DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS POMALAA
Jl. Protokol No.1 Kel. Dawi-Dawi Kec. Pomalaa, Kab. Kolaka
Call Center : (0405)2401890 E-mail : puskesmaspomalaa123@gmail.com Kode Pos 93562
A. LATAR BELAKANG
Dalam kurun waktu dasawarsa terakhir, konstribusi penyakit tidak menular (PTM)
sebagai penyebab masalah kesehatan di Indonesia semakin meningkat bahkan sudah
mengarah ke dominan. Penyakit tidak menular atau biasa juga disebut penyakit
katastropik telah menjadi penyebab kematian utama di Indonesia saat ini. Bukan saja
menjadi penyebab kematian, tapi juga menjadi penyakit dengan biaya tertinggi.
Hipertensi salah satu dari PTM merupakan penyakit yang sudah umum sekarang
dimasyarakat. Hipertensi dalam jangka panjang dan tidak terkontrol pada akhirnya
menyebakan kelainan ginjal dan kelainan jantung. Fakta terbaru mengenai hipertensi
adalah tingginya prevalensi hipertensi di Indonesia saat ini. Sekitar 30% penduduk
Indonesia yang dewasa menderita hipertensi. Fakta lain yang menarik adalah tidak ada
perbedaan signifikan prevalensi hipertensi di kota maupun di desa.
Dari data PIS-PK di kecamatan Pomalaa menunjukkan bahwa ada 1822 keluarga
dengan 1 atau lebih anggota keluarganya yang menderita hipertensi. Dari data itu
terlihat bahwa hanya 12,7% atau 232 yang berobat teratur. Berikut datanya secara
lengkap perdesa:
B. TUJUAN
1. Ditetapkan ketua kelas peduli hipertensi untuk desa Totobo yakni: Ibu
MASEATI
2. Ditetapkan bahwa di desa Totobo akan dibagi menjadi 3 kelas yang
merepresentasikan masing masing dusun yakni. Kelas I beranggotakan
penderita hipertensi di dusun 1. Kelas II beranggotakan penderita hipertensi
dari dusun 2 dan kelas III beranggotakan penderita hipertensi dari dusun 3.
3. Kepala desa akan membuat SK yang menetapkan pengurus kelas peduli
hipertensi dari tingkat desa sampai dusun.
4. Lintas sektor dibawah koordinasi Camat Pomalaa berkomitmen membantu
program kelas pedui hipertensi.
5. Puskesmas Pomalaa bertanggung jawab atas pembinaan kelas peduli
hipertensi.
6. Hal-hal lain yang dianggap perlu akan dibicarakan pada tingkatan
kelas/tingkatan dusun.
7.
2. PEMBINAAN KELAS PEDULI HIPERTENSI
Setelah pencanangan kelas peduli hipertensi dilanjutkan dengan pembinaan
kelas peduli hipertensi di dusun masing-masing. Pembinaan ini diharapkan
dapat terlaksanan ke setiap kelas minimal sekali sebulan. Dalam pembinaan ini
dilakukan kegiatan sebagai berikut:
1. Pembentukan struktur pengurus kelas masing-masing (khusus pembinaan
I)
2. Kontrol tekanan darah semua anggota
3. Pendistribusian obat ke semua anggota kelas
4. Penyuluhan dengan tema yang berhubungan dengan hipertensi
5. Diskusi tentang pengembangan kelas dan kegiatan untuk mendukung kelas
Dalam proses pembinaan kelas peduli hipertensi ini, dilibatkan juga lintas
sektor terkait yakni Polsek pomalaa dan Danramil 02 Wundulako. Kedua intitusi ini
talah menandatangani MOU (Perjanjian kerja sama) dengan Puskesmas Pomalaa untuk
membantu penanganan hipertensi. Peran ini akan dijalankan lebih banyak dijalankan
oleh Babinsa (TNI) dan Bhabinkantibmas (Polri). Diharapak kedua institusi ini dapat
menjalankan peran sebagai berikut
Untuk menjalankan fungsi tersebut maka perlu diadakan seminar bagi para Babinsa
dan Bhabinkantibmas yang membahas tentang hipertensi. Dengan seminar ini
diharapkan para babinsa dab bhabinkantibmas dapat memahami penyakit hipertensi
dengan baik, sehingga memudahkan peran mereka dalam membantu keberhasilan
Kelas peduli hipertensi. Nantinya semina ini juga melibatkan kepala desa/lurah serta
pengurus kelas peduli hipertensi. Seminar ini rencananya akan dilaksanakan pada awal
tahun 2019.
Kendala lainnya adalah dana dan sumber daya manusia yang dibutuhkan juga
cukup besar untuk pembinaannya. Jika diasumsikan 1 kelas peduli hipertensi
berangotan 25 orang maka akan ada sekitar 72 kelas. Jika semua kelas harus diadakan
pembinaan minimal 1x sehari maka membutuhkan 72 kunjungan sehari, atau perlu
membina 2 atau 3 kelas setiap hari. Ini diasumsikan jika tidak ada penderita baru. Jika
menghitung kemungkinan penambahan penderita maka semakin banyak lagi yang
dibutuhkan.
Setelah dicanangkan pada tanggal 31 Juli 2018, maka kelas peduli hipertensi
telah menghasilkan kemajuan berarti dalam upaya penanggulangan hipertensi. Data
yang paling mudah dilihat adalah peningkatan jumlah penderita yang berobat teratur.
Dari data memperlihatkan bahwa jumlah penderita yang berobat teratur mencapai
83%.. Pelaksanaan senam juga telah berlangsung 2 kali, meskipun jadwalnya tidak
sepenuhnya sesuai kesepakatan awal.
H. PENUTUP