderal pajak. Yang selanjutnya adalah pengurusan Baitul mal dan pengangkatan
penanggung jawab Baitul mal, yang apabila ditarik keterkaitannya dengan ekonomi
kontemporer maka Baitul mal dan penanggung jawab itu sendiri fungsinya dapat diserupakan
dengan lembaga dibawah Kementerian keuangan yang khusus mengurusi perbedaan negara.
Dan yang terakhir adalah kebijakan balance budget policy, dimana sesuai dengan teorinya,
bawa balance budget policy menjadi kebijakan yang diambil pemerintah apabila ingin
menambah ketelitian dan kedisiplinan, sebagimana halnya Abu Bakar yang sangat teliti dan
disiplin dalam pencatatan keuangan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Adiwarman Azwar Karim, Ekonomi Mikro Islami Edisi Kelima. Jakarta, Raja Grapindo
Persada, 2015 Adiwarman A. Karim, Ekonomi Mikro Islam, Edisi Kelima, Raja Grafindo
Persada, depok h. 167 Al-Qur’an Surat An-Najm : 3-4 Al-Quran Surat Ibrahim : 37 Amalia
Euis, 2010. Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam. Gramata Publishing:Depok Boedi Abdullah,
Peradaban Pemikiran Ekonomi Islam, Bandung, Pustaka Setia, 2010 Euis Amalia, 2010.
Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam Dari Masa Klasik Hingga Masa Kontemporer. Depok:
Gramata Publishing Heri Sudarsono, Konsep Ekonomi Islam; Suatu Pengantar, Yogyakarta,
Ekonista, 2002, Oc. Pit, h.110 https://id.wikipedia.org/wiki/Abu_Bakar_Ash-Shiddiq
https://muslim.or.id/8725-biografi-abu-bakar-ash-shiddiq.html Heri Sudarsono, Konsep
Ekonomi Islam; Suatu Pengantar, Yogyakarta, Ekonista, 2002 Muhammad Syafi‟i Antonio,
2001. Bank Syariah dari Teori ke Praktik. Jakarta: Gema Insani Press Nur Rianto, Pengantar
Ekonomi Syariah Teori dan Praktik, Bandung : Pustaka Setia, 2015 Nuruddin, Mhd.Ali, Zakat
Sebagai Instrumen dalam Kebijakan Fiskal, jakarta: PT Raja Grapindo Persada, 2006 Yadi
Janwari, Pemikiran Ekonomi Islam dari masa Rasulullah Hingga Masa Kontemporer, Bandung
: PT. Remaja Rosdakarya, 2016 Yusuf Qardhawi, 2004. Peran Nilai dan Moral dalam
Perekonomian Islam. Jakarta: Robbani Pres

13

Anda mungkin juga menyukai