Anda di halaman 1dari 39

STUDI STUDI STATUS GIZI BALITA INDONESIA (SSGBI) TAHUN 2019

DAN
STUDI DETERMINAN STATUS GIZI (SDSG) PADA MASA PENDEMI COVID-
19 TAHUN 2020

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN


Disampaikan pada pertemuan Validasi Data Kesehatan 2021
Bogor, 15-17 September 2021
Survei Status Gizi 2007 - 2020
No Sumber Data Tahun Pemilihan Sampel Jumlah Jumlah Keterwakila Prevalensi
Blok Sensus Sampel n Stunting
(BS)
1 Riskesdas 2007 Terintegrasi dengan 18.000 280.000 Kab/Kota 36,8 %
rumah tangga Susenas, rumah
BPS tangga
2 Riskesdas 2010 Tidak terintegrasi 2.800 70.000 Provinsi 35,6 %
dengan rumah tangga rumah
Susenas, BPS tangga
3 Riskesdas 2013 Tidak terintegrasi 12.000 300.000 Kab/Kota 37,2 %
dengan rumah tangga rumah
Susenas, BPS tangga
5 Riskesdas 2018 Terintegrasi dengan 30.000 300.000 Kab/Kota 30,8 %
rumah tangga Susenas, rumah
BPS tangga
6 SSGBI 2019 Terintegrasi dengan 32.000 320.000 Kab/Kota 27,7 %
rumah tangga Susenas, rumah
BPS tangga
7 Prediksi 2020 Data Susenas 2020 dan 34.000 345.000 Provinsi -
Riskesdas 2018 & rumah
SSGBI 2019 tangga 2
STUDI STATUS GIZI BALITA INDONESIA (SSGBI)
TAHUN 2019

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan


Tujuan Studi Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI)
Tahun 2019

1. Mengukur prevalensi underweight (berat badan


menurut umur=BB/U)
2. Mengukur prevalensi stunting (tinggi badan menurut
umur=TB/U)
3. Mengukur prevalensi wasting (berat badan menurut
tinggi badan=BB/TB)

4
METODOLOGI
HASIL

Hasil INTEGRASI
SSGBI & SSN
Parameter Status Dibanding
No 2019 RKD 2018
Gizi Balita Riskesdas 2018
(Confidence
Interval 95%)

Underweight 16,29% 17,7%


1 Turun 1,5%
(BB/U) (15,94-16,65) (7,3 – 18,1)
Stunting 27,67% 30,8
2 Turun 3,1%
(TB/U) (27,22-28,11) (30,3 – 31,3)
Wasting 7,44% 10,2
3 Turun 2,8%
(BB/TB) (7,19 – 7,71) (9,9 – 10,5)
SEBARAN ANGKA STUNTING SSGBI 2019
10.00
15.00
20.00
25.00
30.00
35.00
40.00
45.00

0.00
5.00
BALI

14.42
KEPULAUAN RIAU

16.82
BANGKA BELITUNG

19.93
DKI JAKARTA 19.96

JAMBI
21.03

DI YOGYAKARTA
21.04

SULAWESI UTARA
21.18

RIAU
23.95

BANTEN
24.11

PAPUA BARAT
24.58

JAWA BARAT
26.21

KALIMANTAN UTARA
26.25

LAMPUNG
26.26

JAWA TIMUR
26.86

BENGKULU
26.86

SUMATERA BARAT
27.47

JAWA TENGAH
27.68

KALIMANTAN TIMUR
28.09

SUMATERA SELATAN
28.98

MALUKU UTARA
29.07

PAPUA
29.36

SUMATERA UTARA
30.11

MALUKU
30.38

SULAWESI SELATAN
30.59

SULAWESI TENGAH
31.26

SULAWESI TENGGARA
31.44

KALIMANTAN BARAT
31.46

KALIMANTAN SELATAN
31.75
MENURUT PROVINSI, SSGBI TAHUN 2019
PROPORSI STUNTING (TB/U) PADA BALITA

KALIMANTAN TENGAH
32.30

ACEH
34.18

GORONTALO
34.89

NUSA TENGGARA BARAT


37.85

SULAWESI BARAT
40.38

NUSA TENGGARA TIMUR


43.82

INDONESIA
27.67
TREND STATUS GIZI BALITA 2007-2019

Underweight Wasting
Cut of point 10% Cut of point 5%

Stunting
Cut of point 20%
HASIL

STUDI
DETERMINAN
STATUS GIZI
TAHUN 2020
METODOLOGI DAN SAMPLING
Desain penelitian ini adalah potong lintang, menggunakan 2.500
Blok Sensus (BS) terpilih dari Susenas Maret 2020

