Anda di halaman 1dari 12

MEKANISME KEUANGAN SYARIAH

(PENERAPAN AKAD) BERBASIS


AKAD LAINNYA (IJARAH, IMBT,
WADI’AH DAN QARDH)

Kelompok 6 E
ANGGOTA:
1. Reski Mahreza: 2151040332
2. Rieka Rahma Wilyadanti: 2151040337
3. Rizki Dila Putri: 2151040347
4. Shinta Nuria Dewi: 2151040357
5. Siti Raudhotul Zannah: 2151040362
6. Soffiyah Putri Rahmawaty: 2151040364
7. Ulama Putra Loin: 2151040371
PENGERTIAN IJARAH, IMBT,
WADI’AH, DAN QARDH

1. Ijarah
adalah akad sewa-menyewa
antara pemilik ma’jur (objek sewa) dan musta’jir (penyewa)
untuk mendapatkan imbalan atas obyek sewa yang
disewakannya.

2. IMBT
Ijarah muntahiyah bittamlik adalah akad sewa-menyewa
antara pemilik objek sewa dan penyewa untuk
mendapatkan imbalan atas objek sewa yang
disewakannya dengan opsi perpindahan hak milik objek
sewa pada saat tertentu sesuai dengan akad sewa.
PENGERTIAN IJARAH, IMBT,
WADI’AH, DAN QARDH

3. Wadiah
Wadiah dalam bahasa fiqih adalah barang titipan atau
memberikan, juga diartikan i'tha'u al-mal liyahfadzahu wa fi
qabulihi yaitu memberikan harta untuk dijaganya dan pada
penerimaannya.

4. Qardh
Secara terminologi, qardh adalah
transaksi pinjam-meminjam antara dua belah pihak
(muqridh dan muqtaridh) dimana pihak muqtaridh
berkewajiban mengembalikan harta yang dipinjamnya dan
bukan berupa sesuatu yang dulu diterimanya.
PENERAPAN AKAD IJARAH, IMBT,
WADI’AH, DAN QARDH

Penerapan akad Ijarah


PSAK 107 mengatur pengakuan, pengukuran, penyajian, dan
pengungkapan transaksi ijarah. Ijarah adalah akad pemindahan hak
guna (manfaat) atas suatu aset dalam waktu tertentu dengan
pembayaran sewa (ujrah) tanpa diikuti dengan pemindahan. Aset
ijarah adalah aset baik berwujud maupun tidak berwujud, yang atas
manfaatnya disewakan.
Penerapan akad IMBT (Ijarah Muntahiya Bit Tamlik)
Majelis Ulama Indonesia (MUI) megeluarkan fatwa yang
membolehkan praktik tersebut, yaitu fatwa No. 27/DSN-MUI/III/2002.
Akad sewa-beli ini disebut dengan al-ijarah al-muntahiyah bi al-tamlik
(IMBT).
PENERAPAN AKAD IJARAH, IMBT,
WADI’AH, DAN QARDH
Penerapan akad Wadi’ah
Hal ini juga mengacu pada fatwa DSN No.116/DSN-MUI/IX/2017
tentang uang elektronik syariah karena dilihat dari maslahat yang
hadir dengan adanya kartu e-money. Pada era kontemporer saat ini,
akad wadi’ah tidak hanya diterapkan padaproduk bank yang sifatnya
tabungan tetapi juga terhadap produk yang lain yang memudahkan
seseorang untuk bertransaksi.
Penerapan akad Qardh
Akad qardh merupakan akad tabbaru, hal ini kemudian dipertegas
sebagaimana dalam Fatwa DSN Nomor 19/DSNMUI/IV/2001 yaitu
mengenai qardh. Karena akad qardh merupakan bentuk akad
tabbaru, sehingga dalam menentukan syarat-syarat qardh ditentukan
adanya kapabilitas dalam pelaksanaanya.
ASPEK YANG PERLU DIPERHATIKAN
DALAM AKAD IJARAH,
IMBT, WADI’AH, DAN QARDH

Aspek Syari'ah Aspek Teknis

1. Implementasi Ijarah
- Tujuan
1. Al-Qur'an dan Hadits - Objek sewa
2. Musyawarah dan Kesepakatan - Spesifikasi objek
3. Jaminan - Pemilik Sewa
4. Dokumentasi - Penyewa
5. Saksi - Sewa
6. Wanprestasi - Lain-Lain
2. Dokumentasi
KETENTUAN-KETENTUAN DALAM AKAD
IJARAH, IMBT,
WADI’AH, DAN QARDH

Rukun dan Syarat Ijarah


1) Pernyataan ijab dan qabul.
2) Pihak pihak yang berakad (berkontrak): terdiri atas pemberi sewa
(lessor pemilik aset. LKS) dan penyewa (lesser, pihak yang mengambil
manfaat dari pengguna aset nasabah).
3) Obyek kontrak pembayaran (sewa) dan manfaat dari penggunaan aset.
4) Manfaat dari penggunaan aset dalam ijarah adalah obyek kontrak yang
harus dijamin, karena la rukun yang harus dipenuhi sebagai ganti dari
sewa dan bukan aset itu sendiri.
5) Sighat Ijarah adalah berupa pernyataan dari kedua belah pihak.
KETENTUAN-KETENTUAN DALAM AKAD
IJARAH, IMBT,
WADI’AH, DAN QARDH

Rukun IMBT
Ketentuan Ijarah Muntaha Bittamlik
Ketentuan umum
Akad Ijarah Muntaha Bittamlik boleh dilakukan dengan ketentuan sebagai
berikut:
1) Semua rukun dan syarat yang berlaku dalam akad Ijarah (Fatwa DSN
nomor 09/DSN-MUI/IV/2000) berlaku pala dalam akad al-ljarar alMuntahiyah
bittamlik
2) Perjanjian untuk melakukan akad (Ijarah Muntahia Bittamlik harus
disepakatiketika akad ijarah ditandatangani.
3) Hak dan kewajiban setiap pihak harus dijelaskan dalam akad.
KETENTUAN-KETENTUAN DALAM AKAD
IJARAH, IMBT,
WADI’AH, DAN QARDH

Rukun dan Syarat Wadi'ah


Ketentuan akad wadi’ah
Rukun dan syarat wadi’ah
a. Syarat wadi’ah
Rukun wadi’ah menurut Jumhur ada tiga:
1) Dua orang yang ber akad yang terdiri dari penitip dan penerima titipan
(Wadi’ dan Muwadi’).
2) Sesuatu yang di titipkan (Wadi’ah atau Muwada’).
3) Shighat (ijab dan qabul).
KETENTUAN-KETENTUAN DALAM AKAD
IJARAH, IMBT,
WADI’AH, DAN QARDH

Rukun dan Syarat Qardh


Ketentuan akad qardh
Rukun qardh
Menurut ulama jumhur bahwa rukun qardh ada tiga, yaitu:
1) Dua orang yang melakukan perjanjian.
2) Modal.
3) Ijab dan qabul (sighat).
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai