Anda di halaman 1dari 3

Ruang Lingkup dan Tugas Petugas K3 Kimia dan Ahli K3

Kimia
Pada prinsipnya, Pengawas K3 Kimia dan Ahli K3 Kimia bertanggung jawab secara spesifik
terhadap pengendalian bahan kimia berbahaya di tempat kerja yang bersangkutan.

Tanggung jawab yang dilakukan pun bermacam-macam, seperti melakukan pengawasan


pelaksanaan, identifikasi bahaya, penyusunan program kerja, pelaksanaan prosedur kerja dan
situasi tertentu, dan masih banyak lainnya.

Selengkapnya, berikut adalah beberapa tugas dan kewajiban Pengawas K3 Kimia dan Ahli K3
Kimia menurut Kep.187/MEN/1999 pasal 22 dan 23.

 Pasal 22 ayat (1)

“Petugas K3 Kimia sebagaimana dimaksud dalam pasal 16 ayat (1) huruf (I) huruf a pasal 17
ayat (I) huruf a mempunyai kewajiban:

1. melakukan identifikasi bahaya.


2. melaksanakan prosedur kerja aman.
3. melaksanakan prosedur penanggulangan keadaan darurat.
4. mengembangkan pengetahuan k3 bidang kimia.”

 Pasal 23

“Ahli K3 Kimia sebagaimana dimaksud dalam pasal 16 ayat (1) huruf b mempunyai kewajiban:

1. membantu mengawasi pelaksanaan peraturan perundang-undangan K3 bahan kimia


berbahaya.
2. memberikan laporan kepada menteri atau pejabat yang ditunjuk mengenai hasil
pelaksanaan tugasnya.
3. merahasiakan segala keterangan yang berkaitan dengan rahasia perusahaan atau instansi
yang didapat karena jabatannya.
4. menyusun program kerja pengendalian bahan kimia berbahaya di tempat kerja.
5. melakukan identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian risiko.
6. mengusulkan pembuatan prosedur kerja aman dan penanggulangan keadaan darurat
kepada pengusaha atau pengurus.”

Aturan Pemerintah Tentang Petugas K3 Kimia dan Ahli K3


Kimia

Aturan Pemerintah Tentang Petugas K3 Kimia dan Ahli K3 Kimia


Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, aturan utama sekaligus spesifik tentang K3 Kimia—
termasuk di dalamnya adalah petugas dan tenaga ahli—adalah Kepmenkaer Nomor :
Kep.187/MEN/1999. Adapun peraturan ini muncul berdasarkan beberapa aturan terkait lainnya
seperti berikut.

1. Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja (Lembaran Negara tahun
1970 No. 1, Tambahan Lembaran Negara No. 2918).
2. Keputusan Presiden No. 122/M tahun 1998 tentang Pembentukan Kabinet Reformasi
Pembangunan.
3. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Per.02/Men/1980 tentang Pemeriksaan Kesehatan
Tenaga Kerja Dalam Penyelenggaraan Keselamatan Kerja.
4. Peraturan Menteri Tenaga Kerja N. Per. 02/Men/1992 tentang Tata Cara Penunjukan
Kewajiban dan Wewenang Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
5. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Per. 04/Men/1995 tentang Perusahaan Jasa
Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

Lantas, perusahaan apa saja yang wajib memiliki Petugas K3 Kimia ataupun Ahli K3 Kimia?

Hal tersebut didasarkan pada skala potensi bahaya yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Sesuai
Kep.187/MEN/1999 pasal 15, perusahaan yang menggunakan bahan kimia dengan kuantitas
melebihi NAK yang telah ditetapkan pada pasal 13 dan 14 termasuk dalam kategori perusahaan
dengan potensi bahaya besar.

Sementara itu, perusahaan yang menggunakan bahan kimia dengan kuantitas kurang dari atau
sama dengan NAK yang telah ditetapkan pada pasal 13 dan 14 termasuk dalam kategori
perusahaan dengan potensi bahaya menengah.

Berdasarkan kategori tersebut, ditetapkan pula bahwa perusahaan dengan potensi bahaya besar
wajib memiliki Petugas K3 Kimia dan Ahli K3 Kimia, sedangkan perusahaan dengan potensi
bahaya menengah wajib memiliki Petugas K3 Kimia. Adapun penjelasan lebih rincinya tertuang
dalam Kep.187/MEN/1999 pasal 16 dan 17.

Pasal 16

“Perusahaan yang dikategorikan mempunyai potensi bahaya besar sebagaimana dimaksud pada
pasal 15 ayat (1) wajib:

a. Mempekerjakan petugas K3 Kimia dengan ketentuan apabila dipekerjakan dengan sistem kerja
non shift sekurang-kurangnya 2 (dua) orang dan apabila dipekerjakan dengan sistem kerja shift
sekurang-kurangnya 5 (lima) orang.

b. Mempekerjakan ahli K3 Kimia sekurang-kurangnya 1 (satu) orang..”

Pasal 17

“Perusahaan yang dikategorikan mempunyai potensi bahaya menengah sebagaimana dimaksud


pada pasal 15 ayat (2) wajib:
a. Mempunyai petugas K3 Kimia dengan ketentuan apabila dipekerjakan dengan sistem kerja
yang non shift sekurang-kurangnya 1 (satu) orang dan apabila dipekerjakan dengan
mempergunakan shift sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang….”

Besarnya tanggung jawab atas tugas yang dilakukan oleh Petugas K3 Kimia dan Ahli K3 Kimia
pun membuat penunjukan keduanya tidak dapat dilakukan dengan sembarangan.

Anda mungkin juga menyukai