Tempat : Di 250 Kabupaten/Kota terpilih

Waktu : Penelitian dilaksanakan mulai bulan Januari-Desember 2020


2.500 BS
25.000
RUTA
250 Balita
KAB/KOTA
No Kab/Kota No Kab/Kota No Kab/Kota No Kab/Kota No Kab/Kota
1 Aceh Tenggara 51 Kota Bandar Lampung 101 Rembang 151 Sampang 201 Sabu Raijua
2 Aceh Timur 52 Bangka 102 Pati 152 Pamekasan 202 Malaka
3 Aceh Barat 53 Bangka Selatan 103 Kudus 153 Sumenep 203 Kota Kupang
4 Aceh Besar 54 Kota Pangkal Pinang 104 Jepara 154 Kota Kediri 204 Sambas
5 Bireuen 55 Lingga 105 Demak 155 Kota Probolinggo 205 Bengkayang
6 Aceh Utara 56 Kota Batam 106 Semarang 156 Kota Pasuruan 206 Landak
7 Aceh Barat Daya 57 Kota Jakarta Selatan 107 Temanggung 157 Kota Mojokerto 207 Pontianak
8 Mandailing Natal 58 Kota Jakarta Timur 108 Kendal 158 Kota Surabaya 208 Kapuas Hulu
9 Tapanuli Tengah 59 Kota Jakarta Barat 109 Batang 159 Kota Batu 209 Sekadau
10 Asahan 60 Kota Jakarta Utara 110 Pekalongan 160 Pandeglang 210 Melawi
11 Simalungun 61 Bogor 111 Pemalang 161 Lebak 211 Kayong Utara
12 Dairi 62 Sukabumi 112 Tegal 162 Tangerang 212 Kota Pontianak
13 Deli Serdang 63 Cianjur 113 Brebes 163 Serang 213 Kapuas
14 Langkat 64 Bandung 114 Kota Magelang 164 Kota Tangerang 214 Barito Selatan
15 Batu Bara 65 Garut 115 Kota Surakarta 165 Kota Cilegon 215 Banjar
16 Padang Lawas Utara 66 Tasikmalaya 116 Kota Salatiga 166 Kota Serang 216 Tapin
17 Padang Lawas 67 Ciamis 117 Kota Semarang 167 Kota Tangerang Selatan 217 Tabalong
18 Labuhan Batu Selatan 68 Kuningan 118 Kota Pekalongan 168 Jembrana 218 Kota Banjarmasin
19 Labuhan Batu Utara 69 Cirebon 119 Kota Tegal 169 Tabanan 219 Paser
20 Kota Medan 70 Majalengka 120 Kulon Progo 170 Badung 220 Kutai Kartanegara
21 Pesisir Selatan 71 Sumedang 121 Bantul 171 Gianyar 221 Kota Balikpapan
22 Solok 72 Indramayu 122 Gunung Kidul 172 Klungkung 222 Kota Tarakan
23 Padang Pariaman 73 Subang 123 Sleman 173 Bangli 223 Kota Manado
24 Agam 74 Purwakarta 124 Kota Yogyakarta 174 Karangasem 224 Kota Mobagu
25 Lima Puluh Kota 75 Karawang 125 Pacitan 175 Buleleng 225 Poso
26 Dharmas Raya 76 Bekasi 126 Ponorogo 176 Kota Denpasar 226 Toli-toli
27 Pasaman Barat 77 Bandung Barat 127 Trenggalek 177 Lombok Barat 227 Kota Palu
28 Indragiri Hilir 78 Kota Bogor 128 Tulungagung 178 Lombok Tengah 228 Selayar
29 Pelalawan 79 Kota Sukabumi 129 Blitar 179 Lombok Timur 229 Bulukumba
30 Kampar 80 Kota Bandung 130 Kediri 180 Dompu 230 Jeneponto
31 Rokan Hulu 81 Kota Cirebon 131 Malang 181 Bima 231 Takalar
32 Bengkalis 82 Kota Bekasi 132 Lumajang 182 Sumbawa Barat 232 Gowa
33 Kota Dumai 83 Kota Depok 133 Jember 183 Lombok Utara 233 Maros
34 Tanjung Jabung Timur 84 Kota Banjar 134 Banyuwangi 184 Kota Mataram 234 Bone
35 Kota Jambi 85 Cilacap 135 Bondowoso 185 Kota Bima 235 Enrekang
36 Ogan Komering Ilir 86 Banyumas 136 Situbondo 186 Sumba Timur 236 Luwu
37 Musi Banyu Asin 87 Purbalingga 137 Probolinggo 187 Kupang 237 Kota Makassar
38 Banyu Asin 88 Banjarnegara 138 Pasuruan 188 Timor Tengah Selatan 238 Kota Pare-pare
39 Ogan Komering Ulu Selatan 89 Kebumen 139 Sidoarjo 189 Timor Tengah Utara 239 Kota Bau-bau
40 Ogan Ilir 90 Purworejo 140 Mojokerto 190 Alor 240 Boalemo
41 Kota Palembang 91 Wonosobo 141 Jombang 191 Lembata 241 Bone Bolango
42 Bengkulu Utara 92 Magelang 142 Nganjuk 192 Flores Timur 242 Polewali Mandar
43 Seluma 93 Boyolali 143 Madiun 193 Sikka 243 Mamuju
44 Tanggamus 94 Klaten 144 Magetan 194 Ende 244 Maluku Tengah
45 Lampung Selatan 95 Sukoharjo 145 Ngawi 195 Ngada 245 Kepulauan Aru
46 Lampung Timur 96 Wonogiri 146 Bojonegoro 196 Manggarai 246 Kepulauan Sula
47 Lampung Tengah 97 Karanganyar 147 Tuban 197 Rote Ndao 247 Halmahera Selatan
48 Lampung Utara 98 Sragen 148 Lamongan 198 Sumba Barat Daya 248 Manokwari
49 Tulang Bawang 99 Grobogan 149 Gresik 199 Nagekeo 249 Biak Numfor
50 Pringsewu 100 Blora 150 Bangkalan 200 Manggarai Timur 250 Kota Jayapura
RESPONSE RATE SDSG TAHUN 2020

