Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH DASAR-DASAR MANAJEMEN PENDIDIKAN

PERENCANAAN DAN PENGORGANISASIAN PENDIDIKAN

Dosen Pengampu: RIANTI M.Pd.

KELOMPOK 1:

1.HAZMI YANTI

2.TITIN MATIN

3.M.ZAIDUL KHAIR

4.AMELIA RAHMA PUTRI

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH NAHDATUL ULAMA PRODI MANAJEMEN


PENDIDIKAN ISLAM
T.A 2023/2024

KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah swt. Tuhan semesta alamatas segala karunia nikmat-Nya sehingga dapst menyusun
makalah ini dengan sebaik-baiknya

Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Rianti M,Pd. Selaku
dosen pembimbing mata kuliah "Dasar-Dasar Manajemen Pendidikan". Dan juga kepada pihak yang
membantu, memberi saran dan masukan, dan juga mendukung penulisan makalah ini.

Meski penulis telah menyusun makalah ini dengan sangat maksimal, tidak menutup kemungkinan masih
ada kekurangan, oleh karena itu, sangat di harapkan kritik dan saran dari pembaca.

Akhir kata, kami harap makalah ini dapat menambab referensi keilmuan masyarakat.

DAFTAR ISI
Halaman Judul.........................................................................i
Kata Pengantar ......................................................................ii
Daftar Isi..................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN............................................................2
A. Latar Belakang Masalah....................................................2
B. Rumusan Masalah ...........................................................3
C. Tujuan ...............................................................................3
BAB II PEMBAHASAN ...........................................................3
A. Pengertian Dasar Perencanaan Pendidikan....................4
B. Ruang Lingkup Perencanaan............................................4
C. Dasar Dan Filosofi Perencanaan Pendidikan..................5
D. Proses Perencanaan Pendidikan.....................................7
E. Model Perencanaan Pendidikan.......................................7
F. Pengertian Organisasi Pendidikan...................................7
G. Tujuan Dan Manfaat Organisasi Pendidikan..................8
H. Aspek-Aspek Organisasi..................................................8
I. Jenis-Jenis Organisasi.......................................................9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................10
Daftar Pustaka

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Sebagai lembaga yang bergerak dalam bidang industri mulai yang mengemban misi
ganda yaitu profit dan sosial, maka lembaga pendidikan harus menempatkan penjaminan mutu
sebagai tolak ukur untuk menilai keberhasilan atau kegagalannya. Sebab tanpa ada penjaminan
mutu, lembaga pendidikan sulit untuk melihat sejauh mana berkualitas atau tidak
berkualitasnya lulusan. Dua hal terpenting yang mempengaruhi kualitas pendidikan adalah
kepemimpinan dan mutu manajemen.

Secara konseptual, manajemen pendidikan meliputi perencanaan, pelaksanaan,


pengendalian, dan pengawasan mengenai sumber daya manusia, sumber belajar, kurikulum,
dana, dan fasilitas untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. Perencanaan
pendidikan mempunyai peran penting dan berada pada tahap awal dalam proses manajemen
pendidikan, yang dijadikan sebagai panduan bagi pelaksanaan, pengendalian, dan pengawasan
penyelenggaraan pendidikan. Esensi dari perencanaan adalah sebuah proses pengambilan
keputusan yang dilakukan secara sistematis, perencanaan berhubungan dengan masa
mendatang, dan untuk mencapai tujuan tertentu yang diinginkan.Dan untuk mengatasi
keterbatasan kemampuan, kemauan, dan sumber daya yang dimiliki dalam mencapai tujuan
pendidikan dibutuhkan pengorganisasian dalam pendidikan.

Oleh karena itu, mengingat begitu pentingnya perencanaan dan pengorganisasian


dalam pendidikan, dalam makalah ini penulis akan berusaha mendeskripsikan mengenai hal-hal
yang berkaitan dengan perencanaan dan pengorganisasian dalam pendidikan.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana perencanaan dalam pendidikan?

