Anda di halaman 1dari 4

KAIDAH DHOMIR

Nama : Muhammad Fitrah Ramadhan


Npm :2131030041
Mk : qawaid al-tafsir

A. PENGERTIAN DHOMIR
Dhomir adalah istilah dalam bahasa Arab yang merujuk kepada kata ganti atau pronoun dalam
bahasa Indonesia. Dhomir digunakan untuk menggantikan orang atau benda dalam kalimat,
sehingga menghindari pengulangan kata-kata yang sama. Dhomir digunakan dalam berbagai
bahasa, termasuk bahasa Arab dan bahasa Indonesia, dan memiliki beberapa jenis, seperti
dhomir ganti orang, dhomir ganti benda, dan lain-lain.
Dhomir dalam bahasa Arab dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan orang atau objek yang
digantikannya, seperti dhomir ganti orang pertama (ana - ‫)أَنَا‬, dhomir ganti orang kedua (anta -
َ‫)أ َ ْنت‬, dan dhomir ganti orang ketiga (huwa - ‫ه َُو‬, hiya - ‫ِي‬
َ ‫ه‬, huma - ‫هُ َما‬, mereka - ‫هُ ْم‬, dan lain
sebagainya).
Dhomir sangat penting dalam bahasa Arab dan berperan penting dalam membentuk kalimat
dan komunikasi sehari-hari. Dalam pembelajaran bahasa Arab, pemahaman dan penggunaan
dhomir adalah salah satu aspek penting dalam berbicara dan menulis dalam bahasa tersebut.
B. BENTUK DAN MACAM’’ DHOMIR SERTA CARA MENGETAHUINYA
Dhomir dalam bahasa Arab memiliki berbagai bentuk dan macam-macam, tergantung pada
orang atau objek yang digantikannya. Dhomir ini dikenal sebagai Pronoun (kata ganti) dalam
bahasa Indonesia. Berikut adalah bentuk dan macam-macam dhomir dalam bahasa Arab
beserta cara mengenalinya:

1. **Dhomir Ganti Orang (Pronoun for People):**


- **Dhomir Ganti Orang Pertama (I/we):**
- Ana (‫)أَنَا‬: Saya (singular)
- Nahnu (‫)نَ ْح ُن‬: Kami (plural)

- **Dhomir Ganti Orang Kedua (You):**


- Anta ( َ‫)أَ ْنت‬: Kamu (singular, untuk laki-laki)
ِ ‫)أَ ْن‬: Kamu (singular, untuk perempuan)
- Anti (‫ت‬
- Antum (‫)أ َ ْنتُم‬: Kamu (plural)

- **Dhomir Ganti Orang Ketiga (He/she/they):**


- Huwa (‫)ه َُو‬: Dia (laki-laki)
- Hiya (‫ِي‬
َ ‫)ه‬: Dia (perempuan)
- Hum (‫)هُم‬: Mereka (plural)

2. **Dhomir Ganti Benda (Pronoun for Things):**


- **Dhomir Ganti Benda Tunggal (It):**
- Huwa (‫)ه َُو‬: It (untuk benda maskulin)
- Hiya (‫ِي‬
َ ‫)ه‬: It (untuk benda feminin)

- **Dhomir Ganti Benda Jamak (They):**


- Hum (‫)هُم‬: They (untuk benda jamak)

Cara mengenali dhomir:


- Perhatikan konteks kalimat: Dhomir dipilih berdasarkan konteks kalimat, yaitu apakah
dhomir tersebut merujuk pada orang (manusia) atau benda, serta jenis kelaminnya (laki-laki
atau perempuan) jika merujuk pada manusia.
- Perhatikan subjek kalimat: Dhomir sering kali muncul sebagai subjek kalimat, jadi perhatikan
kata yang muncul sebelum kata kerja.
- Perhatikan tanda baca: Tanda baca dalam kalimat dapat membantu Anda menentukan jenis
dhomir yang digunakan, terutama jika tanda baca tersebut menunjukkan pluralitas atau
singularitas (jamak atau tunggal).
Pemahaman tentang bentuk dan penggunaan dhomir sangat penting dalam pembelajaran
bahasa Arab. Ini membantu dalam komunikasi sehari-hari, pembentukan kalimat yang benar,
dan pemahaman teks-teks dalam bahasa Arab. Praktik dan latihan adalah kunci untuk
menguasai penggunaan dhomir dalam bahasa Arab.
C. FUNGSI DAN URGENSI DHOMIR
Dhomir memiliki beberapa fungsi dan urgensi dalam bahasa Arab, serta dalam bahasa
lainnya. Berikut ini adalah beberapa fungsi dan urgensi penting dari dhomir:
1.Menghindari Pengulangan Kata:
Dhomir digunakan untuk menghindari pengulangan kata-kata yang sama dalam suatu kalimat.
Tanpa dhomir, kita harus selalu menggunakan kata-kata seperti nama orang atau benda yang
akan kita bicarakan, yang dapat membuat kalimat menjadi panjang dan sulit dipahami.
2. Menggantikan Orang dan Benda:
Dhomir digunakan untuk menggantikan orang (manusia) atau benda dalam kalimat. Ini
memungkinkan kita untuk merujuk kembali kepada subjek atau objek sebelumnya dalam
kalimat dengan lebih mudah dan efisien.
3.Mempermudah Komunikasi:
Penggunaan dhomir dalam bahasa Arab dan bahasa lainnya mempermudah komunikasi.
Mereka memungkinkan kita untuk berbicara dan menulis dengan lebih efisien, sehingga pesan
atau informasi dapat disampaikan dengan jelas dan singkat.
4.Penting dalam Tatabahasa:
Dhomir adalah elemen penting dalam tata bahasa dalam bahasa Arab dan bahasa-bahasa
lainnya. Pemahaman yang baik tentang bagaimana menggunakan dhomir dengan benar adalah
kunci untuk berbicara dan menulis yang baik dalam bahasa tersebut.
5.Mengklarifikasi Subjek Kalimat:
Dhomir membantu dalam mengklarifikasi subjek kalimat. Dengan menggunakan dhomir yang
sesuai, kita dapat dengan jelas menunjukkan siapa atau apa yang sedang diperbincangkan
dalam kalimat.
6. Menghormati Gender:
Dalam bahasa Arab, dhomir juga digunakan untuk menghormati gender. Dhomir yang
digunakan untuk merujuk pada laki-laki atau perempuan bisa berbeda, sehingga menjaga etika
komunikasi.
7. Mengarahkan Tindakan:
Dhomir dapat digunakan untuk mengarahkan tindakan kepada subjek atau objek tertentu dalam
kalimat, seperti dalam perintah atau instruksi.
Ketika berbicara dalam bahasa Arab atau bahasa lain yang menggunakan dhomir, pemahaman
dan penggunaan dhomir dengan benar sangat penting untuk komunikasi yang efektif.
Kesalahan dalam penggunaan dhomir dapat menyebabkan kebingungan atau miss komunikasi.
Oleh karena itu, dhomir memiliki urgensi yang signifikan dalam struktur bahasa dan
komunikasi sehari-hari.
D. CONTOH PENAFSIRAN KAIDAH DHOMIR
Kaidah dhomir (rules of pronouns) dalam bahasa Arab memiliki peranan penting dalam
memahami makna kalimat, terutama dalam Al-Quran. Di bawah ini, saya akan memberikan
beberapa contoh penerapan kaidah dhomir dalam penafsiran ayat Al-Quran:
1. Dhomir yang Merujuk ke Subjek Sebelumnya:
Kaidah ini mengacu pada penggunaan dhomir yang merujuk kepada subjek yang telah
disebutkan sebelumnya dalam kalimat. Misalnya, dalam Al-Quran Surah Al-Baqarah (2:197),
terdapat ayat yang menyebutkan tindakan orang-orang yang melakukan ibadah haji: "Maka
barangsiapa di antara kamu beribadah haji dalam bulan-bulan itu, maka janganlah ia menggauli
istrinya..." Dalam ayat ini, dhomir "ia" merujuk kepada orang yang beribadah haji.
2. Pemilihan Dhomir yang Tepat Berdasarkan Jenis Kelamin:
Kaidah ini berlaku terutama dalam bahasa Arab yang memiliki dhomir yang berbeda untuk
laki-laki (huwa) dan perempuan (hiya). Misalnya, dalam Al-Quran Surah An-Nisa (4:32), Allah
berbicara tentang pemberian harta warisan: "Dan janganlah kamu serahkan kepada orang yang
pikirannya belum mencapai sempurna, (harta itu) yang telah Allah titipkan kepada kamu untuk
menjadikannya pemimpin bagi mereka..." Dalam ayat ini, dhomir "mereka" merujuk kepada
orang-orang yang menerima warisan, yang mungkin laki-laki atau perempuan.
3. Penggunaan Jamak (Plural) dalam Konteks Kelompok atau Komunitas:
Kaidah ini menekankan penggunaan dhomir jamak (plural) ketika merujuk kepada kelompok
atau komunitas. Misalnya, dalam Al-Quran Surah Al-Hujurat (49:11), Allah menyebutkan
pentingnya tidak mencemooh kelompok lain: "Dan janganlah suatu kaum mencemooh kaum
yang lain; boleh jadi mereka (yang dicemooh) lebih baik dari mereka (yang mencemooh)..."
Dalam ayat ini, dhomir jamak "mereka" merujuk kepada kelompok atau komunitas yang
sedang dibahas.
4. Penggunaan Dhomir Ganti untuk Tujuan Klarifikasi:
Kadang-kadang, dhomir ganti digunakan untuk tujuan klarifikasi dalam Al-Quran, terutama
ketika ada dua atau lebih objek yang mungkin diacu. Misalnya, dalam Surah Al-Kahf (18:19),
Allah berbicara tentang para pemuda dalam gua: "Dan demikianlah Kami membangunkan
mereka, agar mereka saling tanya-menyelidik." Dhomir "mereka" di sini digunakan untuk
menghindari kebingungan dan mengacu kepada para pemuda yang tidur dalam gua.
Kaidah dhomir dalam Al-Quran membantu dalam pemahaman dan penafsiran teks suci
tersebut. Penggunaan dhomir yang tepat memastikan pesan yang jelas dan akurat serta
memastikan bahwa konteks dan makna ayat Al-Quran dipahami dengan benar.

Anda mungkin juga menyukai