Response Rate Blok Sensus 99.8

Response Rate Rumah Tangga Balita 94.8

Response Rate Balita 106.1

80 90 100 110
FAKTOR SOSIAL EKONOMI

Karakteristik Balita

Umur Balita (Bulan)

21,3 % 20,6%
19,8% 19,9%

18,4 %

0-11 12-23 24-35 36-47 48-59


Gambaran Pelaksanaan Pemantauan Pertumbuhan Pertumbuhan Balita
Selama Masa Pandemi COVID-19 (Bulan Mei- Oktober 2019)

70.0 63.8
57.7 58.2
60.0 54.0
47.2
50.0
38.8 39.1 39.0
40.0 35.7
31.9
30.0 26.3
24.7

20.0
10.9
5.7 6.5 7.5 7.8
10.0 5.8

0.0
MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER
Penimbangan Berat Badan Pengukuran Tinggi Badan Pengukuran LiLA
Deteksi
Dini
Deteksi Gagal
Gangguan
Gizi Tumbuh

Skrining Wasting
(Gizi Buruk)
Perilaku Pemberian ASI dan MP-ASI Selama masa Pandemi COVID-19
(Bulan Mei-Oktober 2020)
Proporsi Jenis Makanan Pokok, Protein Hewani dan Nabati yang Dikonsumsi Balita Dalam
Sebulan Terakhir Menurut Persepsi kemampuan Keluarga Pada masa Pandemi COVID-19
99.7
Beras/olahan
99.8