2. Bagaimana pengorgansasian dalam pendidikan?

C. Tujuan

1. Untuk mendeskripsikan perencanaan dalam pendidikan

2. Untuk mendeskripsikan pengorganisasian dalam pendidikan

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Dasar Perencanaan Pendidikan

Perencanaan pendidikan dapat diartikan sebagai sebuah proses yang


sistematis dalam rangka mempersiapkan kegiatan-kegiatan di masa mendatang
dalam bidang pendidikan. Dari pengertian tersebut, dapat dipahami bahwa
perencanaan pendidikan mempunyai berbagai unsur penting, yaitu:

1. Perencanaan pendidikan menggunakan analisis yang bersifat rasional dan


sistematik.

2. Perencanaan pendidikan terkait dengan pembanguna pendidikan yang


dilakukan dalam rangka reformasi pendidikan, tujuannya adalah mencapai tujuan
pendidikan yang dicita-citakan.

3. Perencanaan pendidikan merupakan kegiatan yang kontinuitas.


4. Perencanaan pendidikan menyangkut aspek internal dan eksternal dari
keorganisasian sistem pendidikan nasional.

5. Perencanaan pendidikan mempertimbangkan prinsip efektifitas dan efisiensi.

Persoalan-persoalan yang dibahas dalam perencanaan pendidikan


mencakup

1) tujuan

2) posisi sistem pendidikan

3) alternatif kebijakan dan prioritas untuk mencapai tujuan

4) strategi

B. Ruang Lingkup Perencanaan

Ruang lingkup perencanaan dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu dimensi


waktu, dimensi spasial dan dimensi tingkatan teknis perencanaan. Penjelasan
mengenai ketiga dimensi dalam ruang lingkup perencanaan tersebut sebagai
berikut:

1. Dimensi Waktu

a. Perencanaan jangka panjang: Biasanya berjangka waktu 10 tahun


keatas.Contohnya Propenas.

b. Perencanaan jangka menengah: Biasanya berjangka waktu 3-8 tahun. Di


Indonesia biasanya 5 tahun. Contohnya Propeda.

c. Perencanaan jangka pendek: Perencanaan yang jangka waktunya kurang


maksimal 1 tahun.

2. Dimensi spasial terkait dengan ruang dan batasan wilayah

a) Perencanaan nasional: Sebuah proses penyusunan perencanaan yang berskala


nasional. Contohnya: Perencanaan pendidikan nasional (Propenas).
b) Perencanaan regional: Perencanaan antar sektor dan hubungan antar sektor
dalam suatu wilayah. Contohnya: Propeda dan perencanaan pendidikan di
provinsi.

c) Perencanna tata ruang: Perencanaa yang mengupayakan pemanfaatan fungsi


kawasan tertentu, mengembangkannya secara seimbang baik secara ekologis,
geografis, maupun demografis.

3. Dimensi tingkatan teknis perencanaan

a. Perencanaan makro

b. Perencanaan Mikro

c. Perencanaan sektoral

d. Perencanaan kawasan

e. Perencanaan proyek

C. Dasar dan Filosofi Perencanaan Pendidikan

1. Hakikat Perencanaan Pendidikan

Inti perencanaan adalah sebuah usaha merancang dan memilih pada waktu
sekarang untuk sesuatu yang ingin diwujudkan di masa akan datang (choosing our
disired future today). Perencanaan dalam konteks pendidikan berarti pemilihan
atau penentuan program / strategi atau langkah yang dilakukan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan yang ditetapkan.

Hakikat perencanaan pendidikan juga dapat berarti sebuah proses


pembuatan peta atau route perjalanan kearah masa depan pendidikan yang di
inginkan. Sebagai sebuah proses, perencanaan pendidikan terus akan berjalan
tanpa henti, ia akan terus berkembang, memperbarui, dan menyesuaikan diri
sepanjang proses perjalanan tersebut.

2. Pentingnya Perencanaan Pendidikan


Mengapa kita perlu merencanakan masa depan? Mulyadi memberikan
empat jawaban atas pertanyaan tersebut, yaitu:

1) karena kita adalah manusia;

2) karena hanya masa depanlah yang dapat kita pilih;

3) karena perencanaanlah yang menjanjikan hasil baik (good result);

4) karena kita dapat memusatkan perhatian pada hal-hal penting secara tidak
mendesak.

3. Perencanaan Menjanjikan Hasil Baik

Perencanaan yang baik dan komitmen menjalankan dengan serius akan


menghasilkan sesuatu yang baik. Melalui perencanaan, akan di analisis
kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi di masa akan datang dan kemudian
di persiapkan strategi menghadapinya.

4. Falsafah Perencanaan Pendidikan

Terjadi pergeseran falsafah dalam perencanaan, yaitu dari perencanaan


yang didasarkan pada falsafah creating the future from the past atau plan forward
ke falsafah baru, yaitu creating the future from the future atau plan
backward.Perencanaan falsafah creating the future from the past menggunakan
anggapan bahwa apa yang terjadi dimasa lalu akan terjadi kembali di masa akan
datang sehingga jika organisasi melakukan studi atas pola peristiwa masa lalu,
pola peristiwa di masa lalu tersebut diharapkan berulang kembali di masa depan.
Oleh karenanya, perencanaan dengan falsafah creating the future from the past
kurang menjanjikan masa depan karena keterputusan masa lalu dengan masa
depan.

5. Prinsip-Prinsip Mental dalam Perencanaan

Terdapat tiga sikap yang menjadi prinsip mental setiap anggota individu
organisasi dalam membangun perencanaan yang efektif yaitu :

a. Kesadaran diri (self awareness)


b. Tanggung jawab (responsibility)

c. Intregritas (intregity) adalah kemampuan seseorang untuk mewujudkan yang


telah direncanakannya script).

D. Proses Perencanaan Pendidikan

Perencanaan sebagai suatu proses adalah suatu cara yang sistematis untuk
menjalankan suatu pekerjaan. Langkah-langkah dalam proses perencanaan pada
umumnya mencakup beberapa tahap, yaitu pengumpulan dan pemrosesan data,
diagnosis, perumusan kebijakan, perkiraan kebutuhan masa mendatang,
pembiayaan dari kebutuhan, penentuan target, perumusan rencana, perincian
rencana, pelaksanaan rencana, penilaian, dan revisi perencanaan kembali.

E. Model Perencanaan Pendidikan

Beberapa model perencanaan pendidikan menurut Nanang Fattah:

1. Model Perencenaan Komprehensif: Model ini dipergunakan untuk menganalisis


perubahan-perubahan dalam sistem pendidikan secara keseluruhan.

2. Model Target Setting: Model ini diperlukana dalam upaya melaksanakan


proyeksi.

3. Model Kosting (Pembiayaan) dan Keefektifan Biaya: Model ini sering


diperguanakan untuk menganalisis proyek-proyek.

4. Model Planning Programming Budgetting System (PPBS)

F. Pengertian Organisasi Pendidikan

Istilah organisasi secara etimologi berasal dari bahasa latin organum yang
berarti alat. Sedangkan organize (bahasa Inggris) berarti mengorganisasikan yang
menunjukkan tindakan atau usaha untuk mencapai sesuatu.

Gibson, Ivancevich, dan Donnelly (1996:6) mendefinisikan organisasi


sebagai “ wadah yang memungkinkan masyarakat dapat meraih hasil yang
sebelumnya tidak dapat dicapai oleh individu secara sendiri-sendiri.”Lebih jauh
ketiganya menyebutkan bahwa organisasi adalah suatu unit terkoordinasi terdiri
setidaknya dua orang berfungsi mencapai satu sasaran tertentu atau serangkaian
sasaran.

Definisi lain mengenai organisasi dikemukakan oleh Oteng Sutisna (1993 :


205) “organisasi yakni mekanisme yang mempersatukan kegiatan-kegiatan untuk
menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan.”