14.2
Jagung/olahan
14.9

17.5
ubi/olahan
19

Makanan pokok
4.5
Sagu/olahan
3.8

29.2
Terigu/olahan
26.7

26.6
Daging/olahan
13.0

Mampu
62.4
Unggas/olahan
37.4

80.0
Ikan/olahan
70.2
Tidak mampu

86.2
Sumber Protein Hewani

Telur/olahan
77.2

29.2
Susu/olahan
14.0

84.8
Tahu/olahan
78.7

86.1
Tempe/olahan
79.4

32.9
Sumber Protein Nabati

kacang/olahan
25.6
Proporsi Keluarga Menurut Kondisi Ekonomi dan Persepsi Kemampuan
Keluarga Selama masa Pandemi COVID-19 (Bulan Mei-Oktober 2020)
Proporsi Rumah Tangga yang Mendapatkan Bantuan
Menurut Wilayah dan Pekerjaan KRT Selama masa Pandemi COVID-19
Proporsi Jenis Sumber Air Proporsi Jenis Sumber Air
Untuk Keperluan Minum Rumah Tangga Untuk Keperluan Lain Rumah Tangga
21 24.1
Air minum isi ulang 26.2 Sumur bor/pompa 29.9
11.9 19.7
Air ledeng/PDAM 15.6 Air ledeng/PDAM 26.1
Sumur gali terlindung 22.5
14.7 Sumur gali terlindung 29.2
12.8 22.5
Sumur bor/pompa 13.6
Mata air terlindung 7.5
9.7 6.5
Air minum kemasan bermerek 12.0
7.6 Sumur gali tidak terlindung 8.1
Mata air terlindung 4.9
6.3
2.9 Air permukaan 4.3
Penampungan air hujan
3.0 (sungai/danau/waduk/kolam/irigasi) 4.4
Sumur gali tak terlindung 4.9 Perpipaan/perselangan/ hidran/ kran
2.5 0
umum 2.4
Perpipaan/perselangan/ hidran/… 0 2.2
Mata air tidak terlindung 3.4
1.9 1.6
Air permukaan… 1.4
Penampungan air hujan 1.5
Air ledeng eceran/membeli 2 .8
1.3
3.2 Air ledeng membeli eceran 2
Mata air tidak terlindung .7
1.1
Terminal Air 0 0
.2 Terminal Air .3

Riskesdas 2013 SDSG 2020 Riskesdas 2013 SDSG 2020


Proporsi Jenis Jamban Proporsi Kepemilikan Jamban Proporsi Perilaku Buang Air Besar (BAB)
Rumah Tangga Rumah Tangga Pada Keluarga yang Tidak Memiliki Jamban

Kolam/kali/saluran 31.9
air/pantai
Jamban saudara/famili 31.4

Jamban umum 18.4

Kebun/sembarang 8.1
tempat
Jamban tetangga 7.6

Menggali tanah dan 2.6


menimbun
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Kesimpulan Rekomendasi
• Pemantauan Pertumbuhan Balita masih <80% •Peningkatan kegiatan Pemantauan
• Posyandu tempat pemantauan pertumbuhan Pertumbuhan Balita untuk deteksi,
utama >80% pencegahan dan intervensi dini terhadap
• Penyakit infeksi dari hasil diagnosis yang gangguan pertumbuhan
banyak diderita selama masa Pandemi •Pembukaan Posyandu dengan
COVID-19 adalah ISPA (8,6 %) dan diare kelengkapan APD, baik petugas maupun
(5,4%). ibu dan Balita
• Rumah tangga Balita yang mengakses
pelayanan Kesehatan selama masa
•Peningkatan Akses Pelayanan Pengobatan
Pandemi COVID-19 untuk Balita Sakit
pemeriksanaan/pengobatan sebanyak
52,4 persen dan untuk imunisasi 81,9
persen.
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Kesimpulan Rekomendasi
• Penggunaan sumber air minum rumah • Peningkatan pemantauan kualitas
tangga Balita yang berasal dari air
kemasan bermerek dan air isi ulang air minum rumah tangga
semakin meningkat dan lebih tinggi • Peningkatan Perilaku BAB yang
dibandingkan jenis sumber air minum benar
lainnya (26,2% dan 12,0%)
• Rumah tangga Balita yang tidak memiliki
jamban sebesar 9,7 persen.
• Rumah tangga Balita yang tidak memiliki
jamban mempunyai perilaku buang air
besar di kolam/kali/saluran air/pantai
sebesar 31,9 persen.
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Kesimpulan Rekomendasi
• Rumah tangga Balita yang menyatakan
pendapatan lebih sedikit selama Pandemi • Pemberian Bantuan Sosial perlu tetap
COVID-19 sebesar 77 persen dan yang dilanjutkan terutama untuk pemenuhan gizi
menyatakan lebih sulit membeli bahan ibu hamil dan Balita, baik dalam bentuk
pangan keluarga sebesar 56,7 persen serta uang tunai maupun bahan makanan
yang menyatakan lebih sulit membeli bahan sebagai upaya pemenuhan gizi dan
pangan khusus Balita sebesar 47,3 persen. pencegahan terjadinya kurang gizi terutama
pada ibu hamil agar tidak melahirkan anak
• Setengah dari rumah tangga Balita BBLR dan stunting
mempunyai persepsi tidak mampu
danmenyatakan pernah mendapat bantuan
selama masa Pandemi COVID-19.
• Konsumsi sumber protein hewani rumah
tangga Balita selama masa Pandemi
COVID-19 sebagian besar adalah telur
sebesar 81,9 persen sedangkan daging
hanya 20,1 persen.
Terima Kasih …

Anda mungkin juga menyukai