Dari beberapa pengertian tersebut, organisasi adalah sebuah wadah,


tempat, atau sistem untuk melakukan kegiatan bersama untuk mencapai tujuan
yang diinginkan. Sedangkan pengorganisasian (organizing) merupakan proses
pembentukan wadah/sistem dan penyususnan anggota dalam bentuk struktur
organisasi untuk mencapai tujuan organisasi.

G. Tujuan dan Manfaat Organisasi Pendidikan

Beberapa tujuan dan manfaat organisasi pendidikan adalah sebagai


berikut :

1. Mengatasi keterbatasan kemampuan, kemauan, dan sumber daya yang dimiliki


dalam mencapai tujuan pendidikan.

2. Terciptanya efektivitas dan efisiensi organisasi dalam rangka mencapai tujuan


pendidikan.

3. Dapat menjadi wadah pengembangan potensi dan spesialisasi yang dimiliki.

4. Menjadi tempat pengembangan ilmu pengetahuan.

H. Aspek-aspek Organisasi

Aspek-aspek dalam organisasi adalah komponen-komponen yang harus


ada dalam suatu organisasi. Keberadaan komponen ini sebagai pilar dari suatu
organisasi. Artinya jika salah satu komponen organisasi tidak berfungsi, maka
organisasi tidak akan berjalan sama sekali. Dalam organisasi setidaknya harus
memiliki empat komponen utama, yaitu :

1. Mission adalah alasan utama keberadaan suatu organisasi.


2. Goals adalah tujuan-tujuan umum atau tujuan divisi-divisi fungsional organisasi
yang dihubungkan dengan stakeholder organisasi.

3. Objectives adalah hasil/sasaran yang spesifik, terukur dan terkait dengan


tujuan.

4. Behavior mengacu pada produktivitas dari tugas-tugas rutin pegawai.

I. Jenis-jenis Organisasi

a. Organisasi Formal: Organisasi formal adalah organisasi yang dicirikan oleh


struktur organisasi. Srtuktur dalam organisasi formal memperlihatkan unsur-
unsur administratif sebagai berikut :

1) Kedudukan.

2) Hierarki Kekuasaan.

3) Kedudukan garis dan staf.

b. Organisasi Informal

Karakteristik organisasi informal ini adalah adanya norma perilaku, tekanan


untuk menyesuaikan diri, dan adnya kepemimpinan informal.

Kepemimpinan informal dalam organisasi informal menjadi salah satu


komponen yang kuat mempengaruhi orang-orang di dalm organisasi, bahkan
memungkinkan melebihi pengaruh pemimpin organisasi formal.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Perencanaan pendidikan dapat diartikan sebagai sebuah proses yang


sistematis dalam rangka mempersiapkan kegiatan-kegiatan di masa
mendatang dalam bidang pendidikan. Perencanaan pendidikan
mencakup (1) tujuan: apakah yang akan dicapai dengan perencanaan
tersebut; (2) posisi sistem pendidikan: bagaimanakah keadaan sistem
pendidikan sekarang; (3) alternatif kebijakan dan prioritas untuk
mencapai tujnuan; (4) strategi; penentuan cara yang terbaik untuk
mencapai tujuan.
DAFTAR PUSTAKA

[1]Didin Kurniadin dan Imam Machali, Manajemen Pendidikan : Konsep


& Prinsip Pengelolaan Pendiidikan, (Jogjakarta: Ar Ruzz Mdia, 2012),
hlm.139

[2]Mulyadi,Sistem Terpadu Pengelolaan Kinerja Personal Berbasis


Balance Scorecard,(Yogyakarta:YKPN,2007),hlm.79

[3]Didin Kurniadi dan Imam Machali, Op.cit., hlm. 145

[4] B. Swanto, Pengantar Manajemen, , (Jakarta: PT Bumi Aksara,2010),


hlm. 45

[5] Didin Kurniadi dan Imam Machali, Op.cit., hlm.172

Anda mungkin juga menyukai